Share

Bab 101 - KEJUTAN.

Irfan bergeming, lalu mengangguk tanda setuju.

"Pintar juga kamu, sayang ..." puji Irfan, pada pasangan me-sumnya.

Hella tersenyum miring, menarik tangan Irfan masuk ke dalam rumah. Mata mereka beradu pandang, sejurus kemudian mereka langsung berpagut dengan liar penuh gairah.

"Hhh ..." Hella melepas diri, mengatur nafas yang terlihat memburu.

"Jangan sekarang. Nanti si bandot itu lihat." ujar Hella dengan mata menyorot kearah kamar yang didalamnya ada, Jaya.

"Untuk sementara, aku tidak bisa memberinya obat tidur. Bandot itu, mungkin saja lemas karna terlalu sering menelan obat itu." sambung Hella dengan suara berbisik. Irfan menghela nafas, lalu mengangguk pelan.

Hella memasuki kamar dengan segelas air di tangannya. Jaya masih terbaring diatas ranjang, dengan mata terpejam.

"Jangan mati dulu ya, Mas. Pesangonmu belum turun." ujar Hella dalam hati.

"Mas ..." dengan gerakan pelan, Hella menaruh gelas di atas nakas. "Ayok, minum obat dulu. Nanti tidur lagi." sambungnya sambil menggunca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ita Puspita
kasihan pak Jaya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status