Beranda / Romansa / PERNIKAHAN GAGAL NORMAL / BAB 6 - MAKAN MALAM YANG MENCEKAM

Share

BAB 6 - MAKAN MALAM YANG MENCEKAM

Penulis: Aurora Rei
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 22:22:42

---

Setelah ADEGAN MEMALUKAN DI TIANG PAGAR, akhirnya Nadia berhasil ditarik masuk ke rumah Adrian.

Nadia duduk dengan posisi super kaku di meja makan Adrian.

Piring di depannya masih utuh. Sendok di tangannya bahkan belum digerakkan.

Dia nggak berani gerak. Nggak berani ngomong.

NGGAK BERANI NGELIHAT ADRIAN SAMA SEKALI.

Sepanjang makan, kepalanya terus menunduk. Fokus ke nasinya aja.

Tapi masalahnya… DIA NGERASA DIAWASI.

Dan itu bikin dia makin grogi.

"Jangan tegang gitu, Nadia. Santai aja, anggap rumah sendiri," kata ibunya Adrian ramah.

Nadia mencoba tersenyum. "I-iya, Tante…"

TAPI TETEP NUNDUK.

Adrian yang duduk tepat di seberangnya akhirnya bersuara, nadanya datar seperti biasa. "Kamu bisa makan sambil lihat ke depan, lho."

Nadia menggeleng cepat. "Aku nggak bisa."

Adrian mengangkat alis. "Kenapa?"

Masih nunduk, Nadia mengaduk-aduk nasinya. "Nggak apa-apa…"

Ayahnya Adrian tertawa kecil. "Kamu malu, ya?"

"IH, NGGAK!!" Suara Nadia malah naik satu oktaf.

Ayahnya Nadia ikut nimbrung, ketawa juga. "Yah, kalau malu jangan kebangetan gitu, Nak. Masa dari tadi nunduk aja? Ntar kepalamu pegel."

"Gapapa…" Nadia berusaha fokus motong ayam di piringnya.

TAPI KARENA TERLALU GUGUP, POTONGANNYA MALAH KEJATUHAN KE MEJA.

Semua orang diam sebentar.

Nadia buru-buru mengambil ayam itu dan meletakkannya di piringnya lagi.

"Ya ampun, anak ini!" Ibunya menepuk dahinya.

Ibunya Adrian malah tersenyum sabar. "Nggak apa-apa, Nadia. Kamu kelihatan grogi banget."

"Aku nggak grogi kok!" bantah Nadia cepat.

Adrian mendengus pelan. "Yakin?"

Nadia tetap nggak berani lihat ke depan.

Ibunya Adrian tertawa. "Aduh, ini kayaknya pertama kalinya ada yang makan di rumah kita tapi kepalanya nunduk terus dari awal sampai akhir."

"Tapi ini menarik sih," timpal ayahnya Adrian. "Biasanya tamu kita banyak ngobrol, ini malah kayak lagi baca mantra di piring."

AKU HARUS KELUAR DARI SINI SECEPATNYA.

Ibunya Nadia malah tambah jahil. "Iya, harusnya Nadia cerita-cerita dong. Masa Adrian yang cerita sendiri?"

Adrian menyilangkan tangan. "Aku juga nggak cerita apa-apa."

Ayahnya Adrian nyengir. "Ya sih, kamu juga diem aja. Nih dua-duanya diem, makan malam jadi kayak ujian nasional."

Nadia menggigit bibirnya.

SEMUANYA DI MEJA INI KAYAK KERJA SAMA BUAT NGEBIKIN DIA MAKIN MALU.

Tapi tetep, DIA NGGAK MAU LIAT ADRIAN.

Nadia akhirnya makan aja, diem-diem. Tapi karena terlalu buru-buru, sendoknya malah nyenggol gelas.

TING!

GELASNYA OYONG DI MEJA.

DEG.

Semua orang otomatis megang gelas masing-masing, takut kejadian yang sama terulang.

Adrian menatapnya dengan ekspresi datar. "Gelas itu buat diminum, bukan buat dilempar."

Nadia makin nunduk.

"Aku nggak lempar…" gumamnya pelan.

Ibunya Adrian ketawa kecil. "Ya ampun, Nadia, kamu grogi banget, ya?"

"TIDAK!"

"Terus kenapa nggak lihat Adrian sama sekali?" goda ayahnya Adrian.

Nadia terdiam.

Terus akhirnya ngomong juga, pelan banget.

"…aku takut…"

Semua orang langsung ngakak.

Adrian menghela napas. "Aku ini bukan hantu, Nad."

Tapi Nadia masih nggak berani lihat.

LIMA MENIT KEMUDIAN…

Makan malam akhirnya selesai.

Dan NADIA BISA NAFAS LAGI.

Dia langsung naruh sendok dan garpu dengan lega.

Ibunya Adrian tersenyum. "Wah, akhirnya selesai juga. Gimana, makanannya cocok di lidah, Nadia?"

Nadia langsung angguk cepat. "I-iya, enak banget, Tante!"

Adrian bersandar di kursinya. "Tapi kamu makannya sambil nunduk terus."

"Aku tetap bisa ngerasain makanannya kok!"

"Hebat juga sih, bisa makan tanpa lihat makanan."

ADRIAN PLIS JANGAN SINDIR LAGI.

Ibunya Nadia langsung berdiri. "Yaudah kalau gitu, kita pamit dulu, ya!"

---

---

Sekarang mereka udah selesai makan malam, udah basa-basi (yang diisi Nadia dengan lebih banyak menunduk dan berharap bisa kabur ke dimensi lain), dan akhirnya… WAKTUNYA PULANG.

Nadia keluar rumah dengan langkah berat.

Bukan karena dia nggak mau pulang, TAPI KARENA MALUNYA MASIH 100%.

Di depan rumah, keluarga Adrian nganter mereka sampai ke mobil.

Adrian sendiri berdiri di depan pintu, masih dengan wajah tanpa ekspresi.

Sementara itu, ibunya Nadia malah sibuk dengan sesuatu…

"Bunda ngapain?" bisik Nadia curiga.

Ibunya dengan santai menutup tasnya yang terlihat lebih tebal dari sebelumnya.

Ibunya Adrian memperhatikan dengan ekspresi bingung. "Eh, Mbak, tasnya kok kayak penuh gitu?"

Ibunya Nadia tertawa kecil. "Oh ini? Ehehe, aku cuma bawa pulang dikit makanan yang tadi. Masakan Mbak enak banget, sayang kalau kebuang!"

Nadia LANGSUNG INGIN LENYAP.

ASTAGHFIRULLAH, BUNDA BAWA PULANG MAKANAN PAKAI TUPPERWARE?!

Ibunya Adrian terdiam sebentar, lalu tertawa. "Ya ampun, Mbak bawa Tupperware dari rumah?"

"Bawa dong, kan udah feeling bakal ada makanan enak!" jawab ibunya Nadia tanpa dosa.

Nadia menutup wajahnya. Tolong Tuhan, cabut nyawaku sekarang.

Ayah Nadia malah bangga. "Iya, istri saya emang gitu. Nggak pernah pulang dengan tangan kosong!"

Ayahnya Adrian ikut tertawa. "Ya ampun, ini baru namanya taktik emak-emak!"

Ibunya Nadia langsung senyum puas. "Ya kan? Hehe, makanan nggak boleh mubazir!"

Adrian memandang Nadia dengan tatapan penuh arti.

Tatapan yang mengatakan: "Jadi ini genetik, ya?"

"BUNDA, KENAPA SIH?!" Nadia akhirnya protes, masih dengan wajah merah padam.

Ibunya cuma ketawa. "Lho, kenapa? Malu? Malu kenapa? Kita kan keluarga sederhana, harus hemat!"

"INI BUKAN SOAL HEMAT, INI SOAL MARTABAT!!!"

Adrian yang dari tadi diem akhirnya buka suara, nada suaranya datar seperti biasa.

"Jadi kamu malu lebih karena ini daripada peluk tiang?"

GUBRAK.

SEMUA ORANG LANGSUNG KETAWA.

Nadia langsung MEMELINTIR BADANNYA KE ARAH MOBIL.

"UDAH, UDAH, KITA PULANG SEKARANG!"

Tapi…

Adrian tiba-tiba manggil nama Nadia lagi.

"Nadia."

Nadia, yang udah separuh badan masuk mobil, langsung MEMBEKU.

Perlahan, dengan sangat pelan, dia menoleh.

Matanya bertemu dengan tatapan Adrian yang tajam tapi santai.

Nadia menelan ludah. "A-apa?"

Adrian diam sebentar. Lalu bibirnya bergerak.

"Lain kali… jangan peluk tiang di rumah orang."

GUBRAK.

Udara malam mendadak terasa lebih dingin.

Dunia terasa berhenti berputar.

Nadia ingin teriak.

"STOP!! STOP!! JANGAN BAHAS ITU LAGI!!!"

TAPI MALANGNYA, IBUNYA MALAH MAKIN MENYIKSA.

"Iya tuh, dengerin calon suami kamu," goda ibunya dengan tawa puas.

Ayah Nadia malah ngakak keras. "HAHAHA, ini anak emang suka bikin malu!"

"AKU NGGAK SUKA BIKIN MALU! ITU KECELAKAAN!!" teriak Nadia panik.

Ayah Adrian geleng-geleng. "Tapi emang jarang sih ada orang yang salah target pelukan. Itu bakat unik, Nad."

"AKU NGGAK BUTUH BAKAT ITU!!!"

Adrian masih tetap berdiri santai. "Kalau butuh latihan, kasih tahu dulu. Biar aku siap."

Nadia MERASAKAN DARAHNYA MELUAP.

TIDAK. TIDAK. TIDAK.

DIA NGGAK BISA BIARKAN INI BERLANJUT LEBIH LAMA LAGI.

Langsung saja, dengan kecepatan cahaya, dia masuk ke mobil dan MENUTUP PINTU DENGAN CEPAT.

DUG!

Mobil melaju pergi…

Dan Nadia hanya bisa menyandarkan kepalanya ke jendela.

Merenungkan hidup.

Merenungkan dosa.

Merenungkan kenapa dia dilahirkan ke dunia ini untuk mengalami malam seperti ini.

Udara di dalam mobil terasa sunyi.

TAPI TIBA-TIBA—

Ibunya Nadia buka suara.

"Kamu malu banget, ya?"

Nadia MENGHENTAKKAN KEPALANYA KE JENDELA.

"IBUUUU, STOPPPPP!!!"

Ayahnya masih ngakak. "Hahaha, jangan gitu, dong. Ini pengalaman unik, lho."

"INI PENGALAMAN TRAUMATIK!!!"

"Tapi nanti kalau udah nikah, bakal jadi cerita lucu buat anak-anak kalian."

Nadia langsung memutar kepala dengan cepat.

"NIKAH APAAN?! NIKAH DARIMANA?! INI MAKAN MALAM LAMARAN AJA BELUM!!!"

Ibunya Nadia ketawa kecil. "Iya, iya, aku tahu. Tapi tetep lucu."

TIDAK ADA YANG LUCU DI SINI.

HIDUPNYA SUDAH BERAKHIR.

---

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 7 - AYAH

    --- Minggu siang. Matahari sudah tinggi, tapi Nadia masih saja meringkuk di kamar, selimutan sambil scroll TikTok. Sejak bangun tadi, dia belum melakukan hal produktif. Bahkan niatnya buat mandi pun masih sebatas wacana. Tapi yang paling bikin dia kesal... Kenapa di FYP isinya pernikahan semua?! Seorang pengantin menangis haru di pelaminan. Geser. Sepasang pengantin bergandengan tangan di bawah dekorasi mewah. Geser. Seorang istri membagikan kisah perjalanan cintanya yang penuh liku sampai akhirnya menikah dengan pria impiannya. Nadia mendengus kesal. "Astaga, algoritma TikTok, tolong lah..." Seolah hidupnya belum cukup dipenuhi obrolan soal pernikahan, sekarang media sosialnya juga ikut-ikutan?! Dia melempar HP ke samping dan menatap langit-langit kamar. Harus keluar dari kamar sebelum makin stress. Dengan langkah malas, dia akhirnya turun ke ruang tamu. Di sana, ibunya sudah duduk manis di depan TV, seperti biasa. Dan seperti yang sudah bisa ditebak… Gopi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 8 – PERSIAPAN LAMARAN YANG BIKIN PUSING

    Senin pagi.Nadia masih di kamar, berbaring dengan nyaman sambil menggulir layar ponselnya. Mata masih sedikit sepet karena begadang semalam, tapi tangannya terus bergerak mencari hiburan di TikTok.Bukan, bukan video tentang tips pernikahan atau cara bersikap anggun saat lamaran. Yang muncul di berandanya justru video idol K-Pop dan diskon lightstick BLACKPINK yang entah kapan bakal turun harga lagi.Hidup terasa damai, sampai—BRAK!Pintu kamar Nadia mendadak terbuka lebar dengan suara menggelegar, membuatnya hampir melempar ponsel saking kagetnya."NADIAAA!!!"Suara ibunya menggema di seisi ruangan.Nadia buru-buru bangkit, meski kepalanya masih pening. "Ya Allah, kenapa sih, Bu?! Saya nggak ngapa-ngapain!"Ibunya berdiri di ambang pintu dengan ekspresi setengah panik, setengah kesal. "Kenapa kamu masih tiduran?! Lamaran semakin dekat! Harus persiapan!"Nadia melirik jam dinding. Masih jam delapan pagi. Masih ada tujuh hari sebelum hari H."Bu, itu masih seminggu lagi," ucapnya den

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 1 - "HAH?APA?!"

    Nadia tenggelam dalam dunia fangirling-nya. Dengan headphone menempel di telinga, dia menikmati fancam bias kesayangannya yang baru di-upload beberapa jam lalu. Tangannya lincah scroll komentar di Twitter, sesekali ngakak sendiri melihat teori-teori fans yang makin absurd."Gila, ini beneran manusia? Kenapa dia bisa sekeren ini?"Dia menggigit bantal, berusaha menahan teriakan biar nggak dibilang orang gila sama ibunya, yang sejak tadi sudah beberapa kali melirik curiga dari luar kamar.Hari ini harusnya damai. Seperti biasa, Nadia akan menghabiskan waktu dengan scrolling media sosial, streaming MV, dan perang voting. Hidupnya sempurna.Setidaknya sampai detik ini.BRAK!!Pintu kamarnya terbuka dengan keras, bikin jantung Nadia hampir copot."NA-DI-A!"Suara ibunya menggelegar seperti guntur di siang bolong.Nadia, yang masih tenggelam dalam dunia fangirling, cuma menoleh sebentar. "Hmm?"Ibunya berdiri di ambang pintu dengan ekspresi tajam. Wajahnya serius, tangannya berkacak pinggan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 2 - MAKAN MALAM

    --- Nadia masih terbaring di kasurnya, memandangi langit-langit dengan tatapan kosong. Seumur hidup, dia nggak pernah membayangkan skenario seperti ini. Menikah? Dengan dokter? Minggu depan? INI PASTI PRANK! Tapi sayangnya, ini bukanlah mimpi buruk yang bisa di-skip dengan tombol ‘skip ad’. Dia menggulingkan badan, menatap poster idolanya yang tertempel di dinding. "Oppa, tolong aku... Apa yang harus kulakukan?" bisiknya dramatis. Tentu saja, sang idol di poster tetap tersenyum sempurna, tak memberikan solusi apa pun. Nadia menghela napas panjang dan memeluk gulingnya erat-erat. "Aku masih muda. Aku masih ingin fangirling. Aku masih ingin begadang nonton drama dan debat di Twitter soal ending yang menyedihkan. Kenapa tiba-tiba dunia ingin menjodohkanku dengan dokter asing yang bahkan belum pernah kutemui?" Dia meraih ponselnya, membuka Twitter, lalu mengetik status: "Ketika hidupmu baik-baik saja lalu tiba-tiba kena jumpscare: 'Minggu depan lamaran'." Dia menatap layarnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 3 - PENCERAHAN DI TENGAH RUMPUT

    Hari ini adalah hari bersejarah. Bukan karena Nadia mendadak semangat mencari kerja. Bukan juga karena dia akhirnya berhenti fangirling. Tapi karena untuk pertama kalinya dalam hidup, Nadia memegang cangkul. Ya, CANGKUL. “Bu, aku yakin ini aman?” tanya Nadia, memandangi alat berkebun di tangannya dengan tatapan waspada. Ibunya berdiri di teras dengan tangan berkacak pinggang. “Ya ampun, Nad, itu cuma cangkul. Bukan granat.” Nadia meringis. “Tapi aku belum pernah kerja fisik. Ini berbahaya buat mental aku.” Ibunya menghela napas panjang. “Nadia. Kamu udah 25 tahun, tapi baru pertama kali nyentuh tanah di halaman rumah sendiri. Itu yang bahaya.” LAGI-LAGI SKAKMAT. Dengan terpaksa, Nadia mulai menggali rumput liar di halaman. Matahari terik. Keringat mulai mengalir di pelipisnya. Ini melelahkan... dan menyebalkan. Baru lima menit bekerja, Nadia udah mulai curiga: ini misi dari ibunya buat menyiksanya pelan-pelan. “Bu, ini bisa masuk kategori kerja paksa nggak?” keluhnya sambil

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 4 - KEPO

    ---Nadia baru aja selesai mandi dan rebahan di kasur ketika tiba-tiba HP-nya bergetar GILA-GILAAN.Drrt! Drrt! Drrt!Notifikasi grup chat "anak didik mama papa" muncul di layar.Winda: NADIAAA!!Siti: KAMU MAU LAMARAN? SERIUSAN?!Intan: LAMA BANGET JOMBLO, SEKALI LAMARAN LANGSUNG DOKTER WOY KEREN JUGA KAMU!!Rina: KOK NGGAK NGUNDANG KITA?! KAPAN NIKAHNYA?!Tari: Tunggu… katanya kamu masih sibuk fangirling?! Gimana ceritanya bisa tiba-tiba NIKAH?!Nadia ngeliatin HP dengan ekspresi ERROR 404."INI APAAN SIH?!"Seketika dia duduk tegak. Belum ada 24 jam sejak ibunya ngumumin lamaran, tapi gosip ini udah menyebar lebih luas dari berita skandal idol!Dengan panik, Nadia langsung ngetik.Nadia: WEI WEI WEI, SIAPA YANG SEBARIN GOSIP?!Tapi yang bales justru bikin Nadia makin pengen ngamuk.Siti: Emak lo, Nad.Intan: Iya, tadi mamaku baru aja teleponan sama mamamu. Terus beliau bilang, ‘Oh, si Nadia minggu depan lamaran, calonnya dokter lho.’Tari: Nad, lo tau gak, gosip ibu-ibu itu lebih k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 5 - "PERJALANAN KE NERAKA EH RUMAH ADRIAN"

    Hari ini hari besar. Hari di mana Nadia secara resmi akan dijual ke pria asing yang bahkan dia belum pernah lihat! Tapi apakah dia bakal terima gitu aja? OH, TENTU TIDAK. Nadia udah nyusun rencana "GAGALIN MAKAN MALAM" dengan strategi yang sangat jenius. Dandan menor + baju pelangi = calon besan ilfil. "Jenius banget gue," pikirnya sambil senyum licik di depan cermin. Makeup-nya? Full set kayak mau manggung di konser K-Pop. Foundation tebel, eyeliner setajam silet, lipstick merah menyala, dan blush on jebret biar kelihatan kayak abis ditampar. Baju? PELAAAANGI. Atasan kuning ngejreng, rok hijau terang, sepatu pink neon. Pokoknya nyentrik abis! Kalau ada lomba fashion disaster, dia pasti juara satu. Dia baru aja selesai berdandan ketika pintu kamar terbuka… Dan di sanalah IBUNYA. Mata ibunya langsung menyipit tajam. Bibirnya menipis. "Nadia…" suara ibunya rendah, tapi penuh ancaman. "Duh, kok bulu kuduk gue merinding?" "Ya, Bu?" Nadia tersenyum polos. "I

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 8 – PERSIAPAN LAMARAN YANG BIKIN PUSING

    Senin pagi.Nadia masih di kamar, berbaring dengan nyaman sambil menggulir layar ponselnya. Mata masih sedikit sepet karena begadang semalam, tapi tangannya terus bergerak mencari hiburan di TikTok.Bukan, bukan video tentang tips pernikahan atau cara bersikap anggun saat lamaran. Yang muncul di berandanya justru video idol K-Pop dan diskon lightstick BLACKPINK yang entah kapan bakal turun harga lagi.Hidup terasa damai, sampai—BRAK!Pintu kamar Nadia mendadak terbuka lebar dengan suara menggelegar, membuatnya hampir melempar ponsel saking kagetnya."NADIAAA!!!"Suara ibunya menggema di seisi ruangan.Nadia buru-buru bangkit, meski kepalanya masih pening. "Ya Allah, kenapa sih, Bu?! Saya nggak ngapa-ngapain!"Ibunya berdiri di ambang pintu dengan ekspresi setengah panik, setengah kesal. "Kenapa kamu masih tiduran?! Lamaran semakin dekat! Harus persiapan!"Nadia melirik jam dinding. Masih jam delapan pagi. Masih ada tujuh hari sebelum hari H."Bu, itu masih seminggu lagi," ucapnya den

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 7 - AYAH

    --- Minggu siang. Matahari sudah tinggi, tapi Nadia masih saja meringkuk di kamar, selimutan sambil scroll TikTok. Sejak bangun tadi, dia belum melakukan hal produktif. Bahkan niatnya buat mandi pun masih sebatas wacana. Tapi yang paling bikin dia kesal... Kenapa di FYP isinya pernikahan semua?! Seorang pengantin menangis haru di pelaminan. Geser. Sepasang pengantin bergandengan tangan di bawah dekorasi mewah. Geser. Seorang istri membagikan kisah perjalanan cintanya yang penuh liku sampai akhirnya menikah dengan pria impiannya. Nadia mendengus kesal. "Astaga, algoritma TikTok, tolong lah..." Seolah hidupnya belum cukup dipenuhi obrolan soal pernikahan, sekarang media sosialnya juga ikut-ikutan?! Dia melempar HP ke samping dan menatap langit-langit kamar. Harus keluar dari kamar sebelum makin stress. Dengan langkah malas, dia akhirnya turun ke ruang tamu. Di sana, ibunya sudah duduk manis di depan TV, seperti biasa. Dan seperti yang sudah bisa ditebak… Gopi

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 6 - MAKAN MALAM YANG MENCEKAM

    ---Setelah ADEGAN MEMALUKAN DI TIANG PAGAR, akhirnya Nadia berhasil ditarik masuk ke rumah Adrian.Nadia duduk dengan posisi super kaku di meja makan Adrian.Piring di depannya masih utuh. Sendok di tangannya bahkan belum digerakkan.Dia nggak berani gerak. Nggak berani ngomong.NGGAK BERANI NGELIHAT ADRIAN SAMA SEKALI.Sepanjang makan, kepalanya terus menunduk. Fokus ke nasinya aja.Tapi masalahnya… DIA NGERASA DIAWASI.Dan itu bikin dia makin grogi."Jangan tegang gitu, Nadia. Santai aja, anggap rumah sendiri," kata ibunya Adrian ramah.Nadia mencoba tersenyum. "I-iya, Tante…"TAPI TETEP NUNDUK.Adrian yang duduk tepat di seberangnya akhirnya bersuara, nadanya datar seperti biasa. "Kamu bisa makan sambil lihat ke depan, lho."Nadia menggeleng cepat. "Aku nggak bisa."Adrian mengangkat alis. "Kenapa?"Masih nunduk, Nadia mengaduk-aduk nasinya. "Nggak apa-apa…"Ayahnya Adrian tertawa kecil. "Kamu malu, ya?""IH, NGGAK!!" Suara Nadia malah naik satu oktaf.Ayahnya Nadia ikut nimbrung,

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 5 - "PERJALANAN KE NERAKA EH RUMAH ADRIAN"

    Hari ini hari besar. Hari di mana Nadia secara resmi akan dijual ke pria asing yang bahkan dia belum pernah lihat! Tapi apakah dia bakal terima gitu aja? OH, TENTU TIDAK. Nadia udah nyusun rencana "GAGALIN MAKAN MALAM" dengan strategi yang sangat jenius. Dandan menor + baju pelangi = calon besan ilfil. "Jenius banget gue," pikirnya sambil senyum licik di depan cermin. Makeup-nya? Full set kayak mau manggung di konser K-Pop. Foundation tebel, eyeliner setajam silet, lipstick merah menyala, dan blush on jebret biar kelihatan kayak abis ditampar. Baju? PELAAAANGI. Atasan kuning ngejreng, rok hijau terang, sepatu pink neon. Pokoknya nyentrik abis! Kalau ada lomba fashion disaster, dia pasti juara satu. Dia baru aja selesai berdandan ketika pintu kamar terbuka… Dan di sanalah IBUNYA. Mata ibunya langsung menyipit tajam. Bibirnya menipis. "Nadia…" suara ibunya rendah, tapi penuh ancaman. "Duh, kok bulu kuduk gue merinding?" "Ya, Bu?" Nadia tersenyum polos. "I

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 4 - KEPO

    ---Nadia baru aja selesai mandi dan rebahan di kasur ketika tiba-tiba HP-nya bergetar GILA-GILAAN.Drrt! Drrt! Drrt!Notifikasi grup chat "anak didik mama papa" muncul di layar.Winda: NADIAAA!!Siti: KAMU MAU LAMARAN? SERIUSAN?!Intan: LAMA BANGET JOMBLO, SEKALI LAMARAN LANGSUNG DOKTER WOY KEREN JUGA KAMU!!Rina: KOK NGGAK NGUNDANG KITA?! KAPAN NIKAHNYA?!Tari: Tunggu… katanya kamu masih sibuk fangirling?! Gimana ceritanya bisa tiba-tiba NIKAH?!Nadia ngeliatin HP dengan ekspresi ERROR 404."INI APAAN SIH?!"Seketika dia duduk tegak. Belum ada 24 jam sejak ibunya ngumumin lamaran, tapi gosip ini udah menyebar lebih luas dari berita skandal idol!Dengan panik, Nadia langsung ngetik.Nadia: WEI WEI WEI, SIAPA YANG SEBARIN GOSIP?!Tapi yang bales justru bikin Nadia makin pengen ngamuk.Siti: Emak lo, Nad.Intan: Iya, tadi mamaku baru aja teleponan sama mamamu. Terus beliau bilang, ‘Oh, si Nadia minggu depan lamaran, calonnya dokter lho.’Tari: Nad, lo tau gak, gosip ibu-ibu itu lebih k

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 3 - PENCERAHAN DI TENGAH RUMPUT

    Hari ini adalah hari bersejarah. Bukan karena Nadia mendadak semangat mencari kerja. Bukan juga karena dia akhirnya berhenti fangirling. Tapi karena untuk pertama kalinya dalam hidup, Nadia memegang cangkul. Ya, CANGKUL. “Bu, aku yakin ini aman?” tanya Nadia, memandangi alat berkebun di tangannya dengan tatapan waspada. Ibunya berdiri di teras dengan tangan berkacak pinggang. “Ya ampun, Nad, itu cuma cangkul. Bukan granat.” Nadia meringis. “Tapi aku belum pernah kerja fisik. Ini berbahaya buat mental aku.” Ibunya menghela napas panjang. “Nadia. Kamu udah 25 tahun, tapi baru pertama kali nyentuh tanah di halaman rumah sendiri. Itu yang bahaya.” LAGI-LAGI SKAKMAT. Dengan terpaksa, Nadia mulai menggali rumput liar di halaman. Matahari terik. Keringat mulai mengalir di pelipisnya. Ini melelahkan... dan menyebalkan. Baru lima menit bekerja, Nadia udah mulai curiga: ini misi dari ibunya buat menyiksanya pelan-pelan. “Bu, ini bisa masuk kategori kerja paksa nggak?” keluhnya sambil

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 2 - MAKAN MALAM

    --- Nadia masih terbaring di kasurnya, memandangi langit-langit dengan tatapan kosong. Seumur hidup, dia nggak pernah membayangkan skenario seperti ini. Menikah? Dengan dokter? Minggu depan? INI PASTI PRANK! Tapi sayangnya, ini bukanlah mimpi buruk yang bisa di-skip dengan tombol ‘skip ad’. Dia menggulingkan badan, menatap poster idolanya yang tertempel di dinding. "Oppa, tolong aku... Apa yang harus kulakukan?" bisiknya dramatis. Tentu saja, sang idol di poster tetap tersenyum sempurna, tak memberikan solusi apa pun. Nadia menghela napas panjang dan memeluk gulingnya erat-erat. "Aku masih muda. Aku masih ingin fangirling. Aku masih ingin begadang nonton drama dan debat di Twitter soal ending yang menyedihkan. Kenapa tiba-tiba dunia ingin menjodohkanku dengan dokter asing yang bahkan belum pernah kutemui?" Dia meraih ponselnya, membuka Twitter, lalu mengetik status: "Ketika hidupmu baik-baik saja lalu tiba-tiba kena jumpscare: 'Minggu depan lamaran'." Dia menatap layarnya

  • PERNIKAHAN GAGAL NORMAL    BAB 1 - "HAH?APA?!"

    Nadia tenggelam dalam dunia fangirling-nya. Dengan headphone menempel di telinga, dia menikmati fancam bias kesayangannya yang baru di-upload beberapa jam lalu. Tangannya lincah scroll komentar di Twitter, sesekali ngakak sendiri melihat teori-teori fans yang makin absurd."Gila, ini beneran manusia? Kenapa dia bisa sekeren ini?"Dia menggigit bantal, berusaha menahan teriakan biar nggak dibilang orang gila sama ibunya, yang sejak tadi sudah beberapa kali melirik curiga dari luar kamar.Hari ini harusnya damai. Seperti biasa, Nadia akan menghabiskan waktu dengan scrolling media sosial, streaming MV, dan perang voting. Hidupnya sempurna.Setidaknya sampai detik ini.BRAK!!Pintu kamarnya terbuka dengan keras, bikin jantung Nadia hampir copot."NA-DI-A!"Suara ibunya menggelegar seperti guntur di siang bolong.Nadia, yang masih tenggelam dalam dunia fangirling, cuma menoleh sebentar. "Hmm?"Ibunya berdiri di ambang pintu dengan ekspresi tajam. Wajahnya serius, tangannya berkacak pinggan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status