Друг познаётся в беде́
(Drug paznayotsya v byedye)
“Kau akan menemukan teman sejati ketika kau mengalami kesusahan.”
Vorkuta, Mei 2025
Xabi, Vash, dan Sergei tengah menikmati daging kering yang disediakan Sergei ketika derik-derik sepatu itu mendekat. Vash yang menyadarinya lebih dulu dan berbisik, “Кто-тоидет[1] (kto-to idet).”
Sergei buru-buru membereskan perlengkapannya tanpa mengeluarkan suara. Xabi hanya bisa berdoa semoga itu bukan Ravil. Kalau iya, gadis itu tidak akan segan-segan menghambur dan menggigit telinganya hingga putus. Sergei sudah siap dengan pistol dan belatinya ketika sosok itu berdiri di ambang pintu. Kedua pemuda itu sama-sama terkejut ketika sang tamu tak diundang menampakkan wajahnya dibalik topi lebar yang mengingatkan mereka pada warga Orok di pulau Shakalin.
“Wayne!!” teriak Xabi. “Dasar Brengsek!!! Beraninya kau dan
St. Petersburg, 2015Satu minggu berada di negara orang lain sebenarnya cukup membuat Xabi tidak kerasan. Ia sungguh ingin pulang dan berkumpul dengan mama-papanya. Biarlah ia tidak kuliah dan jadi kasir toko swalayan dekat rumah, atau bahkan membuka toko kelontong sendiri. Ia bersedia menjaga toko dua puluh jam sehari sambil bermain game. Namun, keinginan itu buyar tatkala ia ingat Syed. Cowok blasteran Minang – Aussie itu sukses membuatnya minder dengan prestasinya mendapat beasiswa hingga kuliah di Malaysia.“Main game itu nggak guna. Belajar yang rajin biar masa depan cerah.” Alasan klasik Syed berulang kali menohok Xabi.Jika saja Xabi tidak naksir Syed, rasanya mungkin tidak sesakit itu. Dipandang sebelah mata oleh orang yang dikagumi membuat gadis berkulit putih dan bermata sipit itu menyimpan dendam. Ia bertekad akan membuktikan kalau gamer juga bisa berprestasi. Jadi jangan heran setelah memena
Глаза боятся, а руки делают(Glazah bayatsa, a ruki dyelayut)“Mata merasa ketakutan tapi tangan tetap melakukan.”St. Petersburg, 2017Teriknya mentari siang itu tak menghalangi para tentara yang sedang berlatih. Xabi dan Sembilan orang lainnya bersila di tepi lapangan menunggu giliran. Mereka memakai kaus putih, celana hijau khas tentara, dan sepatu bot.“Kau tahu kenapa aku memakai anting?” Bisik Xabi pada Vasily yang duduk di depannya.“Нет, зачем?[1] (net, zachem?)” pemuda itu bertanya balik sepelan mungkin.“Hal itu adalah salah satu kebiasaan bajak laut. Jika seorang pelaut terdampar lalu mati di daratan, maka orang yang menemukannya bisa menggunakan perhiasan itu untuk membayar biaya pemakaman.”“Интересно[2] (interesno).”“Dan mereka mengambil antingk
Twilight Valey, Desember 2024Tujuh legion di bawah naungan orde Silverwing berhasil memancing Tiamat hingga lembah senja atau Twiligh Valey. Harapan mereka adalah membatasi pergerakan naga sepanjang tiga puluh meter itu di antara lebatnya pepohonan. Namun, hal itu tidaklah mudah. Dengan sekali semburan, hutan itu habis terbakar menyisakan abu tebal di hamparan rerumputan. Masing-masing kepala divisi yang menyebut dirinya Archangel menarik mundur pasukan mereka. Korban-korban yang terluka segera dibawa ke belakang agar dapat disembuhkan oleh para penyembuh sebagai legion ke delapan.Gabriel sebagai ketua divisi satu sekaligus panglima perang berteriak memastikan berapa jumlah prajurit yang masih bisa bertarung. Total keseluruhan mereka adalah seratus lima puluh orang. Jumlah sebanyak itu belum mampu menaklukan buasnya amukan Tiamat.“Sial! Padahal kita sudah membawa seluruh pasukan,” gerutu Gabriel setelah me
В чужо́й монасты́рь со свои́м уста́вом не хо́дят(V chuzhoy manastyr’ sa svayim ustavam ni hodyat)“Jangan pergi ke kerajaan lain dengan membawa kitab undang-undang sendiri.”Twilight Valey, Desember 2024“Morning angels![1]” sapa Lucifer melalui alat transmisi. Ia sebenarnya berniat masuk ke Vacuum dan bergabung dengan para Archangel tapi Xabi melarangnya.“Morning, Luci!” Hanya para gadis yang menjawab sementara para pemuda diam saja karena sapaan itu dirasa terlalu feminin.“Aku senang bisa bertemu kembali dengan kalian dalam formasi lengkap seperti ini. Terima kasih telah bersedia berkumpul dan atas kerja kalian selama ini. Baiklah, langsung saja. Aku datang karena Xavier mengatakan ada hal penting yang ingin ia sampaikan di sini. Semoga petualangannya selama tiga tahun ini berbuah manis untuk kita. Untuk meny
Друг познаётся в беде́(Drug paznayotsya v byedye)“Kau akan menemukan teman sejati di saat susah.”Vorkuta, Mei 2025“Ada yang kau ingat, Xavier?” tanya Okami membuyarkan lamunan Xabi yang masih memproses informasi tentang Lucifer di kepalanya.“Luci adalah game master.”“Yup! Tidak diragukan lagi.”“So we have been led by a f*cking NPC![1]” Tanpa sadar Xabi mengungkapkan kekesalannya dalam bahasa Inggris.“Language, Xavier. Mind your language![2]”“Aku tidak bisa mempercayainya! Kau pasti menyembunyikan banyak hal dariku!”“Tentu saja tidak. Apa yang kau inginkan, Xavier?”“Bagian selanjutnya dari rekaman dan laporanku. Aku yakin bagian penting dari ingat
В ти́хом о́муте че́рти во́дятся(v teeham omutye chyertee vodyatsya)“Iblis tinggal di air yang tenang.”Vorkuta, Mei 2025Andai saja tidak ada salib di ujung kubah menara itu, bangunan itu mungkin dianggap sebuah masjid atau tempat peribadatan orang muslim. Xabi dan Sergei pasti familiar dengannya. Namun, di Rusia berlaku hal kebalikan. Bangunan berkubah gaya baroque itu identik dengan gereja sedangkan menara tinggi dengan ujung-ujung lancip justru adalah masjid.Di tengah-tengah salju putih yang menumpuk hingga satu meter di sekelilingnya, gereja itu nampak kecil dari luar tapi altar di dalam cukup panjang.“We’re home![1]” teriak Wayne dan suaranya menggema di bawah langit-langit. Xabi beserta empat anggota Pandora Box menyusuri altar di tengah-tengah deretan kursi panjang.Sergei pastinya turun dari menara karena i
Дву́м смертя́м не быва́ть, одно́й не минова́ть(Dvum smyertyam ni byvat’, adnoy ni minavat’)“Seseorang bisa mati dua kali, tapi kau tidak bisa menghindari satu kematian.”Vorkuta, Mei 2025Vasily mengambil perban dari saku mantel dan membebat tangan Xabi untuk menghentikan pendarahan. Meski lemas, gadis itu tetap berusaha menjaga kesadarannya. Otaknya masih mencerna akan apa yang telah dan sedang terjadi. Vasily melompat ke peti lain dan meninggalkannya meringkuk dengan rasa nyeri di telapak tangan. Bagian bawah peti sudah dipenuhi dengan mayat-mayat hidup yang berkeliaran tanpa pikiran dan menyerang siapa pun kecuali Xabi, Vasily, dan Lucifer.“Kenapa kau tidak menghabisinya?” Lucifer melirik ketika Vasily mendarat tepat di belakangnya.“Tidak bisa, ada sesuatu di badan ini yang menolak melakukannya.”“Ingatan
Vorkuta, Mei 2025“Ini semua salahku.”“Ini semua salahku.”“Ini semua salahku.”Xabi terus-menerus mengulang kalimatnya seolah-olah ia akan mati jika berhenti mengatakannya. Kadang ia menangis sesenggukan hingga mata dan wajahnya sakit. Sudah lima hari ia betah bersandar di tempat tidur. Sebuah kotak di samping atas pechka atau perapian yang membuatnya menjadi tempat terhangat di rumah itu. Seolah tidak peduli dengan rapalan Xabi, Vash sering meletakkan kepala di bahu gadis itu sambil menggenggam tangannya hingga berkeringat.Pikiran waras pemuda itu sama hilangnya dengan Xabi. Pesan terakhir Okami membuatnya tak mau berada jauh-jauh dari Xabi. Bahkan ketika mandi atau buang air, Vash akan menungguinya di depan pintu.Wayne lebih banyak duduk di ruang makan. Menghabiskan berbotol-botol wiski simpanannya. Kadang ia memanggil Ravil ketika lapar lalu me