Share

149. Cerita Ibu! (Bagian C)

149. Cerita Ibu! (Bagian C)

"Ya, iya. Mau bagaimana lagi, Bapak dan Ibu itu benar-benar bekerja keras karena kami tahu kalau kami itu punya dua orang anak. Jadi kedua anak kami, kehidupannya nanti harus lebih baik daripada kami," kata Ibu sambil menepuk bahu Mas Abi. "Lah, kamu kenapa toh, Nang? Kenapa mau menangis seperti itu? Wajahmu memerah, kayak orang kepedesan. Kuenya tidak enak, tah?" tanya Ibu tiba-tiba.

Mas Abi langsung menelan ludah gugup, saat aku dan Ibu memindai wajahnya dengan sangat lekat dan juga dalam. Dia tiba-tiba kesulitan untuk berbicara, dan malah mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Jangankan Mas Abi, aku sendiri merasa kalau aku ingin menangis saat ini. Ibu benar-benar mempunyai banyak sekali jasa kepada Mas Abi, dan aku benar-benar bertekad kalau aku harus membantu suamiku itu untuk berbakti kepada Ibu.

Aku yakin Ibu bisa berubah menyayangi kami dengan tulus, buktinya saja saat ini dia mulai luluh dan juga mulai mencair hatinya. Dan bisa menerima kami apa ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status