Share

Bab 91

Author: Evelyn
last update Last Updated: 2024-06-18 10:04:22
Aku sedang berbelanja furnitur, tetapi pikiranku seolah melayang. Aku membeli rumah baru. Sempurna untukku dan sesuai dengan gayaku. Sederhana tapi nyaman. Lingkungannya juga bagus, bahkan dekat dengan sekolah Noah. Aku jatuh cinta dengan rumah itu segera setelah pertama kali melihatnya. Terdapat taman yang luas juga di mana Noah bisa bermain. Tidak seperti rumah yang sebelumnya.

“Apakah kamu memperhatikanku?” Tanya Ruby dengan nada sebal.

Dia sedang membantuku memilih perabot untuk rumah baruku. Sudah tiga hari sejak aku membelinya dan rumah itu masih kosong. Aku bahkan belum memiliki kasur, aku bersumpah. Aku tidur di kasur lipat di atas lantai.

“Maafkan aku Ruby. Aku sedang banyak pikiran,” balasku.

Ketika ada yang mencoba untuk membunuhmu, biasanya orang-orang akan mengesampingkan hal besar yang sedang mereka lakukan. Hal itu terlihat tidak penting lagi, sebab mereka mencoba hidup selama mungkin untuk melihat anak-anak mereka bertumbuh besar.

Aku masih merinding mengetahui bahwa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 92

    Aku tertawa kecil padanya. Kami menemukannya dengan cepat dan segera saja kami duduk. Makanan kami datang sekitar sepuluh menit kemudian. Kami memesan menu yang sama. Kentang goreng, burger, sayap ayam dan milkshake. Percakapan kami mengalir dengan mudah. Kami tidak membicarakan hal penting. Kami bergurau, makan dan bersenang-senang. Untuk beberapa saat, aku melupakan masalahku dan rasanya menyenangkan. “Aku kenyang sekali sampai-sampai tidak bisa berpikir lagi.” Perkataannya membuatku tertawa. Matanya terlihat puas dan itu membuatnya lucu. “Kamu terlihat seperti habis dipuaskan oleh makanan,” gurauku. Dia tersenyum miring. “Memang, aku dipuaskan oleh makanan.”Aku menertawakannya. Kata puas dan makanan memang tidak aneh jika digabungkan dalam satu kalimat, tetapi kami membuatnya seolah itu tidak pantas. “Wah. Makanan memberiku kepuasan meskipun tidak sama seperti aku dipuaskan oleh Travis...”Aku tersedak. “Jangan berani-berani meneruskan kalimat itu, aku tidak mau tahu lebih b

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 93

    “Kamu ingin aku percaya omong kosong itu? Kamu itu selalu terobsesi dengannya,” katanya dengan cibiran. Disusul denganku yang mendengus. “Lalu sekarang terlihat seperti kamu yang terobsesi dengannya. Sekarang, permisi. Aku harus pergi. Kamu sudah membuang banyak waktuku.”“Aku belum selesai berbicara denganmu, dasar jalang!”“Aku bersumpah, Ava, jika kamu berjalan menjauh, akan kucari bajingan cilik milikmu itu dan akan kubuat dia membayar semuanya. Toh, dialah salah satu alasan aku kehilangan segalanya.”Aku mendengar Travis terkesiap, tetapi aku tidak memikirkannya. Seakan tubuhku memiliki kehendak sendiri, aku berbalik dan mendorongnya. Kudorong dia hingga menatap sebuah van. Aku mengunci lehernya dengan lenganku hingga dia tercekik.Kelas bela diri yang kuambil berguna dan terhitung sejak minggu lalu, aku sudah mendapat ijin sebagai pemegang senjata api. Ethan menasihatiku untuk mulai membawanya semenjak rumahku tertelan oleh api. Tidak ada yang kupikirkan ketika aku mengambil s

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 94

    Aku masih merasa sebal ketika aku sampai di rumah baruku. Butuh beberapa waktu bagiku untuk membiasakan diri menyebutnya sebagai rumahku. Aku memarkir truk dan keluar dengan perasaan terkejut. Rowan sedang duduk di luar rumahku. Aku mendekatinya dengan tatapan tajam. "Jika kamu di sini untuk memarahi aku mengenai Emma, kamu bisa kembali ke mobilmu dan pergi," kataku padanya sambil menunjuk mobil Ashton Martin hitamnya yang ramping. Aku bersumpah, jika dia berada di sini untuk membuatku kesulitan, aku akan menghajarnya sampai ke luar angkasa dan kembali lagi. "Apa yang kamu bicarakan?" Tanyanya sambil berdiri. Ekspresi kebingungan terlihat di wajahnya. "Aku yakin perempuan jalang itu meneleponmu dan mengatakan banyak kebohongan, ‘kan?" Aku mengernyit, mengingat apa yang dikatakan Emma. Aku mengetuk-ngetukkan kakiku menunggunya untuk menjawab. Maksudku, kenapa lagi dia ada di sini beberapa menit setelah pertengkaranku dengan Emma? "Aku tidak tahu apa yang sedang kalian bicarakan,

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 95

    Aku membukanya, sebelum berbalik menghadap mereka. Enam tangan lebih baik daripada empat tangan. Selain itu, beberapa barang terlihat berat. Akan lebih mudah bagi mereka berdua untuk membawanya, bukan hanya aku dan Ethan. “Bisakah kalian berhenti menatap ke bawah dan membantuku?” Aku bertanya ketika tidak ada satu pun dari mereka yang bergerak. Rowan mendengus lalu melangkah ke arahku. Ethan segera menyusul. “Jadi, apa yang akan kamu bawa pertama kali?” Aku bergumam ketika tak satu pun dari mereka bergerak untuk melakukan apa pun. Mereka mulai membuatku jengkel. Aku yakin tidak ada yang akan pergi, jika aku meminta mereka, tetapi mereka juga tidak membantu. Jika aku tahu ini akan terjadi, aku akan menyewa seseorang. Akhirnya, Ethan bergerak lebih dulu dan meraih salah satu ujung sofa. Setelah menggertakkan rahangnya, Rowan mengambil ujung yang lain. Mereka diam-diam bergerak dan membawa sofa itu ke ruang tamu. Mengambil apa yang bisa kubawa dengan mudah, aku membawanya ke dalam.

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 96

    Rowan. “Apa yang terjadi padamu?” Tanya Gabriel ketika melihat ke kantong es yang menempel di wajahku. “Ethan,” dengusku. Sedang tidak ingin berurusan dengan saudaraku. Astaga! Aku tidak percaya aku berkelahi dengan orang bodoh itu. Aku benar-benar kesal dan membiarkan perkataannya memancingku. “Polisi itu?” Tanyanya keheranan. “Pacarnya Ava yang baru?”Aku melempar kantong es itu ke tembok setelah mendengar itu. “Dia bukan pacarnya!” Kataku dengan ketus dan berdiri. Emosiku meninggi dan hampir meledak-ledak. Aku masih tidak mengerti mengapa Ava tidak bisa melihat bahwa pria itu penipu. Aku belum bisa menggali informasi lebih dalam tentangnya. Laporan-laporan itu menggambarkannya sebagai pria yang baik-baik saja. Tidak ada yang aneh, tapi firasatku mengatakan sebaliknya. Ada sesuatu tentangnya yang membuatku merasa tidak nyaman. Sesuatu yang dia sembunyikan. Firasatku tidak pernah salah sebelumnya. “Dari yang kudengar, dia... apa yang terjadi?” Aku menarik nafas dalam-dalam, m

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 97

    Dia benar-benar telah kehilangan akal sehatnya. Bukan hal yang aneh jika orang tetap menikah meskipun mereka tidak saling mencintai. Sembilan tahun tidak bisa mengubah fakta bahwa aku membenci Ava. Terutama setelah perbuatan yang dia lakukan untuk membuatku tidur dengannya. “Kalau begitu, jelaskan padaku kenapa kamu merasa begitu yakin dia berpacaran dengan Ethan?” Desaknya. “Aku sudah bilang padamu! Aku tidak akan peduli jika dia berkencan dengan pria lain, tapi ada sesuatu yang mencurigakan dengan polisi itu.” Pembicaraan kami berputar-putar dan itu hanya membuatku merasa semakin kesal. Aku pikir setidaknya dia akan mengerti, tapi sepertinya tidak. Dia malah berpikir bahwa aku marah karena aku memiliki perasaan pada Ava dan aku cemburu. “Aku akan menjadi orang pertama yang mengakui bahwa apa yang Ava lakukan sembilan tahun lalu adalah salah. Kita memperlakukannya dengan buruk karena hal itu, tetapi bagaimana jika dia tidak berbohong ketika dia mengatakan bahwa dia mabuk? Bagaiman

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 98

    POV Anonim. Aku berjalan mondar-mandir di apartemenku dengan gelisah dan merasa terpojok. Aku mencoba menelepon bajingan itu tetapi dia tidak mengangkatnya. Dia hanya terdiam sejak dia membakar rumah Ava. Hal itu membuatku takut, sebab aku tidak tahu apa yang direncanakannya. Jika aku tidak tahu apa yang direncanakannya, maka aku tidak bisa membuat rencana cadangan, jaga-jaga jika dia menghancurkannya seperti Bisa Hitam.Aku meraih ponselku, memanggil salah satu orangku. “Bos?” Bobby menjawab di deringan kesatu.“Sudahkah kamu melacak lokasinya?” Tanyaku padanya. Aku selama ini tidak khawatir dan tidak panik akan suatu hal, tetapi tidak kali ini. Firasatku mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, alih-alih itu terus menyerbu diriku. “Belum. Dia seperti tidak bisa dilacak,” jawabnya dan membuatku mengeluarkan sumpah serapah. “Belum ada yang bisa melacaknya.”Ketika aku mengetahui bahwa Bisa Hitam tertangkap, aku tahu bahwa aku harus m

    Last Updated : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 99

    ”Tidak ada. Aku ingin mendengar suara Ibu,” jawabku singkat, suaraku terdengar pelan di bagian akhir.“Apakah kamu baik-baik saja, sayang?” Dia bertanya dengan prihatin. Itu terdengar dari suaranya.Aku tersenyum mendengar nama kesayangan yang diberikannya kepadaku ketika aku masih kecil. “Aku baik-baik saja, hanya stres dengan pekerjaan. Itu saja.”“Kamu terlalu banyak bekerja. Kamu perlu berlibur atau semacamnya. Bukankah kamu mampu?” Ibu tertawa kecil.Aku mendengar suara langkah kaki, lalu suara panci dan wajan. Dia pasti sedang memasak atau membuat kue. Aku berani bertaruh bahwa dia sedang membuat kue. Dia sangat suka membuat kue lebih dari apa pun.“Aku akan berlibur setelah semuanya beres. Ada banyak hal untuk diurus saat ini,” kataku berbohong. Dengan masalah yang masih menggelantungiku, aku ragu aku akan bisa berlibur. Aku bukan orang yang baik. Aku tahu itu, tapi itu tidak menghentikanku untuk berdoa agar semua berjalan sesuai keinginanku.“Baiklah,” Dia menyerah. “Tapi seti

    Last Updated : 2024-06-18

Latest chapter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 460

    Sepanjang makan malam kami habiskan dalam diam. Dia memang harus minta maaf padaku, tapi aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Kalau aku harus jujur, aku tidak pernah mengira kalau Gabriel akan minta maaf padaku. Jadi, saat melihatnya melakukannya dengan tulus, aku dibuat tidak bisa berkata-kata. Kami selesai makan malam dan menelepon layanan kamar untuk kemari membereskan piring-piring kami. “Aku mau tidur. Apakah kamu perlu sesuatu sebelum aku tidur?” tanyaku begitu piring-piring sudah dibereskan dan karyawan hotel sudah meninggalkan kamar kami. Jauh di lubuk hatiku, aku merasa panik saat berpikir akan berbagi kamar dengan Gabriel, tapi mabuk udaraku menenggelamkan kecemasanku. “Aku juga mau tidur. Aku benar-benar lelah.”Aku menahan gelombang kepanikanku. Kupikir, aku akan tidur sebelum dirinya seperti biasanya. Hal itu akan memberiku waktu untuk rileks dan beristirahat sebelum dia bergabung dengan diriku. Aku sudah berpikir akan sudah tertidur saat dia memutuskan untuk ke ra

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 459

    “Kamar mandi sudah kosong,” ujarku pada Gabriel ketika aku melangkah ke ruang tengah. “Aku sudah memesan makanan, silahkan makan tanpa menungguku.” Dia lalu berjalan melewatiku dan memasuki kamar mandi. Rasanya aneh kalau makan tanpa dirinya, dan aku juga tidak lapar. Jadi, aku mengambil ponselku dan memeriksa surel yang masuk, dan memikirkan apa saja yang dibutuhkan untuk besok. Aku tidak perlu menunggu lama, sebab kurang dari sepuluh menit kemudian, Gabriel sudah keluar dari kamar dengan kaus rumah dan celana panjang. “Kamu belum makan?” tanyanya sambil mengangkat alisnya saat menatap ke makanan.“Rasanya aneh kalau makan tanpa dirimu, padahal kamu yang memesan ini semua buat kita.”Dia menyeret kursinya dan mulai membuka makanan itu. Setelah mengambil beberapa porsi kecil, aku mulai makan. Aku sangat lelah meskipun sudah tidur di pesawat. Aku tidak bisa berhenti membayangkan kasur. Aku memang menolak untuk tidur bersama Gabriel, tapi sekarang aku tidak bisa berhenti memikirkanny

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 458

    Beberapa menit kemudian, kami sudah berada di luar kamar kami, dan tiba-tiba perasaan asing menyergapku. Gabriel membuka pintu dan mendorongnya terbuka. Kami disambut oleh foyer yang dihiasi oleh lantai marmer yang berkilauan di bawah cahaya lembut lampu gantung yang mewah dan mencetak pola menawan di tembok. Lalu, ada area tengah yang luas, dihiasi oleh sofa empuk dan jendela besar yang memanjang dari lantai hingga langit-langit, yang menangkap bayangan kota yang memukau, mereka berkilauan layaknya lautan bintang-bintang. Terdapat juga sistem hiburan yang dapat membuat malam kami semakin nyaman, lalu ada juga dapur cantik dengan peralatan masak dari stainless steel dan meja dapur luas yang sempurna untuk memasak berbagai makanan. Ruang makan yang mewah juga memiliki suasana hangat, diperuntukkan untuk pertemuan antar kerabat. “Sepertinya kamu menyukainya?” tanya Gabriel dengan nada menggoda. Aku hanya menganggukkan kepalaku. Seperti yang kukatakan, keluargaku juga sempat kaya, ka

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 457

    Pesawat jet ini sedikit mengalami lonjakan di landasan. Tangan Gabriel menyelamatkanku dari jatuh terjerembab saat pesawat sudah mendarat. “Apakah kamu baik-baik saja?” tanyanya sambil memandangku. “Ya.”Setelah Gabriel memberi tahuku soal wanita yang pernah dicintainya, tidak banyak yang terjadi setelah itu. Dia masih membawa luka yang masih menghantuinya. Luka yang masih membekas dalam dirinya.Aku bisa melihatnya dari sorot matanya setelah dia memberi tahuku segalanya. Dia tidak mau membicarakannya lagi. Dia sudah menceritakan hal soal dirinya yang tidak diketahui oleh orang lain, bahkan oleh saudara kembarnya. Aku tidak mendorongnya untuk melanjutkan ceritanya setelah itu. Aku tidak mendorongnya untuk memberi tahuku apa yang terjadi setelah dia mengetahui kebenarannya, atau apa yang terjadi pada wanita itu. Perasaannya saat ini rentan, dan aku paham bahwa dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya, jadi aku memberikan ruang baginya. Aku menghabiskan setengah waktuku dengan memba

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 456

    Bukankah cinta itu rasanya indah sekali? Tapi aku merasakan sesuatu telah terjadi. Sesuatu telah berubah. Kalau segalanya baik-baik saja, dia pasti akan bersama dirinya sekarang. Dia tidak akan pernah menikahiku. Suaranya serak saat dia melanjutkan perkataannya. “Segalanya berjalan dengan sempurna. Dia sangatlah luar biasa dan setiap harinya aku terus jatuh cinta lebih lagi padanya. Aku belum memperkenalkannya pada Rowan, sebab aku menginginkannya bagi diriku sendiri. Aku tidak menyembunyikannya, tapi aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya sebelum dia bertemu dengan keluargaku. Setiap hari aku bangun sambil berpikir, betapa beruntungnya diriku bisa menemukan seseorang sepertinya. Kamu tahu dunia kita, Hana, dan kamu tahu menemukan orang yang cocok tidaklah mudah.”Seperti itulah bagaimana cara kerja lingkungan kami. Sulit untuk menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu. Beberapa pernikahan di lingkungan kami hanyalah kesepakatan bisnis semata dan hanya sedikit pern

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 455

    “Hana?” panggilnya. “Oh, maaf. Aku tenggelam dalam pikiranku sendiri tadi.” Aku lalu menggelengkan kepalaku untuk menepis pemikiranku. “Ya, aku sudah selesai berkemas.”“Baguslah, ayo pergi.”Sejam kemudian, kami sudah duduk di jet pribadi Gabriel. Tapi kali ini, aku menemaninya untuk menandatangani sebuah kesepakatan bisnis. “Apakah segalanya baik-baik saja? Apakah kau membutuhkan sesuatu? Aku bisa memanggil pelayan untuk membawakanmu apa pun yang kamu inginkan,” ujar Gabriel begitu jetnya lepas landas. Lihat apa yang kumaksud? Dia sangat perhatian. Di pernikahan pertama kami, dia tidak seperti ini. Aku tidak mengingat apa yang dilakukan Gabriel pernah menorehkan senyuman padaku. Bahkan, yang terjadi sebaliknya. Dia tidak pernah memikirkan apa yang kubutuhkan atau kuinginkan. Dia tidak pernah peduli apakah aku nyaman atau tidak. Dia tidak pernah peduli apakah aku hidup atau tidak. Dia hanya benar-benar tidak memedulikanku. Tapi sekarang sudah berbeda, itulah mengapa aku merasa ru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 454

    “Apakah Ibu benar-benar harus pergi?” tanya Lilly dengan pandangan yang berganti-ganti ke arahku dan koper yang terbuka di kamarku. Aku benci persiapan di menit-menit terakhir, tapi kami benar-benar sibuk di kantor selama beberapa hari terakhir ini, jadi setiap kali aku sampai di rumah, yang bisa kupikirkan hanyalah tidur. Kakiku sangat pegal dan aku tidak memiliki tenaga untuk melakukan hal selain makan dan tidur. “Ya,” balasku dengan lembut. “Ada sebuah kesepakatan penting dan ayahmu harus di sana untuk menandatanganinya ...”“Aku tidak paham mengapa aku tidak boleh ikut dengan Ibu? Aku mau melihat bagaimana cara Ayah melakukannya, cara dia menyetujui sebuah kesepakatan.”Aku tengah melipat sepotong pakaian terakhir, sebuah blus satin berwarna biru sebelum memasukkannya bersamaan dengan baju yang lainnya. Setelah selesai, aku menutup koperku sebelum menaruhnya di lantai.“Kamu pasti paham kalau kamu tidak boleh ikut,” jawabku sambil duduk di kasur. “Kenapa tidak?”“Karena kamu mas

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 453

    Pernahkah kalian dibuat kehilangan kata-kata oleh perkataan seseorang? Seolah mereka membuatmu tidak bisa mengucap sepatah kata pun dan merasa bodoh di waktu yang sama? Itulah apa yang diperbuat oleh perkataannya padaku. Aku benar-benar membeku mendengar perkataannya sampai aku merasa merinding. Aku melihat sorot mata dan mendengar nada suaranya. Dia benar-benar serius dan baru saja melontarkan sebuah janji. Sebuah janji yang mau dipenuhinya. Apa yang kalian katakan pada situasi seperti ini? Bagaimana kalian menjawabnya? Apa jawaban kalian?Sisi dirinya ini benar-benar asing bagiku. Beri aku Gabriel yang arogan, egois, kasar dan yang suka menyakitiku, maka aku akan tahu bagaimana cara menanganinya. Tapi, sisi dirinya yang ini? Aku sama sekali buta akan sisi yang ini. Aku tidak tahu apa-apa soal bagaimana cara untuk berurusan atau menanganinya. Aku menyetujui pernikahan ini dengan tujuan yang jelas. Aku tahu apa yang sedang kuperbuat. Aku sudah bersiap untuknya, tapi sekarang, dia su

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 452

    Dia berjalan ke arah bar kecil di pojok kantornya dan mengambil satu pak es serta menyelimutinya dengan handuk sebelum kembali ke arahku. Dengan lembut, dia meraih tanganku dan menempatkan es itu di atasnya. “Apakah sakit?” tanyanya dengan begitu lembut, sampai aku hampir tidak mendengarnya.“Sedikit.”“Aku tidak mengira kalau kamu akan berani untuk meninju seseorang.”Aku tertawa, sebab aku juga tidak mengira aku akan seberani itu. “Aku sudah tidak tahan lagi dan langsung beraksi tanpa berpikir lagi. Maafkan aku, sebab aku membuatmu dalam masalah. Seharusnya aku tidak meninju dia. Perilaku itu tidak menunjukkan citra diri dari seorang istri bos dengan baik.”Dia mendekatkan dirinya dan menatap intens ke mataku. “Jangan pernah minta maaf untuk membela dan mempertahanku dirimu sendiri, Hana. Kamu itu istriku, biarkan mereka tahu bahwa kamu bukanlah orang yang bisa sembarangan diinjak-injak.”“Aku tidak paham. Apakah kamu tidur dengannya?” Aku menyemburkan pertanyaan itu secara tiba-ti

DMCA.com Protection Status