Home / Fantasi / PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU / 04. Immortal Nirvana

Share

04. Immortal Nirvana

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2023-04-27 04:35:05

"Kamu yakin untuk mengadakan pesta, Kanda?" tanya Rinjani, yang agak mengkhawatirkan keselamatan Mahesa.

“Tidak perlu khawatir, Rinjani! Semuanya aman dan terkendali!” sahut Candaka.

Kelahiran putra mahkota merupan momen yang sangat penting bagi Kerajaan Kamandaria.

Tentu saja Raja kamandaria tidak akan melewatkan perayaan untuk putra pertamanya ini walaupun masih banyak bahaya yang mengancam kerajaan.

Candaka mengadakan pesta kelahiran putra pertamanya ini untuk mengenalkan Mahesa Nagaswera ke seluruh jagad persilatan dan seluruh negeri.

Sejak munculnya Pendekar Naga Suci yang hendak menguasai jagad persilatan dan hendak merebut tahta kerajaan, mulai muncul pendekar-pendekar lainnya yang menantang Pendekar Naga Biru hanya sekedar untuk menjadi yang terkuat.

Mereka tidak peduli kalau sekarang Pendekar Naga Biru sudah menjadi Raja Kamandaria.

Tetap saja pendekar-pendekar ini berdatangan ke Kamandari auntuk menantang Pendekar Naga Biru.

"Aku juga tidak yakin keadaan akan aman, Candaka!" seru Alisha juga.

"Ehm! kalian tidak perlu khawatir! Pendekar Naga Suci tidak akan mengacau lagi untuk sementara!" ujar Candaka dengan penuh keyakinan.

“Kamu tahu dari mana, Kanda? Pendekar Naga Suci ini mungkin akan memanfaatkan pesta kelahiran ini untuk mengacau di Kamandaria!” seru Rinjani.

“Aku sudah mengalahkannya dan dia cukup terluka parah! Perlu waktu lama untuknya memulihkan diri!” kata Candaka untuk meyakinkan Rinjani.

"Bagaimana dengan pendekar yang lainnya, termasuk Immortal Nirvana yang mengincar tahta kerajaan Kamandaria?" tanya Rinjani.

"Kamu dapat informasi dari mana kalau Immortal Nirvana akan memberontak terhadap kerajaan?" tanya Candaka penasaran.

“Aku selalu mendapatkan informasi yang akurat, Kanda! Jadi, jangan remehkan informasi ini kalau tidak ingin Immortal Nirvana ini mengacau di istana!’ sahut Rinjani.

“Apa Immortal Nirvana ini sudah berada di Kamandaria?” tanya Candaka.

“Tepatanya, Immortal Nirvana sudah berada di Kota Naga Emas!” sahut Rinjani.

“Berbahaya sekali kalau kita tetap mengadakan pesta kelahiran Mahesa ini, Candaka!” ujar Alisha.

“Kak Zhian pasti setuju kalau pesta ini ditunda dahulu, daripada kita membahayakan Mahesa!” sambung Rinjani.

“Masih beberapa hari lagi sebelum perayaan diadakan. Penjagaan di berbagai sudut ibukota telah dilakukan oleh prajurit kerajaan yang dikoordinasi oleh Terakota. Penjagaan di pelabuhan telah dikoordinasi oleh Panglima Sayukti yang telah bersumpah setia terhadap Kerajaan Kamandaria!” ujar Candaka.

“Apa Panglima Sayukti ini bisa dipercaya, Kanda?” tanya Rinjani.

“Aku tidak meragukan kesetiaannya terhadap kerajaan, karena hidup panglima ini untuk melayani Kerajaan Kamandaria!” sahut Candaka.

“Bagaimana penjagaan di gerbang Kota Naga Emas?” tanya Alisha.

“Aliansi Pendekar Naga mengatur penjagaan di gerbang kota juga di perbatasan menuju Lembah Naga. Aku masih khawatir dengan Jayanti yang akan membalaskan dendamnya, padahal pencarian terhadap dirinya masih kulakukan sampai sekarang. Hufh!”

Teringat Jayanti membuat sedih pandangan Candaka.

Seharusnya Jayanti sekarang bersamanya di istana kerajaan Kamandaria, tapi akibat perbuatan Ling The, Naga Biru ini berubah menjadi Iblis Naga Biru yang sangat berbahaya.

Candaka tidak pernah menemukan keberadaan Jayanti yang terakhir menjadi Iblis Naga Biru ini, tapi Pendekar Naga Biru ini tidak berhenti berusaha menemukan Jayanti seperti janjinya terhadap gadis ini dan Ki Nagaswera.

“Kita pasti bisa menemukan Jayanti, Kanda! Aku akan terus mencari keberadaannya!” tegas Rinjani.

*****

“Lapor Paduka! Ada pendekar yang membuat kekacauan di pusat Kota Naga Emas! Dia menyebut dirinya Immortal Nirvana, dan menantang Paduka untuk menemuinya di sana!” seru salah satu anggota Aliansi Pendekar Naga.

“Apa Aliansi Pendekar Naga tidak bisa mengatasi Immortal Nirvana, dan harus Paduka Raja yang turun tangan?” ujar Rinjani dengan perasaan kesal terhadap kinerja Aliansi Pendekar Naga.

Sejak ditinggalkan beberapa pendiri Aliansi Pendekar Naga, mulai tampak kelemahan pada aliansi yang dibentuk Candaka saat menghadapi Iblis Naga Hitam.

“Bukan kami tidak bisa mengatasi Immortal Nirvana ini, Ratu ... tapi Immortal Nirvana ini menantang Pendekar Naga Biru untuk bertarung dengannya! Setahu kami, Paduka Raja Candaka adalah Pendekar Naga Biru yang dimaksud oleh pengacau ini!”

“Kalian ini tidak becus mengatasi satu orang pengacau saja! Bagaimana Immortal Nirvana bisa melewati penjagaan kalian di gerbang Kota Naga Emas?” ujar Rinjani yang menumpahkan kekesalannya terhadap Aliansi Pendekar Naga yang semakin lemah ini.

“Tidak apa-apa, Rinjani! Aku akan menghadapi Immortal Nirvana ini! Saat ini pendekar-pendekar di Aliansi Pendekar Naga masih belum mencapai tingkatan yang setara dengan Immortal Nirvana! Aku tidak ingin jatuh korban sebelum perayaan yang bisa membawa sial bagi kerajaan!”

“Apa aku saja yang turun tangan, Kanda!” kata Rinjani menawarkan diri.

Sudah lama juga Dewi Racun ini ingin bertarung, karena sejak menjadi Permaisuri dan Ratu Kerajaan Kamandaria, dia tidak pernah bertarung lagi.

“Kamu boleh ikut, Rinjani! Kamu kan lebih tahu tentang Immortal Nirvana ini! Tapi, tetap aku yang akan menghadapinya!” ujar Candaka.

“Baik, Kanda!” seru Rinjani yang kegirangan diijinkan ikut keluar dari istana kerajaan.

*****

“Pendekar Naga Biru hanyalah pendekar pengecut yang haus kekuasaan! Keberaniannya sudah hilang saat dia menjadi Raja Kamandaria!” seru Immortal Nirvana di tengah cemohan yang diterimanya dari Rakyat Kamandaria.

“Jaga bicaramu, Immortal!” seru wanita cantik berpakaian hijau yang berhenti di hadapannya.

“Hahaha ... tidak kusangka pengecut ini mengirim istrinya kemari! Apa kabar Dewi Racun?” sapa Immortal Nirvana.

“Apa yang kamu inginkan, Immortal?” tanya Rinjani.

Rinjani memutuskan tiba terlebih dahulu untuk melihat keadaan sekitar.

Dewi Racun ini khawatir adanya jebakan yang dibuat untuk mencelakai Candaka.

“Sudah kubilang kalau aku menginginkan Pendekar Naga Biru! Tapi, kalau kamu mau menemaniku, aku juga bersedia!” ujar Immortal Nirvana yang mulai kurang ajar.

“Jaga mulutmu! Kalau tidak mengingat perintah Raja, sudah kupotong lidahmu!” seru Rinjani yang menampakan wajah kejamnya.

Immortal Nirvana sedikit terkejut dan ketakutan melihat perubahan pada wajah Dewi Racun, tapi dia berusaha mengatasinya.

“Kemana pendekar pengecut itu! Suruh dia keluar menghadapiku!” katanya memberanikan diri.

“Aku di sini, Immortal Nirvana! Apa yang sebenarnya kamu inginkan?” tanya Candaka.

“Akhirnya muncul juga kau, pendekar pengecut!” ejek Immortal Nirvana.

“Jaga bicaramu, Immortal brengs*k!” seru Rinjani yang sudah tidak bisa menahan kemarahannya lagi karena melihat Candaka dihina terus menerus oleh Immortal Nirvana.

“Sinar Tiada Batas!”

Rinjani langsung menyerang Immortal Nirvana dengan sinar yang keluar dari telapak tangannya.

Sinar ini terus membelah diri menjadi sinar yang banyak jumlahnya, yang mengarah ke tubuh Immortal Nirvana.

“Perisai Nirvana!”

Immortal Nirvana langsung memaasang perisai cahaya yang meredam dan menahan serangan sinar dari Dewi Racun.

“Dewa Tangan Seribu!”

Rinjani tidak mengendorkan serangannya dengan serangan jarak dekat.

Tangan Rinjani bagaikan dewa tangan seribu yang memiliki banyak tangan yang berputar mengelilingi tubuhnya dan diarahkannya ke tubuh Immortal Nirvana.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Pukulan bertubi-tubi dari Rinjani terhadap Perisai Nirvana membuat kondisi perisai melemah.

Pukulan beruntun Rinjani langsung masuk ke tubuh Immortal Nirvana yang melukainya cukup parah.

“Beruntung bagimu aku tidak mengeluarkan serangan racun padamu! Kalau tidak, kamu sudah tewas di tanganku!” seru Rinjani. “Kamu bukan seorang Immortal! Tidak mungkin seorang Immortal selemah ini! Kamu tidak pantas berhadapan dengan Pendekar Naga Biru!”

Rinjani tidak menyadari, kalau hinaannya yang kejam ini akan melahirkan Kultivator kejam yang kelak akan menyulitkan Kerajaan Kamandaria, terutama bagi Candaka.

“Aku akan membalas hinaanmu ini, Dewi Racun!” seru Immortal Nirvana sebelum beranjak pergi dari Kota Naga Emas.

“Pergi kau, pecundang!” seru Dewi Racun yang masih kesal dengan Immortal Nirvana ini.

“Terima kasih untuk tidak membunuhnya dengan racunmu, Rinjani!” ujar Candaka sambil tersenyum.

“Pecundang seperti itu mesti diberi pelajaran, Kanda! Banyak bicara tapi tidak ada kemampuan sama sekali!” 

“Aku beruntung memilikimu sebagai istriku, Rinjani! Terima kasih sudah mewakiliku memberi pelajaran terhadap Immortal gadungan tadi!” 

Plok!

Plok!

Plok!

Tepuk tangan yang bergemuruh dari warga Kota Naga Emas memberikan rasa puas dalam diri Rinjani.

Keinginannya untuk bertarung lagi terlampiaskan sudah, walaupun lawannya bukanlah pendekar atau kultivator hebat.

Kemenangannya atas Immortal Nirvana juga membuktikan kalau kemampuannya belum habis, walaupun sekian lama berkutat di dalam istana kerajaan sebagai permaisuri.

Related chapters

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   05. Ramalan Kitab Nirvana Surgawi

    Pesta kelahiran putra mahkota Mahesa Nagaswera dihadiri banyak sekali tamu undangan dari berbagai negeri. Raja Candaka ingin semua negeri mengenal putra mahkota yang akan menggantikannya kelak menjadi Raja di Kamandaria. "Kamu sudah kirim undangan ke Arkandaria, Zhian?" tanya Candaka. "Sudah, Candaka! Tapi, tidak ada jawaban apapun dari Kerajaan Arkandaria, terutama dari Zhu Fei! Aku cemas terhadap dirinya!" ujar Zhian. "Aku tahu! Nanti kalau Mahesa sudah bisa ditinggal, kita kunjungi Zhu Fei! Aku juga ingin Mengetahui keadaan dirinya sekarang!" kata Candaka menenangkan hati Zhian. Sampai hari perayaan, tidak tampak kedatangan Zhu Fei, seperti yang diharapkan oleh Zhian. Dewi Xian Ling yang hadir dalam perayaan, tanpa ragu membawa Nirvana Feaven Art Book. Tentu saja Candaka tidak akan melewatkan ramalan jitu dari Xian Ling yang sudah terbukti kebenarannya ini. "Selamat datang, Xian Ling!" sapa Raja Candaka dengan penuh hormat. "Hahaha ... kamu tidak perlu sesopan ini padaku, C

    Last Updated : 2023-05-01
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   06. Serangan Awal Kaisar Xian Ming

    Salah satu ramalan Xian Ling mulai terbukti.Kaisar Xian Ming dari Benua Timur mulai menyerang Nusantara tanpa kekuatan penuh.Tujuan Kaisar Xian Ming ini adalah memancing keluarnya Pendekar Naga Biru dari Kamandaria menuju Nusantara.Armada Kerajaan Kamandaria sekarang adalah armada laut yang terkuat di Bumi Karimun, sejak Raja Candaka naik tahta.Kaisar Xian Ming masih ragu untuk berangkat ke Kamandaria dan menyerang langsung armada laut Kamandaria.Apalagi dia harus menempuh perjalanan laut melalui Samudra Nusantara yang memiliki Negeri di dasar Samudra yaitu Negeri Malaka yang rajanya adalah saudara angkat Pendekar Naga Biru.Kaisar Xian Ming tidak mau ambil resiko ditenggelamkan kapalnya oleh armada laut Negeri Malaka yang memiliki kapal tempur dengan peralatan canggih melebihi semua kapal tempur di Bumi Karimun.Tujuan akhir Kaisar Xian Ming adalah menguasai Kamandaria dan Arkandaria, setelah dia menguasai Nusantara.Nusantara memiliki raja yang tidak begitu peduli dengan pertah

    Last Updated : 2023-05-02
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   07. Kitab Naga 5 : Naga Ungu Menembus Langit

    “Kanda tidak jadi pergi ke Nusantara? Cakrabuana sudah menunggu Kanda di Aula Kerajaan!” tanya Rinjani yang heran dengan Candaka yang masih santai dan termenung di atas tempat tidur.“Aku tidak jadi berangkat ke Nusantara, Adinda Rin!” sahut Candaka.Tentu saja Rinjani terkejut dengan keputusan Candaka yang tiba-tiba ini.“Kenapa tidak jadi pergi ke Nusantara, Kanda? Bukannya sebelumnya Kanda yang menggebu-gebu ingin membantu Raja Nusantara melawan invasi dari Kaisar Xian Ming?” tanya Rinjani.“Ada hal penting yang harus aku lakukan terlebih dahulu! Xian Ling juga bilang kalau Raja Nusantara bukanlah raja yang bijaksana, yang memperhatikan rakyatnya ... jadi biarkan saja Xian Ming menguasai Nusantara terlebih dahulu! Aku lebih mementingkan Kerajaan Kamandaria terlebih dahulu!” tegas Candaka.Rinjani merasakan kalau bukan itu alasan utama Candaka untuk menunda keberangkatannya ke Nusantara. Ada sesuatu yang lebih penting yang sepertinya ingin dilakukan Candaka.“Apa yang menganggu piki

    Last Updated : 2023-05-03
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   08. Jalan Pendekar

    “Jaga baik-baik Candaka ya, Rinjani!” pesan Zhian saat Dewi Racun ini bersama Candaka pamit kepada Zhian. “Pastilah, Zhian! Kanda kan suamiku juga!” ujar Rinjani sambil tersenyum.“Kalau bukan demi Mahesa, aku pasti melarangmu dan Candaka ke tempat mengerikan itu! Kenapa Naga Ungu memilih tempat yang seperti itu untuk menyerahkan Kitab Naga Ungu! Apa yang sebenarnya diinginkan naga ini?” ucap Zhian.“Mungkin Naga Ungu hendak menguji Kanda Candaka, karena sudah lama Kanda tidak mendapatkan mimpi lagi mengenai Kitab Sembilan Naga Sakti!” kata Rinjani.Ucapan Rinjani ada benarnya, mengingat Candaka sudah lama sekali tidak mendapatkan mimpi mengenai Kitab Naga ataupun kejadian seputar naga di sekitar dirinya.“Mungkin juga, tapi memilih daerah yang paling berbahaya di Kamandaria sangat mengusik hatiku! Biasanya aku yang memandu Candaka dalam mimpi untuk menemukan tujuannya, tapi sekarang kondisiku lagi melemah!” kata Zhian dengan wajah yang agak menyesal.“Kak Zhian istirahat saja! Janga

    Last Updated : 2023-05-04
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   09. Misteri Darkness Forest

    “Menyeramkan sekali desa ini, Kanda!” seru Rinjani begitu mereka tiba di Desa Mitos.Masih tampak kondisi menyeramkan desa yang hampir merenggut nyawa Candaka dan Kumalasari ini.Desa Mitos benar-benar hanya menjadi mitos belaka, karena kawanan Aswang yang menghuni desa ini telah dibasmi oleh Zhu Fei bersama Bai Ling alias Gayatri di masa lalu.“Benar, Adinda! Desa Mitos ini telah memakan banyak korban pelintas jalan yang terjebak oleh keramah tamahan penduduk desa ini yang merupakan jelmaan aswang, makhluk yang cukup mengerikan!” jelas Candaka.“Kanda tahu dari mana?” tanya Rinjani.“Aku dan Mala hampir menjadi korban dari kawanan Aswang ini saat aku mengantar Mala kembali ke Kota Naga Emas! Beruntung kami bisa lolos dari kawanan makhluk mengerikan ini! Tapi kini Aswang sudah lenyap, seharusnya desa ini dibersihkan saja agar tidak mengerikan kelihatannya!” ujar Candaka.“Seru sekali ya cerita Kanda! Seandainya kita bertemu lebih awal ya, Kanda!” seru Rinjani.“Aku rasa kawanan Aswang

    Last Updated : 2023-05-05
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   10. Kota Seribu Wajah - Kota Tersembunyi

    “Baiklah, kamu boleh ikut denganku! Tapi ada syaratnya ... kamu tidak boleh menjadi naga tanpa perintahku!” tegas Candaka.“Aku bisa menerima persyaratan itu!” ucap Xarvis yang langsung menjadi peri naga kembali.“Kamu juga tidak boleh ikut campur pembicaraanku dengan istriku, kalau tidak diminta! Kamu bisa melakukannya?” tanya Candaka.“Jangan begitu ketat terhadapnya, Kanda!” tegur Rinjani. “Aku tidak ingin orang tahu keberadaannya saat ini, karena berbahaya untuk dirinya!” kata Candaka memberikan alasannya."Aku memiliki kantong ajaib ini, Candaka! Kamu bisa membawaku kemana-mana dengan kantong ini karena di dalam kantong ajaib ini juga berisi alam kehidupan yang tidak jauh beda dengan alam kehidupan yang asli," kata peri naga ini sambil menyerahkan kantong kain kecil berwarna kecoklatan kepada candaka."Kantong kecil ini bisa menampung banyak makhluk hidup?" tanya Candaka yang takjub melihatnya."Di Dunia Atas, kantong seperti ini sudah umum dipakai oleh para Immortal ataupun Dew

    Last Updated : 2023-05-06
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   11. Ada Apa dengan Moghul?

    "Kita kemana Kanda?" tanya Rinjani, setelah mereka keluar dari Kota Seribu Wajah."Aku akan mengunjungi saudara angkatku, Moghul di Kota Naga Biru! Dia tidak ingin menjabat di istana kerajaan, dan memilih kembali ke kota tempat tinggalnya untuk membangun Kota Naga Biru!" sahut Candaka."Kamu terlalu baik padanya, Kanda! Dia tidak membantumu sama sekali saat berhadapan dengan Raja Iblis Naga Hitam!" seru Rinjani penuh kekesalan."Wajar dia tidak membantuku, Adinda Rin! Penduduk kota bisa dihukum mati oleh Arkadewi saat itu apabila Moghul bergabung dengan aliansi kita melawan kerajaan!" kata Candaka memberikan alasannya."Seharusnya dia membantumu, apapun resikonya! Kalian ini bersaudara!" tegas Rinjani, tetap tidak menerima alasan Candaka."Aku juga ingin menanyakan padanya tentang kejadian aneh di Kota Seribu Wajah, mungkin Moghul mengetahui kejadian yang menimpa kota itu!" ujar Candaka.*****Kota Naga Biru benar-benar berkembang sangat pesat di bawah pimpinan Moghul selaku walikota

    Last Updated : 2023-05-07
  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   12. Gerbang Sembilan Naga Langit

    Candaka benar-benar terkejut dengan penjelasan Moghul mengenai kekuatan baru yang saat ini berada di antara Kota Naga Biru dan Dusun Penyamun."Kekuatan mereka sangat besar, Candaka! Kenapa kejadian besar ini bisa luput dari perhatian kerajaan?" tanya Moghul.Setelah beberapa lama menenangkan diri, akhirnya Moghul memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Candaka dan Rinjani."Siapa sebenarnya penghuni Sekte Sembilan Naga Langit ini?" tanya Rinjani."Katanya mereka ini berasal dari Langit dan merupakan keturunan Naga, yang turun ke Kamandaria untuk memantau perkembangan dunia persilatan dan dunia naga di negeri ini!" ujar Moghul."Kamu pernah bertemu mereka?" tanya Candaka."Salah satu utusan mereka berjulukan Naga Timur pernah mendatangi Kota Naga Biru. Naga Timur ini bahkan mengancamku agar tidak menganggu keberadaan mereka agar Kota Naga Biru ini aman dari gangguan mereka!" jelas Moghul."Apa sebenarnya tujuan Sekte Sembilan Naga langit ini? Kenapa keberadaan mereka luput dari

    Last Updated : 2023-05-08

Latest chapter

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   139. Akhir Pertempuran Kamandaria

    Pertempuran di Kota Naga Biru Laut yang tadinya dikhawatirkan akan berlangsung sengit, ternyata selesai dengan lebih cepat.Gandar akhirnya memutuskan untuk menyerang armada kapal Benua Timur untuk memberi efek jera kepada Kaisar Xian Ming agar tidak lagi berambisi untuk menguasai Benua Kamandaria dan juga terutama Kerajaan Malaka.Seluruh kapal tempur Kerajaan Malaka menyerang habis-habisan kapal-kapal Benua Timur. Bunyi dentuman dan ledakan serta terlihat kobaran api di mana-mana menunjukkan betapa dasyat dan kejamnya sebuah pertempuran yang harus mengorbankan banyak nyawa.Sementara itu pertarungan antara Rinjani dan Jayanti juga selesai dengan perginya Iblis Naga Biru meninggalkan pertarungan mereka begitu melihat kehancuran kapal-kapal tempur Benua Timur."Selamat tinggal, Rinjani! Semoga kamu bisa membahagiakan Kanda Candaka! Aku akan pergi dari Kamandaria untuk selama-lamanya!" ucap Jayanti sambil lenyap begitu saja dari hadapan Rinjani.Rinjani juga tidak memiliki niat lagi be

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   138. Pertempuran Kota Naga Biru (VI) - Gandar vs Long Wan

    Naga Emas Gandar meluncur di dalam air dengan kecepatan tinggi menerjang Naga Long Wan yang sedang mengejar Naga Air Rinjani hingga terpental beberapa meter.Naga Long Wan yang merasa terganggu oleh Gandar langsung berbali dan mulai menerjang balik Naga Emas Gandar yang telah menerjangnya tadi.Tubuh Naga Emas Gandar terdorong oleh terjangan Naga Long Wan ini tapi Naga Emas tidak menyerah begitu saja.Dia berbalik dengan cepat menerjang tubuh Naga Long Wan yang besar sampai terjatuh ke dasar samudra.Naga Long Wan yang terjatuh langsung bangkit kembali dan menerjang dengan cepat ke arah Naga Emas Gandar tanpa bisa dihindarinya. Tubuhnya langsung terpental lagi dengan sedikit luka akibat kuku tajam dari Naga Long Wan.Pertarungan antara Naga Long Wan melawan Naga Emas Gandar masih berlangsung sengit. Belum tampak siapa yang akan menjadi pemenangnya.Naga Long Wan yang bertubuh besar dengan ekor panjangnya yang tajam bergerak berusaha menusuk tubuh Naga Emas Gandar. Tapi kulit dan sisi

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   137. Pertempuran Kota Naga Biru (V) - Rinjani vs Jayanti

    "Ternyata Iblis Naga Biru tidak memiliki pengikut ... hanya sendiri saja membawa prajurit emas yang sudah pernah kami kalahkan!' ejek Rinjani. Kesempatan bagi Rinjani menumpahkan segala kekesalannya. Tadinya dia mendukung Candaka untuk mencari Jayanti dan mengangkatnya menjadi Ratu keempat Kamandaria, tapi begitu melihat sikap Jayanti, tidak ada lagi rasasungkan di hati Rinjani."Tidak perlu pengikut kalau hanya ingin mengalahkanmu! Aku ingin tahu, seberapa hebat Dewi Racun yang berhasil memikat Pendekar Naga Biru!" balas Jayanti.Naga Merah Swantara berukuran lebih besar daripada Iblis Naga Biru, tapi untuk kecepatan masih unggul Iblis Naga Biru."Sudah cukup kekacauan yang kamu timbulkan, Iblis Naga Biru! Bekerja sama dengan bangsa asing untuk menjajah negeri sendiri sangat tidak bisa diampuni!" ujar Rinjani."Masih mending aku daripada dirimu, perebut kekasih orang!" tuduh Jayanti yang langsung menekan Rinjani dengan aura kegelapan miliknya."Cuih! Siapa yang merebut kekasihmu? Kau

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   136. Pertempuran Kota Naga Emas (IV) - Sahabat

    TRAAANG!Saat Kanaya yang tidak berdaya pasrah dengan nasibnya, mendadak puluhan anak panah yang turun dari atas langit terpental jauh dan tidak mengenai tubuh Kanaya.Bahkan Kubilai juga terpaksa melepaskan golok emas kembarnya saat dirinya diserang oleh beberapa sosok yang bergerak sangat cepat. AAARRRGGGH!Teriakan Kubilai yang terluka sungguh mengejutkan Kanaya. Bukan hanya dirinya yang lepas dari ancaman maut anak panah tapi Kubilai juga terpaksa melepaskan jepitan golok emas kembar pada Pedang Petir-nya karena tubuhnya terluka oleh sabetan prdang."Siapa yang membantuku? Gerakannya cepat sekali!" batin Kanaya yang merasa bersyukur masih bisa selamat saat nyawanya sudah di ujung tanduk.Saat ketiga bayangan ini menampakkan wujud aslinya barulah Kanaya mengenali beberapa di anataranya. "Isyana? Gayatri?" ujarnya pada kedua gadis yang masing-masing memegang pedang dan tongkat. Kanaya tidak mengenali pria yang bersama mereka. "Aku, Brahmana ... aku datang atas undangan Ratu Rinjan

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   135. Pertempuran Kota Naga Biru (IV) - Candaka vs Xian Ming

    Kaisar Xian Ming berdiri gagah dengan pakaian bertarungnya setelah melepaskan jubah emas kekaisarannya. "Kamu terlalu lemah, Candaka! Untuk menjadi pemimpin sejati, kita harus mengorbankan semua yang kita kasihi dan sayangi! Tidak boleh ada kelemahan sedikit-pun yang bisa dimanfaatkan oleh lawan kita!" seru Kaisar Xian Ming.Raja Candaka tidak kalah gagahnya berdiri di hadapan Kaisar Xian Ming. "Kamu yang salah, Xian Ming! Pemimpin sejati tidak akan mengorbankan sanak saudara dan sahabatnya. Pemimpin sejati selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri! Kamu menghancurkan satu benua hanya untuk mempermudahmu melintas? Sungguh kaisar yang tidak layak menduduki tahta kerajaan!"Sindiran Candaka membuat marah Kaisar Xian Ming. "Tahu apa kau tentang menjadi pemimpin? Kamu sudah ditakdirkan menjadi Raja bahkan sejak kau terlahir sebagai anak naga! Seharusnya hanya Kaisar yang bisa dianggap sebagai anak naga, penerus tahta kerajaan! Aku berjuang agar mampu menjad

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   134. Pertempuran Kota Naga Emas (III) - Siasat Xian Shung

    GWAAARRR ...!!! Belasan Naga Wrath terbang di atas kerumunan kapal tempur Benua Timur dan membakar habis beberapa kapal dengan prajurit di dalamnya yang berlarian dengan kondisi tubuh terbakar melompat ke dalam lautan. Terlihat Naga Biru yang terbang meliuk-liuk dengan indahnya turut menyemburkan api ke kapal tempur Benua Timur. Namun, berbeda dengan Naga Wrath yang menyembur tanpa belas kasihan, untuk Naga Biru ini melakukannya dengan raungan terlebih dahulu untuk memberi kesempatan prajurit Benua Timur melompat ke laut barulah dia menyemburkan api membakar kapal tempur mereka. Teriakan menyayat hati terdengar dari ratusan prajurit yang terbakar hidup-hidup oleh semburan api naga Wrath. Suasana di perairan Kota Naga Emas sudah mirip kobaran api dengan banyak kapal yang terbakar. Sepertinya kemenangan akan diraih dengan mudah, tapi Zhu Fei terlalu menganggap remeh Panglima Xian Shung. KWAAAK! Tiba-tiba terdengar teriakan dari beberapa Naga Wrath yang terjatuh ke dasar lautan. Nag

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   133. Pertempuran Kota Naga Biru (III) - Pertempuran Naga

    "Cuih! Kanda sudah salah terus merindukanmu! Ternyata kamu tidak pantas untuk diharapkan olehnya!' seru Rinjani dengan wajah penuh amarah."Hihihi ... kalian ini wanita yang bodoh! Pria yang bisa mencintai begitu banyak wanita bukanlah pria yang baik! Aku sudah tidak ingin kembali lagi kepada Candaka sejak tahu dia memilih wanita lain, bukan hanya satu wanita tapi tiga wanita sekaligus!"Tawa Jayanti yang agak mengerikan membuat Rinjani agak merinding. Ternyata wanita ini benar-benar iblis yang berwujud naga biru. Semula mereka mengira Jayanti masih bisa disembuhkan, tapi melihat kondisinya sekarang sungguh hal yang mustahil mengharapkan Jayanti kembali seperti dulu."Aku tidak keberatan karena Kanda adil terhadap kami! Ada satu yang kamu lupakan, Iblis Naga Biru!" ujar Rinjani sambil tersenyum sinis."Kamu tidak bisa kabur, Dewi Racun! Seluruh udara telah dijaga oleh pasukan nagaku!" sahut Jayanti dengan pandangan meremehkan Rinjani."Terlalu sombong! Kamu melupakan satu hal yang bis

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   132. Pertempuran Kota Naga Emas (II)- Tiga Jam

    Zhu Fei yang memegang kendali sebagai panglima tertinggi di Kota Naga Emas benar-benar serius menjalankan tugasnya setelah kepergian Raja Candaka dan Raja Gandar ke Kota Naga Biru.Rapat penting langsung diadakan oleh Zhu Fei untuk membahas strategi terbaik menghadapi Panglima Xian Shung yang diberi waktu tiga jam untuk mundur dari perairan Kota Naga Emas.Masa tiga jam itulah yang dimanfaatkan oleh Zhu Fei untuk menyusun strategi karena kemungkinan besar Panglima Xian Shung tidak akan menyerah. Pendekar Naga Sakti ini juga tidak mengetahui pasti apa Iblis Naga Biru dan Naga Ashura ikut dalam armada laut Panglima Xian Shung."Panglima Zhian, bagaimana situasi perbatasan darat dan udara Kota Naga Emas?" tanya Zhu Fei. Ketegasan Pendekar Naga Sakti ini sungguh jauh berbeda saat dia pergi menemui Zhian. Sekarang, Zhu Fei sudah lebih dewasa dan tidak mempermasalahkan lagi Zhian yang bersama Candaka."Perbatasan udara dijaga oleh kawanan Naga Wrath, Panglima! Untuk perbatasan darat mungkin

  • PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU   131. Pertempuran Kota Naga Biru (II) - Sang Kaisar

    Candaka dan Rinjani berhasil tiba dengan cepat di Kota Naga Biru karena Naga Xarvis memiliki kemampuan teleportasi naga yang bisa dalam sekejab membawa Candaka dan Rinjani ke sana. Bahkan Gandar dan Alisha juga belum tiba di sana. Hanya ada Arjani yang menempatkan armada kapalnya menjaga perairan Kota Naga Biru Laut. "Kak Candaka! Kenapa Kakak ke sini?" tanya Arjani saat menemui Candaka. "Salam hormat, Ratu Rinjani!" lanjutnya dengan sopan. Rinjani hanya menganggukan kepalanya saja untuk menjawab penghormatan Arjani. "Arjani! Kamu cantik sekali! Sekarang kamu sudah hebat dengan menjadi panglima Kerajaan Malaka!' sahut Candaka dengan riang gembira. Rinjani agak sedikit cemburu melihat keakraban antara Arjani dan Candaka. "Hahaha ... Kak Candaka bisa saja! Apa yang telah terjadi? Kenapa kakak ke sini, bukannya beerada di Kota Naga Emas?" tanya Arjani. "Bukan hanya aku yang akan ke sini. Gandar juga sedang menuju kemari. Sebentar lagi dia kan tiba! Kami tertipu oleh siasat Kaisar Xia

DMCA.com Protection Status