Share

02 - Sally Murka

Author: BebbyShin
last update Last Updated: 2020-09-13 21:38:24

Happy Reading Bebeb2cu โค๏ธ

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Sally menghamburkan semua barang-barang yang ada di dalam kamarnya. Ia membanting boneka-boneka mahalnya ke lantai untuk melampiaskan kekesalannya.

Peter begitu tega memberikan misi gila itu padanya hanya karena sebuah pulau. Sally bahkan yakin, uang Peter tidak akan habis hanya karena membeli sebuah pulau.

"Aaarrgh! Menyebalkan, sialan!" umpat Sally.

"Maid? Aku harus menjadi maid selama satu bulan? Oh, yang benar saja. Orang akan memerintahku semaunya?" Sally mengacak rambutnya frustasi.

"Aku benci diperintah orang lain dan Daddy malah memberiku misi untuk menjadi maid. Ya Tuhan, kenapa orang tuaku kejam sekali," gerutu Sally.

"Tidak ada shopping apalagi pesta. Tidak ada mobil mewahku, tidak ada barang-barang branded-ku. Cih! Menyedihkan sekali,"

"Semua gara-gara Zena sialan. Coba saja kalau wanita ular itu tidak mendahuluiku, tentu saja aku tidak akan mau menerima tantangan gila ini." Sally terus menggerutu sendiri.

"Menggunakan seragam terkutuk itu. Ck! Menjijikan sekali."

Sally benar-benar frustasi. Ia kehilangan nafsu makannya malam itu. Mood-nya seketika down. Besok ia harus berkeluh kesah pada sahabatnya, Feli. Iya, Feli harus tahu penderitaannya ini. Feli pasti akan membantunya, Sally yakin tentang itu.

Suara ketukan pintu kamar membuatnya geram.

"Siapa di sana?" teriak Sally.

"Bisakah berhenti mengetuk pintu itu terus menerus. Fuck you!" bentak Sally sambil berjalan tergesa untuk menghardik lebih keras orang yang sudah mengetuk pintu kamarnya berkali-kali tanpa henti.

Seketika mulutnya tertutup rapat. Pria tinggi menjulang menatapnya tajam seakan ingin menelannya hidup-hidup.

'Sial! Kenapa aku harus berteriak memaki memakai bahasa kasar itu. Mati aku!' batin Sally.

Pelaku yang mengetuk pintu kamar Sally adalah Peter, Daddynya sendiri. Pria paruh baya itu akan murka jika mengetahui anak gadisnya mengumpat kasar.

"Aku menyekolahkanmu di tempat yang ratusan ribu bahkan jutaan orang ingin berada di sana agar kau menjadi orang yang berpendidikan. Tidak mengumpat kasar seseorang dengan makian murahan seperti itu. Kau tahu, Daddy tidak pernah mengajarkanmu untuk bersikap kasar demikian," nasihat Peter pada Sally di depan pintu kamar anak gadisnya itu.

Sally hanya bisa tertunduk lesu mendengar ceramah dari Daddynya itu.

"Aku minta maaf, Daddy," kata Sally penuh penyesalan.

Peter melihat keadaan kacau di dalam kamar Sally seketika menghela napas.

"Mulai sekarang, persiapkan dirimu untuk menjadi seorang maid yang baik. Jangan panggil maid rumah ini untuk membersihkan kamarmu yang sungguh mengerikan ini. Kau harus mulai membiasakan diri dari sekarang. Bereskan dan bersihkan sendiri semuanya," ucap Peter dan Sally melotot tidak percaya atas apa yang dikatakan oleh Daddy nya.

"Hah? Aku membersihkan semua ini sendirian?" tanya Sally pada Peter.

Peter mengangguk tegas.

"Ya. Jika kau mau pulau di Maladewa beserta fasilitas lengkapnya, kau harus patuh pada ucapan Daddy," kata Peter.

"Ah- satu lagi. Mulai besok, kartu kredit unlimited-mu resmi Daddy tutup untuk sementara. Kau hanya bisa memakai kartu debit yang sudah Daddy persiapkan. $50.000 cukup untuk hidupmu selama dua minggu ke depan sebelum semua fasilitasmu Daddy cabut," jelas Peter tanpa ragu.

"Hah!" Mulut Sally menganga mendengarnya.

"Jangan lupa bersihkan kamarmu. Makan malam akan diantar ke kamarmu lalu beristirahatlah." Peter mengacak puncak kepala Sally lalu mencium dahinya.

"Good night, Baby girl," ucap Peter lalu pria paruh baya itu melangkah meninggalkan Sally yang masih berdiam mematung di depan pintu kamarnya.

‘$50.000? Are you kidding me, Daddy’

‘$50.000, aku harus hidup selama dua minggu dengan uang itu? Ini benar-benar gila! Kartu Kredit Unlimited-ku turut serta ditarik? Hah- Daddy benar-benar kejam.’

"BARBARA! Cepat kemari dan bereskan semua kamarku!" jerit Sally dan salah satu maid di rumahnya bergegas menaiki anak tangga menuju kamar Sally.

Sally mengabaikan ucapan Daddynya. Wanita itu memilih untuk berendam di dalam Jacuzzi, berharap dengan berendam semua hal gila yang menempel di kepalanya bisa segera pergi dan besok Daddynya akan berubah pikiran. Membiarkan maid yang membereskan serta membersihkan kamarnya seperti biasa.

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Di dalam Jacuzzi, Sally memandangi gambar yang menampilkan keindahan pulau dan laut biru kehijauan terhampar. Pulau di Maladewa merupakan salah satu dari berbagai pilihan pulau pribadi yang diinginkan oleh Sally.

‘Soon, aku akan menghabiskan liburanku di pulau pribadiku sendiri tanpa adanya gangguan.’

‘Sally, kau pasti bisa memenangkan misi yang Daddy berikan padamu. Hanya menjadi maid selama satu bulan adalah hal yang mudah. Kau tidak boleh menyerah demi Pulau di Maladewa. Kau pasti bisa, Sally harga dirimu dipertaruhkan di hadapan Zena.’

Sally menghabiskan beberapa jam untuk bernegosiasi pada dirinya sendiri. Memikirkan secara matang apa iya harus menerima atau membatalkan permintaannya. Jika ia membatalkannya, maka ia harus mengakui Zena lebih hebat dibandingkan dirinya.

TIDAK AKAN!

Memikirkan semua itu membuat kepala gadis itu tiba-tiba pusing, lebih baik ia tidur dan esok hari ia bisa bertukar pikiran dengan Feli.

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

"Sally ... Hei ... Sally!" panggil seorang pria bertubuh jangkung dan berwajah tampan.

Sally berhenti berjalan, menoleh sambil bersedekap tangan di dada memandang malas pria yang memanggilnya.

"Ada apa?" tanya Sally ala kadarnya.

Ferdinan menyunggingkan senyum lebar. Pria tampan dan cukup kaya ini begitu menyukai bahkan tergila-gila dengan Sally. Namun, Sally selalu mengabaikannya.

"Aku baru membeli Yacht seharga $1.500.000. Aku ingin mengajakmu berkeliling dengan yacht baru ku," kata Ferdinan antusias.

Sally memandang pria itu dari atas ke bawah beberapa kali, lalu menggeleng sambil berdecak tanpa ekspresi.

Baru saja Sally akan membuka mulut untuk menjawab ajakan Ferdinan, tiba-tiba wanita berambut pirang memeluk erat lengan Ferdinan sambil menyenderkan kepalanya di sana.

"Wah, kau punya yacht baru? Itu hebat. Kita bisa memakainya untuk berlibur ke pulau pribadiku dengan yacht-mu itu, Fe," ucap Zena antusias.

Sally memutar bola matanya malas. Ia tahu, wanita ular itu pasti akan menyindirnya dan memancing emosinya, karena ini bukan hal pertama kali yang terjadi.

"Kau punya pulau pribadi, Ze?" kaget Ferdinan.

Zena mengangguk cepat sambil tersenyum lebar.

"Ya. Aku baru saja membeli pulau pribadi. Aku tidak suka membual tentang sesuatu. Kurasa, aku sudah berhasil menggeser posisi Queen di kampus ini. Queen yang memiliki hobi membual tanpa bukti nyata ucapannya." Zena melirik sinis sambil tersenyum culas pada Sally.

Sally menahan diri untuk tidak menjambak rambut pirang Zena akibat ucapannya itu.

"Aku yakin, harga pulau mu, tidak jauh berbeda dengan harga mobil baruku yang limited edition. Ingat, hanya orang-orang tertentu yang bisa  memilikinya." Sally tersenyum sombong sedangkan Zena berdecak kesal.

"Maaf Ferdinan, aku tidak berkenan naik ke yachtmu. Jika kau sudah membeli super yacht seperti milik Daddyku, kau boleh mengundangku. Aku akan pastikan datang," ucap Sally sombong.

Wanita itu tersenyum miring lalu berjalan meninggalkan Zena dan juga Ferdinan.

"Dasar wanita sombong! Bisa-bisanya ia berkata demikian padamu, Fe," ucap Zena kesal dan bermaksud memancing Ferdinan kesal.

Pria itu tersenyum menanggapi umpatan Zena.

"Apa yang dikatakan Sally, kurasa benar. Yachtku tidak sebanding dengan yang dimiliki oleh Daddynya. Aku akan bekerja lebih keras agar Sally bisa menolehku, ah- tidak, agar Sally menganggapku ada dan berguna untuknya," kata Ferdinan sembari melepas pelukan Zena di lengannya.

"Aku pergi dulu, Zena."

Ferdinan pergi meninggalkan Zena sendirian. Wanita berambut pirang itu menghentakan kakinya ke ubin dan berdecak kesal.

"Kenapa wanita sombong itu tidak pernah dibenci oleh Ferdinan. Tingkah lakunya arogan seperti itu seharusnya dijauhi semua orang, tapi kenapa itu tidak terjadi. Menyebalkan sekali!" gerutu Zena.

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

"Dengar semuanya!" Suara lantang Selena memenuhi ruang kelas pagi itu.

"Manusia yang sering dielu-elukan sebagai Queen di kampus ini, ternyata kini hanyalah pecundang," ucap Selena berani sambil duduk di atas meja sambil menyilangkan kaki, memamerkan kaki mulusnya karena hari itu ia memakai rok mini.

Seisi ruangan berdesas desus mendengar ucapan itu. Mereka tentu mempertanyakan apa maksud dari ucapan Selena. Bagaimana mungkin Sally dan Feli bisa digeser begitu saja posisinya. Atas dasar dan alasan apa Selena bisa mengatakan hal yang demikian.

"Zena sudah membeli sebuah pulau pribadi di dekat Ibiza, harganya tentu cukup fantastis. Sedangkan aku sendiri, sudah membeli private jet limited edition,"

Semua teman-temannya yang ada di dalam ruangan terpekik kaget dengan ucapan Selena itu. Mereka tidak menyangka jika Selena dan Zena bisa berada satu level di atas Sally dan juga Feli.

"Kedua orang yang mengaku dirinya Queen itu hanya lah pecundang saat ini," ucap Selena meremehkan.

Sally berjalan tegap masuk ke dalam kelasnya sambil mengangkat dagunya tinggi. Ucapan Selena sukses melukai harga dirinya. Ia tidak akan segan-segan memberi hadiah menarik pada Selena, wanita bitch bagi Sally.

Jambakan kuat diberikan Sally pada rambut merah ombre hijau milik Selena. Wanita itu memekik terkejut atas tindakan nekat Sally.

"Fuck you, Sally! Ini sangat sakit. Kau menyakitiku gadis pembual! Lepaskan tanganmu, sialan!" teriak Selena dan Sally hanya tersenyum miring sambil terus menarik rambut Selena.

"Ini baru rambutmu yang kubuat sakit, jika mulutmu berucap sembarangan lagi, maka aku tidak segan untuk menampar mulutmu dengan highheels mahalku. Camkan itu, Bitch!" desis Sally sambil melepaskan jambakannya dan Selena segera membenahi rambutnya, melotot kesal pada Sally.

"Dengar! Untuk kalian semuanya yang ada di sini. Aku akan menunjukkan pada kalian semua jika aku akan memiliki pulau Chora di Yunani beserta fasilitas lengkapnya. Silakan merasa menang saat ini dariku, tapi lihat nanti, apakah memang aku pecundang atau malah kalian sendiri yang menjadi pecundang!" ucap Sally santai.

Sally berjalan meninggalkan kelasnya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Sebagian besar isi kampus sudah sangat mengenal perangai seorang Sally Beatrice. Wanita yang hobi foya-foya untuk pesta dan belanja, tidak pernah mau kalah dan terakhir cukup nekat dalam bertindak.

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Ketemu cogannya gak boleh buru-buru yah, biar greget nunggunya ๐Ÿ˜›๐Ÿ˜›๐Ÿ˜›๐Ÿ˜›

Ketemu cogannya gak boleh buru-buru yah, biar greget nunggunya ๐Ÿ˜›๐Ÿ˜›๐Ÿ˜›๐Ÿ˜›        

Related chapters

Latest chapter

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 63 - EKSTRA PART - KELUARGA BAHAGIA (THE END)

    Wajah Sally ditekuk masam. Bibirnya mencebik, memperlihatkan secara nyata jika dirinya saat ini sedang kesal dan tidak dalam keadaan mood yang baik. Di belakang wanita cantik itu berdiri seorang pria dengan pakaian semi formal, kemeja bercorak warna-warni dan celana kain berwarna cokelat muda. Dari ambang gerbang taman hotel Addison, Sally memperhatikan semua pakaian orang yang ada di sana. Dirinya dan Roland sedang menghadiri pesta pernikahan sahabat karibnya, yaitu Feli. Pesta pernikahan yang lebih tepatnya seperti pesta ulang tahun balita. Feli mengabari Sally jika wanita itu harus hadir dengan dresscode gaun berwarna warni, tetapi Sally memilih untuk memakai gaun hitam dengan blink-blink disekujur pakaiannya.Sally menepuk telapak tangan Roland membuat pria itu segera menoleh cepat.“Kau benar-benar mempermalukan aku, Roland Filemon Andrusa!” geram Sally.Pria itu seolah menulikan telinganya. Kedua telapak tangannya segera diletakk

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 62 - Akhir Honeymoon yang Konyol

    Satu bab lagi Ending dan sampai ketemu di versi cetak (Insyaallah) 3/4 bulan ke depan hehehejangan lupa tinggalin komentar dan juga review buat cerita ini yah!******"Kau sudah siap memulai petualangan ini?" tanya Roland sambil membenahifloppy hat yang dikenakan oleh Sally.Wanita cantik berkaki jenjang memiliki kulit putih bak porselin itu mengangguk antusias. Dalam balutan summer dress berwarna biru tua dengan belahan panjang sampai ke paha dan flat shoes melangkah antusias.Mereka berdua memulai perjalanannya diKarpathos. Karpathos merupakan sebuah pulau yang berada di Yunani, terletak di bagian selatan. Roland sengaja mengajak Sally ke sana untuk mengunjungi sebuah Gereja. Gereja Panagia Vrysiani adalah situs ziarah yang dihormati dan dibangun di atas mata air alami. Menurut kepercayaan masyarakat di sana, jika seorang wanita lajang minu

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 61 - Ekstra Part - Rencana Honeymoon

    ***** Sally tersenyum begitu lebar ketika mendapati seorang pria dengan kulit cokelat terang serta otot-otot tubuh di bagian-bagian tertentu yang tampak begitu eksotis berbaring di sebelahnya. Wanita itu menyanggah kepalanya dengan sebelah tangan sambil mengamati wajah suaminyaโ€”suami. Sally menutupi wajah dengan ujung bantal, tersipu sendiri ketika mengingat julukan itu sudah tersemat pada nama pria konyol bernama lengkap Roland Filemon Andrusha. Wanita cantik yang masih berstatus sebagai mahasiswi itu mengamati bagian-bagian tubuh Roland yang menarik pandangannya. Suaminya itu ternyata memiliki alis cukup tebal yang indah, bulu mata cukup panjang, batang hidung yang tidak jauh tinggi seperti miliknya, serta bibirnya yang sangat kissable, bahkan Roland juga memiliki rahang yang tegas. Pandangan Sally beralih ke bagian tubuh terbukanya. Bagian d4da yang berisikan otot-otot kencang dengan po

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 60 - Pesta Pernikahan

    Welcome to EndingSelamat menikmati sajian bab yang puanjang ini Bebeb2ku!JANGAN MALES KETIK-KETIK KOMEN YAH!!******Wajah Sally dan Roland menjadi penghias berita utama di semua media di Yunani dan Inggris bahkan di beberapa negara di dunia memberitakan mengenai pernikahan dua anak pengusaha raksasa berbeda negara itu. Semua orang berasumsi jika pernikahan Roland dan Sally hanyalah pernikahan bisnis semata, karena keduanya berasal dari keluarga pengusaha terkenal dan tersohor dunia. Tidak ada waktu untuk Roland maupun Sally untuk membantah kabar yang terlanjur beredar. Mereka memilih untuk mengabaikan dan fokus untuk mengurusi pesta perayaan pernikahan.Setelah melakukan perjanjian pernikahan, mereka semua bergegas kembali ke Santorini. Di sana, Robert telah mempersiapkan pesta mewah

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 54 - Kalah Telak

    *****"Hah, tentu saja kau bisa mendapatkan semua itu---karena kau menjual dirimu pada pria bodoh seperti Roland Filemon." Zena mencoba menyangkal ucapan Sally ketika ia kembali sadar dari rasa keterkejutannya.Sally terkekeh mendengar ucapan Zena. Wanita sialan itu memang memiliki banyak cara untuk menjatuhkannya dan sayangnya Sally Beatrice James tidak semudah itu dikalahkan dengan ucapan konyol seperti itu."Jual diri? Bukankah kau yang menjual diri pada Sam Smith, bersedia menjadi jalangnya selama satu tahun dengan bayaran sebuah pulau?" Ucapan Sally membuat kedua bola mata Zena terbelalak lebar, tubuhnya sedikit oleng. Semua orang beralih menatapnya dengan cemoohan.Queenkampus mereka yaitu Sally Beatrice James sudah kembali menempati posisinya. Wanita yang tidak pernah ingin kalah dari siapa pun dan dalam hal apa

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 53 - Kembalinya Queen Kampus

    JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****Roland menepati janjinya untuk mengerahkan semua pekerjanya untuk membersihkan Mansion Peter yang sudah ia kotori. Pria itu juga mengajak kedua orang tuanya dan calon mertua serta calon istrinya pergi makan malam di sebuah restoran ternama yang sudah ia pesan secara mendadak. Roland tidak akan sayang mengeluarkan uang demi merayakan keberhasilan ia yang sebentar lagi akan menikah."Besok kau ingin ke mana? Aku akan menemanimu," tanya Roland saat ia berdua Sally di dalam mobil menuju restoran."Aku harus pergi ke kampus. Aku sudah beberapa hari tidak masuk dan setelah itu aku akan pergi menemui Feli," jawab Sally."Kau tidak i

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 48 - Matte Carla

    ******Matte mengerahkan beberapa pekerja di sana untuk membantunya menata segala sesuatu untuk acara lamarannya pada Carla nanti malam. Pria itu dibantu oleh Roland menyiapkan segala sesuatunya dengan rapi.Tentu saja dengan menutup akses ke bagian tempat acara adalah jalan yang paling benar dilakukan oleh Roland, agar Sally ataupun Carla tidak berjalan ke sana dan mengacaukan segala rencana mereka. Untuk itu Roland dan Matte berjaga-jaga atas pergerakan kedua wanita itu.Beruntungnya, Sally dan Carla memilih untuk berjemur di pinggir pantai. Awalnya Roland tidak memberikan izin pada Sally, tapi wanita itu bersikeras tetap ingin berjemur. Roland akhirnya mengalah, tapi dengan memberikan satu syarat yaitu Sally harus memakai bikini yang tidak terlalu seksi dan terbuka."Kurasa kita sedikit aman, kedua wanita itu sedang b

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 47 - Menikah?

    JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****"Kenapa kau menyukai Matte? Kau tidak takut dengannya? Dia mantan anggota Blindberg, bukan?" tanya Sally penasaran."Takut? Kenapa harus takut? Aku bahkan beberapa waktu lalu bekerja dengan Steven yang lebih monster dibanding Matte yang hanya tergabung menjadi anggota Blindberg yang tidak begitu banyak melakukan apa pun," kata Carla.Wajah Sally terlihat kesal saat Carla mengucapkan nama Steven."Ck! Steven, pria munafik yang sering kali memutar balikkan fakta. Entah mengapa, ketika mendengar namanya aku ingin menembak kepalanya. Dia yang membuat aku dan Laura hampir celaka. Berengsek

  • PLAYMATE ( INDONESIA )ย ย ย 46 - Persahabatan

    JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!**********Sally memilih untuk duduk menyendiri di ayunan yang tidak jauh dari bibir pantai. Suara deburan ombak menjadi musik pengiring keadaannya. Sally merasa dirinya sama sekali tidak memiliki teman lagi. Laura pulang lebih cepat karena kondisi kehamilannya, sedangkan Feli masih begitu sulit dihubungi. Entah apa yang sedang terjadi pada sahabat karibnya itu. Sally tidak bisa menebak apa pun karena dirinya sama sekali tidak punya clue apa pun tentang Feli.Tiba-tiba wanita muda itu merasa kesepian. Nasib memiliki teman terbatas ternyata tidak menyenangkan. Saat seperti ini, ia seolah ingin kembali menjadi maid, karena di sana jauh lebih ramai dan sebagian besar orang-orangnya menyenangkan. Memandang semuanya sama, tidak seperti teman kampusn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status