Share

PENYESALAN MANTAN SUAMI
PENYESALAN MANTAN SUAMI
Penulis: Evelyn

Bab 1

Penulis: Evelyn
Aku keluar dari mobilku dan berjalan perlahan ke arah mansion dengan kedua tangan yang gemetar dan keringat yang mengalir di sekujur tubuhku.

Aku masih tidak percaya bahwa ini semua telah terjadi. Bahwa aku akhirnya bercerai dari lelaki itu. Buktinya ada di dalam tasku. Aku di sini untuk memberikan surat terakhir padanya dan menjemput Noah.

Aku mendengar suara yang terdengar samar-samar begitu memasuki rumah, lalu menghentikan langkahku begitu dekat dengan dapur.

Sekarang aku dapat mendengar suara itu dengan jelas dan apa yang kudengar membuatku terpaku.

Noah bertanya pada ayahnya, “Aku masih tidak mengerti mengapa Ayah tidak bisa tinggal bersamaku dan Ibu?”

Aku mengepalkan tanganku yang bergetar ke arah dadaku. Hatiku hancur mendengar kesedihan dalam suaranya. Aku rela melakukan apa pun baginya, tapi perceraian ini harus tetap dilakukan.

Pernikahan kami merupakan sebuah kesalahan. Segalanya tentang kami merupakan kesalahan. Butuh beberapa waktu bagiku untuk menyadarinya.

“Kau tahu mengapa kami tidak lagi bersama, Noah.” Suaranya melembut saat menjawab pertanyaan Noah.

Aneh. Tidak pernah sekali pun dia berbicara lembut padauk selama pernikahan kami. Suaranya selalu terdengar dingin, datar, dan tanpa emosi.

“Namun, mengapa?”

Dia bergumam, “Hal ini sudah terjadi.”

Aku bisa membayangkan wajahnya mengerut karena mencoba memberi pengertian pada Noah agar dia tidak bertanya pertanyaan lagi. Tetapi Noah adalah anakku. Rasa penasaran dan keinginan untuk menginvestigasi secara menyeluruh mengalir pada darahnya.

“Tidakkah Ayah mencintainya?”

Nafasku berhenti sejenak pada pertanyaan tulus yang simple itu. Aku mundur dan bersandar pada tembok. Aku menunggu jawabannya dengan jantung berdebar.

Aku tahu jawabannya. Aku tahu pasti akan itu. Semua orang, kecuali Noah mungkin saja tahu pertanyaan itu.

Dia sebenarnya tidak mencintaiku. Tidak pernah dan tidak akan pernah. Hal itu sudah sangatlah jelas. Walau begitu, aku tetap ingin mendengar jawabannya. Akankah dia menjawab jujur atau berbohong padanya?

Dia menelan ludah, untuk mengulur waktu. “Noah…”

“Ayah, apakah Ayah mencintai Ibu atau tidak?” Noah bertanya lagi dengan tegas.

Aku mendengarnya membuang nafas kekalahan sebelum akhirnya berkata, “Aku mencintainya karena telah melahirkanmu,”

Itu sama sekali bukan sebuah jawaban.

Aku memejamkan mataku untuk meredakan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhku. Aku masih merasakan rasa sakit, bahkan setelah semua ini. Aku merasakan hatiku hancur lagi. Aku tidak tahu mengapa hati kecilku berharap bahwa jawabannya akan berbeda.

Dia tidak pernah mengucapkan ketiga kata itu padaku. Bahkan ketika kita menikah, ketika aku melahirkan Noah, selama bertahun-tahun pernikahan kami, ataupun ketika kami tidur bersama.

Dia menahan dirinya selama pernikahan kami. Aku memberikan semuanya bagi dia, tetapi dia tidak membalasnya kecuali dengan menorehkan derita dan sakit hati.

Kami menikah, tetapi di antara kami malah ada orang ketiga. Dia, aku, dan pujaan hatinya. Wanita yang dia tidak mau tinggalkan selama 9 tahun lamanya.

Air mata mulai memenuhi pelupuk mataku, tetapi aku segera mengusapnya. Aku sudah lelah menangis. Lelah mengejar pria yang tidak menginginkanku.

“Tidakkah ada yang mengajarimu bahwa mencuri dengar pembicaraan orang lain itu tidak sopan?”

Suara beratnya menginterupsi lamunanku. Aku menegapkan langkahku dan memasuki dapur.

Dia di sana, berdiri di dekat meja dapur. Mantan suamiku, Rowan Wijaya.

Mata abunya yang tajam seakan menusukku di tempat.

Pandanganku beralih pada putraku. Kebanggaan serta kebahagiaanku. Satu-satunya hal baik dalam hidupku. Wajahnya yang rupawan tentu saja merupakan genetik dari ayahnya. Dia mewarisi warna rambutku yang cokelat serta mata abunya yang tajam.

“Hai,” aku tersenyum kecil pada mereka.

“Hai Ibu,” Noah meletakkan roti isinya yang sudah setengah dimakan ke piring dan melompat dari duduknya. Dia berlari ke arahku dan memelukku, “Aku rindu Ibu.”

“Ibu juga merindukanmu, nak.” Aku mencium keningnya sebelum dia kembali untuk makanannya.

Aku berdiri di sana dengan merasa aneh. Tempat ini sempat menjadi rumahku, tetapi sekarang aku merasa asing dengan rumah ini. Seperti aku tidak berhak berada di sini.

Memang. Itulah kenyataanya.

Benar atau salah, Rowan membangun rumah ini dengan wanita itu yang mengisi pikirannya. Seisi rumah ini dibuat berdasarkan impian wanita itu, seluruhnya bahkan hingga warnanya.

Seharusnya itu menjadi peringatan bagiku bahwa dia tidak berencana untuk meninggalkannya. Bahwa dia tidak akan membalas cintaku padanya.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” dia bertanya dengan nada kesal dan menatap pada jam tangannya. “Bukankah kamu telah berjanji untuk tidak mengganggu waktuku dengan Noah?”

“Aku tahu. Aku mendapat surat cerainya hari ini, jadi kupikir bisa kubawakan kopiannya padamu saat aku menjemput Noah.”

Wajahnya berubah menjadi dingin seperti es dan bibirnya membentuk garis datar. Setiap kali dia melihatku seperti ini, hati kecilku hancur. Aku telah mencintainya selama ini, tetapi semua itu tidak berarti baginya.

Dia secara terus-menerus mengancurkan hati dan jiwaku, tetapi aku tetap mencintainya. Aku bertahan dengan harapan semuanya akan berubah, tetapi nyatanya tidak.

Ketika kami menikah, aku berpikir akhirnya aku akan mendapatkan kasih sayang. Kasih sayang yang telah aku dambakan sejak aku masih kecil. Tetapi, aku salah. Pernikahanku berbalik menjadi sebuah mimpi buruk. Aku selalu bertarung dengan bayangan masa lalunya. Bayangan seorang wanita yang tidak akan pernah bisa aku gapai standarnya, tidak peduli seberapa banyak yang kucoba.

Aku mengusap dadaku. Mencoba untuk menenangkan rasa sakit yang menjalar di sana.

Percuma. Aku masih merasakan sakit bahkan saat kami telah berpisah selama berbulan-bulan.

Rowan mengencangkan otot rahangnya, “Noah, bisakah kamu naik ke kamarmu? Ayah dan Ibu perlu untuk membicarakan sesuatu.” Kata ‘ibu’ terselip dari bibirnya dengan penuh rasa Najis.

Noah melihat bergantian ke arah kami sebelum akhirnya mengangguk.

“Jangan bertengkar.” Katanya sebelum pergi.

Segera setelah Noah cukup jauh untuk mendengar pembicaraan kami, Rowan memukul meja menggunakan tinjunya dengan amarah. Manik abunya terasa dingin saat menatapku.

“Surat itu bisa kamu kirim ke kantorku. Tetapi, kamu malah mengganggu waktuku dengan putraku!” Setiap katanya keluar dengan nada penuh amarah. Tangannya mengepal dan dia terlihat siap untuk mengayunkannya padaku.

“Rowan...” Aku membuang nafas, tidak sanggup untuk menyelesaikan perkataanku.

“Sialan! Kamu membuat hidupku hancur sembilan tahun yang lalu, kamu melakukan hal yang sama saat meminta perceraian. Inikah caramu untuk menyakitiku? Memisahkanku dari putraku karena aku tidak bisa mencintaimu? Berita bagus, Ava. Aku sangat membencimu!”

Nafasnya memberat saat dia menyelesaikan perkataannya. Amarah yang keluar dari bibirnya seperti peluru yang menembusku. Aku bisa merasakannya menembus jantungku. Setiap katanya membuat hati rapuhku menjadi hancur.

“A-Aku...”

Apa yang bisa kau katakan ketika pria yang masih kau cintai berkata bahwa dia membencimu?

“Pergilah dari rumahku! Akan kuantar Noah padamu kalau jatah waktuku sudah habis,” dia memotong perkataanku.

Aku menaruh surat cerai di atas meja. Aku baru saja akan meminta maaf saat ponselku berdering. Kuambil ponselku dari tas dan melihat siapa yang menelepon.

Ibu.

Aku ingin mengacuhkannya, tetapi dia tidak pernah meneleponku kecuali untuk hal mendesak.

Kugeser layarku dan meletakkan ponselku di telingaku.

Aku membuang nafas, “Ibu...”

Dia tidak memberiku kesempatan untuk menyelesaikan perkataanku.

“Pergilah ke rumah sakit sekarang! Ayahmu tertembak!” Katanya sambil hampir histeris sebelum memutus sambungan telepon.

Ponselku terjatuh dari genggamanku. Aku terkejut.

“Ada apa?” Suaranya membuyarkan lamunanku.

Hatiku berdebar, kuambil ponselku yang jatuh, kemudian menjawabnya.

“Ayah tertembak.”
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Game
kurang seru
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
laki-laki EGOIS
goodnovel comment avatar
Saman Ataullah
mantabs...tp bikin sedih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 2

    “Aku harus pergi, bisakah kamu menemani Noah? Aku tidak tahu berapa lama aku akan di rumah sakit.” Aku berkata dengan tergesa-gesa sembari mengambil tasku.“Tentu. Aku akan ke sana kalau ibuku datang ke rumah untuk menemani Noah.” Rowan menjawab, tetapi perkataannya tenggelam seiring aku merasakan telingaku berdenging.Tidak banyak yang bisa kupikirkan saat aku pamit pada putraku dan keluar dari rumah. Aku masuk ke dalam mobil dan mengendarainya ke arah rumah sakit. Memori masa kecil mulai membanjiri pikiranku.Aku tumbuh dengan minim kasih sayang. Aku adalah anak yang tidak dipedulikan oleh kedua orangtuaku. Anak kesayangan ayahku adalah kakak perempuanku, Emma. Dia selalu memanggilnya putri kecilnya. Putrinya. Lalu, anak kesayangan ibuku adalah kakak laki-lakiku, Travis. Dia adalah laki-laki yang tampan. Sedangkan aku, bukanlah anak kesayangan siapa-siapa. Aku hanyalah aku, Ava.Aku selalu merasa tidak diinginkan. Tidak diharapkan. Bukan hanya oleh orangtuaku, tetapi juga oleh saudar

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 3

    Aku duduk di kursi rumah sakit yang dingin sembari menghela nafas. Ibu masih menangis sesenggukkan dan tidak dapat ditenangkan. Hatiku hancur melihatnya. Aku mengerti, tidak mudah rasanya kehilangan pria yang kamu sayangi, apalagi dengan cara yang di luar bayanganmu.Fakta bahwa ayahku meninggal masih membuatku tercengang. Aku yakin dia dapat sembuh, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, dan aku tidak tahu apa yang harus aku rasakan sekarang.Kami tidak pernah bertatapan mata dan meskipun dia membenciku, aku mengasihinya. Bagaimanapun juga dia adalah ayahku, bagaimana aku bisa membencinya?“Apakah kamu baik-baik saja?” Rowan bertanya sambil duduk di sebelahku.Dia sampai sekitar satu jam yang lalu dan dia baru saja membuka suaranya sekarang. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan kekhawatiran yang dia tunjukkan. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah memikirkan perasaanku sebelumnya.“Iya,” aku membalasnya.Aku belum menitikkan air mata setitik pun sejak kami mendengar kabar du

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 4

    Pernahkah kamu merasakan hatimu seakan dicincang? Itulah yang aku rasakan sekarang melihat mereka. Aku merasa hatiku seolah sedang dicincang menjadi potongan yang kecil-kecil.Jika aku bisa membuang hatiku jauh-jauh, aku akan melakukannya. Sebab derita yang menyayat padaku sakitnya tidak dapat digambarkan.Aku ingin lari menjauh, mengalihkan pandanganku, tetapi aku tidak bisa. Pandanganku terpaku kepada mereka yang tengah mempertunjukkan kasih sayang di depanku, dan tanganku ingin untuk memisahkan mereka yang merekat kuat.Aku melihat mereka melepaskan pelukannya. Mata Rowan meneduh saat melihat kekasih hidupnya. Aku melihatnya menangkup wajah Emma di tangannya, membawanya mendekat ke wajahnya. Tidak, dia tidak menciumnya, dia hanya menempelkan keningnya ke kening wanita itu.Dia terlihat damai, seperti akhirnya dia pulang ke rumah setelah beberapa waktu. Akhirnya dia merasa utuh.‘Aku merindukanmu’ Aku membaca gerak bibir Rowan.Aku tidak mau membayangkan apa yang akan terjadi di anta

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 5

    Hari itu bisa dibilang sebuah bencana. Matahari bersinar terang dan segalanya berjalan baik-baik saja saat aku sedang menyetir di jalan yang biasa aku lewati.Kapel terlihat ramai ketika kami sampai. Hampir semuanya datang untuk memberikan penghormatan terakhir.Aku berkeliling di tempat dan merasa senang, semuanya terlihat sempurna. Tidak ada yan membantuku untuk persiapan pemakaman. Akulah yang dibebankan untuk mengurusnya.Namun, aku tidak mengeluh. Kuanggap ini sebagai kesempatan untuk membayar kembali atas apa yang telah dia lakukan untukku. Bagamana pun juga, dia memberiku sandang, pangan, dan papan.Upacara akan dimulai dan semuanya sudah duduk. Aku memilih untuk duduk di tempat yang sepi. Rasanya aneh jika aku duduk dengan yang lain. Apalagi kalau aku duduk di sebelah Emma.“Ibu, mengapa kita tidak duduk di situ? Bukankah kita seharusnya duduk di dekat Nenek?” Tanya Noah sembari menunjuk ke tempat yang lain.Tentu saja kami menerima pandangan aneh dari yang lain, tetapi aku tid

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 6

    Rowan Ada sesuatu yang akan kamu rasakan ketika melihat mantan istrimu, Ibu dari anakmu, tertembak dan berdarah di atas tanah pemakaman yang dingin. Sesuatu yang tidak pernah aku kira akan kurasakan untuk Ava. Ketika aku melihat pria dengan pistol mengarah ke kami, aku benar-benar tidak berpikir. Aku tahu Noah aman bersama orangtuaku, jadi instingku mengambil alih dan berlari ke arah Emma. Aku rela mati untuknya, dan aku sudah siap untuk itu.Aku lega ketika para penembak lari setelah melihat polisi, tetapi kelegaanku sirna ketika salah satu dari anggota polisi berteriak untuk memanggil ambulans. Aku berbalik, penasaran siapa yang tertembak. Tidak kubayangkan Ava-lah yang tertembak, dan melihatnya seperti itu membuat kakiku melemas hingga aku jatuh berlutut.Semuanya berlangsung cepat. Ambulans datang setelah itu dan polisi itu tidak mau melepaskan Ava sampai dia yakin Ava aman di tangan dokter.Aku sangat tersinggung oleh kegigihannya tidak mau melepaskannya, dia istriku—maksudku ma

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 7

    AvaAku terbangun dengan punggung kaku dan lengan yang kram. Aku terbaring di ranjang bersama Noah sebab dia tidak mau meninggalkanku setelah kami menonton televisi. Aku tersenyum ketika aku mengingat Noah benar-benar melakukan apa yang dikatakannya, dia benar-benar serius akan mengurusku sepanjang malam.Dengan sedikit kesusahan, aku berhasil memindahkannya tanpa membangunkannya. Pukul menunjukkan sekitar pukul delapan pagi, dan aku harus menyiapkan sarapan sebelum dia bangun.Setelah menyelesaikan rutinitas pagiku, aku turun ke bawah. Aku berdiri di luar dapur untuk beberapa saat, berpikir bagaimana aku membuat sarapan dengan satu lengan saja.Saat aku bergerak untuk menyiapkan bahan untuk memasak pancake, ingatan kemarin membanjiri benakku. Semuanya terjadi seakan tidak nyata dan bagian dari diriku berpikir benarkah itu terjadi. Jika bukan karena pundakku diperban dan lenganku digipsum, aku akan berpikir semuanya hanyalah mimpi buruk.Ketika aku terbangun di rumah sakit setelah aku

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 8

    Rowan Aku melihatnya ketika kesenangan di wajahnya sirna. Ketika kehangatan di wajahnya yang berlangsung beberapa detik lalu berubah menjadi datar, membuatku merasa dingin.“Apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Ava dengan nada monoton dan aku memasuki rumahnya.Dia seperti berbicara pada orang asing. Seperti aku bukan siapa-siapa kecuali sebutir debu dan tidak lebih. Aku menatapnya, tidak bisa berkata apa-apa. Aku tinggal bersama wanita ini hampir satu decade dan sekarang aku kehilangan kata-kata.Aku melihat lengannya yang masih digipsum. Aku datang untuk memeriksanya dan menjemput Noah. Hari ini akhir pekan dan waktuku untuk bersamanya.Mengingat pria yang kuliat pergi dari rumahnya tadi, alisku bertaut. Pasti dia yang membuatnya tersenyum. Sadar akan kenyataan ini, rahangku menegang.“Apa yang dia lakukan di sini?” Aku bertanya balik sambil menyembunyikan amarah tidak wajar yang kurasakan.Aku tahu bahwa pria itu polisi dan sudah menyelamatkannya, tetapi dia melewati batas. Aku ti

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 9

    “Apa yang ingin aku katakan untukmu? Kamu tahu aku tidak pernah berbohong padamu. Kamu tahu kalau aku selalu mencintainya.”Dia melempar handuk dapur ke meja dengan marah, “Jadi itu tidak menghentikanmu untuk menggunakan tubuhku? Astaga, aku membencimu. Aku tidak tahu apa yang kulihat darimu sejak awal. Aku tidak tahu mengapa aku membuang banyak waktu dan energi untukmu.Aku menggertakkan gigiku mendengarnya. Kata-katanya membuatku naik darah. Ya, kami memang tidur bersama selama pernikahan kami, tetapi hanya itu. Aku hanya menepati janji, dan meskipun aku tidak mencintainya, aku tidak ingkar janji dengan selingkuh darinya.“Aku tidak di sini untuk membicarakan masa lalu. Aku di sini untuk menjemput Noah.” Kataku, merubah topik.Sangat melelahkan berbicara memutar-mutar. Aku harus berbicara mengapa aku di sini lalu pergi sebelum aku mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan kusesali nanti.Nama Noah mengambil perhatiannya. Dia tidak menyerang kembali. Dia membuka satu laci dan mengel

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 524

    Calvin. Hari ini adalah hari untuk bersantai dan rileks. Tidak banyak hal yang harus kulakukan, jadi setelah Guntur dan aku menyelesaikan pekerjaan rumah, dia meminta izin apakah dia boleh pergi menemui Emma. Aku awalnya terkejut, tapi aku sudah berjanji bahwa aku akan memberikannya hak untuk memilih. Bahwa aku akan menghormati keputusannya kalau dia mau mengenal Emma dan memperbolehkannya untuk hadir di hidupnya. Dia selalu menyapanya setiap mereka bertemu dan berbicara dengannya, meski Guntur tidak terlalu banyak bicara padanya. Sejujurnya, aku berpikir dia sengaja mengatur waktu agar mereka bisa bertemu. Entah saat Guntur berangkat sekolah dan dia berangkat bekerja, atau saat dia pulang sekolah, dan dia pulang dari bekerja. Lalu, dia mengiriminya hadiah ulang tahun. Kupikir dia hanya mau menyogoknya dengan hadiah, tapi pemikiran itu sirna setelah aku membaca kartu yang tertera di kado. Tulisannya pendek, tapi dibuat dengan sepenuh hati. Intinya, dia mengatakan pada Guntur bahwa

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 523

    Aku menatapnya sejenak, lalu melepaskan sarung tanganku.“Sekarang, apa yang kamu lakukan?” Dia tampak terhibur dengan tindakanku.“Yah, kamu adalah guruku. Jika menurutmu lebih baik menggunakan tangan kosong, maka itulah yang akan kulakukan.”Aku mengikuti apa yang dia lakukan dan mencampur tanah dengan tangan. Aku tidak tahu apakah ini karena memegang tanah langsung dengan tangan kosong, atau karena dia ada di dekatku, atau mungkin keduanya, tapi ada kedamaian tertentu yang menyelimuti diriku. Aku merasa ringan, seolah melayang di atas awan.Kekhawatiranku lenyap saat Guntur mengajariku tentang berkebun. Tidak heran dia dan Ava sangat menyukai hal ini. Sangat menenangkan, dan entah bagaimana aku merasa terhubung dengan bumi.“Terima kasih atas hadiahnya,” ujar Guntur, yang membuat aku mengalihkan perhatianku kepadanya.Aku sudah memutuskan akan memberinya hadiah ulang tahun dan Natal untuk setiap tahun yang aku lewatkan. Beberapa hari yang lalu, aku memberinya satu hadiah. Aku tidak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 522

    EmmaAku memandangi kekacauan yang ada di depanku. Aku tidak begitu yakin harus apa. Aku sudah memikirkannya selama beberapa hari ke belakang ini, dan masih saja tidak bisa kutemukan jawaban tepat akan kenapa aku merasa seperti ini. Aku sudah mencoba untuk memikirkannya, tapi sama sekali tidak ada yang terpikir olehku. Apa yang kutahu adalah aku merasa aneh. Seakan ada hal yang salah atau buruk yang akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, tidak peduli sekeras apa yang kucoba. Perasaan itu masih menghampiriku dan tertancap di hatiku. Pernahkah kalian merasa seperti itu? Seolah kalian mendapat ramalan soal sesuatu yang akan terjadi? Hal ini membuatku frustasi, sebab aku tidak bisa menepisnya, dan aku seolah akan gila dibuatnya. Aku menghela nafas dan menatap tanganku yang ditutupi sarung tangan. Mia menyarankan agar aku melakukan sesuatu untuk melupakan kekhawatiranku dan rileks. Kemarin, aku berbicara dengan Ava dan berbicara padanya soal ini. Dia menyarankan agar aku mula

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 521

    “Aku akan berbicara dengan orang tuaku.”Kami berbalik, dan terkejut saat melihat Ava berdiri beberapa langkah dari kami, fokusnya tertuju pada Travis.“Balas dendam mereka sudah berlangsung terlalu lama.”“Belum cukup lama menurutku,” sahut Reaper dengan suara penuh rasa jijik. “Mengingat perlakuanmu terhadap Ava, aku tidak akan berhenti jika aku jadi mereka.”“Serius? Lalu bagaimana dengan saudaramu? Dia mempermainkannya dan memanfaatkannya,” balas Travis dengan penuh amarah.“Itu benar, tapi dia akan membayar untuk itu untuk waktu yang sangat lama ... Tapi, bagaimana denganmu dan keluargamu? Ethan mempermainkannya selama beberapa bulan tetapi akhirnya jatuh cinta padanya. Kamu, di sisi lain, memperlakukannya dengan sangat buruk sejak dia masih kecil. Bisakah kamu benar-benar membayar rasa sakit hati yang telah kamu sebabkan padanya?”Rowan menegang saat mendengar nama Ethan dan cinta yang dimilikinya untuk Ava. Aku mengenal saudaraku, dan kami sudah membicarakan ini beberapa kali. D

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 520

    Gabriel.Kami melihat Ayah kami pergi, langsung menuju ke arah Ibu kami. Menurutnya, kami membosankan, jadi dia memilih Ibu kami, yang katanya lebih menyenangkan daripada kami.Begitu dia berada di luar jangkauan pendengaran, Travis berbalik ke arah kami dengan alis mengernyit.“Aku tidak mengerti kenapa dia ada di sini,” gerutu Travis sambil menatap tajam Reaper.“Ada masalah?” tanya Reaper. Meskipun nadanya tenang, tidak dipungkiri auranya diselimuti oleh aura berbahaya. Tatapan matanya yang berkilat, meskipun terlihat tenang dan terkendali, sudah cukup jadi peringatan bahwa tidak seorang pun seharusnya macam-macam dengannya. Dia adalah ancaman yang nyata, tapi sahabatku terlalu bodoh untuk menyadari itu. Untuk menyadari bahwa Reaper bukan orang lemah, meskipun sekarang dia tampak tidak berbahaya.“Ya, aku punya masalah!” Travis menggeram. “Kamu membunuh ayahku, dan berani-beraninya kamu kemari?”“Aku di sini bersama tunanganku. Apapun masalahmu itu, selesaikanlah sendiri.”Rowan da

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 519

    Aku punya salah satu produk mereka, dan merupakan produk kesukaanku. Yah, dulunya, sebab aku tidak lagi menggunakannya sekarang saat bersama dengan Gabriel. Ah, kalian pasti tidak akan menyadari perbedaan saat memakainya. Rasanya seperti kelamin pria sungguhan. Mereka punya alat lain, tapi dildo merekalah yang kesukaanku. “Yah, butuh banyak riset, dan kami semua berperan. Sungguh menyenangkan meneliti dan bereksperimen,” imbuh Ava dengan senyumannya.“Karena kamu menyukai produk kami,” ujar Ruby sambil tersenyum miring. “Bagaimana kalau kamu jadi mitra?”Aku mengerutkan kening sambil memikirkan tawarannya. “Aku tidak tahu. Gabriel sudah mengembalikan perusahaan keluargaku. Bukankah terlibat dengan perusahaan alat bantu seks bisa merusak citranya? Kamu tahu betapa angkuhnya orang-orang bisa jadi.”“Jangan khawatir,” Ava menenangkan. “Kami semua semacam mitra diam. Kami punya CEO dan wakilnya, tapi mereka hanya menjadi wajah perusahaan. Kami yang menjalankan semuanya, tentu dengan bant

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 518

    “Ro!” seru Ava. “Dia akan tetap polos dan suci sampai rambutnya memutih nanti. Akhir dari cerita.” Setelah itu, dia berjalan menjauh sambil menghentakkan kakinya. Pemikiran bahwa Liliana akan berhubungan badan suatu hari nanti jelas mengganggunya. Ava menoleh ke arahku. “Aku tidak mengerti! Bagaimana bisa pemikiran bahwa Liliana berhubungan badan begitu mengganggunya, padahal kita juga melakukan hal yang sama sepanjang waktu? Aku juga putri orang lain, dan dia masih meniduriku!”Aku terkekeh sambil mengusap lengannya dengan lembut untuk menghiburnya. “Jangan khawatir, aku rasa semua pria sama saja jika menyangkut putri mereka. Gabriel mengatakan hal yang hampir sama tentang Lilly ... Ethan juga akan bereaksi serupa, begitu pula Reaper kalau mereka punya anak perempuan. Ayahku dulu sering bilang bahwa dia tidak akan pernah mengizinkan anak laki-laki mendekatiku, dan aku yakin kalau kamu tanya ayahmu, dia pasti berpikir hal yang sama saat kamu lahir. Bahkan, aku tahu dia mungkin benci

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 517

    Hana. Aku memandang sekitar, mencoba untuk memastikan segalanya sudah sempurna. Kami sudah berada di rumah kami yang baru hari ini, dan kami memutuskan untuk menghelat pesta peresmian bagi rumah baru kami. Bukan pesta besar, kami hanya akan mengundang teman dekat dan keluarga. “Apakah semuanya sudah siap?” tanyaku pada koki. Koki itu terpesona akan rumah ini dan jatuh cinta pada dapur ini. Seperti yang kukatakan sebelumnya, dapur kami ini mimpi bagi setiap koki. Kalau bukan karena dia harus pulang ke rumah untuk keluarganya, aku bersumpah bahwa dia pasti akan tidur di sini. Maksudku di dapur, bukan di rumah ini. “Ya,” jawabnya sambil tersenyum. Matanya berbinar akan kebahagiaan dan keantusiasan. “Semuanya sudah siap.”Seperti yang sudah kukatakan, pestanya tidaklah besar. Hanya akan ada orang tuanya Gabriel, Rowan dan Ava, Travis dan Ruby, Calista dan Reapeer, Noah, Liliana, Guntur, dan Shella. Bel pintu berbunyi, dan aku meninggalkan dapur untuk membukanya. Lilly masih bersiap-si

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 516

    Aku melipat tanganku di atas meja dapur. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan atau berkata apa setelahnya. “Bagaimana rasanya?” tanyaku setelah beberapa saat. “Aku tidak tahu. Aku berbicara pada Noah dan dia berkata padaku bahwa dia juga meminta maaf padanya karena sudah mencoba menghalangi hubungan Paman Rowan dan Tante Ava.”Wow. Aku terkejut mendengarnya. Sepertinya, Emma sudah mencoba untuk meminta maaf pada yang telah disakitinya, termasuk anak-anak yang biasanya diremehkan oleh orang lain. “Dia juga meminta maaf padaku, beberapa minggu yang lalu,” ujarku. “Lalu, bagaimana rasanya?”“Oh, apakah kamu sedang berperan jadi orang tua?” ujarku sambil tertawa kecil. “Tapi, kita sedang tidak membicarakan diriku. Kamulah yang Ayah khawatirkan.”Dia menghela nafas. “Aku tidak tahu. Aku masih marah padanya dan merasa sakit. Dadaku sesak saat memikirkan bagaimana sakitnya dulu saat dia tidak mau berurusan denganku.”“Ayah mengerti itu, anakku. Kamu juga berhak untuk marah. Tidak ada y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status