Beranda / Pernikahan / PERJALANAN CINTA TIARA / BAB 3 KEPULANGAN DEVAN

Share

BAB 3 KEPULANGAN DEVAN

Penulis: MIHA29
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 19:15:11

''Ya, semuanya berjalan dengan lancar. Bagaimana dengan perusahaan selama aku tidak ada di sini?" Pria itu kembali bertanya kepada sekretarisnya tentang perusahaan yang selama ini ditinggalkan keluar negeri.

''Semuanya aman Pak, kalau soal perusahaan semuanya baik-baik saja,'' jawab sekretarisnya dengan senyum.

''Baiklah. Bangunkan aku jika sudah sampai''

''Baik, Pak.''

Karena merasa atasannya tidak ingin bicara lagi dengannya, dia langsung fokus kepada kemudinya mungkin setelah sekitar 30 menit mengendara akhirnya mereka telah sampai ke sebuah rumah yang sangat besar, pintu gerbang yang sangat tinggi menjuntai dan pekarangan rumah yang begitu besar.

Setelah masuk melalui pintu gerbang butuh waktu lima menit untuk mengendarai mobilnya hingga sampai ke depan rumah utama saking besarnya dan panjangnya halaman tersebut.

''Pak, bangun Pak Devan. Kita, sudah sampai,'' sang sekretaris langsung membangunkan atasannya setelah mereka tiba di tempat tujuan.

''Apakah kita sudah tiba. Baiklah kamu bisa pergi terima kasih karena sudah menjemput dan mengantarkan saya pulang.'' Setelah turun dari mobil pria itu menyuruh sekretarisnya untuk pergi tak lupa berterimakasih karena telah menjemput dan mengantarkannya pulang.

''Sama-sama pak, ini sudah kewajiban saya, kalau begitu saya permisi. saya juga menantikan kehadiran anda di perusahaan kembali,'' setelah mengatakan itu sekretarisnya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah besar tersebut.

Pria itu tidak menjawab sama sekali dia hanya menganggukkan kepalanya mempersilakan sekretarisnya untuk pergi, pria itu segera menarik kopernya untuk segera masuk ke dalam rumah.

Dirinya bisa melihat kedua orang tuanya telah menantikannya di ruang tamu, seorang wanita yang sangat dia cintai berlari menghampirinya.

''Devan ... putra Ibu,?'' panggil Diana kepada putranya lalu memeluknya dengan sangat erat.

Diana begitu merindukan pria yang berada di pelukannya saat ini karena sudah lama mereka tidak bertemu, menetap selama sebulan penuh di luar negeri untuk mengurus semua pekerjaannya.

Devan baru kembali ke negaranya setelah seluruh pekerjaannya telah terselesaikan di luar negeri, bukan hanya Diana yang merindukan Devan tapi dia juga sangat merindukan Diana, ibu yang sangat dia cintai.

''Iya Ma ... Bagaimana dengan kabar Mama? Apakah Mama, tetap sehat selama tidak ada Devan di sini?"

''Mama, tidak dalam keadaan baik-baik saja karena kedua anak mama tidak ada di sini," Diana memasang wajah sedih didepan Devan.

"Kamu, menetap di luar negeri selama sebulan penuh sedangkan Tiara semenjak pernikahannya dia tidak pernah berkunjung kemari dia hanya selalu menghubungi Ibu, melalui telepon,'' ada raut kesedihan setiap ucapan Diana yang keluar dari mulutnya dia sangat senang karena akhirnya putranya telah kembali tetapi dirinya masih sangat merindukan putrinya.

''Kok bisa. Tiara nggak pernah pulang Ma ... ?"

''Mama, juga nggak tahu setiap Mama, tanya kepada Tiara dia selalu punya alasan,"

''Sudah Ma, tenang saja bagaimanapun Tiara baru saja menikah wajar jika dirinya masih betah tinggal di sana, nanti dia juga akan mengunjungi Mama,''

Devan berusaha menghibur Diana agar jangan terlalu sedih dan memikirkan Tiara. Meskipun begitu dia tetap berharap bahwa adiknya berada di rumah ini untuk menyambut kedatangannya karena dirinya juga sangat merindukan saudari perempuan nya yang begitu dia manjakan dan cintai.

Saat Devan beradah di kamarnya yang sudah sebulan ini tidak dia tempati, kemudian menperhatikan seluruh kamarnya yang tidak sama sekali berubah dan sama saja saat dirinya pertama kali meninggalkannya, tiba-tiba saja matanya tertuju ke atas nakas dan melihat fotonya dan Tiara bersama.

Devan langsung saja merindukan Tiara tetapi dirinya masih ragu untuk menghubungi takut kalau dirinya mengganggu kebersamaan antara Tiara dan keluarga barunya.

Begitu banyak pertimbangan hingga Devan memutuskan untuk menghubungi Tiara, setelah beberapa kali mencoba tetap saja Wanita yang sangat dia rindukan tidak menjawab ponselnya.

Devan merasa gelisa karena tidak biasanya Tiara lambat mengankat ponselnya, biasanya di dering pertama dia langsung saja mengangkatnya, apalagi jika yang menghubunginya adalah Devan, atau Diana dan Indra.

''Devan ... Turun ke bawah ini waktunya makan siang." Diana meneriaki Devan dari bawah dan menyuruhnya untuk turun.

''Iya Ma ... Sebentar lagi Devan, turun'' bergegas berganti pakian kasual yang lebih santai, turun ke lantai bawah untuk makan siang.

''Ayo, makan Sayang?'' ajak Diana.

''Iya Ma ...'' Devan menarik salah satu kursi dan duduk dengan nyaman berhadapan dengan Diana.

''Bagaiamana pekerjaan kamu, selama disana apakah semuanya berjalan dengan lancar?''

Kali ini Indra yang bertanya, saat Devan tiba tadi dia tidak diberi kesempatan oleh istrinya untuk bertanya kepada putranya sendiri.

''Yah, namanya juga pekerjaan, Pa, kadang kalanya berjalan dengan lancar dan ada kalanya juga Devan, berada di masah yang sulit." Pemuda itu menjawab pertanyaan ayahnya dengan senyum seperti biasanya.

''Itulah pekerjaan dan hidup tidak selamanya akan berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan Kita, tapi sebagai Papa, Papa, sangat bangga sama kamu karena berhasil melewati begitu banyak kendalah dengan baik,''

Sejak dulu Indra sangatlah bangga kepada kedua anaknya dia dan Diana tidak sia-sia menbesarkan kedua buah hati mereka dengan baik.

''Bukan hanya Papa, yang bangga tapi Mama, juga sangat bangga sama kamu Nak. Mama berharap kedepanya kamu bisa menjaga adikmu jika Mama, dan Papa, sudah tiada.''

Diana juga begitu bangga kepada Devan meskipun mereka duluh sangat susah payah membesarkan Devan dan Tiara dengan ekonomi yang sempat anjlok pada saat mereka masih kecil.

Meskipun begitu Diana dan Indra menbesarkan buah hati mereka menjadi anak yang bertanggung jawab dan memiliki hati yang lembut.

''Devan, dan Tiara sangat bersyukur karena dilahirkan dan di besarkan oleh orang tua yang begitu hebab bagi kami, tapi aku mohon Mama, jangan berbicara seperti itu lagi aku tidak menyukainya."

Diana hanya tersenyum dan melanjutkan mengambil makanan untuk suami dan putranya. Mereka makan siang dengan sangat damai hingga tidak terasa mereka menyudahi makan siang mereka.

"Ma. Pa. aku, mau kerumah mertua Tiara yah." Devan menyanpaikan niatnya untuk mengunjungi adiknya di rumah yang dia tempati sekarang bersama dengan keluarga barunya.

''Kalau begitu mama ikut yah. Mama juga kangen banget sama Tiara." Diana akan beranjak dari duduknya tetapi dihentikan oleh Devan.

''Nggak Ma. Mama di rumah saja kalau Mama, ikut nanti Tiara nggak mau lagi ikut pulang bersama aku," tapi Devan menolak kalau Diana ikut bersamanya karena takutnya kalau ikut Tiara tidak mau ikut pulang. Devan berniat menbujuk adiknya dengan menggunakan mamanya.

''Ya, sudahlah kalau begitu."

Diana memanyunkan bibirnya sehingga terlihat seperti anak kecil yang merajuk dan menjatuhkan tubuhnya begitu saja di atas sofa.

''Ya, sudah kalau begitu Devan, pergi dulu ya Ma, Pa. Devan, janji akan menbujuk Tiar untuk pulang ke rumah dan menginap beberapa hari."

Setelah berpamitan Devan segerah mengendarai mobil sport miliknya keluar dari halaman rumahnya.

Bab terkait

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 4 MENJEMPUT TIARA

    Saat dalam perjalanan menuju ke rumah Sintia tiba-tiba saja Devan teringat kalau ini pertama kalinya dia berkunjung ke rumah Mertua adiknya.Dan sangat kebetulan dia melihat toko kue dan toko bunga bersebelahan, sehingga dia memilih untuk mampir dan membeli kue serta bunga sebagai buah tangan.Devan memilih dua kue salah satunya kue kesukaan Tiara rasa coklat pandan. Pria itu tersenyum saat Pelayan toko kue itu memberikan kue pesanannya, dia juga berniat untuk membeli satu buket bunga.Setelah seluruh urusannya selesai Devan kembali melanjutkan perjalanannya. Butuh waktu hingga dirinya sampai di rumah Sintia.Sebelum mobil Devan memasuki pintu gerbang dia dihentikan terlebih dahulu oleh Security yang menjaga di sana, untuk bertanya ada urusan apa dirinya datang ke rumah ini dan siapa dia.''Saya Devan, kakaknya Tiara," jawab Devan memperkenalkan dirinya. ''Oh maaf saya, tidak mengetahui kalau Bapak, saudara dari Ibu Tiara.''''Tidak masalah Pak, bisa tolong bukakan pintu gerbangnya?'

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 5 AKHIRNYA

    ''Saya, sangat senang dengan kerja keras anda pak Bima,'' ucap salah satu petinggi memuji Bima dengan hasil kerjanya yang sangat memuaskan.''Anda benar Pak, jika pak Diwan, masih hidup pasti beliau sangat bangga ke pada putranya'' yang lainya memuji dengan menyebut nama Diwan ayah dari Bima yang sudah lama meninggal.''Terimakasih atas pujian Kalian, dan terimakasih atas kerjasamanya yang baik, baiklah kita akhiri rapat ini sampai di sini dan berjumpa kembali setelah sebulan peluncuran produk Kita.'' Bima penuh dengam kharisma saat berada di hadapan para petinggi.Setelah para petinggi keluar dari ruangan Bima Juga ikut keluar dari ruangan rapat, saat sudah di luar dia disambut oleh Sekretarisnya.''Maaf Pak, sudah dari tadi ponsel Anda, berdering tetapi saya, tidak berani mengangkatnya karena takutnya ini sangat penting'' ucap sekretaris itu menyerahkan ponsel milik Bima.''Baiklah terima kasih'' setelah menerima ponsel itu Bima kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.Sesa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 6 KEDATANGANNYA

    "Ayo silahkan masuk." Devan menpersilahkan tamu yang datang untuk masuk ke dalam rumah.''Terimaksih."''Aku tidak menyangkah kalau kamu akan datang selarut ini."''Maaf karena tidak menberikan kabar dan tiba-tiba datang kemari?''''Tidak masalah kami sangat senang jika kamu mau datang berkunjung.'' ''Siapa yang datang Nak?'' tanya Diana setelah melihat Devan kembali.''Iya Kak siapa yang datang?" Tiara juga ikut penasaran siapa yang berkunjug malam-malam begini.Devan hanya tersenyum tanpa menjawab apa pun. Tapi, saat seseorang muncul dari belakang Devan menbuat Diana dan Indra tersenyum lebar. Namun, lain halnya dengan Tiara dia sangat terkejut setelah melihat siapa yang datang? ''Bima ternyata kamu yang datang yah ... Mama pikir siapa." Diana dengan ramah menyapa menantunya yang pertama kali datang berkunjung setelah menikah dengan Tiara."Sini Bima, bergabung dengan kami." bukan hanya Diana yang bahagia dengan kedatangan menantunya. Namun, Indra juga terlihat bersemangat.''Iya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 7 KEPURA-PURAAN BIMA

    Saat Bima masuk ke dalam kamar Tiara. Bima terus Memperhatikan sekeliling kamar milik wanita yang telah dia nikahi. Bima juga melihat tempat tidur Tiara masih rapi tapi dia tidak mendapati wanita itu di sana, setelah melihat kesana kemari dia mendapati wanita berkulit putih itu tidur di dekat jendela, terdapat tempat tidur kecil di sana tapi terlihat sangat nyaman.Bima mengerti kalau Tiara menyiapkan tempat tidurnya untuk dia gunakan dan wanita itu lebih memilih untuk tidur di tempat yang kecil demi mementingkan dirinya. Bima berjalan mendekati istrinya yang sedang terlelap, dia bisa melihat bagaimana dia tidur dengan nyenyak di rumah kedua orang tuanya, selamah Tiara tinggal di rumahnya dia tidak pernah melihatnya tertidur seperti ini mungkin karena tempat tidur di rumahnya merasa tidak nyaman karena hanya beralaskan karpet tipis.Bima mengingat kembali bagaimana hubungannya dengan Tiara sebelum mereka menikah, karena memang niatnya untuk mendekati Tiara adalah sebuah rencananya ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 8 BAIM

    Saat dalam perjalanan menuju kantor Bima, tidak sengaja Tiara melihat seorang anak kecil yang sedang di pukuli oleh beberapa anak lain, karena tidak tega Tiara menepikan mobil lamborghini miliknya lalu turun dari mobilnya untuk menghampiri anak kecil yang sedang di pukuli itu.''Hei ... Apa yang kalian lakukan hentikan?'' teriak wanita itu segera berlari menghampiri anak kecil yang wajahnya sudah memiliki banyak lebam. Namun, yang tidak disadari oleh Tiara kalau dia sedang melakukan tugas yang di berikan oleh Bima, waktu sudah menghampiri satu jam waktu yang di berikan oleh pria itu untuk sampai ke kantornya secepat mungkin. Tapi, siapa sangka kalau dia harus menolong seorang anak kecil lebih dulu. ''Apa yang kalian lakukan? Mengapa kalin memukuli teman kalian sendiri." Tiara menarik tangan anak yang di pukuli ke dalam pelukanya lalu berjongkok menatap wajah anak itu yang penuh dengan memar bahkan di bawah mata anak itu sedikit berdarah.''Apa kamu tidak apa-apa?'' Tiara menghapus d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 9 MEMBAWA BAIM PULANG

    "Kakak, akan membawa kamu pulang ke rumah?kakak tidak bisa membiarkan kamu sendirian di jalanan apalagi teman kamu sangat nakal dia tega memukuli kamu." Yang ada jika Tiara membiarkannya disana mungkin saja anak ini akan dipukuli lagi dan lagi. Karena disana tidak ada yang mengawasi mereka. Meskipun mereka semua baik tapi kalau sudah kelaparan bisa saja mereka akan berbuat kasar dan merampas uang teman-temannya. "Tapi kak. Apa tidak masalah jika membawa aku pulang ke rumah kakak?" Baik terlihat ragu mana mungkin dia akan menyusahkan orang baik seperti wanita itu. Dia tidak ingin menyusahkan orang lain karena dirinya. "Enggak apa-apa dong nanti kakak yang ngurus itu ya. Yang penting kamu ikut sama kakak dulu." Tiara tidak mau tau dia harus membawa anak kecil itu ikut bersamanya terlalu bahaya jika membiarkan anak itu tetap dijalanan. "Makasih ya kak. Karena sudah baik sama Baim." Anak kecil itu sangat senang karena masih ada yang baik padanya. Setidaknya sekarang dia punya tempat tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 10 KHAWATIRAN BIMA

    Tiara masih saja terus memohon di hadapan kedua orang tuanya agar mau menerima baim di rumah ini, tidak lama bibi niam datang menbawah baim yang sudah bersih setelah di mandikan dan di gantikan pakaianya.diana yang menatap anak itu langsung menyukainya, karena baim sangat tampan dan putih, bahkan diana bisa menilai kalau baim anak yang sabar dan tidak nakal.'' baim sini duduk sama kakak '' tiara melambaikan tanganya dan meminta baim agar duduk bersamanya.baim dengan ragu-ragu berjalan ke dekat tiara dan duduk disamping tiara, tapi baim terus saja menundukan kepalanya, diana dan indra saling bertukar pandang melihat baim lalu mengangguk.'' siapa nama kamu nak '' diana mulai mengajak baim untuk bicara.karena merasa di ajak bicara baim mengangkat kepalanya, '' nama aku baim '''' baim, apa baim mau tinggal disini bareng kita ''mendapatkan pertanyaan seperti itu baim jadi bingun dan menatap ke arah tiara, tiara mengangguk ke arah baim sehingga menbuat baim juga ikut menganggukan kep

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 11 KE SALON

    ..sebuah gelas terbentur ke dinding karena di banting oleh seorang pria yang sangat marah karena miliknya telah di ganggu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.'' bagaimana bisa kalian seceroboh itu, cari tau apa yang mereka inginkan sehingga mengancau di tempat yang tidak seharusnya mereka ganggu '''' baik pak, kami akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi ''pria lainya pergi dari ruangan itu kini hanya tersisa pria yang melemparkan gelas ke tembok tadi, namun dering telponya kini mengalihkan pikiranya yang kacau.*****( paman huhu... hihi...) suara tangis di sebrang telpon menbuat raut wajah louis yang semula dingin tak berperasaan berubah menjadi sosok pria yang jauh berbeda.'' lisa ada apa sayang kenapa kamu menangis '' louis begitu mencintai kepenokanya yang hanya semata wayang.( papa mengingkari janjinya, dia bilang seharian ini akan menghabiskan waktu bersama lisa namun nyatanya dia pergi ) lisa anak berumur enam tahun yang di tinggalkan oleh ibunya sejak lisa di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 12 HARAPAN LISA

    ''Paman apa lisa tidak di sayang lagi sama papa '' Lisa tiba-tiba saja menberikan pertanyaan yang susah di jawab oleh Louis. Louis tahu tidak semudah anak seusia Lisa harus mengalami semua itu. Alex seharusnya bertanggung jawab atas segalanya. seharusnya seorang ayah tidak harus memikirkan masalahnya sendiri, tapi harus bertanggung jawab atas anaknya yang telah lagi ke dunia ini. saat ini mereka sedang berada di dalam mobil menuju salah satu taman bermain yang sering louis kunjungi bersma lisa, '' lisa, kenapa tiba-tiba menberikan pertanyaan seperti itu sama paman '''' paman lisa menyadari kalau papa selalu saja menghindari lisa dengan berbagai macam alasan '' lisa mengungkapakan apa yang di rasakan selama ini tentang alex yang selalu saja menghindari dirinya.'' lisa paman sangat mengerti dengan apa yang di rasakan oleh lisa, namun bisa saja papa lisa tidak berniat untuk menghindari lisa namung munking memang karena pekerjaan yang tidak bisa di tunda '''' paman apa bisa malan ini

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 11 KE SALON

    ..sebuah gelas terbentur ke dinding karena di banting oleh seorang pria yang sangat marah karena miliknya telah di ganggu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.'' bagaimana bisa kalian seceroboh itu, cari tau apa yang mereka inginkan sehingga mengancau di tempat yang tidak seharusnya mereka ganggu '''' baik pak, kami akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi ''pria lainya pergi dari ruangan itu kini hanya tersisa pria yang melemparkan gelas ke tembok tadi, namun dering telponya kini mengalihkan pikiranya yang kacau.*****( paman huhu... hihi...) suara tangis di sebrang telpon menbuat raut wajah louis yang semula dingin tak berperasaan berubah menjadi sosok pria yang jauh berbeda.'' lisa ada apa sayang kenapa kamu menangis '' louis begitu mencintai kepenokanya yang hanya semata wayang.( papa mengingkari janjinya, dia bilang seharian ini akan menghabiskan waktu bersama lisa namun nyatanya dia pergi ) lisa anak berumur enam tahun yang di tinggalkan oleh ibunya sejak lisa di

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 10 KHAWATIRAN BIMA

    Tiara masih saja terus memohon di hadapan kedua orang tuanya agar mau menerima baim di rumah ini, tidak lama bibi niam datang menbawah baim yang sudah bersih setelah di mandikan dan di gantikan pakaianya.diana yang menatap anak itu langsung menyukainya, karena baim sangat tampan dan putih, bahkan diana bisa menilai kalau baim anak yang sabar dan tidak nakal.'' baim sini duduk sama kakak '' tiara melambaikan tanganya dan meminta baim agar duduk bersamanya.baim dengan ragu-ragu berjalan ke dekat tiara dan duduk disamping tiara, tapi baim terus saja menundukan kepalanya, diana dan indra saling bertukar pandang melihat baim lalu mengangguk.'' siapa nama kamu nak '' diana mulai mengajak baim untuk bicara.karena merasa di ajak bicara baim mengangkat kepalanya, '' nama aku baim '''' baim, apa baim mau tinggal disini bareng kita ''mendapatkan pertanyaan seperti itu baim jadi bingun dan menatap ke arah tiara, tiara mengangguk ke arah baim sehingga menbuat baim juga ikut menganggukan kep

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 9 MEMBAWA BAIM PULANG

    "Kakak, akan membawa kamu pulang ke rumah?kakak tidak bisa membiarkan kamu sendirian di jalanan apalagi teman kamu sangat nakal dia tega memukuli kamu." Yang ada jika Tiara membiarkannya disana mungkin saja anak ini akan dipukuli lagi dan lagi. Karena disana tidak ada yang mengawasi mereka. Meskipun mereka semua baik tapi kalau sudah kelaparan bisa saja mereka akan berbuat kasar dan merampas uang teman-temannya. "Tapi kak. Apa tidak masalah jika membawa aku pulang ke rumah kakak?" Baik terlihat ragu mana mungkin dia akan menyusahkan orang baik seperti wanita itu. Dia tidak ingin menyusahkan orang lain karena dirinya. "Enggak apa-apa dong nanti kakak yang ngurus itu ya. Yang penting kamu ikut sama kakak dulu." Tiara tidak mau tau dia harus membawa anak kecil itu ikut bersamanya terlalu bahaya jika membiarkan anak itu tetap dijalanan. "Makasih ya kak. Karena sudah baik sama Baim." Anak kecil itu sangat senang karena masih ada yang baik padanya. Setidaknya sekarang dia punya tempat tin

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 8 BAIM

    Saat dalam perjalanan menuju kantor Bima, tidak sengaja Tiara melihat seorang anak kecil yang sedang di pukuli oleh beberapa anak lain, karena tidak tega Tiara menepikan mobil lamborghini miliknya lalu turun dari mobilnya untuk menghampiri anak kecil yang sedang di pukuli itu.''Hei ... Apa yang kalian lakukan hentikan?'' teriak wanita itu segera berlari menghampiri anak kecil yang wajahnya sudah memiliki banyak lebam. Namun, yang tidak disadari oleh Tiara kalau dia sedang melakukan tugas yang di berikan oleh Bima, waktu sudah menghampiri satu jam waktu yang di berikan oleh pria itu untuk sampai ke kantornya secepat mungkin. Tapi, siapa sangka kalau dia harus menolong seorang anak kecil lebih dulu. ''Apa yang kalian lakukan? Mengapa kalin memukuli teman kalian sendiri." Tiara menarik tangan anak yang di pukuli ke dalam pelukanya lalu berjongkok menatap wajah anak itu yang penuh dengan memar bahkan di bawah mata anak itu sedikit berdarah.''Apa kamu tidak apa-apa?'' Tiara menghapus d

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 7 KEPURA-PURAAN BIMA

    Saat Bima masuk ke dalam kamar Tiara. Bima terus Memperhatikan sekeliling kamar milik wanita yang telah dia nikahi. Bima juga melihat tempat tidur Tiara masih rapi tapi dia tidak mendapati wanita itu di sana, setelah melihat kesana kemari dia mendapati wanita berkulit putih itu tidur di dekat jendela, terdapat tempat tidur kecil di sana tapi terlihat sangat nyaman.Bima mengerti kalau Tiara menyiapkan tempat tidurnya untuk dia gunakan dan wanita itu lebih memilih untuk tidur di tempat yang kecil demi mementingkan dirinya. Bima berjalan mendekati istrinya yang sedang terlelap, dia bisa melihat bagaimana dia tidur dengan nyenyak di rumah kedua orang tuanya, selamah Tiara tinggal di rumahnya dia tidak pernah melihatnya tertidur seperti ini mungkin karena tempat tidur di rumahnya merasa tidak nyaman karena hanya beralaskan karpet tipis.Bima mengingat kembali bagaimana hubungannya dengan Tiara sebelum mereka menikah, karena memang niatnya untuk mendekati Tiara adalah sebuah rencananya ber

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 6 KEDATANGANNYA

    "Ayo silahkan masuk." Devan menpersilahkan tamu yang datang untuk masuk ke dalam rumah.''Terimaksih."''Aku tidak menyangkah kalau kamu akan datang selarut ini."''Maaf karena tidak menberikan kabar dan tiba-tiba datang kemari?''''Tidak masalah kami sangat senang jika kamu mau datang berkunjung.'' ''Siapa yang datang Nak?'' tanya Diana setelah melihat Devan kembali.''Iya Kak siapa yang datang?" Tiara juga ikut penasaran siapa yang berkunjug malam-malam begini.Devan hanya tersenyum tanpa menjawab apa pun. Tapi, saat seseorang muncul dari belakang Devan menbuat Diana dan Indra tersenyum lebar. Namun, lain halnya dengan Tiara dia sangat terkejut setelah melihat siapa yang datang? ''Bima ternyata kamu yang datang yah ... Mama pikir siapa." Diana dengan ramah menyapa menantunya yang pertama kali datang berkunjung setelah menikah dengan Tiara."Sini Bima, bergabung dengan kami." bukan hanya Diana yang bahagia dengan kedatangan menantunya. Namun, Indra juga terlihat bersemangat.''Iya

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 5 AKHIRNYA

    ''Saya, sangat senang dengan kerja keras anda pak Bima,'' ucap salah satu petinggi memuji Bima dengan hasil kerjanya yang sangat memuaskan.''Anda benar Pak, jika pak Diwan, masih hidup pasti beliau sangat bangga ke pada putranya'' yang lainya memuji dengan menyebut nama Diwan ayah dari Bima yang sudah lama meninggal.''Terimakasih atas pujian Kalian, dan terimakasih atas kerjasamanya yang baik, baiklah kita akhiri rapat ini sampai di sini dan berjumpa kembali setelah sebulan peluncuran produk Kita.'' Bima penuh dengam kharisma saat berada di hadapan para petinggi.Setelah para petinggi keluar dari ruangan Bima Juga ikut keluar dari ruangan rapat, saat sudah di luar dia disambut oleh Sekretarisnya.''Maaf Pak, sudah dari tadi ponsel Anda, berdering tetapi saya, tidak berani mengangkatnya karena takutnya ini sangat penting'' ucap sekretaris itu menyerahkan ponsel milik Bima.''Baiklah terima kasih'' setelah menerima ponsel itu Bima kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.Sesa

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 4 MENJEMPUT TIARA

    Saat dalam perjalanan menuju ke rumah Sintia tiba-tiba saja Devan teringat kalau ini pertama kalinya dia berkunjung ke rumah Mertua adiknya.Dan sangat kebetulan dia melihat toko kue dan toko bunga bersebelahan, sehingga dia memilih untuk mampir dan membeli kue serta bunga sebagai buah tangan.Devan memilih dua kue salah satunya kue kesukaan Tiara rasa coklat pandan. Pria itu tersenyum saat Pelayan toko kue itu memberikan kue pesanannya, dia juga berniat untuk membeli satu buket bunga.Setelah seluruh urusannya selesai Devan kembali melanjutkan perjalanannya. Butuh waktu hingga dirinya sampai di rumah Sintia.Sebelum mobil Devan memasuki pintu gerbang dia dihentikan terlebih dahulu oleh Security yang menjaga di sana, untuk bertanya ada urusan apa dirinya datang ke rumah ini dan siapa dia.''Saya Devan, kakaknya Tiara," jawab Devan memperkenalkan dirinya. ''Oh maaf saya, tidak mengetahui kalau Bapak, saudara dari Ibu Tiara.''''Tidak masalah Pak, bisa tolong bukakan pintu gerbangnya?'

DMCA.com Protection Status