Beranda / Fantasi / PEDANG TIGA ELEMEN / HMT 40 - Permaisuri Fang Yin

Share

HMT 40 - Permaisuri Fang Yin

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-03 21:04:11

"Yang Mulia, siapa sebenarnya Ibu Suri itu?" tanya Lu Sicheng saat dirinya dan Ratu Yang berada di atas atap istana.

Ratu Yang memaksa Lu Sicheng untuk menemaninya melihat bintang sembari duduk di atap istana. Meski awalnya Lu Sicheng menolak dan mengatakan jika Ratu Yang sangat kekanak-kanakan. Namun akhirnya ia setuju setelah Ratu Yang mengatakan, jika Lu Sicheng bukanlah pria yang romantis dan sangat membosankan.

Demi menyenangkan hati kekasihnya yang sedang merajuk itu, Lu Sicheng akhirnya mau bersikap kekanak-kanakan untuk melihat bintang bersama Ratu Yang di atas atap istana.

Tak ada seorang pun yang mengetahuinya. Bahkan Hong Ri dan Yihua sudah kelelahan mencari mereka. Sedangkan Pangeran Lin Jiang mulai merasa curiga, karena Lu Sicheng juga tak ada di mana-mana. Mungkinkah Ratu Yang pergi bersama pria itu? Tiba-tiba terbesit dalam benaknya.

Sepertinya dirinya harus segera menikahi Ratu Yang sebelum sang ratu benar-benar jatuh cinta pada Lu Sicheng. Pangeran Lin Jiang tampak mo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 41 - Dilema Lu Sicheng

    Lu Sicheng tampak sangat dilema sejak kembali dari istana langit dua hari yang lalu. Mimpi buruk itu sungguh membuatnya sangat ketakutan. Namun sikapnya yang sangat dingin, membuat Ratu Yang menjadi frustasi.Sedangkan ritual tarian akan diadakan esok pagi, tapi lihat Lu Sicheng, pemuda itu sama sekali tidak bersemangat.Ratu Yang sangat kesal melihat Lu Sicheng tampak acuh tak jelas padanya. Seperti saat keduanya bertemu di taman tadi. Lu Sicheng yang baru saja kembali dari tempat pelatihan bersama Jenderal Chou, tampak biasa saja saat berpapasan dengannya.Pria itu hanya membungkuk sambil memberi salam dengan formal. Tak ada senyuman tipis yang biasa ia sematkan kala bertemu dengan sang ratu. Tentu saja hal itu membuat Ratu Yang sangat kesal dan menaruh kecurigaan pada kekasihnya itu."Aku yakin, Yihua. Pasti Lu Sicheng sedang bermain di belakangku. Dia bahkan tidak menatapku selama satu hari ini. Astaga, aku bisa mati karenanya." Ratu Yang tampak sangat frustasi sembari mondar-mand

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 42 - Putra Mahkota Lu

    Malam begitu dingin karena sudah memasuki musim salju. Tanggal pernikahan Ratu Yang dan Pangeran Lin Jiang pun sudah ditetapkan. Bahkan beritanya sudah menyebar ke seluruh pelosok negeri.Ratu Yang masih merasa heran akan sikap Lu Sicheng akhir-akhir ini. Sejak mereka melihat bintang di atas atap sepekan yang lalu, sampai kini Lu Sicheng tak lagi menemuinya di kamar atau bicara di luar seperti biasanya.Entah apa yang sedang Lu Sicheng rasakan. Apakah pemuda itu sudah mundur dari niatnya untuk menikahi dirinya? Ratu Yang tampak sangat gelisah sembari terlentang di tengah ranjang. Dia tak bisa tenang jika Lu Shiceng terus mendiamkannya seperti ini.'Lu Sicheng, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau jadi dingin seperti ini padaku? Aku tak bisa seperti ini terus-menerus. Aku ingin bicara padamu'," Ratu Yang bicara dalam hati sembari duduk bersila di tengah ranjang. Matanya terpejam. Dia mulai bermeditasi.Sedangkan Lu Sicheng baru saja keluar dari kamar. Tengah malam begini dirinya tiba-ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 43 - Rahasia Lu Sicheng

    Salju mulai turun menutupi atap kerajaan Dong Taiyang. Perlahan serbuk putih nan dingin itu semakin tebal menutupi atap istana. Juga pepohonan yang berdiri simetris di sekitar pelataran isatana. Semuanya mulai kebagian terkena timpahan benda dingin itu.Lu Sicheng dan Ibu Suri masih duduk bersisian. Ucapan Lu Sicheng tadi sungguh membuat Ibu Suri tersentuh. Putranya itu telah jatuh cinta pada anak dari pembunuh ayahnya.Ini memang keliru. Namun Ratu Yang tidak mengetahui hal itu. Baginya Yang Jingmi tetaplah ayah yang terbaik."Lu Sicheng, aku tidak keberatan jika kau dan Yang Zhu saling mencintai. Lagi pula Yang Jingmi sudah tiada. Lupakan saja dendammu itu dan hiduplah bahagia bersama Yang Zhu. Kerajaan Dong Taiyang ini sangat membutuhkan seorang Raja sepertimu," ucap Ibu Suri setelah hening barang sejenak.Lu Sicheng senang mendengar ucapan ibunya itu. Namun, bagaimana caranya ia mengatakan pada Ratu Yang, jika dirinya adalah pangeran Lu, satu-satunya pewaris tahta kerajaan Dong Ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 44 - Jenderal Chou Salah Paham

    Pagi itu Ratu Yang dan Pangeran Lin Jiang sedang duduk berhadapan sembari menikmati secangkir teh di taman istana. Keduanya tampak berbincang dan bercanda.Sebenarnya Pangeran Lin Jiang lebih pandai membuat hati Ratu Yang senang. Namun Lu Sicheng jauh lebih tampan dan membuat sang ratu sangat bergetar.Tapi sayang, pendekar dari Barat itu sangat kaku dan tidak pandai merayu wanita. Hh, andaikan Lu Sicheng bisa bersikap romantis seperti yang sering Pangeran Lin Jiang tunjukkan padanya, Ratu Yang menggerutu dalam hati.Sementara itu, Lu Sicheng yang sedang berdiri di tepi balkon istana hanya mengulas senyum tipis mendengar apa yang sang ratu ucapkan dalam hatinya.Ya, sepertinya dia harus belajar dari Pangeran Lin Jiang. Dia memang sangat kaku pada kekasihnya itu, dan bisa saja Ratu Yang merasa bosan padanya."Adik Lu, aku ingin bicara padamu," ucap Jenderal Chou sembari berdiri di belakang Lu Sicheng.Pria itu segera memutar tubuhnya untuk menoleh pada Jenderal Chou. "Silakan, Jenderal

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 45 - Kecemburuan Lu Sicheng

    Lu Sicheng dan Jenderal Chou sedang berjalan bersisian menuju asrama prajurit. Sepasang mata Lu Sihceng melihat Ratu Yang dan Pangeran Lin Jiang yang sedang berlatih pedang berdua.Pangeran Lin Jiang tampak mencari kesempatan untuk kontak fisik dengan Ratu Yang. Seperti yang sedang Lu Sicheng lihat saat ini. Pangeran Lin Jiang dengan sengaja memegang pinggul Ratu Yang.Darah Lu Sicheng segera mendidih dengan emosinya yang bergolak. Beraninya pangeran busuk itu menyentuh kekasihnya. Dia sangat murka dibuatnya.Perlahan ia mulai memainkan jari telunjuknya ke arah Pangeran Lin Jiang. Tak menunggu lama, tiba-tiba saja Pangeran Lin Jiang terpingkal-pingkal kesakitan sembari memegangi pinggangnya."Lin Jiang, apa yang terjadi padamu?!" tanya Ratu Yang tampak cemas dan heran melihat sang pangeran merintih kesakitan. Dia segera membuang pedangnya."Entahlah, Yang Zhu. Pinggangku terasa seperti terbakar api!" Pangeran Lin Jiang meringis menahan sakit tanpa melepaskan tangannya dari pinggangnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 46 - Kekuatan Dewa

    Di kamar Pangeran Lin Jiang tampak banyak sekali orang. Erangan Pangeran Lin Jiang mengeluhkan rasa sakitnya membuat seisi istana panik. Perdana Menteri Han dan Penasehat Bai Jue tampak berjalan cepat menuju kamar Pangeran Lin Jiang.Sedangkan Menteri Ho dan beberapa orang mengikuti dari belakangnya. Langkah mereka tampak tergesa-gesa dengan wajah cemas bukan main. Sedangkan di kamar Pangeran Lin Jiang tampak para dayang dan para tabib istana. "Bertahanlah, Pangeran Agung!""Cepat tolong Pangeran Agung"Suara-suara itu bercampur baur dengan suara erangan Pangeran Lin Jiang menahan rasa sakitnya. Wajahnya sudah pucat, dengan tubuhnya yang menggelinjang menandakkan rasa sakit yang luar biasa."Lin Jiang! Bertahanlah!" Ratu Yang tampak menangis sembari meremas jemari Pangeran Lin Jiang. Tentu saja dirinya sangat mencemaskan teman kecilnya itu."Yang Mulia, semua obat ini tak ada yang bisa meringankan rasa sakit Pangera Agung Lin Jiang," ucap seorang tabib utama istana.Dia menunduk sesa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 47 - Hanya Menguji

    Malam semakin larut. Suasana di danau Taiyang semakin dingin. Ratu Yang dan Lu Sicheng masih berada di dalam gubuk kecil yang berada di atas sebuah perahu kayu.Ratu Yang tesentuh mendengar ucapan Lu Sicheng. Ya, dirinya memang bersalah. Tak seharusnya ia begitu perhatian pada Pangeran Lin Jiang. Pasti pemuda itu semakin berharap padanya sekarang."Suamiku, maafkan aku. Aku tidak bisa membiarkan seseorang sedang kesakitan, apalagi Lin Jiang. Dia adalah temanku." Ratu Yang menatap Lu Sicheng dengan lembut. Berharap hati batu es itu bisa ia luluhkan."Ada perbedaan yang besar antara cinta dan persahabatan. Harusnya kau bisa membedakkan dua hal itu, Yang Mulia." Dengan nada dingin Lu Sicheng berkata.Ratu Yang menggelengkan kepala dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Tidak, bukan begitu.Lu Sicheng sudah salah paham padanya."Suamiku, aku hanya simpati pada Lin Jiang karena dia temanku. Sedangkan hatiku ini murni hanya milikmu. Aku mohon percayalah padaku," lirih Ratu Yang semakin terpoj

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 48 - Gadis Misterius

    Lin Cangyi mengikat tali kudanya di batang pohon yang berdiri di tepi sungai. Perjalanan menuju istana Selatan cukup melelahkan. Namun kini dirinya sudah berada di pertengahan antara kerajaan Dong Taiyang dan kerajaan Selatan.Pria dengan hanbok hitam itu berjongkok di tepi sungai. Benar, kerongkongannya sangat kering. Dengan kedua telapak tangan ia segera meraih air sungai, lantas menyesapnya.Segar kini ia rasakan. Sepasang netranya memindai sekitar sungai. Dia melihat seorang gadis yang sedang berdiri di atas sebuah batu besar tepatnya di atas air terjun.Siapa gadis itu?Apa yang sedang ia lakukan?Sembari memperhatikan gerak-gerik gadis tersebut, Cangyi bertanya-tanya dalam hati.Ah, tidak. Gadis itu tampaknya ingin terjun ke sungai. Sial! Cangyi segera melesat menangkap tubuh gadis itu yang sudah melompat menuju air terjun."Nona, apa yang kau lakukan?!" Cangyi berhasil menolongnya dan menyeret gadis itu ke tepi sungai."Kau? Siapa dirimu dan untuk apa menolongku?" sergah wanita

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07

Bab terbaru

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 120 - Putra Mahkota Langit

    Malam itu sedang turun salju di kayangan. Permaisuri menangis saat bayinya diambil oleh Dewa Ming. Dikecup berkali-kali wajah bayi laki-laki itu sebelum diserahkan pada Dewa Ming.Kaisar Langit hanya mengangguk dengan wajah sedih saat istrinya menoleh. Permaisuri menangis semakin cetar saat Dewa Ming melangkah pergi."Bayiku!" jerit Permaisuri. Ingin rasanya dia mengejar Dewa Ming lalu mengabil bayinya lagi.Kaisar Langit segera merangkul bahu istrinya. Dia pun amat sedih akan kehilangan Putra Mahkota. Namun, takdir semesta tak bisa dirubah. Putra Mahkota merupakan suku dewa terpilih. Dia yang kelak akan menghabisi suku iblis.Langkah Dewa Ming kian menjauh dari pintu kamar Permaisuri. Penasehat Yu dan kedua Dewa Utama mengikuti dari belakang. Bayi laki-laki itu digendong oleh Dewa Ming menuju aula istana.Sinar jingga menyambut di depan pintu saat langkah mereka nyaris keluar dari istana. Mata Dewa Ming menanggah ke langit hitam malam itu. Salju masih berjatuhan disertai embusan angi

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 119 - Kelahiran Putra Mahkota

    Elang hitam berjongkok di atas sebuah tebing di mana di bawahnya tampak seorang pria yang sedang berkuda. Sepasang manik merah itu memandangi pria berkuda di sana. Wu Xian memacu kudanya menuju kayangan. Urusannya dengan Chen Guo dan Siolang telah selesai, ia ingin kembali ke tempat asalnya yaitu alam suku dewa.Mata jeli Elang hitam masih mengintai dari atas tebing. Pangeran Agung Wu, ternyata benar jika pria itu adalah rinkarnasi Lu Sicheng dan merupakan perwujudan nyata dari Maha Dewa Ying.Ini sungguh tak masuk akal! Namun, dia melihatnya sendiri saat Wu Xian memusnahkan Chen Guo lalu mengunci Siolang sebagai roh penjaga. Itu mimpi buruk bagi suku iblis.Chen Guo telah tiada dan Siolang menjadi abdi setia suku dewa, ini sungguh sesuai rencana. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus kembali ke istana Raja Iblis dan menjadi budaknya lagi?Tidak, tidak, ini justru kesempatan baginya untuk terlepas dari belenggu Raja Iblis Xin Yi. Benar, dia bisa kembali ke tempat asal

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 118 - Kemunculan Maha Dewa Ying

    Salju berjatuhan dari langit disertai embusan angin dari Barat. Wu Xian memacu kudanya menyusuri lembah berbatu. Badai salju terlihat putih di depannya, tapi ksatria sejati tak gentar sedikit pun.Perpisahannya dengan Pedang Tiga Elemen telah menyisakan luka mendalam di hati Wu Xian. Dia telah gagal mengemban tugas dari para dewa.Meski darah dewa mengalir di tubuh, Wu Xian menyangkal akan dirinya yang merupakan reinkarnasi Lu Sicheng. Dia tak sehebat itu.Kuda hitam berlari makin kencang menembus badai salju. Wu Xian menyipitkan mata dengan pandangan yang samar.Dari kejauhan dilihatnya sekumpulan pasukan berkuda. Jumlahnya cukup banyak. Apa yang sedang mereka tunggu? Apakah perang masih belum berakhir. Wu Xian semakin kencang memacu kudanya ke depan.Di seberang, tampak pasukan yang sudah siap menunggu kedatangan musuh. Chen Guo membawa tentara iblis ke tanah Timur.Seperti yang dikatakan Elang Hitam, Pangeran Agung Wu telah memenggal kepala Raja Iblis lalu membawa tubuhnya entah ke

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 117 - Keputusan Wu Xian

    Salju putih berjatuhan dari langit kayangan. Angin cukup bersahabat sore itu. Bangunan istana langit diselimuti kabut putih dan rasa berkabung yang kental.Perang besar telah berakhir. Wu Xian dan Tiga Dewa Utama telah berhasil mengunci Naksu dalam Pedang Tiga Elemen.Peti mati berisi tubuh tanpa kepala Raja Iblis Xin Yi disimpan di dalam kuil tua yang berada di lereng bukit salju. Letaknya amat jauh dari kayangan dan alam iblis.Peti mati itu di segel oleh mantra suci Budha. Hanya orang khusus yang bisa membukanya. Setelah peti disimpan dalam ruangan bawah tanah, Wu Xian menutup mulut gua dengan mantra sakti.Tidak ada satu orang pun yang bisa memasuki gua dan menemukan peti mati Raja Iblis Xin Yi.Peti mati itu akan tersiman untuk waktu yang lama. Namun, Xin Yi memiliki keabadian. Tubuhnya tidak bisa busuk atau hancur meski terus berada di dalam peti hingga ribuan tahun."Apa rencanamu selanjutnya?" Kaisar Langit bertanya pada Wu Xian setelah hari berikutnya. Mereka tengah berdiri

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 116 - Iblis Dari Barat

    Raja Iblis Xin Yi membulatkan matanya melihat Wu Xian menuju sambil mengacungkan Pedang Tiga Elemen. Semuanya terjadi begitu cepat. Xin Yi tak sempat menghindar saat mata pedang pusaka itu mengenai lehernya.Elang Hitam yang sedang menyimak sangat terkejut melihat apa yang terjadi. Wu Xian berhasil menebas leher Xin Yi. Dilihatnya kepala Raja Iblis yang menggelinding.Kaisar Langit dan Dewa Ming sangat tercengang. Mereka tak menyangka Xin Yi akan tewas di tangan Wu Xian. Namun, mereka tak boleh lengah. Raja Iblis Xin Yi bisa hidup kembali jika kepalanya tidak dipisahkan dari tubuhnya.Menyadari semua itu, Xi Wang pun segera melesat menuju Wu Xian yang masih berdiri sambil memegang pedangnya di depan tubuh Xin Yi yang sudah tergolek tanpa kepala.Wu Xian masih menatap siaga pada jasad Xin Yi. Dia tak yakin jika pria itu sudah tewas. Bisa saja ini hanya fantasi yang Xin Yi ciptakan. Sejatinya Raja Iblis amatlah licik.Cukup lama keadaan di sana menjadi hening. Hingga kemudian bayangan

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 115 - Kultifasi WuXian

    Langit kayangan masih diselimuti awan hitan dan petir. Wu Xian mengangkat sepasang matanya. Tatapan yang marah tapi juga terlihat lirih dan sendu.Di langit masih tampak ular besar Naksu yang sedang mengincar. Juga Raja Iblis Xin Yi dan Xi Wang yang juga sedang menatap ke arah Wu Xian.Kaisar Langit dan Dewa Ming hanya terdiam bak patung. Tak ada yang bisa mereka lakukan lagi untuk mengembalikan jiwa Dewi Quan Hie. Segalanya sudah berakhir.Setelah mengabsen wajah-wajah di sekelilingnya, Wu Xian mengembalikan pandanagnnya pada wajah pias Yang Zhu. Kemudian tangan kekar itu meraih bahunya, mengangkat jasad lemas Yang Zhu serayak bangkit.Mata Wu Xian menatap lurus ke depan. Sinar jingga keemasan tiba-tiba terpancar dari dahinya. Sinar itu memantul ke depan dan membentuk sebuah lingkaran suci.Raja Iblis Xin Yi mengepalkan buku-buku jemarinya sampai memutih. Hatinya perih melihat Wu Xian memasukan jasad Yang Zhu ke dalam lingkaran suci yang ia ciptakan.Yang Zhu, putrinya. Sebagai seor

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 114 - Binasanya Ratu Iblis Quensi

    Kabut hitam masih menutupi kayangan. Angin puting beliung meluluh lantakan segalanya. Juga gemuruh badai dan petir yang menyambar-nyambar. Wilayah kayangan diselimuti aura yang mencekam.Wu Xian masih terbaring di tengah ranjang. Dia sedang bermimpi. Mimpi di mana dirinya dan Yang Zhu sedang berada di sebuah sampan. Keduanya duduk berdampingan sambil menikmati angin sore.Yang Zhu mengatakan banyak hal padanya. Salah satunya tentang hubungan mereka yang mungkin akan segera berakhir. Quensi telah meminjam raganya dan menguasai jiwa Yang Zhu. Ini lebih buruk dari akhir dunia.Wu Xian mengusap pipi licin Yang Zhu. Juga bulir bening yang berjatuhan di kedua pipi gadis itu. Cintanya memang tak mungkin dapat berhasil di kehidupan ini. Namun, itulah takdir semesta."Kakak Cheng, jika kau telah kembali, cepat habisi Quensi dan selamatkan alam semesta. Biarlah aku terkunci bersama Naksu dalam Pedang Pusaka. Aku rela, asal keseimbangan semesta kembali baik," lirih Yang Zhu. Matanya menatap sen

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 113 - Pedang Pusaka Haus Darah

    Manik merah Xin Yi mengunci pandangan tajam Quensi. Ratu Iblis bisa saja menghabisinya saat ini juga. Dia tak boleh lengah.Quensi sudah berevolusi. Dia bukan lagi iblis kecil yang pernah datang padanya dulu, dan mengabdi.Sejak Quensi meninggalkan istana Raja Iblis, wanita itu bukan lagi sekutunya.Meski memiliki misi yang sama. Namun, Quensi tak sudi bersekutu dengan Raja Iblis yang licik itu."Kau tidak akan bisa menggabisiku, Quensi," desis Xin Yi. Kemudian dengan gerakan tak terbaca ia menyelinapkan tanganya ke balik punggung Quensi."Aarkhh!"Quensi mendongkak saat tangan Xin Yi mencengkeram tengkuk lehernya. Manik merah itu memutar ke atas, lantas melirik pada Xin Yi.Raja Iblis menyeringai tipis. Tanpa membuang waktu lagi, dia segera memukul dada Quensi.Pukulan yang telak. Ratu Iblis terpental cukup jauh. Namun, dia berhasil memulihkan lagi tenaganya. Xin Yi menatap murka saat Quensi melayang-layang di udara sambil tertawa."Raja Iblis Xin Yi, kau pikir kau sudah hebat, hah?!

  • PEDANG TIGA ELEMEN   HMT 112 - Tentara Iblis Menggempur Kayangan

    Raja Iblis Xin Yi amat murka mendengar kabar yang dibawa oleh Elang Hitam.Dewa Ming telah berhasil membawa jiwa Wu Xian dari gua iblis. Sementara, Janghue tampak diam saja sambil menikmati memori masa lalunya dengan Dewa Ming.Dengan penuh murka, Raja Iblis memerintah Xi Wang untuk mengurung Janghue dan semua klan Siluman Salju di gua iblis.Siluman Salju tak dibolehkan lagi meninggalkan gua iblis. Mereka dikurung untuk selamanya. Janghue amat sedih atas keputusan Raja Iblis Xin Yi. Klan Siluman Salju menyalahkan dirinya atas hukuman itu."Yang Mulia, aku dengar tiga dewa utama sedang berusaha membangkitkan Wu Xian. Apa tidak seharusnya kita segera menyerang kayangan sebelum Pangeran Agung Wu kembali sadar?"Xi Wang bicara pada Xin Yi. Dia baru saja kembali dari alam dewa. Berita hilangnya Ibu Suri dan Yang Zhu pun sudah ia sampaikan pada tuannya itu. Namun, sepertinya Xin Yi lebih tertarik untuk menghabisi Wu Xian.Raja Iblis sedang berdiri di tepi jembatan. Tangannya sibuk memberi

DMCA.com Protection Status