Share

03 - Dilema

Author: BebbyShin
last update Last Updated: 2020-09-29 22:26:35

Happy Reading

Jangan lupa kasih komentar dan juga review yah

🌹🌹🌹🌹🌹

Sally memukul setir mobilnya kuat. Ucapan Selena tadi terngiang-ngiang di telinganya. Gadis cantik ini memilih untuk kabur dari mata kuliah pertamanya, ia sudah kehilangan mood untuk belajar, apalagi satu kelas dengan Selena.

Harga dirinya jatuh begitu saja. Lebih mengejutkan lagi, ternyata Zena membeli pulau di Spanyol. Sangat sialan bagi Sally. Di sana pulaunya indah dan juga mahal. Lalu ucapannya mengenai Pulau Chora di Yunani, pulau yang harganya hampir $40 juta bahkan lebih yang ia katakan pada teman-temannya akan menjadi pulau pribadinya, bagaimana caranya ia memilikinya? Ya, Tuhan,  itu semua karena Zena, wanita ular itu memancingnya dan kini ia terpancing.

"Shit! $40 juta, apa Daddy akan membelikan pulau itu untukku? Bagaimana mungkin Zena bisa membeli Pulau di dekat Ibiza yang harganya fantastis itu? Dari mana ia mendapatkan uangnya? Astaga- kepalaku sakit karena memikirkan semua ini!" gerutu Sally pada dirinya sendiri.

Sally mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi sahabatnya, Feli. Namun, ponsel Feli tidak bisa dihubungi. Sally melempar ponselnya ke atas jok mobil lalu menginjak gas mobilnya, memacunya dengan perasaan kesal yang luar biasa.

Satu-satu tujuan Sally adalah kantor Daddynya. Mobilnya di parkir tepat di depan pintu lobi dan penjaga di sana dengan sigap mengambil kunci mobil lalu memindahkannya ke parkiran khusus.

Sally berjalan dengan angkuhnya, mengabaikan beberapa pegawai yang menyapanya dengan ramah. Ia masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan tanpa penjagaan ketat.

Alexis, sekretaris pribadi Daddy nya melemparkan senyuman manis pada Sally namun, dibalas dengan ekspresi datar dan dingin dari wanita itu. Tanpa mengetuk dan memperdulikan keadaan dalam ruang kerja Daddy nya, Sally masuk tanpa izin.

Peter yang sedang fokus menunduk membaca berkas, lantas mengangkat kepalanya, mengernyitkan dahi melihat anak semata wayangnya sudah duduk di hadapannya dengan ekspresi kesal yang begitu ketara.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau membolos kelas pagi ini?" tanya Peter tanpa basa-basi.

Sally mendesah dan mencebikkan bibirnya menatap Daddy nya.

"Aku ingin mengganti pulau yang aku inginkan," ucap Sally.

Peter mengangkat kedua alisnya.

"Aku ingin Northern Aegean Island, bukan Pulau di Kepulauan Maladewa," kata Sally tegas tanpa ragu.

Peter menutup berkas di tangannya dan menatap lekat wajah putrinya.

"Lewati dulu misi yang Daddy berikan. Jika kau berhasil melewatinya, pulau mana pun dan berapa pun harganya, akan Daddy belikan untukmu," ucap Peter tenang.

Mata Sally berbinar mendengar ucapan Peter.

"Really? Hanya menjadi maid, bukan? Oke, aku setuju. Aku pasti memenangkan misi ini," ucap Sally penuh percaya diri.

Peter tersenyum miring.

"Mari kita buktikan ucapanmu,"

"Keluarga James tidak akan mengingkari ucapannya, kau tahu itu, bukan?" kata Peter pada Sally.

Wanita itu mengangguk bersemangat.

Peter kembali memegang kertas-kertas di hadapannya. "Daddy akan mengurus segala persyaratan dan perlengkapanmu. Kau harus siap ditempatkan di mana saja oleh penyalurmu, termasuk di luar dari negara ini,"

Sally melotot sambil menggigiti bibirnya kuat. Mau tak mau, ia mengangguk lemah, menyetujui ucapan Daddy nya.

"Kembalilah ke kampus. Persiapkan dirimu dari sekarang, jika kau ingin menang dari Daddy," kata Peter mengusir halus anaknya.

Sally mendesah pasrah.

"Baiklah. Terima kasih, Daddy," ucap Sally meninggalkan ruang kerja Peter dengan langkah lesu. 

Tindakannya terbilang cukup berani. Termasuk risiko yang akan ia hadapi nanti ketika menjadi maid. Namun, begitulah Sally, ia tidak akan menyerah sampai keinginannya tercapai.

🌹🌹🌹🌹🌹

Sally duduk di sebuah kafe yang tidak jauh dari kampusnya. Ia menjadi sorotan para pengunjung karena membawa mobil sport mewah yang harganya sangat luar biasa mahal. Semua yang dipakai Sally pun dari ujung rambut sampai ujung kaki bernilai jutaan dolar.

"Kau sendirian di sini?" sapa seorang pria berjas hitam dan berkacamata hitam mengambil tempat duduk di hadapan Sally.

Wanita itu memutar bola matanya malas. Kehadiran pria itu sangat tidak diminati oleh Sally. Johanes Joseph, anak dari rekan bisnis ayah Sally yang tergila-gila padanya. Joseph adalah satu dari sekian banyak pria yang menggilai Sally namun, tidak pernah mendapat tanggapan manis.

"Apa maumu?" tanya Sally ketus.

Joseph tersenyum kecut mendengar tanggapan dingin Sally yang tidak pernah berubah padanya.

"Nanti malam akan ada pesta di rumahku. Aku harap kau bisa datang," kata Joseph tanpa basa basi.

Sally menyedot Milkshake Strawberry miliknya hingga tandas.

"Aku banyak urusan. Aku tidak tertarik dengan pestamu," ucap Sally sambil bersiap beranjak pergi dari tempat duduknya.

Joseph berdiri hendak menahan lengan Sally, tapi ditepis begitu saja oleh wanita itu.

"Jangan menyentuhku sembarangan!" desis Sally dan Joseph mengangkat kedua tangannya.

"Oke. Aku tidak menyentuhmu. Aku hanya ingin kau datang ke pestaku. Aku mohon, aku sudah menyiapkan wine paling mahal untukmu," ucap Joseph.

Sally menatap Joseph tajam dari atas sampai ke bawah.

"Aku tidak janji, tapi akan aku pikirkan. Ah- mengenai wine, aku sama sekali tidak tertarik. For your information, aku menyukai Milkshake Strawberry not wine," ucap Sally sebelum berbalik meninggalkan Joseph yang menggeram kesal.

"Kau jual mahal sekali! Dasar wanita sialan!" kesal Joseph.

🌹🌹🌹🌹🌹

Mengamati kerja maid di rumahnya menjadi rutinitas Sally satu hari penuh ketika ia tidak memiliki jadwal kuliah. Wanita itu tidak melepaskan pengamatannya sama sekali. Pada akhirnya Sally memukul meja di hadapannya membuat semua maid yang sedang bekerja tiba-tiba berhenti dan menunduk.

"Kau! Kemari cepat!" panggil Sally pada salah satu maid di rumahnya.

"Ya, Miss," ucap maid itu dengan menunduk sopan serta takut.

"Sebutkan saja apa pekerjaanmu di rumah ini? Aku ingin kau menyebutkannya dengan detail," perintah Sally.

Maid itu cukup terkejut mendengar pertanyaan Sally yang terbilang aneh.

"Hm- pagi hari saya menyiapkan sarapan, membersihkan meja makan, beranjak siang saya akan membersihkan beberapa ruangan di rumah ini, sore hari saya bertugas membersihkan kolam renang dan malam saya membersihkan meja makan sehabis dipakai. Kami semua di sini, memiliki rutinitas pekerjaan yang beda," ucap maid itu pada Sally.

Sally menjambak rambut frustasi mendengarnya. Gadis itu merasa jika dirinya bisa gila hanya karena mendengarkan rentetan jadwal pekerjaan maid di rumahnya saja.

"STOP! Tidak perlu diteruskan. Kau bisa pergi sekarang juga," usir Sally dan maidnya itu permisi undur diri dari hadapan Sally dengan sopan.

Namun, jika dipikir lagi, misi yang ayah nya berikan sangatlah sebanding dengan apa yang akan ia dapatkan. Namun,  bukankah ia harus memikirkan juga bagaimana majikannya nanti. Jika majikannya seperti kedua orang tuanya maka, dipastikan dirinya akan bekerja dengan tenang dan bahagia. Bagaimana tidak, kedua orang tuanya tidak pernah memberi komplain atas pekerjaan yang dilakukan oleh para maid di rumahnya.

"Awas saja, jika aku mendapatkan majikan yang mengesalkan. Aku tidak akan segan untuk mencampuri minuman atau makanannya dengan racun. Ah- tolol! Bagaimana mungkin aku bisa lupa memikirkan hal ini,"

"Astaga! Otakku rasanya mau meledak. Hanya karena sebuah pulau, kehidupanku jadi kacau balau padahal aku belum memulai apa pun," Sally bermonolog pada dirinya sendiri.

"Sally, kau tidak boleh menyerah. Kau pasti memenangkan misi ini. Reputasimu akan kembali menanjak ketika kau sudah memiliki pulau itu. Kau pasti bisa, Sally!" Gadis itu menyemangati dirinya sendiri.

Ia kembali mengamati kerja maid di rumahnya secara bergantian. Gadis manja, angkuh dan tidak suka diperintah ini tengah belajar untuk menjadi manusia baru layaknya baru dilahirkan. Demi sebuah ambisi yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang tidak penting.

"Ya Tuhan, aku minta jangan sampai orang-orang, terlebih teman kampusku tahu, jika aku akan menjadi seorang maid. Bisa hancur lebur imej yang telah ku bangun bertahun-tahun. Aku harus sangat berhati-hati," tekat Sally.

🌹🌹🌹🌹🌹

Related chapters

Latest chapter

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   63 - EKSTRA PART - KELUARGA BAHAGIA (THE END)

    Wajah Sally ditekuk masam. Bibirnya mencebik, memperlihatkan secara nyata jika dirinya saat ini sedang kesal dan tidak dalam keadaan mood yang baik. Di belakang wanita cantik itu berdiri seorang pria dengan pakaian semi formal, kemeja bercorak warna-warni dan celana kain berwarna cokelat muda. Dari ambang gerbang taman hotel Addison, Sally memperhatikan semua pakaian orang yang ada di sana. Dirinya dan Roland sedang menghadiri pesta pernikahan sahabat karibnya, yaitu Feli. Pesta pernikahan yang lebih tepatnya seperti pesta ulang tahun balita. Feli mengabari Sally jika wanita itu harus hadir dengan dresscode gaun berwarna warni, tetapi Sally memilih untuk memakai gaun hitam dengan blink-blink disekujur pakaiannya.Sally menepuk telapak tangan Roland membuat pria itu segera menoleh cepat.“Kau benar-benar mempermalukan aku, Roland Filemon Andrusa!” geram Sally.Pria itu seolah menulikan telinganya. Kedua telapak tangannya segera diletakk

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   62 - Akhir Honeymoon yang Konyol

    Satu bab lagi Ending dan sampai ketemu di versi cetak (Insyaallah) 3/4 bulan ke depan hehehejangan lupa tinggalin komentar dan juga review buat cerita ini yah!******"Kau sudah siap memulai petualangan ini?" tanya Roland sambil membenahifloppy hat yang dikenakan oleh Sally.Wanita cantik berkaki jenjang memiliki kulit putih bak porselin itu mengangguk antusias. Dalam balutan summer dress berwarna biru tua dengan belahan panjang sampai ke paha dan flat shoes melangkah antusias.Mereka berdua memulai perjalanannya diKarpathos. Karpathos merupakan sebuah pulau yang berada di Yunani, terletak di bagian selatan. Roland sengaja mengajak Sally ke sana untuk mengunjungi sebuah Gereja. Gereja Panagia Vrysiani adalah situs ziarah yang dihormati dan dibangun di atas mata air alami. Menurut kepercayaan masyarakat di sana, jika seorang wanita lajang minu

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   61 - Ekstra Part - Rencana Honeymoon

    ***** Sally tersenyum begitu lebar ketika mendapati seorang pria dengan kulit cokelat terang serta otot-otot tubuh di bagian-bagian tertentu yang tampak begitu eksotis berbaring di sebelahnya. Wanita itu menyanggah kepalanya dengan sebelah tangan sambil mengamati wajah suaminya—suami. Sally menutupi wajah dengan ujung bantal, tersipu sendiri ketika mengingat julukan itu sudah tersemat pada nama pria konyol bernama lengkap Roland Filemon Andrusha. Wanita cantik yang masih berstatus sebagai mahasiswi itu mengamati bagian-bagian tubuh Roland yang menarik pandangannya. Suaminya itu ternyata memiliki alis cukup tebal yang indah, bulu mata cukup panjang, batang hidung yang tidak jauh tinggi seperti miliknya, serta bibirnya yang sangat kissable, bahkan Roland juga memiliki rahang yang tegas. Pandangan Sally beralih ke bagian tubuh terbukanya. Bagian d4da yang berisikan otot-otot kencang dengan po

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   60 - Pesta Pernikahan

    Welcome to EndingSelamat menikmati sajian bab yang puanjang ini Bebeb2ku!JANGAN MALES KETIK-KETIK KOMEN YAH!!******Wajah Sally dan Roland menjadi penghias berita utama di semua media di Yunani dan Inggris bahkan di beberapa negara di dunia memberitakan mengenai pernikahan dua anak pengusaha raksasa berbeda negara itu. Semua orang berasumsi jika pernikahan Roland dan Sally hanyalah pernikahan bisnis semata, karena keduanya berasal dari keluarga pengusaha terkenal dan tersohor dunia. Tidak ada waktu untuk Roland maupun Sally untuk membantah kabar yang terlanjur beredar. Mereka memilih untuk mengabaikan dan fokus untuk mengurusi pesta perayaan pernikahan.Setelah melakukan perjanjian pernikahan, mereka semua bergegas kembali ke Santorini. Di sana, Robert telah mempersiapkan pesta mewah

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   54 - Kalah Telak

    *****"Hah, tentu saja kau bisa mendapatkan semua itu---karena kau menjual dirimu pada pria bodoh seperti Roland Filemon." Zena mencoba menyangkal ucapan Sally ketika ia kembali sadar dari rasa keterkejutannya.Sally terkekeh mendengar ucapan Zena. Wanita sialan itu memang memiliki banyak cara untuk menjatuhkannya dan sayangnya Sally Beatrice James tidak semudah itu dikalahkan dengan ucapan konyol seperti itu."Jual diri? Bukankah kau yang menjual diri pada Sam Smith, bersedia menjadi jalangnya selama satu tahun dengan bayaran sebuah pulau?" Ucapan Sally membuat kedua bola mata Zena terbelalak lebar, tubuhnya sedikit oleng. Semua orang beralih menatapnya dengan cemoohan.Queenkampus mereka yaitu Sally Beatrice James sudah kembali menempati posisinya. Wanita yang tidak pernah ingin kalah dari siapa pun dan dalam hal apa

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   53 - Kembalinya Queen Kampus

    JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****Roland menepati janjinya untuk mengerahkan semua pekerjanya untuk membersihkan Mansion Peter yang sudah ia kotori. Pria itu juga mengajak kedua orang tuanya dan calon mertua serta calon istrinya pergi makan malam di sebuah restoran ternama yang sudah ia pesan secara mendadak. Roland tidak akan sayang mengeluarkan uang demi merayakan keberhasilan ia yang sebentar lagi akan menikah."Besok kau ingin ke mana? Aku akan menemanimu," tanya Roland saat ia berdua Sally di dalam mobil menuju restoran."Aku harus pergi ke kampus. Aku sudah beberapa hari tidak masuk dan setelah itu aku akan pergi menemui Feli," jawab Sally."Kau tidak i

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   48 - Matte Carla

    ******Matte mengerahkan beberapa pekerja di sana untuk membantunya menata segala sesuatu untuk acara lamarannya pada Carla nanti malam. Pria itu dibantu oleh Roland menyiapkan segala sesuatunya dengan rapi.Tentu saja dengan menutup akses ke bagian tempat acara adalah jalan yang paling benar dilakukan oleh Roland, agar Sally ataupun Carla tidak berjalan ke sana dan mengacaukan segala rencana mereka. Untuk itu Roland dan Matte berjaga-jaga atas pergerakan kedua wanita itu.Beruntungnya, Sally dan Carla memilih untuk berjemur di pinggir pantai. Awalnya Roland tidak memberikan izin pada Sally, tapi wanita itu bersikeras tetap ingin berjemur. Roland akhirnya mengalah, tapi dengan memberikan satu syarat yaitu Sally harus memakai bikini yang tidak terlalu seksi dan terbuka."Kurasa kita sedikit aman, kedua wanita itu sedang b

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   47 - Menikah?

    JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****"Kenapa kau menyukai Matte? Kau tidak takut dengannya? Dia mantan anggota Blindberg, bukan?" tanya Sally penasaran."Takut? Kenapa harus takut? Aku bahkan beberapa waktu lalu bekerja dengan Steven yang lebih monster dibanding Matte yang hanya tergabung menjadi anggota Blindberg yang tidak begitu banyak melakukan apa pun," kata Carla.Wajah Sally terlihat kesal saat Carla mengucapkan nama Steven."Ck! Steven, pria munafik yang sering kali memutar balikkan fakta. Entah mengapa, ketika mendengar namanya aku ingin menembak kepalanya. Dia yang membuat aku dan Laura hampir celaka. Berengsek

  • PLAYMATE ( INDONESIA )   46 - Persahabatan

    JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!**********Sally memilih untuk duduk menyendiri di ayunan yang tidak jauh dari bibir pantai. Suara deburan ombak menjadi musik pengiring keadaannya. Sally merasa dirinya sama sekali tidak memiliki teman lagi. Laura pulang lebih cepat karena kondisi kehamilannya, sedangkan Feli masih begitu sulit dihubungi. Entah apa yang sedang terjadi pada sahabat karibnya itu. Sally tidak bisa menebak apa pun karena dirinya sama sekali tidak punya clue apa pun tentang Feli.Tiba-tiba wanita muda itu merasa kesepian. Nasib memiliki teman terbatas ternyata tidak menyenangkan. Saat seperti ini, ia seolah ingin kembali menjadi maid, karena di sana jauh lebih ramai dan sebagian besar orang-orangnya menyenangkan. Memandang semuanya sama, tidak seperti teman kampusn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status