Share

82. Mengakui membelikan motor! (Bagian B)

82. Mengakui membelikan motor! (Bagian B)

Aku hanya diam dan tidak menanggapi, bahkan aku sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Padahal aku bisa mendengar langkah kaki Ibu yang mendekat ke arah sini, dari langkah kakinya aku bisa menyimpulkan kalau Ibu tidak datang sendirian, dia pasti bersama dengan Bi Ramlah.

"Eh, Bu Sri. Tumben agak siang?" tanya Mang Ujang pada Ibu dengan sopan.

"Iya, Jang. Memang sengaja ingin berjalan-jalan dulu, karena Lisa ini kan jarang libur. Jadi sekalinya libur, aku ingin mengajak dia untuk berjalan-jalan pagi di desa ini," kata Ibu sambil terkekeh kecil.

Saat itulah aku langsung bisa menyimpulkan kalau yang datang bersama Ibu bukanlah Bi ramlah, melainkan si Lampir Lisa yang sangat-sangat sialan itu.

Aku sama sekali belum bisa melupakan kata-katanya yang mengatakan aku menjual diri untuk mendapatkan uang.

"Heh, Ana! Kamu dengar nggak? Belikan sesuatu yang bergizi untuk Abi, dia itu capek kerja. Kasihan anakku kalau kamu tidak memasakkan sesuatu yang berg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
ngemis minta di sayang sama mertua,,klw aku ogah,,klw perlu lawan tu mlut mertua.tw nya nyakiti hati menantu aja..sudah lh tak adil sama anak kandung sendri,mau nya menang sendri pulak lgi.
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
hormat sama yg lebih tua itu boleh..tpi jgn mudah di injak2 harga diri kita..jika kata2nya menyakitkan hati...jgn diam..dilawan ...jgn bodoh jdi orang..mau nya aja di injak2 gtu harga dirinya...masak bodoh aja lh,klw gk di sayang sama mertua...yg penting msih ada ibu kandung..itu sama aja ngemis ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status