Share

318. Nasib Rumah (Bagian A)

PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)

318. Nasib Rumah (Bagian A)

“Lalu, apa bukan pelit namanya, Bu? Jika saja Ibu mau memberi uang kepada mereka sebanyak tiga ratus juta, mereka itu tidak akan menggadaikan kebun milik mereka kepada juragan Karta. Karena Ibu tidak mau memberikan uang itulah, makanya mereka itu sampai menggadaikan kebun mereka kepada juragan Karta. Apa itu artinya? Ya Ibu pelit!” kata Bu Maryam dengan sangat santai.

“Wah! Wah!” Ibu bahkan sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tawa sumbang yang terdengar dari bibirnya.

Aku menelan ludah dengan gugup, entah bagaimana aku merasa kalau tawa yang Ibu berikan benar-benar terdengar tidak nyaman di telinga. Seolah-olah Ibu tengah memendam kemarahan yang amat sangat.

“Wah dia cari masalah, An!” Bi Ramlah tiba-tiba berbisik ke telingaku.

Aku langsung berbalik dan menatapnya, tapi Bi Ramlah sama sekali tidak membalas tatapanku. Karena dia saat ini sedang fokus men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status