Home / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 60 : Belahan Waktu (Part 10)

Share

BAB 60 : Belahan Waktu (Part 10)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-04-19 11:36:18

Padahal jelas sekali kalau bukan itu yang sebenarnya terjadi. Ini adalah reaksi alamiah ketika semua Pendekar mengeluarkan Energi Sabit mereka dari jarak yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya.

Pemandangan yang indah itu tetap saja pada akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan sekali bagi siapa pun yang melihatnya apalagi menjadi bagi mereka yang tidak beruntung menjadi lawannya seperti Harum saat ini.

“Hmm? Tampaknya di sekitar Bola Abadi itu terjadi reaksi kompak penyatuan Energi Sabit. Mungkinkah mereka sudah menyadari peraturannya dengan baik?”

“Tampaknya juga begitu adanya. Menarik sekali, mereka yang ada di sana cukup cepat memahami situasi yang sebenarnya dibandingkan Bola Abadi lainnya yang saat ini masih tetap saja terlihat mengutamakan duel.”

“Hmph! Apa hebatnya dengan main keroyokan?! Jelas-jelas ini tes untuk menentukan kekuatan dari sosok Pendekar sejati dan bukannya menilai para calon preman berandalan ini!”

“Sudahlah, tidak ada yang perlu diperpanjang l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 61 : Tekanan Pendekar Elit (Part 1)

    Tanpa ragu-ragu sedikit pun, pukulannya Harum telak mengenai sasaran yang ditujunya. Sebuah akhir yang begitu menyedihkan bagi peserta tersebut.“Wuargh…! Urgh…!” jeritan menyedihkan pria itu benar-benar tidak enak didengar oleh telinga sama sekali.Gedebuk…!Kepala peserta itu langsung menghantam lantai dengan darah berlumuran keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Sebuah kekalahan instan dan kemenangan mutlak bagi Harum saat itu juga.Akan tetapi, Harum tetap tidak bisa berleha-leha sedikit pun walau hanya sejenak saja. Semua itu karena ada empat orang yang dengan cepat langsung mengelilinginya dan mencoba untuk menyerangnya dari empat sisi di saat bersamaan.“Rasakan ini, wanita kurang ajar! Horaah…!” seorang peserta dengan begitu bersemangatnya melancarkan serangannya tanpa ragu mengarah ke sisi belakangnya Harum.Harum yang menyadari datangnya serangan tersebut hendak berbalik, tapi diurungkan olehnya sebab peserta lainnya dengan kompak menyerangnya dari depan.“Terima ini! Juru

    Last Updated : 2025-04-19
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 62 : Tekanan Pendekar Elit (Part 2)

    Hana Srina benar-benar bingung dan bimbang dengan situasi yang baru saja terjadi. Dia tidak habis pikir kalau Harum akan benar-benar sekuat ini yang membuat nyalinya menciut seketika.“Ti–tidak mungkin! Ba–bagaimana bisa aku takut melawan wanita keji sepertinya?! Aku tidak akan pernah mundur sama sekali meski kekalahan mutlak yang harus aku hadapi pada akhirnya nanti!” batin Hana mencoba untuk kembali menguatkan mentalnya yang sebelumnya hampir saja tersayat-sayat hingga tidak berbentuk sama sekali.Dia tidak ingin menyerah dengan keadaan yang ada begitu saja tanpa perlawanan yang berarti. Hal semacam itu benar-benar tidak pernah dibayangkan olehnya sama sekali.“Te–tenanglah! Tidak peduli seberapa kuatnya wanita keji itu, dia pasti akan berada dalam situasi terdesak juga. Tidak mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari yang namanya kelelahan!”“Dia memang kuat sekali, tapi bukan berarti tidak terkalahkan. Tenaganya tidak mungkin bertahan lama di tengah kepungan banyak peserta

    Last Updated : 2025-04-20
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 1 : Penderitaan Raskar

    Suatu hari, cinta yang seharusnya tidak pernah terlahir di dunia akhirnya muncul begitu saja tanpa seorang pun bisa menghentikannya.Tatapan sinis dan gerakan protes terjadi hampir di seluruh penjuru Wilayah Sabit. Semua itu ditujukan kepada keputusan sang Sultan menikahi wanita dari Wilayah Purnama yang merupakan musuh bebuyutan Wilayah Sabit.Sang Sultan yang baru naik tahta langsung menjadi kontroversi seluruh penjuru dunia. Namun, peristiwa itu tetap terjadi dan berlanjut hingga lahirnya Raskar.***Tempat ini adalah area paling menarik perhatian dari seluruh area di dalam Institut Teknologi Buyar. Sebagai salah satu pusat pendidikan Pendekar paling berkualitas tinggi, tentu saja bukan sembarang orang bisa keluar masuk sesuka hatinya.Saat ini, banyak orang berkumpul di area tersebut. Area ini disebut sebagai Area Arena Tangguh di mana tempat para Pendekar pemula hingga elit profesional menjalani ujian paling keras dan brutal.Terdiri dari banyak arena dengan pelindung tinggi yang

    Last Updated : 2024-12-10
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 2 : Jurus Khusus

    Semua orang terkejut dan seketika menjadi hening. Langkah kaki Toni terhenti dan raut wajahnya yang begitu bahagia berubah menjadi pucat persis wajah orang utan yang tidak sedap dipandang.“Ha-ha-ha!”Tawa semua orang langsung pecah seketika setelah hening beberapa saat yang lalu. Toni semakin mengerutkan otot-otot di wajahnya yang membuat ekspresi wajahnya semakin ganas.“Bagus, bagus sekali, Raskar! Aku akan menghabisimu sampai setengah mati!” Toni meraung dengan cepat mengalirkan Energi Sabit di sekujur tubuhnya.Boom!Arena seketika berguncang hebat. Debu bertebaran dan aura tekanan kuat terpancar dari seluruh tubuh Toni. Seluruh kekuatannya dikerahkan saat itu dengan satu tujuan, menghancurkan Raskar.Jelas sekali, ini adalah tekanan aura yang terpancar dari tubuh seorang Pendekar Tingkat 2. Raskar semakin pucat melihat itu. “Urgh! Lukaku terlalu parah untuk menahan tekanan Pendekar Tingkat 2,” batin Raskar mulai merasakan gejolak keputusasaan.Sejak dua tahun menjadi murid Inst

    Last Updated : 2024-12-10
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 3 : Situasi Genting

    Kepercayaan dirinya semakin meningkat ketika pergerakan Toni benar-benar terbaca oleh inderanya. Raskar tak pikir panjang langsung mundur dan terus menghindar.“Ha-ha-ha! Raskar, kau tidak bisa kabur dariku!”Toni bergerak secepat dia mampu. Namun, gerakannya tidak begitu cepat di mata Raskar. Pemuda itu sadar kalau dia harus menjaga jarak di antara keduanya agar Toni segera kelelahan.Boom!Meski tubuhnya sudah tidak bisa bertahan lama, Raskar menggertakkan giginya dan langsung bergerak secepat mungkin menghindari setiap saat Toni mendekat.“Urgh…. Cederaku, sakit sekali! Aku tak tahan lagi,” batin Raskar mencoba terus menghindar.Seteguk darah keluar dari mulutnya karena terlalu memaksakan diri bergerak terlalu cepat di tengah luka-luka yang terlalu dalam untuk diabaikan begitu saja.“Raskar! Jangan lari kau! Hiyah!” Toni meraung keras dan langsung menghantam ke arah Raskar.Boom!“Hmm? Dahsyat sekali! Namun, Raskar ini boleh juga instingnya lumayan bagus kali ini. Saya awasi dulu s

    Last Updated : 2024-12-10
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 4 : Kekalahan Mutlak

    Ini adalah jarak yang cukup untuk memisahkan status kedudukan dan kehormatan seseorang di dunia yang kejam seperti Wilayah Sabit ini.Raskar sadar betul akan hal itu, tapi dirinya masih menyimpan secuil ego yang dahulu kala dia miliki. Ego inilah yang membuatnya merasa tak rela kalah begitu saja.Para penonton yang melihat Raskar tergeletak dan sulit untuk bangkit lagi akhirnya bersorak-sorak tak terkontrol lagi.Meski ada beberapa yang prihatin dengan kondisi Raskar, banyak orang yang lebih suka melihat nasib buruk dan kekalahan Raskar.“Bagus, bagus sekali! Hajar dia lagi, Toni!”“Tunggu apalagi? Cepat habisi dia!”“Raskar! Ini adalah kenyataan hidupmu! Menyerahlah sebelum terlambat!”Teriakkan para penonton semakin histeris terdengar suaranya. Toni yang sudah pucat karena kehabisan Energi Sabit menjadi sedikit bersemangat dibuatnya apalagi ketika melihat Raskar tergeletak tak jauh darinya.“Hosh, hosh! Ha-ha-ha! Akhirnya, akhirnya selesai juga! Ha-ha-ha!” Tawa penuh kesombongan terd

    Last Updated : 2024-12-10
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 5 : Koma

    Tubuh sang juri gemetaran dan tidak bisa bergerak sedikit pun. Tekanan kuat tak tertahankan mengunci posisinya seakan langit sedang runtuh menimpanya.“Urgh! M–mengapa Tuan harus bersikap seperti ini? Meski Raskar memang memiliki latar belakang yang buruk, dia tetap anak seorang Sultan. Bagaimana bisa kita membiarkannya mati di sini?” tanya sang juri memberanikan dirinya.Pria tua itu tetap tenang tidak menjawab dan diam seakan sosoknya sudah lenyap tanpa jejak. Jika bukan karena tubuhnya sang juri masih terasa berat, dia tidak akan sadar kalau pria tua itu masih mengamati situasi.“Tuan! Harap mengingat apa yang saya katakan!” seru sang juri kembali mencoba memperingatkan pria tua itu.“Hmm? Apa kamu baru saja mencoba mengancamku? Lancang!” Suara serak kembali terdengar dalam pikiran sang juri.Setelah itu, tubuhnya semakin bergetar dan ekspresi wajahnya langsung pucat pasi dan tak sadar dia langsung muntah seteguk darah.“Mengerikan sekali! Inikah kekuatan Pendekar Tingkat 10 Fase 1

    Last Updated : 2024-12-10
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 6 : Alpha dan Beta

    “Terima kasih semuanya karena telah mendukung saya, terima kasih!” tegas Toni dengan lantang dan bersikap berwibawa seperti seorang Pendekar elit sungguhan.Sorakan semua orang akhirnya bergema dengan tepuk tangan yang meriah menyambut kemenangan Toni seolah-olah telah menjadi tokoh paling berjasa di seluruh Wilayah Sabit.Toni dianggap seperti pahlawan yang berhasil memberantas hama tikus berbahaya yang menyusup ke dalam Wilayah Sabit yang tentu saja hama itu adalah Raskar.“Ha-ha-ha!” Toni tertawa terbahak-bahak di tengah pujian semua orang.Sang juri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi langsung bergegas menuju arena. Kali ini, pria tua sebelumnya tidak lagi berusaha untuk menghentikannya.Tak merasa ada hambatan lagi, sang juri langsung mengecek kondisi tubuh Raskar yang sudah terlihat begitu mengenaskan tanpa ada tanda-tanda kesadaran.“Sial! Meski dia masih bernapas, tapi vitalitasnya sudah sangat melemah sekali. Kemungkinan dia harus koma selama beberapa bulan atau bahkan bebe

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 62 : Tekanan Pendekar Elit (Part 2)

    Hana Srina benar-benar bingung dan bimbang dengan situasi yang baru saja terjadi. Dia tidak habis pikir kalau Harum akan benar-benar sekuat ini yang membuat nyalinya menciut seketika.“Ti–tidak mungkin! Ba–bagaimana bisa aku takut melawan wanita keji sepertinya?! Aku tidak akan pernah mundur sama sekali meski kekalahan mutlak yang harus aku hadapi pada akhirnya nanti!” batin Hana mencoba untuk kembali menguatkan mentalnya yang sebelumnya hampir saja tersayat-sayat hingga tidak berbentuk sama sekali.Dia tidak ingin menyerah dengan keadaan yang ada begitu saja tanpa perlawanan yang berarti. Hal semacam itu benar-benar tidak pernah dibayangkan olehnya sama sekali.“Te–tenanglah! Tidak peduli seberapa kuatnya wanita keji itu, dia pasti akan berada dalam situasi terdesak juga. Tidak mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari yang namanya kelelahan!”“Dia memang kuat sekali, tapi bukan berarti tidak terkalahkan. Tenaganya tidak mungkin bertahan lama di tengah kepungan banyak peserta

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 61 : Tekanan Pendekar Elit (Part 1)

    Tanpa ragu-ragu sedikit pun, pukulannya Harum telak mengenai sasaran yang ditujunya. Sebuah akhir yang begitu menyedihkan bagi peserta tersebut.“Wuargh…! Urgh…!” jeritan menyedihkan pria itu benar-benar tidak enak didengar oleh telinga sama sekali.Gedebuk…!Kepala peserta itu langsung menghantam lantai dengan darah berlumuran keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Sebuah kekalahan instan dan kemenangan mutlak bagi Harum saat itu juga.Akan tetapi, Harum tetap tidak bisa berleha-leha sedikit pun walau hanya sejenak saja. Semua itu karena ada empat orang yang dengan cepat langsung mengelilinginya dan mencoba untuk menyerangnya dari empat sisi di saat bersamaan.“Rasakan ini, wanita kurang ajar! Horaah…!” seorang peserta dengan begitu bersemangatnya melancarkan serangannya tanpa ragu mengarah ke sisi belakangnya Harum.Harum yang menyadari datangnya serangan tersebut hendak berbalik, tapi diurungkan olehnya sebab peserta lainnya dengan kompak menyerangnya dari depan.“Terima ini! Juru

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 60 : Belahan Waktu (Part 10)

    Padahal jelas sekali kalau bukan itu yang sebenarnya terjadi. Ini adalah reaksi alamiah ketika semua Pendekar mengeluarkan Energi Sabit mereka dari jarak yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya.Pemandangan yang indah itu tetap saja pada akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan sekali bagi siapa pun yang melihatnya apalagi menjadi bagi mereka yang tidak beruntung menjadi lawannya seperti Harum saat ini.“Hmm? Tampaknya di sekitar Bola Abadi itu terjadi reaksi kompak penyatuan Energi Sabit. Mungkinkah mereka sudah menyadari peraturannya dengan baik?”“Tampaknya juga begitu adanya. Menarik sekali, mereka yang ada di sana cukup cepat memahami situasi yang sebenarnya dibandingkan Bola Abadi lainnya yang saat ini masih tetap saja terlihat mengutamakan duel.”“Hmph! Apa hebatnya dengan main keroyokan?! Jelas-jelas ini tes untuk menentukan kekuatan dari sosok Pendekar sejati dan bukannya menilai para calon preman berandalan ini!”“Sudahlah, tidak ada yang perlu diperpanjang l

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 59 : Belahan Waktu (Part 9)

    “Ku–kurang ajar kau! Beraninya wanita rendahan sepertimu berlagak sombong di hadapan kami semua, hah?! Biar aku kasih tahu kalau kau sebelumnya hanya beruntung saja melawan pria lemah tadi!”“Benar sekali kata orang itu! Jika bukan karena pria sebelumnya lengah, kau yang akan keluar dari Bola Abadi ini! Cepat tutup mulutmu dan selesaikan saja di rumahmu nanti!”“Lebih baik kau keluar dari sana sendiri secara baik-baik kalau tidak ingin dipaksa oleh kami semua! Jika tidak, jangan harap kami akan berbelas kasih! Ingat itu baik-baik, dasar wanita murahan!”Perlahan berbagai macam reaksi keras disuarakan dengan lantang oleh banyak orang yang saat tengah berada di luar Bola Abadi karena benar-benar merasa sangat tersinggung dengan perkataannya Harum sebelumnya.Hampir semuanya benar-benar berpikir bahwa Harum tidak bisa dikatakan kuat sama sekali dan hanya keberuntungan saja yang secara kebetulan berada di pihaknya beberapa waktu yang lalu.Hanya sedikit sekali yang tidak menganggap remeh

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 58 : Belahan Waktu (Part 8)

    Tubuhnya benar-benar lemas dan matanya perlahan-lahan kabur. Akhirnya, pria mata kesehatan yang sombong itu pun pingsan dengan luka-luka di perutnya tidak layak untuk dipandang.“Me–mengerikan sekali! Bagaimana bisa wanita itu tiba-tiba melancarkan serangannya yang begitu tiba-tiba bahkan membuat kita semua sulit untuk melihat bentuknya?!”“T–tenanglah! Tidak perlu terlalu heboh dengan apa yang baru saja terjadi! Kemungkinan besar, pria itu saja yang lemah dan ceroboh sehingga satu serangan dari seorang wanita sudah cukup membuatnya jatuh pingsan! Benar-benar menyedihkan sekali!”Beberapa orang saling berdebat satu dengan yang lainnya seakan-akan mereka bingung dan juga tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu.Whoosh!Seorang penguji tiba-tiba muncul di dekat pria yang telah pingsan secara menyedihkan itu. Dia mencoba untuk memastikan keadaannya sekali lagi sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.“Luka-lukanya parah sekali. Tulang-tulang di sekitar d

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 57 : Belahan Waktu (Part 7)

    Whoosh!Seorang pria mata keranjang yang begitu arogannya sudah beberapa langkah saja di depan Harum. Dia semakin tidak mampu menyembunyikan senyum menjijikkan miliknya itu yang perlahan-lahan semakin melebar.“Hemm…. Aromanya seorang wanita benar-benar harum dan sangat memabukkan sekali. Pada akhirnya, seorang wanita akan tetap menjadi wanita tidak peduli seberapa hebat kemampuan yang dimiliki olehnya tidak akan mampu melampaui seorang pria seperti diriku!” batin orang itu dengan begitu gegabah semakin mendekat dan tanpa sadar benar-benar sudah berada tepat di hadapannya Harum.“He-he-he! Sudahlah, cukup dengan kelebihan ini dan tidak menjadikannya kehebohan yang berlebihan! Baiklah, aku akan dengan lembut membelai miliknya yang begitu berharga dan tertutup rapat di balik sela-sela bajunya itu!” batin pria tersebut semakin tidak sadar.Begitulah orang bodoh itu dengan santainya mencoba untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak pernah dibayangkan oleh dirinya sama sekali. Hanya sa

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 56 : Belahan Waktu (Part 6)

    Berjalan dengan arogansi yang nyata terlihat jelas dari senyum menjijikkan di wajahnya yang tidak terlalu tampan bahkan bisa dibilang sangat jelek dan semakin jelek sekali ketika senyumannya itu terlihat di depan mata orang lain.“Hmm…? Apa bocah ini juga berusaha untuk mencoba memanfaatkan situasi yang ada dengan menjadikan si Harum itu rekannya? Tidak mungkin, kan? Lagi pula, bahkan dengan ketampananku saja tetap tak mampu membuat wanita mengerikan itu berkutik sedikit pun!”“Apalagi dengan sosok jelek sepertinya! Dia juga terlihat jelas sudah seperti orang dewasa di sini. Apakah umurnya masih di bawah dua puluh tahun? Benar-benar pecundang sepertinya pasti gagal!”Braka dengan begitu tidak yakinnya memikirkan kemungkinan itu sebelumnya sekilas dan saat ini benar-benar tidak habis pikir kalau ada pria lain yang benar-benar ingin meniru tindakannya.Meski begitu, Braka tidak menghentikan atau berkata apa pun. Pria itu hanya terus melangkah mundur hingga perlahan sudah berada sekitar

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 55 : Belahan Waktu (Part 5)

    Pertanyaannya seharusnya memang cukup terdengar jelas di telinga semua orang yang ada di sana tak terkecuali para penguji yang jaraknya tidak terlalu jauh. Lagi pula, mereka semua Pendekar elit dengan indera pendengarannya yang seharusnya lebih tajam dari biasanya.Namun, keadaan tetap saja tidak ada perubahan sebab para penguji tetap menutup mulut mereka rapat-rapat seolah-olah tidak ingin menjawab pertanyaan Braka sedikit pun.Kebanyakan peserta yang ada di sana juga tidak banyak yang terlalu memperhatikan pertanyaan Braka. Mereka malah fokus mengusir Braka dan Harum dari dalam Bola Abadi.“Cepat keluar!” teriak semua orang.Akan tetapi, ada beberapa orang yang diam-diam mulai memahami ada sesuatu yang salah termasuk Braka itu sendiri yang juga perlahan mulai merenungkan hal-hal yang telah terjadi.“Mu–mungkinkah kalau tidak ada larangan atau batasan jumlah untuk memasuki Bola Abadi? K–kalau begitu, itu lebih masuk akal! Lagi pula, memang tidak disebutkan peraturan semacam itu tadi!

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 54 : Belahan Waktu (Part 4)

    Bahkan untuk menekankan poin pentingnya tersebut, Harum menghempaskan Energi Sabit dalam dirinya yang begitu perkasa langsung membuat sang provokator terlempar dan tidak mampu lagi berkutik secara berlebihan.“Urgh…! Be–beraninya gadis sepertimu menolak pesona menawanku dengan begitu kasarnya, hah?! Kau pasti akan menyesali perbuatanmu saat ini!” teriak sang provokator dengan perasaan yang benar-benar marah sekali.“Dasar ulat tanah yang menyebalkan sekali! Buat diriku jijik saja dengan keberadaanmu yang menggelikan itu!” tegas Harum dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.“Ka–kamu! Jaga ucapanmu!” teriak sang provokator benar-benar merasa sangat tersinggung sekali.Dua orang yang sudah berada di dalam Bola Abadi sebelum kedatangannya Harum dan sang provokator tersebut benar-benar dikejutkan dengan situasi aneh yang menggelitik itu sampai-sampai ada yang tak mampu lagi menahan tawa.“Ha-ha-ha! Benar-benar menyedihkan sekali! Ada-ada saja hiburan semacam itu bahkan di tengah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status