Share

148. Cerita Ibu! (Bagian B)

148. Cerita Ibu! (Bagian B)

Dan aku tidak bisa merasa lebih bersyukur daripada ini, ternyata Ibu mau membeli kebutuhannya di toko kami. Padahal aku sudah memikirkan hal yang terburuk, kalau Ibu tidak sudi beli di sini.

Ternyata beliau mau melancarkan usaha yang kami bangun, dan aku benar-benar bahagia, walaupun dia tidak menunjukkannya dengan terang-terangan.

"Ya Allah, Bu! Kalau Ibu tadi mau belanja, Ibu tinggal telepon saja. 'Kan bisa diantar oleh Mas Abi," kataku dengan cepat.

"Halah, Ibu sudah terbiasa berjalan ke sana ke sini, bahkan dulu sewaktu Abi masih kecil. Ibu itu ikut ke ladang sama bapakmu, menggendong dia dan menuntun si Aji," kata Ibu dengan nada biasa. "Wong dulu kakekmu itu memberikan lahan kepada bapakmu itu, masih lahan setengah jadi. Jadi Ibu dan Bapak benar-benar harus bekerja keras untuk membuat lahan itu seperti sekarang ini," kata Ibu mengenang masa lalu.

Aku bisa melihat Mas Abi yang langsung menghentikan suapannya, dan menatap Ibu dengan pandangan dalam. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status