Share

415. Akal pintar Ramlah (Bagian B)

415. Akal pintar Ramlah (Bagian B)

Aku mengangguk-angguk karena apa yang dikatakan oleh Bi Ramlah adalah suatu kebenaran, Bi Ramlah mempunyai banyak teman di desa ini. Sangat berbeda denganku yang memang tertutup.

Dan untuk ramah tamah, aku tidak lagi meragukan Bi Ramlan. Aku yakin, dia bisa menghandle para pembeli yang datang ke tokoku. Dan aku yakin, para pembeli itu bisa datang kembali kesini karena mulut ramah Bi Ramlah.

"Lagian, An, apa kamu itu nggak mikir nyari pekerja orang luar itu banyak mudharatnya?" kata Bi Ramlah tiba-tiba.

Aku langsung menatapnya sambil menaikkan sebelah alisku, dan mungkin sangat dimengerti oleh Bi Ramlah. Karena dia langsung tertawa, dan menepuk meja tiga kali pertanda kalau dia saat ini sedang bersemangat.

"Mudharat apa, Bi? Orang kita mau mencari pekerja biar mereka bisa bekerja di toko ini, dan mendapat uang agar bisa membantu keluarga kok dibilang mudharat, sih?" tanyaku dengan nada heran.

"Apa kamu itu tidak mikir, kalau kamu itu mempekerjakan or
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status