Beranda / Fantasi / PENDEKAR Sabda JAGAD / Bab 196. MENGUNGKAP TABIR

Share

Bab 196. MENGUNGKAP TABIR

'Degh!' tiba-tiba saja bathin Jalu bergetar, melintas secara tiba-tiba sosok Moyang sepuh Karmajaya dalam benaknya. Wajah Moyang sepuh itu nampak tersenyum menganggukkan kepalanya, seolah memanggil dirinya untuk datang.

"Ada apa Jalu? Katakan saja pada Eyang," bisik Eyang Waranaya, yang melihat perubahan sikap Jalu. Kebetulan dia duduk bersebelahan dengan Jalu, dalam pembicaraan di ruang dalem istana itu.

"Maaf Eyang sepuh. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dengan Moyang sepuh Karmajaya di Istana Pasir Bumi," sahut Jalu pelan.

"Ahh! Jika begitu Eyang akan minta ijin pada Gusti Prabu. Kita akan berangkat ke sana sekarang juga Jalu," bisik Eyang Waranaya lagi.

"Baik Eyang sepuh," sahut Jalu, menyetujui keputusan Eyang Waranaya.

"Ampun Gusti Prabu. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dengan sahabat Eyang Karmajaya di Istana Pasir Bumi. Eyang hendak mohon diri untuk menyambanginya," ucap Eyang Waranaya, seraya memberi hormat pada Maharaja.

"Mohon maaf Gusti Prabu, sebagai murid keturuna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status