Share

Bab. 3

last update Last Updated: 2023-07-14 12:16:48

Perempuan ini selalu saja mencari cara agar keributan terus terjadi antara dirinya dan Danu. Lelaki beristri yang dulu ia pisahkan dari istrinya.

“Kalau iya, kenapa?” Danu mulai jengah. Ia tak menyangka bila perempuan yang nampak kalem dan polos dari luarnya tak lebih dari seekor ular berbisa yang menjebaknya di tahun ketiga pernikahannya saat bersama Kirani dulu.

“Bagus!, lakukan saja kalau berani, selingkuh saja kalau bisa. Dan akan kupastikan akan mencari siapa perempuan selingkuhanmu, Mas. Biar kuberi pelajaran agar jangan mengganggu suami orang. Perempuan gatal mana yang membuatmu sering terlambat pulang? Hah?”

Herda terus mencecar Danu dengan tuduhan-tuduhan yang membuat pria ini terbakar amarah. Marah, namun tak bisa melawan.

Tak ada kebahagiaan sama sekali yang dirasakan Danu dengan rumah tangga keduanya. Jangankan dilayani dengan baik, diberi kata-kata yang halus dan menentramkan hati saja sudah cukup. Namun tak ada sama sekali.

Mungkin Herda sedikit menghargainya di awal-awal pernikahan dulu. Namun seiring bujukan wanita itu mengganti kepemilikan nama rumah yang mereka tinggali, berubah jugalah perangai istri keduanya itu.

“Berani, kau lakukan itu. kupastikan kau yang akan keluar dari rumah ini!” desis Danu tajam. Ia sudah tak tahan dengan tingkah laku Herda yang semakin tak beradab. Cemburu tak beralasan. Meski di hati Danu memang ada satu nama yang tak bisa tergatikan, namun perempuan itu tak tahu bila namanya masih begitu merajai hati pria ini.

“Jadi, benar kamu selingkuh?” Herda masih dengan emosinya.

“Kalau benar, kenapa?” Danu menatap tajam dengan alis bertaut ketat, menandakan emosi pria ini hampir sampai di ubun-ubun.

“Kamu tega ya, Mas. Kamu lupa dengan anakmu yang kulahirkan susah payah. Kamu jahat. Kamu bukan ayah yang baik untuk Dinar!” Herda meraung. Kali ini diiringi air mata yang selalu ia jadikan senjata untuk meluluhkan hati Danu.

Dua tahun setelah pernikahan diam-diam Danu dan Herda, wanita ini melahirkan seorang anak perempuan. Anak perempuan yang cukup manis, namun sayangnya, wajahnya sama sekali tak ada miripnya dengan Danu.

“Aku, memang bukan ayah yang baik, bahkan bukan suami yang baik. Karna dulu aku tega, membuang istriku yang begitu patuh dan menghargaiku demi seorang wanita yang hanya menginginkan hartaku saja. Aku juga bukan ayah yang baik bagi Dinar, karna…” Danu berhenti sejenak, ia amati dengan lamat wajah Herda yang nampak mulai panik. Mungkin ia tak menyangka, bila hari ini Danu akan melawan kata-katanya yang cukup pedas di telinga.

“Karna apa, Mas?” Herda tak tahan menunggu, apa yang akan dikatakan suaminya.

“Karna… aku bukanlah ayah dari anakmu itu!”

Laksana petir di siang bolong. Apa yang Herda dengar hari ini dari mulut Danu, adalah rahasia yang ia jaga begitu rapat. Rahasia yang tak boleh ada satu orang pun yang mengetahui, kecuali pria yang menanam benih di rahimnya enam tahun yang lalu.

Seketika, Herda terdiam. Malu, tentu saja. Namun dia masih berusaha tenang, berusaha mencari cara agar suaminya kembali takluk, walau kali ini akan terasa sulit.

“Jangan cari, aku. Malam ini aku akan tidur di rumah orang tuaku!” Danu melangkah kearah pintu. Belum sempat masuk ke kamar, pria ini kembali melangkah keluar. Moodnya benar-benar kacau hari ini.

Perasaannya yang sudah kacau melihat Kirani tadi ditambah dengan sambutan hangat yang diberikan istrinya, membuat Danu sebaiknya menyingkir sementara ke rumah ibunya, malam ini.

“Ayah…” suara bocah mungil dengan mata sipit itu terdengar berlari mengejar Danu. “Ayah, mau kemana, kapan beli es cream untuk Dinar?” tangan itu melambai kemudian menarik-narik ujung kemeja kerja yang Danu yang sudah kusut.

Sejenak Danu menarik nafas, meski sedang marah, namun ia berusaha menahan diri. Jangan sampai kemarahannya dilihat oleh anak yang tak berdosa ini.

“Dinar, sama ibu dulu, ya. Ayah mau ke rumah nenek.” Dengan terpaksa Danu melepaskan cekalan tangan anak itu dari bajunya. Bahkan sekadar menggendong sebentar pun, sudah tak Danu lakukan. Entah, anak ini memang tak bersalah, namun Danu tetap kecewa.

Sementara Herda yang melihat respon dingin Danu pada putrinya, semakin merasa takut. Jangan sampai Danu nekat menyebarkan aib yang selama ini ia sembunyi rapat-rapat.

__

“Ran, ini udah kedua kalinya aku kasi tahu, kamu. Cobalah buka hatimu. Masa, sendiri terus, Sih.” Fatma yang sudah berkeringat sebesar biji jagung, kembali membujuk Kirani, untuk menerima perjodohan yang gencar ia usahakan antara Kirani dan ayahnya Sofia.

“Duh, makan dulu aja, jangan bahas yang lain dulu. Laper ini.” Kirani kembali berkilah. Keduanya sedang duduk di warung bakso yang tak jauh dari pasar. Meski ke pasar sudah cukup sore, namun panas dan lelah tetap dirasa. Keduanya tadi berkeliling pasar mencari kain brokat untuk dijadikan kebaya. Insya Allah, dua minggu lagi adalah pernikahan Fatma. Ini juga pernikahan kedua Fatma. Tiga tahun yang lalu suaminya menceraikan dirinya karna dianggap tak bisa hamil.

Kisah kedua sahabat ini hampir mirip, hanya beda di reaksi mertua saja. Bila mantan mertua Kirani dulu sangat tak setuju Kirani dan Danu berpisah, maka mantan mertua Fatma, justru mendukung perselingkuhan putranya dengan seorang wanita pengusaha salon kecantikan.

Fatma dan Kirani, sama-sama single, dan keduanya juga belum dikarunia anak.

“Ih, kamu nih, nolak melulu. Trauma apa gimana sih, bunda Kirani ini.” celutuk Fatma merasa gemas dengan kawannya ini.

“Haus, Fat. Pesan minum dulu, lah,” kembali Kirani mengelak.

“Aku es jeruk peras, deh,” pinta Fatma sambil menghapus keringatnya yang jatuh-jatuh.

“Sama, aku juga. Panas benget hari ini.”

“Kayanya mau hujan sebentar malam,” Fatma menimpali. Kemudian wanita ini memesan dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk peras.

“Biar hujan dulu, panas betul hari ini.”

Cuaca memang sedang tak menentu akhir-akhir ini. bila siang hari, cuaca akan terasa sangat panas, namun bila malam, biasanya habis isya, hujan akan turun dengan derasnya.

Lalu keduanya segera menyeruput minuman masing-masing, saat seorang pelayan sudah selesai mengantar pesanan mereka.

Namun baru dua suapan kuah bakso yang masuk ke tenggorokan Kirani, tiba-tiba pandangannya tertuju pada pria yang cukup ia kenal, jalan bergandengan tangan dengan seorang wanita bergaun pendek. Kedua pasangan itu juga memasuki warung tempat Kirani dan Fatma makan.

Lalu Pria itu juga nampak terkejut, saat melihat Kirani sedang duduk bersama seorang perempuan yang sedang duduk membelakangi pintu masuk.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si kirani menunggu mantan suaminya yg penjahat kelamin. belum nisa move on dg alasan trauma
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 4

    “Ini foto yang, Bapak minta.” Dengan sopan Firman meletakkan sebuah amplop coklat berisi foto-foto kegiatan Herda selama ini jika Danu sedang keluar kota.“Terima kasih, Firman. Kau sudah bersusah payah membantuku,” ucap Danu sambil memegang amplop yang Firman antarkan.“Sudah tugas, saya sebagai anak buah, Pak. Siap menerima dan menjalankan tugas.”sahut Firman sambil merundukkan kepala sebentar. “Maaf ini dari saya pribadi, Pak. Bila ada waktu, sudi kiranya, Bapak menghadiri pernikahan sederhana saya 2 mingu lagi.”“Oh, Alhamdulillah, insya Allah, saya pasti datang,” sahut Danu.­­­­________Danu menatap nanar lembaran foto yang berserak, di atas meja berpelitur coklat muda di ruang tengah rumah ibunya. Ada sekitar sepuluh foto yang menampilkan gambar istrinya bersama pria lain. Foto yang diambil diam-diam di dua tempat yang berbeda.Bahkan ada foto yang Herda jalan bertiga bersama putri mereka dengan pria yang sama.Ternyata Danu begitu naif selama ini. Bukan sebentar, hampir delapa

    Last Updated : 2023-07-14
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 5

    Namun baru dua suapan kuah bakso yang masuk ke tenggorokan Kirani, tiba-tiba pandangannya tertuju pada pria yang cukup ia kenal, jalan bergandengan tangan dengan seorang wanita bergaun pendek. Kedua pasangan itu juga memasuki warung tempat Kirani dan Fatma makan.Lalu Pria itu juga nampak terkejut, saat melihat Kirani sedang duduk bersama seorang perempuan yang sedang duduk membelakangi pintu masuk.Pria yang barusan masuk, adalah Johan, mantan suami Fatma yang menikah dengan Mira, kawan lama Fatma yang dulu masuk menjadi duri dalam rumah tangganya bersama Johan.Seketika Johan terhenyak, saat melihat Kirani dan Fatma. Meski hanya melihat dari belakang saja, namun Johan yakin itu adalah Fatma. Wanita yang pernah menemaninya dalam suka dan duka hampir dua tahun lamanya, sebelum kehadiran kawan lama yang menusuknya dari belakang.Kirani tahu benar cerita mereka, karna saat Fatma dan Johan sedang di ambang perceraian, Kirani sudah kembali pulang di desa tempat mereka tinggal sekarang. Me

    Last Updated : 2023-07-14
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 6

    Kirani menatap lurus kedepan. Senyum tipis terkadang ia sunggingkan di bibir tipisnya. Sesekali ia memperhatikan penampilan Fatma yang tampak cantik manglingi, dengan kebaya pengantin warna putih. Kemudian ia bergeser sedikit kebelakang duduk tepat di samping ibu sang mempelai. Disebelah kanan Bu Minah, ada Hartini yang duduk dengan gamis biru senada dengan Kirani, hanya saja warna gamis Hartini sedikit lebih tua dari gamis yang digunakan Kirani.Hartini yang sudah hamil tua itu, malah menggeser duduknya ke samping Kirani. Selain di samping Kirani ada kipas angin yang berputar juga karna Hartini tak menyangka bila pria yang menjadi saksi pernikahan Fatma dan Firman dalah Danu. Mantan suami Kirani.Jiwa kepo Hartini pun meronta-ronta. Hartini yang memang ceplas ceplos dari kedua rekannya ini tak tahan untuk tak kepo pada Kirani tentang kehadiran mantan suaminya di acara pernikahan ini. Tumpukan pertanyaan sudah menggunung di kepala wanita berumur tiga puluh empat tahun ini.Bukan hany

    Last Updated : 2023-07-14
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 7

    Setelah selesai mengisikan nasi dan lauk untuk Sofia, Kirani bersiap untuk mengajak anak itu mencari kursi yang tak jauh dari meja prasmanan. Namun saat dirinya berbalik, hampir saja ia menabrak dada bidang seseorang pria. Pria itu memang sengaja berdiri tepat di belakang Kirani tadi, ia tak tahan untuk mengajak wanita ini berbicara. walau hanya sekadar bertanya kabar.Namun insiden yang terjadi barusan, membuat angan Kirani sedikit melayang. Meski tahun-tahun telah berlalu, namun aroma mint bercampur sandalwood dari salah satu merk parfum ternama, masih jelas di indra penciuman Kirani. Aroma ini dulu yang membuat angannya melayang. Aroma ini dulu yang akan menyatu dengan aroma vanila musk yang menguar dari tubuhnya di malam-malam hangat yang penuh cinta. Aroma ini ini mengingatkannya pada…“Saya juga lapar, Bunda!” suara berat itu menginterupsi lamunan angan Kirani. Suara itu, aroma parfum ini, adalah milik orang yang sama. Orang yang delapan tahun lalu mendekapnya penuh hangat juga

    Last Updated : 2023-07-15
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 8

    “Ran,”“Makan dulu, Mas!” bergetar suara Kirani.“Aku kangen sama, kamu.” Ia tatap wajah yang sudah sedikit memerah itu.“Aku nggak, Mas!”Namun senyum tiba-tiba terbit di wajah Danu. Senyum yang rasanya sudah lama tak menghiasi wajah berhiaskan brewok kasar yang selalu tercukur rapi.“Kirani!” Danu sudah melanggar batasannya. Ia genggam erat jemari yang sedikit bergetar itu. bahkan piring yang di pegang tangan kiri Kirani juga nampak bergetar.“Mas, lepas!” Kirani mendongak, netranya memerah, sungguh ia tak ingin orang lain melihatnya terlalu dekat dengan Danu. Danu ini sekarang suami perempuan lain.Danu rasanya hampir kehilangan kontrol. Melihat mantan wanita hampir menangis, ingin rasanya Danu mendekapnya dalam pelukan. Sebab luka itu masih jelas terlihat. Luka yang membayangi jelaga kelam itu.Kemudian Danu meremas sedikit kuat jemari yang tak terlalu halus itu, mengalirkan untaian rindunya yang hampir buncah.“Mas, lepas.” Cicit suara Kirani. Benar-benar ingin menangis rasanya.

    Last Updated : 2023-07-15
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 9

    Hampir seminggu ini, Danu tidur berganti-ganti tempat. Ada dua hari di rumah ibunya, dan sisanya ia habiskan di salah satu apartemen miliknya. Apartemen yang dulu ia cicil atas nama Kirani. Meski tak besar, namun di apartemen ini dulu dirinya kerap menghabiskan waktu memadu kasih bersama Kirani.“Mas, bosan di rumah, kita malam minggu di apartemen!” ajak Danu suatu sore pada Kirani yang baru saja selesai keramas.“Tapi langsung tidur ya, aku pegel, Mas.” keluh Kirani manja.“Iya,” sahut Danu tak janji.Apartemen minimalis, type studio. Yang mampu di cicil Danu saat itu. meski tak besar, dan sangat minimalis, namun disinilah keintiman antar dirinya dan Kirani benar-benar dekat. Semua gerak gerik yang Kirani lakukan dapat Danu pantau. Semua, apa saja yang Danu ingin lihat dari wanitanya di masa lalu.Dan seperti biasa keinginan Kirani untuk tidur saja di apartemen itu, tak pernah terjadi. Makan bersama, tidur bersama hingga mandi bersama, semua Danu tuntut pada Kirani di awal-awal perni

    Last Updated : 2023-07-16
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 10

    Herda menangis histeris!Dengan linangan air mata ia berlutut sambil memeluk kedua kaki Danu yang baru saja mengucap ikrar talak di hadapannya dengan disaksikan kedua orang tua Herda juga Firman yang dipanggil oleh Danu untuk menemani dirinya.Firman pun sudah tahu kisah lama yang pernah terjalin antara atasannya ini dengan Kirani, kawan istrinya.Cerita itu didengar dari istrinya juga diceritakan langsung oleh Danu. Saat jam makan siang kemarin.Kisah yang cukup rumit menurut Firman, namun itulah kenyataan yang ada. Kawan istrinya yang Firman panggil dengans ebutan mbak Kirani merupakan mantan istri dari atasannya. Sementara istri atasannya sekarang adalah mantan sekretaris kawan atasannya, yang ternyata melahirkan anak yang bukan anak atasannya.Duh, memikirkan itu Firman jadi pusing sendiri. Kadang-kadang apa yang dilihat orang lain dari luar belum tentu sama dengan dalamnya. Sepertia atasannya ini. Dari luar nampak berwibawa, keluarganya harmonis, punya harta yang cukup, hidupnya

    Last Updated : 2023-07-16
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 11

    Mungkin cinta dulu adaNamun luka kerap mengejekJejakkan sakit yang piluMembawa masa lalu yang membayangiKirani kemudian menyalami mantan suaminya setelah menyalami mantan mertuanya dengan takzim.Ini pertama kalinya lagi Kirani bertemu bu Maryam, sejak perceraian yang ia tuntut pada putra mantan mertuanya itu, hanya sekali dulu mereka bertemu. Di awal-awal saat Kirani pertama kali pulang ke rumah ibunya. Seminggu kemudian bu Maryam datang, menangis dan memohon maaf pada Kirani dan ibunya. Beliau memohonkan maaf untuk khilaf yang Danu lakukan.Bukan hanya bu Maryam yang menangis, tapi juga Kirani. Tiga tahun menjadi menantu bu Maryam, cukup membuat wanita paruh baya itu merasa memiliki seorang putri. Sikap sopan dan santun yang Kirani miliki membuat bu Maryam benar-benar menyayangi Kirani, layaknya putri sendiri.Saking kecewanya bu Maryam atas perselingkuhan yang putranya lakukan, membuat ibu ini mendiamkan putranya berbulan-bulan lamanya. Bahkan saat Danu melaksanakan pernikahan

    Last Updated : 2023-07-17

Latest chapter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 85_Extra Part Keenan dan Alya

    Waktu berjalan begitu pantas dan berlalu tanpa bisa dihentikan. Masa-masa derita, sakit hati, kecewa dan air mata kini berganti tawa bahagia. Meski luka itu tetap meninggalkan bekasnya. Namun duka itu sebisa mungkin tak diingat-ingat lagi oleh Sofia dan Arbi. Pun dengan Kirani yang sudah terlebih dahulu memaafka luka masa lalu yang dulu membuatnya menangis kecewa. “Nenek sudah makan?” Davka yang sudah kelas lima SD menghampiri Kirani yang terlihat sedang menjahit sebuah jaket berwarna coklat tua. “Sudah, tadi ibumu sudah bawakan nenek ubi jalar rebus. Nenek sudah dua hari tak makan nasi, ibumu yang melarang.” “Karna mama bilang, gula darah nenek tinggi lagi!” Davka memperhatikan jaket coklat yang sering digunakan neneknya akhir-akhir ini. Terlihat ada tiga bekas jahitan pada baju hangat itu. “Nenek, kayanya suka sekali dengan jaket kakek ini?” “Ya, suka sekali. Kakekmu itu baik dan sangat sayang pada nenek.” Bukan sekali dua kali Kirani menceritakan tentang Gani pada cucu mere

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 84

    “Kok, begitu liatnya, Mas?” Kening lebat Sofia berkedut heran, melihat Arbi menatapnya seolah tak berkedip. Baju dinas belum sempat Sofia lepas, bahkan rambut panjangnya hanya dicepol asal. Sofia sedikit terlambat pulang, siang ini. Membuatnya harus terburu mengeluarkan bahan makanan dari kulkas. Ia ingat suaminya pasti belum makan siang. Tinggal di desa seperti ini, tak seperti di kota, bila lapar bisa lari ke warung makan yang bertebaran dimana-dimana. Di sini, belum banyak yang menjual makanan masak. Hanya ada bakso, ayam crispy dan jajanan cilok dan sejenisnya. Penampilan berantakan itu malah membuat Sofia semakin terlihat cantik. Wajahnya terlihat bersinar. Bisa jadi karna efek KB juga. Sofia tak ingin kecolongan. Setelah memastikan dirinya tak hamil, segera saja ia meminta suntik KB satu bulan. Mungkin Kbnya cocok di tubuh Sofia. Ia tak merasa pusing atau keluhan lainnya. Lagian masa lalu yang menyakitkan itu membuatnya masih takut untuk memberi adik lagi pada Davka. Arbi me

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 83

    “Fia,”“Y-ya, Mas!”Rasanya begitu gugup. Bukan hanya Sofia, tapi juga Arbi. Benar-benar canggung. Bahkan debaran itu semakin menggila saat Arbi melihat lagi rambut sebahu istrinya yang begitu indah. Bertahun-tahun baru ia melihat mahkota legam itu lagi. Ditambah dengan Sofia yang masih menggunakan baju mandi saja, membuat Arbi semakin, ah ...Tak jadi masuk, Arbi malah keluar lagi, mengganti lampu di ruang TV dengan yang lebih redup.“Huf! Selamat,” batin Sofia.Namun ...“Lho kok dimatiin lampunya, Mas?”Arbi masuk lagi, mematikan lampu kamar. Namun pintu kamar ia buka sedikit agar tetap bisa mengawasi Davka yang sedang tertidur di depan. Ingin tidur di kamar ini juga tak bisa, sebab kasurnya hanya muat untuk dua orang. Memang malam ini mereka harus tidur bertiga di depan tv. Namun, Arbi ada keinginan sendiri yang tak bisa ditunda. Melihat penampilan Sofia tadi membuatnya seketika on fire.“Mas kangen banget sama, kamu!”Arbi mendekat, bahkan langsung memeluk. Mendekap tubuh itu d

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 82

    Sofia tergugu dalam isak tangisnya. Ini bukan tangis kesedihan lagi. Namun ini tangis keikhlasan. Keikhlasan yang membawanya kembali pada jodoh pertamanya.Ingin sekali rasanya Arbi memeluk tubuh terguncang itu, tapi disini ada bunda Kiran, dan tentu Sofia tak ingin disentuh terlalu jauh, sebab keduanya belum menjadi muhrim lagi.Antara bahagia dan sedih, juga rasa khawatir menyatu, mengepung benak perempuan tiga puluh tiga tahun ini. “Mama, maukah mama maafkan papa, biar papa bisa bobo sama kita disini?”Davka berdiri dengan sebuah kotak cincin sederhana di belakang Sofia yang sedang mengusap air mata yang tak ingin berhenti.Pertanyaan yang sudah diajarkan Arbi berulang kali tadi pada sang putra sebelum mereka masuk ke dapur menemui Sofia yang sedang menghapus air matanya yang tak ingin berhenti.Pernyataan Arbi tadi bila akan menikah, membuat hatinya nelangsa dan semakin hilang separuh rasanya.“Eh, Avka. Apa itu, Nak? Kembalikan sama papa.” Jujur hati Sofia sedikit tercubit, meli

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 81

    Arbi yang dulu selingkuh, Arbi pula yang merasa kecewa. Keputusan Sofia yang belum ingin membuka hatinya kembali, cukup membuat Arbi merasa kecewa, sekaligus takut. Mengapa kecewa?Sebab Arbi merasa Sofia bukan hanya sedang menghukum dirinya, tapi juga sedang menghukum Davka yang begitu ingin melihat mama papanya tinggal serumah.“Kamu nggak, kasihan sama Davka, kah?”“Nanti pasti akan mengerti, Mas.”Sofia selalu yakin bila suatu hari Davka akan mengerti tentang kondisi orang tuanya yang tak sudah tak bersama. Kelak pun akan diceritakannya pada putranya itu bila, papa mamanya sudah berpisah sebelum dirinya dilahirkan.“Kok, papa nggak pernah bobo sama kita, Ma?” Pertanyaan polos seperti itu bukan satu dua kali meluncur dari bocah tampan berhidung mangir mirip ayahnya. Namun Sofia menguatkan hati, selalu mencari jawaban yang tepat, agar sang putra tak merasa sedih.“Papa kan, kerja, Nak. Jadi tidak bisa tinggal disini.”“Papanya Nanda juga kerja, tapi selalu diantar ngaji sama papa m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 80

    Masa sudah berlalu. Siang dan malam berkejaran laksana busur panah yang tak bisa dihentikan. Musim penghujan pun berganti dengan kemarau yang cukup panjang. Violetta menatap jauh kebawah sana. Pemadangan hijau nan asri begitu menyejukkan mata. Ia berdiri di balkon villa milik ibunya. Membelakangi Adam yang tampak begitu berharap padanya.“Mengapa menutup diri terlalu kuat, Vio. Apa tak ada cinta sedikit pun di hatimu untuk aku?”“Rasa mungkin bisa dipupuk kembali, Mas. tapi restu yang utama, kan? aku ini janda dan punya masa lalu yang cukup buruk. Menikah tanpa restu sudah pernah kurasakan. Dan akhirnya begitu sakit.”Violetta tersenyum kecut. Perasaannya untuk Arbi belum hilang sepenuhnya. Bukan hanya perasaan cinta, tapi juga ada dendam yang masih belum tuntas. Violetta cukup terharu, melihat kesungguhan di mata Adam. Namun Violetta juga tahu, jalannya bersama lelaki ini tidak akan semudah keinginan pria bermata tajam ini. Violetta mendekat mengelus cambang kasar yang tumbuh di s

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 79

    “Ya Allah, ya Allah!”Habis sudah bangunan dan isi ruko tempat Arbi menjalankan usahanya sehari-hari selama ini. usaha yang awalnya dirintis oleh ayahnya, setelah rujuk kembali bersama ibunya. Kini ludes terbakar. Semen, cat tembok, pipa dan bahan bangunan lainnya ikut terbakar. Mungkin paku dan bahan lainnya yang terbuat dari besi atau aluminium, tidak ikut terbakar tapi tentu sudah tak bisa di jual lagi.Dua buah mobil pemadam kebaran datang membantu berusaha memadamkan api. Sebab api yang makin besar, membuat warga yang tadi ikut membantu memdamkan api, sekarang tak berani mendekat.Arbi menangis! netranya memerah. Perasaannya semakin kacau. Entah. Apa ini hari pembalasan untuk Arbi mulai dari pagi tadi, rasanya tak ada satupun urusannya yang beres.Apa yang bisa ia lakukan sekarang? Selain memandangi api yang melalap habis bangunan di depan matanya.Kehebohan bukan hanya terjadi di sini. Tapi juga tadi di rumah papa Gani. Sebab kabar kebakaran itu diterima Arbi saat ia duduk seba

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 78

    Pov. Author__Arbi begitu susah payah menelan makanan enak yang ada diatas piringnya. Tenggorokannya terasa kering dan sakit. Laksana ada duri yang tumbuh pada batang lehernya. Bahkan beberapa kali dia harus menelan air mineral yang tersedia di depannya. Bahkan Davka yang duduk di pangkuannya dan menanyakan banyak hal, tak terlalu digubrisnya. Fokusnya lebih banyak pada Sofia yang nampak begitu cantik hari ini. gamis biru muda dengan potongan brokat di bagian dada dan lengan berpadu dengan jilbab warna senada dan make up tipis di wajahnya. Semakin mempertegas kecantikan mantan istrinya.Di depan sana, Sofia nampak duduk di samping seorang gadis berhijab yang mengenakan kebaya brokat warna kuning gading. Di samping gadis itu ada Keenan yang menggunakan kemeja batik dan celana kain warna hitam.Sofia dan Keenan, meski lahir dari ibu yang berbeda, namun garis wajah keduanya cukup mirip. Sama-sama beralis tebal dan berhidung bangir.Rasanya separuh sukma Arbi hilang tadi, saat remaja ya

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 77

    Pov Arbi__Sengaja kudatangi penjara tempat Adam ditahan. Dari awal aku memang sedikit tak percaya saat mendengar pengakuan dirinya bila ia sudah mengintai dan merencanakan untuk mencelakai Sofia.Jika dibandingkan dengan Adam, mungkin aku jauh lebih pengecut dan brengsek dibanding dirinya. Lihatlah, bagaimana ia berusaha melindungi Violetta saat perempuan itu masih menjadi istriku.Peristiwa kecelakaan yang menimpa Sofia, menyadarkan diriku bila semua itu terjadi sebab kesalahan yang kubuat. Tak kusangka, walau aku dan Sofia sudah berpisah, tapi rupanya Violetta tak terima, saat kutuntut cerai dari dirinya.Dan kembali perempuan tersabar yang pernah kumiliki dalam hidupku yang menjadi korbannya.Satu kesalahan terbesar dalam hidupku saat mencoba bermain api bersama putri dari bos besar tempatku mencari nafkah.“Mas Arbi dewasa sekali. Aku nyaman sam mas Arbi.”Aku begitu terbuai saat mendengar kata-kata perempuan muda itu. sukses kedua orang tuanya ternyata membuat Violetta justru t

DMCA.com Protection Status