Share

BAB 5 AKHIRNYA

Penulis: MIHA29
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 19:15:11

''Saya, sangat senang dengan kerja keras anda pak Bima,'' ucap salah satu petinggi memuji Bima dengan hasil kerjanya yang sangat memuaskan.

''Anda benar Pak, jika pak Diwan, masih hidup pasti beliau sangat bangga ke pada putranya'' yang lainya memuji dengan menyebut nama Diwan ayah dari Bima yang sudah lama meninggal.

''Terimakasih atas pujian Kalian, dan terimakasih atas kerjasamanya yang baik, baiklah kita akhiri rapat ini sampai di sini dan berjumpa kembali setelah sebulan peluncuran produk Kita.'' Bima penuh dengam kharisma saat berada di hadapan para petinggi.

Setelah para petinggi keluar dari ruangan Bima Juga ikut keluar dari ruangan rapat, saat sudah di luar dia disambut oleh Sekretarisnya.

''Maaf Pak, sudah dari tadi ponsel Anda, berdering tetapi saya, tidak berani mengangkatnya karena takutnya ini sangat penting'' ucap sekretaris itu menyerahkan ponsel milik Bima.

''Baiklah terima kasih'' setelah menerima ponsel itu Bima kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.

Sesampainya diruangannya Bima langsung memeriksa ponselnya dan melihat nama Devan yang melakukan panggilan masuk beberapa kali, dia memutuskan untuk menghubungi Devan nanti saja karena menurutnya itu tidak penting.

Saat Bima pulang di malam hari dia mencari keberadaan Tiara bahkan beberapa kali memanggil nama wanita itu tetapi orang yang dicari tak kunjung ditemukan.

''Bima. Ada apa? Kenapa kamu, teriak-teriak begitu sampai terdengar di kamar Ibu.'' tiba-tiba Sintia muncul di belakang Bima dan mengejutkan putranya.

''Ibu, belum tidur?'' Bima terkejut dengan kedatangan Sintia yang secara tiba-tiba, dia pikir kalau ibunya sudah tidur.

''Tadinya Ibu, ingin tidur tapi mendengar kamu, teriak-teriak begitu membuat ngantuk Ibu, jadi hilang"

''Maaf Bu, karena sudah mengganggu waktu Ibu.''

''Memangnya kamu kenapa kok teriak-teriak begitu''

''Aku, mencari Tiara, tapi aku tidak menemukannya di mana pun, apa Ibu, tahu dimana wanita itu?''

''Ibu, pikir kamu sudah tahu kalau Tiara, pulang ke rumah ibunya karena dijemput oleh kakaknya tadi. Bukannya tadi kakaknya menghubungi kamu.''

Bima, baru ingat kalau ada beberapa panggilan masuk dari Devan saat dirinya rapat tadi ternyata itu alasan Kakak Iparnya itu menghubunginya karena ingin memberitahukan kalau dia membawa Tiara, kembali ke rumahnya.

''Memang tadi pada saat di kantor dia menghubungi Bima, tapi aku, sedang ada rapat dan tidak bisa mengangkat telepon.''

''Tadi dia minta izin sama Ibu, Tapi Ibu, bilang Ibu, tidak bisa mengizinkan Tiara, untuk pulan bersama dengannya dan menyuruhnya untuk menghubungi dan meminta izin secara langsung sama kamu, dan itulah dia menelpon kamu.''

''Jadi maksud Ibu, saat ini Tiara, berada di rumah orang tuanya dan akan menginap?"

''Iya, sepertinya begitu!''

''Baiklah kalau begitu. Bima, mau mandi dulu dan menyusul Tiara ke sana, lebih baik sekaran Ibu, masuk dalam kamar dan tidur ini sudah hampir jam 10 malam ''

''Ya, sudahlah kalau begitu Ibu, masuk kamar dulu ya, kamu hati-hati kalau berangkat nanti''

Bima sepertinya sangat kesal saat mengetahui kalau Tiara pulang ke rumah kedua Orang tuanya dan lebih kesalnya lagi karena wanita itu tidak memberitahukannya sama sekali, Tiara seperti tidak menganggap dirinya dan melakukan apa pun sesukanya.

Namun, karena tidak ingin terlalu memikirkannya Bima memutuskan untuk naik ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya lalu akan menyusul Tiara ke rumah orang tuanya.

***

''Sayang, Mama, sangat senang karena akhirnya kamu, bisa pulang juga ke rumah ini lagi" setelah mereka makan malam mereka berempat kumpul di ruangan keluarga seperti dulu lagi.

''maafin Tiara, Ya, maaf karena belum pernah pulang semenjak aku, menikah karena merasa tidak enak untuk meminta izin kepada ibu mertuaku.'' Tiara menunjukkan rasa bersalah kepada kedua orang tuanya karena semenjak dirinya menginjakkan kaki ke rumah Bima dia tidak pernah datang untuk mengunjungi kedua orang tuanya.

''Tidak apa-apa Sayang, Mama, dan Papa, juga mengerti tentang kondisimu, bagaimanapun kamu, baru di keluarga suamimu jadi tentunya kamu, pasti merasa serba tidak enak''

''Iya nak, Papa, juga tidak akan menyalahkanmu, jadi tak perlu menunjukkan rasa bersalah seperti itu'' Indra berusaha menghibur putrinya agar tidak merasa bersalah kepada dirinya dan Diana.

''Makasih Ya, Ma, dan Papa, karena sudah mengerti tentang keadaan Tiara, aku janji selama di sini aku, akan banyak menghabiskan waktu bersama dengan kalian"

''Saking rindunya Mama, sama kamu Tiar, dia bahkan ingin ikut sama Kakak, untuk menjemput kamu, di rumah mertua kamu, tadi. Tapi Kakak, menghentikannya karena bila sampai dia ikut Kakak, tidak punya alasan untuk membawamu pulang''

Devan menceritakan tentang Diana yang tadi ingin ikut bersama dengannya untuk menjemput Tiara.

''Benarkah?'' Tiara tersenyum melihat ke arah Diana.

''Itu karena Mama, sangat merindukan kamu Tiar," Diana memasang wajah yang imut untuk ditunjukkan kepada Tiara tetapi itu justru membuat yang lainnya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lakunya.

Saat mereka berempat asyik mengobrol tiba-tiba bel pintu berbunyi, mereka berempat saling berpandangan dan berpikir siapa tamu yang datang selalurut ini bahkan mereka tidak menunggu siapa pun.

''Siapa yang datang selarut ini? Apakah ada diantara kalian yang sedang menunggu tamu?" Indra menatap anak-anak dan Istrinya secara bergantian.

''Tidak, Mama, sedang tidak menunggu siapa pun mana mungkin Mama, mau terima tamu selarut ini ''

''Devan, juga"

Indra menatap ke arah Tiara tetapi yang ditatap hanya menggelengkan kepalanya menandakan kalau bukan dirinya yang sedang menunggu seseorang, tapi siapa yang datang di malam begini?

''Kalau begitu biar Devan, periksah'' Devan segera berdiri untuk mengecek siapa yang datang selarut ini, karena ini sudah menunjukan jam sebelas malam.

"Tiar. Bagaimana kalau besok kita jalan-jalan seharian, Kita, kesalon terus kemall untuk belanja soalnya sudah lama banget Mama, tidak ke salon sama kamu.''

''Iya Ma. Tiara, pasti akan temenin Mama, sampai Mama, benar-benar puas''

''Sungguh, Mama, sangat senang mendengarnya''

''Kalian berdua ini kalau sudah bahas tentang salon dan belanja paling heboh''

''Jelas kami heboh Pa, itukan kegemaran semua perempuan"

Indra hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari istrinya, dia tidak bisa lagi berkata apa-apa kalau sudah mengenai istri dan anak-anaknya. Selama mereka bahagia melakukannya dan tidak akan melarang mereka selama itu tidak merugikan.

Apalagi Indra sangat mengerti kalau istrinya ini sudah lama tidak bertemu dengan Tiara sudah pasti dirinya ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan putrinya.

Bab terkait

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 6 KEDATANGANNYA

    "Ayo silahkan masuk." Devan menpersilahkan tamu yang datang untuk masuk ke dalam rumah.''Terimaksih."''Aku tidak menyangkah kalau kamu akan datang selarut ini."''Maaf karena tidak menberikan kabar dan tiba-tiba datang kemari?''''Tidak masalah kami sangat senang jika kamu mau datang berkunjung.'' ''Siapa yang datang Nak?'' tanya Diana setelah melihat Devan kembali.''Iya Kak siapa yang datang?" Tiara juga ikut penasaran siapa yang berkunjug malam-malam begini.Devan hanya tersenyum tanpa menjawab apa pun. Tapi, saat seseorang muncul dari belakang Devan menbuat Diana dan Indra tersenyum lebar. Namun, lain halnya dengan Tiara dia sangat terkejut setelah melihat siapa yang datang? ''Bima ternyata kamu yang datang yah ... Mama pikir siapa." Diana dengan ramah menyapa menantunya yang pertama kali datang berkunjung setelah menikah dengan Tiara."Sini Bima, bergabung dengan kami." bukan hanya Diana yang bahagia dengan kedatangan menantunya. Namun, Indra juga terlihat bersemangat.''Iya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 7 KEPURA-PURAAN BIMA

    Saat Bima masuk ke dalam kamar Tiara. Bima terus Memperhatikan sekeliling kamar milik wanita yang telah dia nikahi. Bima juga melihat tempat tidur Tiara masih rapi tapi dia tidak mendapati wanita itu di sana, setelah melihat kesana kemari dia mendapati wanita berkulit putih itu tidur di dekat jendela, terdapat tempat tidur kecil di sana tapi terlihat sangat nyaman.Bima mengerti kalau Tiara menyiapkan tempat tidurnya untuk dia gunakan dan wanita itu lebih memilih untuk tidur di tempat yang kecil demi mementingkan dirinya. Bima berjalan mendekati istrinya yang sedang terlelap, dia bisa melihat bagaimana dia tidur dengan nyenyak di rumah kedua orang tuanya, selamah Tiara tinggal di rumahnya dia tidak pernah melihatnya tertidur seperti ini mungkin karena tempat tidur di rumahnya merasa tidak nyaman karena hanya beralaskan karpet tipis.Bima mengingat kembali bagaimana hubungannya dengan Tiara sebelum mereka menikah, karena memang niatnya untuk mendekati Tiara adalah sebuah rencananya ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 8 BAIM

    Saat dalam perjalanan menuju kantor Bima, tidak sengaja Tiara melihat seorang anak kecil yang sedang di pukuli oleh beberapa anak lain, karena tidak tega Tiara menepikan mobil lamborghini miliknya lalu turun dari mobilnya untuk menghampiri anak kecil yang sedang di pukuli itu.''Hei ... Apa yang kalian lakukan hentikan?'' teriak wanita itu segera berlari menghampiri anak kecil yang wajahnya sudah memiliki banyak lebam. Namun, yang tidak disadari oleh Tiara kalau dia sedang melakukan tugas yang di berikan oleh Bima, waktu sudah menghampiri satu jam waktu yang di berikan oleh pria itu untuk sampai ke kantornya secepat mungkin. Tapi, siapa sangka kalau dia harus menolong seorang anak kecil lebih dulu. ''Apa yang kalian lakukan? Mengapa kalin memukuli teman kalian sendiri." Tiara menarik tangan anak yang di pukuli ke dalam pelukanya lalu berjongkok menatap wajah anak itu yang penuh dengan memar bahkan di bawah mata anak itu sedikit berdarah.''Apa kamu tidak apa-apa?'' Tiara menghapus d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 9 MEMBAWA BAIM PULANG

    "Kakak, akan membawa kamu pulang ke rumah?kakak tidak bisa membiarkan kamu sendirian di jalanan apalagi teman kamu sangat nakal dia tega memukuli kamu." Yang ada jika Tiara membiarkannya disana mungkin saja anak ini akan dipukuli lagi dan lagi. Karena disana tidak ada yang mengawasi mereka. Meskipun mereka semua baik tapi kalau sudah kelaparan bisa saja mereka akan berbuat kasar dan merampas uang teman-temannya. "Tapi kak. Apa tidak masalah jika membawa aku pulang ke rumah kakak?" Baik terlihat ragu mana mungkin dia akan menyusahkan orang baik seperti wanita itu. Dia tidak ingin menyusahkan orang lain karena dirinya. "Enggak apa-apa dong nanti kakak yang ngurus itu ya. Yang penting kamu ikut sama kakak dulu." Tiara tidak mau tau dia harus membawa anak kecil itu ikut bersamanya terlalu bahaya jika membiarkan anak itu tetap dijalanan. "Makasih ya kak. Karena sudah baik sama Baim." Anak kecil itu sangat senang karena masih ada yang baik padanya. Setidaknya sekarang dia punya tempat tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 10 KHAWATIRAN BIMA

    Tiara masih saja terus memohon di hadapan kedua orang tuanya agar mau menerima baim di rumah ini, tidak lama bibi niam datang menbawah baim yang sudah bersih setelah di mandikan dan di gantikan pakaianya.diana yang menatap anak itu langsung menyukainya, karena baim sangat tampan dan putih, bahkan diana bisa menilai kalau baim anak yang sabar dan tidak nakal.'' baim sini duduk sama kakak '' tiara melambaikan tanganya dan meminta baim agar duduk bersamanya.baim dengan ragu-ragu berjalan ke dekat tiara dan duduk disamping tiara, tapi baim terus saja menundukan kepalanya, diana dan indra saling bertukar pandang melihat baim lalu mengangguk.'' siapa nama kamu nak '' diana mulai mengajak baim untuk bicara.karena merasa di ajak bicara baim mengangkat kepalanya, '' nama aku baim '''' baim, apa baim mau tinggal disini bareng kita ''mendapatkan pertanyaan seperti itu baim jadi bingun dan menatap ke arah tiara, tiara mengangguk ke arah baim sehingga menbuat baim juga ikut menganggukan kep

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 11 KE SALON

    ..sebuah gelas terbentur ke dinding karena di banting oleh seorang pria yang sangat marah karena miliknya telah di ganggu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.'' bagaimana bisa kalian seceroboh itu, cari tau apa yang mereka inginkan sehingga mengancau di tempat yang tidak seharusnya mereka ganggu '''' baik pak, kami akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi ''pria lainya pergi dari ruangan itu kini hanya tersisa pria yang melemparkan gelas ke tembok tadi, namun dering telponya kini mengalihkan pikiranya yang kacau.*****( paman huhu... hihi...) suara tangis di sebrang telpon menbuat raut wajah louis yang semula dingin tak berperasaan berubah menjadi sosok pria yang jauh berbeda.'' lisa ada apa sayang kenapa kamu menangis '' louis begitu mencintai kepenokanya yang hanya semata wayang.( papa mengingkari janjinya, dia bilang seharian ini akan menghabiskan waktu bersama lisa namun nyatanya dia pergi ) lisa anak berumur enam tahun yang di tinggalkan oleh ibunya sejak lisa di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 12 HARAPAN LISA

    ''Paman apa lisa tidak di sayang lagi sama papa '' Lisa tiba-tiba saja menberikan pertanyaan yang susah di jawab oleh Louis. Louis tahu tidak semudah anak seusia Lisa harus mengalami semua itu. Alex seharusnya bertanggung jawab atas segalanya. seharusnya seorang ayah tidak harus memikirkan masalahnya sendiri, tapi harus bertanggung jawab atas anaknya yang telah lagi ke dunia ini. saat ini mereka sedang berada di dalam mobil menuju salah satu taman bermain yang sering louis kunjungi bersma lisa, '' lisa, kenapa tiba-tiba menberikan pertanyaan seperti itu sama paman '''' paman lisa menyadari kalau papa selalu saja menghindari lisa dengan berbagai macam alasan '' lisa mengungkapakan apa yang di rasakan selama ini tentang alex yang selalu saja menghindari dirinya.'' lisa paman sangat mengerti dengan apa yang di rasakan oleh lisa, namun bisa saja papa lisa tidak berniat untuk menghindari lisa namung munking memang karena pekerjaan yang tidak bisa di tunda '''' paman apa bisa malan ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 1 TIARA YANG MALANG

    "Harusnya kau sadar, kau adalah wanita yang tidak berguna. Meskipun Putraku menikahimu dan menjadikanmu sebagai istrinya, itu karena dia ingin menyiksamu,'' ucap seorang wanita yang umurnya sudah setengah abad, menarik rambut seorang wanita yang belum lama ini menjadi menantunya.''Maafkan aku, Ibu. aku tidak sengaja melakukanya,'' ucap seorang wanita yang sedari tadi menahan rasa sakit karena rambutnya ditarik oleh ibu mertuanya.Meskipun sudah berkali-kali Tiara meminta maaf kepada ibu mertuanya, tapi tetap saja tidak ada ampun baginya. Wanita malang itu belum lama ini menikah dengan Bima—seorang pria yang sangat dirinya cintai—tapi setelah pernikahan mereka, pria itu berubah menjadi pria yang sangat dingin dan kasar. Tiara tidak mengerti penyebab sikap Bima berubah karena bagaimanapun sejak mereka kenal, tidak pernah sekalipun pria itu berlaku kasar kepadanya, tetapi setelah menikah! perubahan itu telah merubah kehidupanya yang semula berwarna menjadi begitu suram.''Ada apa ini ?

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 12 HARAPAN LISA

    ''Paman apa lisa tidak di sayang lagi sama papa '' Lisa tiba-tiba saja menberikan pertanyaan yang susah di jawab oleh Louis. Louis tahu tidak semudah anak seusia Lisa harus mengalami semua itu. Alex seharusnya bertanggung jawab atas segalanya. seharusnya seorang ayah tidak harus memikirkan masalahnya sendiri, tapi harus bertanggung jawab atas anaknya yang telah lagi ke dunia ini. saat ini mereka sedang berada di dalam mobil menuju salah satu taman bermain yang sering louis kunjungi bersma lisa, '' lisa, kenapa tiba-tiba menberikan pertanyaan seperti itu sama paman '''' paman lisa menyadari kalau papa selalu saja menghindari lisa dengan berbagai macam alasan '' lisa mengungkapakan apa yang di rasakan selama ini tentang alex yang selalu saja menghindari dirinya.'' lisa paman sangat mengerti dengan apa yang di rasakan oleh lisa, namun bisa saja papa lisa tidak berniat untuk menghindari lisa namung munking memang karena pekerjaan yang tidak bisa di tunda '''' paman apa bisa malan ini

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 11 KE SALON

    ..sebuah gelas terbentur ke dinding karena di banting oleh seorang pria yang sangat marah karena miliknya telah di ganggu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.'' bagaimana bisa kalian seceroboh itu, cari tau apa yang mereka inginkan sehingga mengancau di tempat yang tidak seharusnya mereka ganggu '''' baik pak, kami akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi ''pria lainya pergi dari ruangan itu kini hanya tersisa pria yang melemparkan gelas ke tembok tadi, namun dering telponya kini mengalihkan pikiranya yang kacau.*****( paman huhu... hihi...) suara tangis di sebrang telpon menbuat raut wajah louis yang semula dingin tak berperasaan berubah menjadi sosok pria yang jauh berbeda.'' lisa ada apa sayang kenapa kamu menangis '' louis begitu mencintai kepenokanya yang hanya semata wayang.( papa mengingkari janjinya, dia bilang seharian ini akan menghabiskan waktu bersama lisa namun nyatanya dia pergi ) lisa anak berumur enam tahun yang di tinggalkan oleh ibunya sejak lisa di

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 10 KHAWATIRAN BIMA

    Tiara masih saja terus memohon di hadapan kedua orang tuanya agar mau menerima baim di rumah ini, tidak lama bibi niam datang menbawah baim yang sudah bersih setelah di mandikan dan di gantikan pakaianya.diana yang menatap anak itu langsung menyukainya, karena baim sangat tampan dan putih, bahkan diana bisa menilai kalau baim anak yang sabar dan tidak nakal.'' baim sini duduk sama kakak '' tiara melambaikan tanganya dan meminta baim agar duduk bersamanya.baim dengan ragu-ragu berjalan ke dekat tiara dan duduk disamping tiara, tapi baim terus saja menundukan kepalanya, diana dan indra saling bertukar pandang melihat baim lalu mengangguk.'' siapa nama kamu nak '' diana mulai mengajak baim untuk bicara.karena merasa di ajak bicara baim mengangkat kepalanya, '' nama aku baim '''' baim, apa baim mau tinggal disini bareng kita ''mendapatkan pertanyaan seperti itu baim jadi bingun dan menatap ke arah tiara, tiara mengangguk ke arah baim sehingga menbuat baim juga ikut menganggukan kep

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 9 MEMBAWA BAIM PULANG

    "Kakak, akan membawa kamu pulang ke rumah?kakak tidak bisa membiarkan kamu sendirian di jalanan apalagi teman kamu sangat nakal dia tega memukuli kamu." Yang ada jika Tiara membiarkannya disana mungkin saja anak ini akan dipukuli lagi dan lagi. Karena disana tidak ada yang mengawasi mereka. Meskipun mereka semua baik tapi kalau sudah kelaparan bisa saja mereka akan berbuat kasar dan merampas uang teman-temannya. "Tapi kak. Apa tidak masalah jika membawa aku pulang ke rumah kakak?" Baik terlihat ragu mana mungkin dia akan menyusahkan orang baik seperti wanita itu. Dia tidak ingin menyusahkan orang lain karena dirinya. "Enggak apa-apa dong nanti kakak yang ngurus itu ya. Yang penting kamu ikut sama kakak dulu." Tiara tidak mau tau dia harus membawa anak kecil itu ikut bersamanya terlalu bahaya jika membiarkan anak itu tetap dijalanan. "Makasih ya kak. Karena sudah baik sama Baim." Anak kecil itu sangat senang karena masih ada yang baik padanya. Setidaknya sekarang dia punya tempat tin

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 8 BAIM

    Saat dalam perjalanan menuju kantor Bima, tidak sengaja Tiara melihat seorang anak kecil yang sedang di pukuli oleh beberapa anak lain, karena tidak tega Tiara menepikan mobil lamborghini miliknya lalu turun dari mobilnya untuk menghampiri anak kecil yang sedang di pukuli itu.''Hei ... Apa yang kalian lakukan hentikan?'' teriak wanita itu segera berlari menghampiri anak kecil yang wajahnya sudah memiliki banyak lebam. Namun, yang tidak disadari oleh Tiara kalau dia sedang melakukan tugas yang di berikan oleh Bima, waktu sudah menghampiri satu jam waktu yang di berikan oleh pria itu untuk sampai ke kantornya secepat mungkin. Tapi, siapa sangka kalau dia harus menolong seorang anak kecil lebih dulu. ''Apa yang kalian lakukan? Mengapa kalin memukuli teman kalian sendiri." Tiara menarik tangan anak yang di pukuli ke dalam pelukanya lalu berjongkok menatap wajah anak itu yang penuh dengan memar bahkan di bawah mata anak itu sedikit berdarah.''Apa kamu tidak apa-apa?'' Tiara menghapus d

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 7 KEPURA-PURAAN BIMA

    Saat Bima masuk ke dalam kamar Tiara. Bima terus Memperhatikan sekeliling kamar milik wanita yang telah dia nikahi. Bima juga melihat tempat tidur Tiara masih rapi tapi dia tidak mendapati wanita itu di sana, setelah melihat kesana kemari dia mendapati wanita berkulit putih itu tidur di dekat jendela, terdapat tempat tidur kecil di sana tapi terlihat sangat nyaman.Bima mengerti kalau Tiara menyiapkan tempat tidurnya untuk dia gunakan dan wanita itu lebih memilih untuk tidur di tempat yang kecil demi mementingkan dirinya. Bima berjalan mendekati istrinya yang sedang terlelap, dia bisa melihat bagaimana dia tidur dengan nyenyak di rumah kedua orang tuanya, selamah Tiara tinggal di rumahnya dia tidak pernah melihatnya tertidur seperti ini mungkin karena tempat tidur di rumahnya merasa tidak nyaman karena hanya beralaskan karpet tipis.Bima mengingat kembali bagaimana hubungannya dengan Tiara sebelum mereka menikah, karena memang niatnya untuk mendekati Tiara adalah sebuah rencananya ber

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 6 KEDATANGANNYA

    "Ayo silahkan masuk." Devan menpersilahkan tamu yang datang untuk masuk ke dalam rumah.''Terimaksih."''Aku tidak menyangkah kalau kamu akan datang selarut ini."''Maaf karena tidak menberikan kabar dan tiba-tiba datang kemari?''''Tidak masalah kami sangat senang jika kamu mau datang berkunjung.'' ''Siapa yang datang Nak?'' tanya Diana setelah melihat Devan kembali.''Iya Kak siapa yang datang?" Tiara juga ikut penasaran siapa yang berkunjug malam-malam begini.Devan hanya tersenyum tanpa menjawab apa pun. Tapi, saat seseorang muncul dari belakang Devan menbuat Diana dan Indra tersenyum lebar. Namun, lain halnya dengan Tiara dia sangat terkejut setelah melihat siapa yang datang? ''Bima ternyata kamu yang datang yah ... Mama pikir siapa." Diana dengan ramah menyapa menantunya yang pertama kali datang berkunjung setelah menikah dengan Tiara."Sini Bima, bergabung dengan kami." bukan hanya Diana yang bahagia dengan kedatangan menantunya. Namun, Indra juga terlihat bersemangat.''Iya

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 5 AKHIRNYA

    ''Saya, sangat senang dengan kerja keras anda pak Bima,'' ucap salah satu petinggi memuji Bima dengan hasil kerjanya yang sangat memuaskan.''Anda benar Pak, jika pak Diwan, masih hidup pasti beliau sangat bangga ke pada putranya'' yang lainya memuji dengan menyebut nama Diwan ayah dari Bima yang sudah lama meninggal.''Terimakasih atas pujian Kalian, dan terimakasih atas kerjasamanya yang baik, baiklah kita akhiri rapat ini sampai di sini dan berjumpa kembali setelah sebulan peluncuran produk Kita.'' Bima penuh dengam kharisma saat berada di hadapan para petinggi.Setelah para petinggi keluar dari ruangan Bima Juga ikut keluar dari ruangan rapat, saat sudah di luar dia disambut oleh Sekretarisnya.''Maaf Pak, sudah dari tadi ponsel Anda, berdering tetapi saya, tidak berani mengangkatnya karena takutnya ini sangat penting'' ucap sekretaris itu menyerahkan ponsel milik Bima.''Baiklah terima kasih'' setelah menerima ponsel itu Bima kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.Sesa

  • PERJALANAN CINTA TIARA   BAB 4 MENJEMPUT TIARA

    Saat dalam perjalanan menuju ke rumah Sintia tiba-tiba saja Devan teringat kalau ini pertama kalinya dia berkunjung ke rumah Mertua adiknya.Dan sangat kebetulan dia melihat toko kue dan toko bunga bersebelahan, sehingga dia memilih untuk mampir dan membeli kue serta bunga sebagai buah tangan.Devan memilih dua kue salah satunya kue kesukaan Tiara rasa coklat pandan. Pria itu tersenyum saat Pelayan toko kue itu memberikan kue pesanannya, dia juga berniat untuk membeli satu buket bunga.Setelah seluruh urusannya selesai Devan kembali melanjutkan perjalanannya. Butuh waktu hingga dirinya sampai di rumah Sintia.Sebelum mobil Devan memasuki pintu gerbang dia dihentikan terlebih dahulu oleh Security yang menjaga di sana, untuk bertanya ada urusan apa dirinya datang ke rumah ini dan siapa dia.''Saya Devan, kakaknya Tiara," jawab Devan memperkenalkan dirinya. ''Oh maaf saya, tidak mengetahui kalau Bapak, saudara dari Ibu Tiara.''''Tidak masalah Pak, bisa tolong bukakan pintu gerbangnya?'

DMCA.com Protection Status