Share

Sakit hati Bu Wiyah

"Biar saja! Biar Bapakmu hidup dalam penyesalan seumur hidupnya!" ketus Bu Wiyah.

"Wiyah, kenapa kau berkata seperti itu. Tinggal Mas Darma, Abangmu. Maafkanlah dia. Lagipula dia tak sengaja melakukan perjanjian itu." Kali ini keadaan menjadi berbalik. Bila tadi Bu Ipah yang belum bisa menerima kenyataan. Sekarang Bu Wiyah pula. Bu Ipah berusaha melunakkan hati Bu Wiyah.

"Tapi seharusnya, begitu sadar dia jangan menunda-nunda untuk bertobat!" 

"Astaghfirullah Wiyah, urusan hati, Allah 

 menentukan. Lalu bagaimana denganmu yang menjadi sekeras batu begini!" 

Bu Ipah dengan Bu Wiyah malah berdebat. Mempertahankan argumennya masing-masing. Bu Wiyah terdi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status