Share

414. Akal pintar Ramlah (Bagian A)

PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)

414. Akal pintar Ramlah (Bagian A)

"Hah? Nggak deh, makasih, Bi!” Aku langsung melengos, dan masuk ke dalam toko setelahnya.

Aku mengambil gula pesanan Bi Ramlah, dan memasukkannya ke kantong plastik. Lalu aku duduk di meja kasir, karena aku melihat Bi Ramlah datang ke arahku mendudukkan diri di kursi plastik di depanku.

"Kamu pikir-pikir lagi, lah, An. Yang Bibi bilang barusan adalah kandidat terbaik untuk bekerja di tokomu ini," kata Bi Ramlah sambil menyilangkan kakinya.

Aku menatapnya dengan pandangan kesal, lalu kembali mendengus dan menghempaskan tubuhku di sandaran kursi kerja yang aku miliki. Mendengarkan kata-kata Bi Ramlah barusan, benar-benar membuat emosiku kembali memuncak ke atas.

"Iya, tapi nggak perlu Bibi juga yang bekerja di sini. Itu namanya Bibi nggak merekomendasikan seseorang, tapi B ibi tengah merekomendasikan diri Bibi sendiri!" kataku dengan nada ketus.

"Lah, memangnya salah kalau Bibi merekomendasikan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status