Share

Pamit pada Pak Darma

Sungguh pemandangan yang sangat mengharukan. Meskipun kata orang, lelaki pantang menangis. Tapi kata-kata itu tak berlaku bagi Roni saat ini. Roni tak bisa menutupi keharuan di hatinya. Semua yang ada di ruangan ini terharu melihat pemandangan yang ada di depan mata mereka . 

"Maafkan Mas, Wiyah," kata Pak Darma penuh penyesalan. Dia lepas pelukannya dari adiknya yang tinggal seorang.

"Iya Mas, aku juga minta maaf Mas." 

Beberapa saat mereka membiarkan Pak Darma dan Bu Wiyah larut dalam perasaan mereka masing-masing. Yang melepaskan rasa rindu dan penyesalan yang hanya tersimpan di hati mereka selama ini. 

"Mas … Roni sudah tau semua," kata Bu Ipah. Saat dia lihat Pak Darma dan Bu Wiyah sudah m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status