Дву́м смертя́м не быва́ть, одно́й не минова́ть
(Dvum smyertyam ni byvat’, adnoy ni minavat’)
“Seseorang bisa mati dua kali, tapi kau tidak bisa menghindari satu kematian.”
Vorkuta, Mei 2025
Vasily mengambil perban dari saku mantel dan membebat tangan Xabi untuk menghentikan pendarahan. Meski lemas, gadis itu tetap berusaha menjaga kesadarannya. Otaknya masih mencerna akan apa yang telah dan sedang terjadi. Vasily melompat ke peti lain dan meninggalkannya meringkuk dengan rasa nyeri di telapak tangan. Bagian bawah peti sudah dipenuhi dengan mayat-mayat hidup yang berkeliaran tanpa pikiran dan menyerang siapa pun kecuali Xabi, Vasily, dan Lucifer.
“Kenapa kau tidak menghabisinya?” Lucifer melirik ketika Vasily mendarat tepat di belakangnya.
“Tidak bisa, ada sesuatu di badan ini yang menolak melakukannya.”
“Ingatan
Vorkuta, Mei 2025“Ini semua salahku.”“Ini semua salahku.”“Ini semua salahku.”Xabi terus-menerus mengulang kalimatnya seolah-olah ia akan mati jika berhenti mengatakannya. Kadang ia menangis sesenggukan hingga mata dan wajahnya sakit. Sudah lima hari ia betah bersandar di tempat tidur. Sebuah kotak di samping atas pechka atau perapian yang membuatnya menjadi tempat terhangat di rumah itu. Seolah tidak peduli dengan rapalan Xabi, Vash sering meletakkan kepala di bahu gadis itu sambil menggenggam tangannya hingga berkeringat.Pikiran waras pemuda itu sama hilangnya dengan Xabi. Pesan terakhir Okami membuatnya tak mau berada jauh-jauh dari Xabi. Bahkan ketika mandi atau buang air, Vash akan menungguinya di depan pintu.Wayne lebih banyak duduk di ruang makan. Menghabiskan berbotol-botol wiski simpanannya. Kadang ia memanggil Ravil ketika lapar lalu me
Vorkuta, Mei 2025Tidak terlalu sulit bagi Xabi dan Vash untuk kembali ke markas Seagull. Setelah melewati kumpulan Ghoul secara diam-diam dan menghindari pertarungan, mereka sampai ke gedung pengolahan tambang dengan tulisan Coal for the motherland masih terpampang jelas di atas. Kebetulan bos mereka, Okami sedang berada di ruangannya.Saat berhadapan dengan sang ketua, Xabi menutup mata bersiap untuk ditampar. Nyatanya, Okami melayangkan tangan hanya untuk menepuk pundaknya dan Vash.“Kerja bagus!” pujinya.“Kami gagal …”“Setidaknya kalian kembali.” Okami mencoba lebih lembut karena menyadari kaburnya Xabi akibat ia terlalu kasar.“Mengenai salah satu anak buah adikku, kami masih sempat menyelamatkan tubuhnya dan memakamkannya di belakang gedung. Aku turut berduka cita.”“Terima kasih, Sir.&rdqu
Волко́в боя́ться — в лес не ходи́ть(Valkov bayatsa – v lyes ni hadit’)“Kalau kau takut pada kawanan serigala, jangan masuk ke hutan.”Vorkuta, Mei 2025Seluruh anggota Seagull, perwakilan Koram, beserta Pandora Box dan prajurit sukarelawan mengadakan rapat besar sebelum melakukan rencana berikutnya. Xabi menegaskan jika misinya di Vacuum berjalan lancar, segala insiden di Vorkuta akan lebih mudah ditangani.Taktik mereka adalah mengurangi sebanyak mungkin Ghoul yang berkeliaran di kota. Mereka akan membuat penjara khusus untuk menahan para Ghoul agar Vasily tidak bisa menggunakan mereka. Seagull menamai pemuda yang berani membangkitkan Lucifer itu dengan nama ‘Cry’ karena Vasily yang asli telah dinyatakan tewas sesuai laporan terakhir NPC Lucifer dan konfirmasi pihak developer.Cry adalah eksistensi misterius yang muncul dari Vacuum dan mengkl
Не учи́ учёного(ni uchi uchyonava)“Jangan mengajari orang yang sudah pandai.”Twillight Valey, Mei 2025Kursi dan meja bundar aula pertemuan di markas Orde Silverwing masih terasa sama dinginnya ketika Xabi terakhir berada di sana. Hanya saja cipratan darah yang waktu itu memenuhi seluruh penjuru ruangan sudah bersih tak berbekas.“Maaf kalau kau masih trauma dengan ruangan ini,” Sephiria menggandeng tangan Xabi memasuki ruangan. “Kami tidak punya ruangan lain.”“Tidak masalah,” sahut Xabi. Lalu ia duduk di kursi kebesarannya.Sembilan Archangel sudah berkumpul dan Gabriel memulai pertemuan hari itu.“Ladies and Gentlemen. Hari ini, Xavier sang penyihir besar dari Orde Silverwing telah kembali dari dunia nyata. Ia kembali sesuai dengan janjinya dulu saat meninggalkan Vacuum. Kembalinya Xavi
Frosting Wood, Mei 2025Hampir tidak ada ruang kosong di dinding kamar bundar Florence. Ada saja barang yang digantung atau ditempelnya. Mulai dari peralatan memasak, memancing, berburu, hingga makanan. Sebagai kaum peri yang melindungi hutan, Florence diprogram untuk bertahan hidup dan membantu para petualang menemukan jalannya di hutan yang telah membeku itu.Xabi dan kawan-kawannya menggantung mantel musim dingin mereka dan berkumpul di tengah-tengah ruangan untuk menghangatkan diri di sekitar api. Tuan rumah sedang membuat sesuatu yang baunya seperti sup daging.“Apakah itu kau?” tanya Urielle menunjuk pada sebuah lukisan wanita cantik bertelinga panjang di atas meja tulis. Lukisan itu berseberangan langsung dengan jendela yang saat ini ditutup. Di sebelah meja ada ranjang tempat sang Elf tidur.“Ya, itu aku dulu sebelum terkontaminasi energi negatif.”
Alzerim, Mei 2025Rombongan Xabi baru saja mencapai Dark Wood. Awalnya mereka hendak menuju Menara Trophaeum untuk mengumpulkan informasi berikutnya. Namun, arak-arakan monster ke arah Twillight Valey membuat mereka mengurungkan rencana.“Kita harus segera kembali, barisan monster ini cukup panjang dan kita tidak melihat barisan paling depan. Kita harus mendahului mereka,” saran Xabi. “Urie, segera kirim pesan pada Gabby agar mencegat mereka di Alzerim.”Terputusnya koneksi Vacuum dengan dunia nyata turut berperan dalam memutuskan segala jenis komunikasi antar player kecuali yang memang sudah menjadi kemampuan bawaan karakter. Contohnya, Urielle yang mampu mengirimkan pesan melalui pohon-pohon atau angin. Selesai mengirimkan pesan, Xabi meminta mereka duduk bersamanya di sapu terbang. Mereka memang sengaja tidak menggunakan kuda agar tidak menarik perhatian. Kini mereka h
Alzerim, Mei 2025“Gabby, bertahanlah!” Mikail duduk dan memegangi kepala sang ketua Archangel. Di hadapannya, Sephiria mengeluarkan cahaya dari tangan untuk mengobati luka-luka Gabriel.Xabi buru-buru mengambil tempat di sebelah Mikail dan memintanya bergeser sedikit.“Biar aku menangani ini.” Xabi gantian meletakkan kepala Gabriel yang hampir tak sadarkan diri di pangkuannya. Ia menggenggam erat tangan kiri ketua divisi pertama sambil mengeluarkan energi penyembuh. Berbeda dengan Sephiria yang menggunakan holly light untuk penyembuhan, Xabi menggunakan aliran energi agar sel-sel tubuh pasien cepat beregenerasi.“Tetaplah bersamaku, Gabby,” bujuk Xabi. Suaranya berubah panik. Denyut nadi Gabriel mulai melemah. Urielle menepuk punggungnya untuk menenangkan. Raphael meminta pasukan dan Archangels yang berkumpul untuk sedikit menjauh dan memberi sedikit ruan
Westminstone Mountains, Juni 2025Xabi terus menaiki tebing tanpa mempedulikan rasa sakit di jari-jari tangannya. Hatinya jauh lebih sakit setelah kepergian orang-orang yang dekat dengannya. Gadis itu mencoba fokus meraih satu persatu batu pegangan dan terus bergerak naik. Ada kalanya Vasily, Ravil, atau Gabriel melintas di pikirannya. Saat itu terjadi, ia akan limbung, kehilangan keseimbangan, kaki terperosok, atau hampir melepas pegangan.Pedang rantai Ramielle pernah menangkapnya sekali saat tubuhnya meluncur tertarik gravitasi bumi.“Fokus, Xavier! Fokus!” protesnya sambil berteriak.Beruntung bagi skuad Xabi yang masih terdiri dari Tarmielle dan Urielle, kali ini Ramielle ikut sebagai tenaga tambahan. Pedang besar di punggungnya bisa mengeluarkan rantai yang memudahkan mereka menaiki tebing.Tempat tujuan mereka masih jauh berada di atas. Pegunungan daerah barat
Firage Mountain, Juni 2025Lucifer tak habis pikir kenapa para Archangel bisa memiliki pasukan yang mampu menyaingi monster-monsternya. Sedangkan ia tahu persis seratus lima puluh pasukan yang mereka miliki masih berada di Twillight Valley. Perlahan tapi pasti, pasukan yang berada dibawah kendalinya tumbang dan musuh pun semakin mendekat. Ketika jarak antara mereka hanya terpaut jarak pandang mata, barulah Lucifer sadar apa yang tengah ia hadapi.“Necromancer!” desisnya lirih.Yang menjadi lawan game master kali ini adalah kumpulan nyawa-nyawa dari jiwa yang telah mati. Mereka beterbangan dalam bentuk separuh hantu separuh wujud asli ketika hidup. Meskipun Mikail belum menjadi Archmage, ia adalah seorang dark magician[1] yang bersembunyi di balik jubah putih. Orang penting nomor dua di Archangel itu bahkan bisa menggunakan jiwa orang-orang yang masih hidup. Jadilah ia menggunakan seluruh pasukan yang ia miliki unt
Moscow, Juni 2025Begitu tiba di bandara internasional Vnukovo, Tara langsung melesat menuju apotik. Pemuda Indonesia itu mengatakan bahwa ia kehabisan obat yang biasa ia konsumsi ketika jetlag. Vash pun tidak punya pilihan selain mengikuti. Begitu tiba di konter obat yang sepi pengunjung, Tara menyerahkan secarik kertas pada sang pelayan bertubuh gempal yang terlihat sudah mengenalnya dengan baik.“Lama tak jumpa, Sergei. Aku pikir kau tidak akan ke sini dalam waktu dekat,” sapanya.“Tadinya aku juga berpikir begitu, Shasha.” Tara melempar senyum terbaiknya.Shasha melihat kertasnya sebentar, lalu melihat ke arah Tara dan Vash di belakangnya. Mata sang penjual obat seolah menanyakan sesuatu. Tara tetap tersenyum sambil mengangguk-angguk kecil.“Tunggu sebentar, aku akan mengecek persediaan.”“Okay!”Bagi
Vorkuta, Juni 2025Ruangan itu begitu temaram dengan sedikit cahaya yang datang dari sela-sela atap. Para Ghoul berjalan pelan dan tak beraturan mengelilingi Cry yang duduk di atas gundukan koin emas dari dunia lain.“Percuma saja punya sebanyak ini kalau tidak ada partner untuk membangkitkan.” Pemuda itu mengeluh lirih. Ia menoleh ke arah serpihan-serpihan cermin yang berserakan di seantero ruangan. Kepingan-kepingan kecil itu mulai bergerak, berputar-putar lalu membentuk cermin baru dengan banyak retakan. Benda itu menghadap tepat padanya dan menampilkan pantulan diri yang perlahan berubah menjadi wajah Lucifer.“Kau masih saja bermalas-malasan,” ujar Lucifer.“Kau juga tidak ada perkembangan sama sekali,” balas Cry sambil tiduran di atas gundukan koin lalu melempar satu persatu koin pada wajah Lucifer. Hal itu tentu saja membuat sang raja iblis geram.&nb
Vorkuta, Juni 2025Tumpukan file di atas meja Okami terlihat lebih tinggi dari biasanya. Sejak kebangkitan Lucifer, kekacauan di Vorkuta memuncak. Meski bantuan berdatangan baik dari Pandora Box dan pemerintah, jumlah Ghoul yang berkurang belum menunjukkan angka yang signifikan seperti halnya berkas-berkas di meja kepala Seagull tersebut. Meski ia bukanlah tipe yang suka menunda pekerjaan, data-data dalam kertas itu menunjukkan betapa banyak jumlah prajurit yang berpartisipasi lengkap dengan anggaran konsumsi serta senjata.Okami tidak pernah menduga jabatan yang ia terima lima tahun lalu telah membawanya ke titik terendah dalam hidup. Pada awal pembentukannya, Seagull hanyalah unit kecil khusus yang bertugas mengawal program Vacuum. Operasi mereka tak jauh dari pengawalan para player hingga penutupan mulut para saksi yang tidak perlu.Meski bertugas mengawal, organisasi yang biasanya tak memiliki anggota lebih dari sepu
Menara Trophaeum, Mei 2025Anak tangga selebar dua meter mengisi terowongan spiral yang kelihatanya mengelilingi bangunan menara. Menurut hemat Xabi, menara itu mulai berbentuk seperti cerobong asap mulai dari lantai dua puluh hingga puncak. Bagian bawah terasa seperti istana dari istana dongeng. Entahlah, Xabi belum sempat menelusuri jengkal demi jengkal semua bagian dan ruangan di sana.Xabi tak jua berhenti berjalan karena mendapati pintu-pintu tiap lantai sudah terbuka. Lumayan juga kemampuan orang ini bisa terus naik, pikirnya. Urielle yang juga berperan sebagai pendukung, terus mengalirkan energi agar teman-temannya, kecuali Xabi, tidak kehabisan tenaga.Akhirnya mereka berhenti di depan pintu lantai dua puluh satu dan yang menunggu di sana adalah sang Rhea, Florence.“Flo!” Urielle menyeruak maju. Ia membungkukkan badan sedikit lalu menyalami kedua tangan peri pendek tersebut. Tarm
Westminstone Mountains, Juni 2025Xabi terus menaiki tebing tanpa mempedulikan rasa sakit di jari-jari tangannya. Hatinya jauh lebih sakit setelah kepergian orang-orang yang dekat dengannya. Gadis itu mencoba fokus meraih satu persatu batu pegangan dan terus bergerak naik. Ada kalanya Vasily, Ravil, atau Gabriel melintas di pikirannya. Saat itu terjadi, ia akan limbung, kehilangan keseimbangan, kaki terperosok, atau hampir melepas pegangan.Pedang rantai Ramielle pernah menangkapnya sekali saat tubuhnya meluncur tertarik gravitasi bumi.“Fokus, Xavier! Fokus!” protesnya sambil berteriak.Beruntung bagi skuad Xabi yang masih terdiri dari Tarmielle dan Urielle, kali ini Ramielle ikut sebagai tenaga tambahan. Pedang besar di punggungnya bisa mengeluarkan rantai yang memudahkan mereka menaiki tebing.Tempat tujuan mereka masih jauh berada di atas. Pegunungan daerah barat
Alzerim, Mei 2025“Gabby, bertahanlah!” Mikail duduk dan memegangi kepala sang ketua Archangel. Di hadapannya, Sephiria mengeluarkan cahaya dari tangan untuk mengobati luka-luka Gabriel.Xabi buru-buru mengambil tempat di sebelah Mikail dan memintanya bergeser sedikit.“Biar aku menangani ini.” Xabi gantian meletakkan kepala Gabriel yang hampir tak sadarkan diri di pangkuannya. Ia menggenggam erat tangan kiri ketua divisi pertama sambil mengeluarkan energi penyembuh. Berbeda dengan Sephiria yang menggunakan holly light untuk penyembuhan, Xabi menggunakan aliran energi agar sel-sel tubuh pasien cepat beregenerasi.“Tetaplah bersamaku, Gabby,” bujuk Xabi. Suaranya berubah panik. Denyut nadi Gabriel mulai melemah. Urielle menepuk punggungnya untuk menenangkan. Raphael meminta pasukan dan Archangels yang berkumpul untuk sedikit menjauh dan memberi sedikit ruan
Alzerim, Mei 2025Rombongan Xabi baru saja mencapai Dark Wood. Awalnya mereka hendak menuju Menara Trophaeum untuk mengumpulkan informasi berikutnya. Namun, arak-arakan monster ke arah Twillight Valey membuat mereka mengurungkan rencana.“Kita harus segera kembali, barisan monster ini cukup panjang dan kita tidak melihat barisan paling depan. Kita harus mendahului mereka,” saran Xabi. “Urie, segera kirim pesan pada Gabby agar mencegat mereka di Alzerim.”Terputusnya koneksi Vacuum dengan dunia nyata turut berperan dalam memutuskan segala jenis komunikasi antar player kecuali yang memang sudah menjadi kemampuan bawaan karakter. Contohnya, Urielle yang mampu mengirimkan pesan melalui pohon-pohon atau angin. Selesai mengirimkan pesan, Xabi meminta mereka duduk bersamanya di sapu terbang. Mereka memang sengaja tidak menggunakan kuda agar tidak menarik perhatian. Kini mereka h
Frosting Wood, Mei 2025Hampir tidak ada ruang kosong di dinding kamar bundar Florence. Ada saja barang yang digantung atau ditempelnya. Mulai dari peralatan memasak, memancing, berburu, hingga makanan. Sebagai kaum peri yang melindungi hutan, Florence diprogram untuk bertahan hidup dan membantu para petualang menemukan jalannya di hutan yang telah membeku itu.Xabi dan kawan-kawannya menggantung mantel musim dingin mereka dan berkumpul di tengah-tengah ruangan untuk menghangatkan diri di sekitar api. Tuan rumah sedang membuat sesuatu yang baunya seperti sup daging.“Apakah itu kau?” tanya Urielle menunjuk pada sebuah lukisan wanita cantik bertelinga panjang di atas meja tulis. Lukisan itu berseberangan langsung dengan jendela yang saat ini ditutup. Di sebelah meja ada ranjang tempat sang Elf tidur.“Ya, itu aku dulu sebelum terkontaminasi energi negatif.”