Beranda / Romansa / PAPAKU MASIH BUJANGAN / 7. KESEPAKATAN YANG TAK ADIL

Share

7. KESEPAKATAN YANG TAK ADIL

“Aku nggak sejahat itu Cindy. Aku bukan laki laki nggak punya moral yang sembarangan tidur dengan wanita seperti yang kamu tuduhkan! Aku khilaf hanya satu kali, dan itupun aku nggak tau Annaya hamil. Kalau aku tau, aku pasti tanggung jawab!”

“Alasan!”

“Cindy, aku sudah jujur tapi kamu yang nggak mau terima. Terus mau kamu apa?”

“Aku mau pernikahan ini batal. Aku kecewa sama kamu.”

“Oke, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku nggak bermaksud merahasiakan ini, karena memang aku juga nggak tau Annaya hamil. Apa nggak kamu kesampingkan dulu emosi kamu dan kita pikirkan lagi?”

“Aku kecewa! Asal kamu tau ya, untuk nerima lamaran kamu itu, aku nolak banyak lamaran laki laki lain yang lebih menjanjikan masa depan yang cerah buat aku! Banyak banget laki laki yang mau nikah sama aku, bukan cuma kamu!”

“Tapi kita saling mencintai Cindy.”

“Makan tuh cinta! Buat aku masa depan lebih penting dari cinta! Kamu juga nggak cinta sama aku. Kalau kamu cinta, kamu udah jujur dari awal kalau kamu udah pernah unboxing! Kalau tau kamu udah punya anak gini, mendingan aku sekalian nerima lamaran mereka yang jauh lebih tajir melintir dari kamu! Aku mau sama kamu karena kamu dokter kaya yang masih lajang. Walaupun umur kamu jauh lebih tua dari aku, aku terima karena kamu bujangan. Kalau tau kamu punya anak, ngapain aku terima kamu, mendingan sama duda yang lebih kaya!”

Dirga mengepalkan tinju sampai buku buku jarinya memutih saat mendengar luapan amarah Cindy. Emosinya mulai memuncak. Dirga tak menyangka ternyata Cindy selama ini tak sepenuhnya cinta, bahkan hanya mengincar hartanya.

“Jadi kamu mau kita putus dan pernikahan ini batal?” tanya Dirga. Suaranya mulai terdengar dingin dan tajam.

“Ya iyalah! Mana mau aku sama om om udah punya anak yang ngakunya single! Aku mau putus! Tapi inget ya, aku nggak akan biarkan kamu hidup tenang. Aku bakal viralkan kamu. Biar netizen yang membuka semua aib kamu dan menghancurkan karir dan masa depan kamu!”

“Aku masih mau lanjutkan pernikahan ini, tapi kalau memang kamu mau membatalkan pernikahan ini, aku terima keputusan kamu. Tapi kenapa sih kamu sampai mau viralkan ini? Memangnya aku sengaja nyakitin kamu? Aku juga nggak tau ini semua bakal terjadi!”

“Aku ini publik figur! Influencer! Semua orang udah tau kita mau nikah, aku udah umumkan kemana mana kalau kita mau nikah. Kamu pikir aku nggak rugi? Oke, semua biaya pernikahan kamu yang tanggung, tapi gimana dengan kerugian moril? Immateriil? Aku bisa malu banget dan bisa stress. Aku bisa dibully dan dihujat di media sosial karena batal nikah. Aku malu!”

“Terus mau kamu apa?”

“Aku mau kamu juga merasakan rasa malu yang sama! Aku juga mau kamu dihujat netizen! Aku nggak mau rugi sendirian!” Cindy membentak dengan wajah sinis. Dirga mulai kehilangan kesabaran dengan sikap Cindy yang berbeda 180 derajat dari biasanya.

“Kamu ngerasa rugi? Oke, aku ganti semua kerugian itu! Immateriil yang kamu sebutkan tadi akan aku ganti kerugiannya! Kamu kan suka uang? Ambil uangku dan pergi dari hidupku! Berapa yang kamu mau?” Dirga seketika berubah sikap karena terlalu lelah dan muak dengan Cindy. Gadis yang sebelumnya sangat ia cintai itu sekarang berubah posisi jadi orang yang paling Dirga benci.

Diam diam Dirga bersyukur. Dengan adanya kejadian ini, Dirga jadi tau watak Cindy yang sebenarnya. Cindy tampak semakin kesal mendengar perkataan Dirga yang terkesan merendahkannya seperti perempuan murahan yang gila harta. Mereka pun bertengkar lagi.

Seketika rasa cinta yang tumbuh enam bulan belakangan ini berubah menjadi rasa benci. Dirga sadar, hubungan mereka terlalu singkat dan Dirga terlalu cepat mengambil keputusan untuk menikah dengan Cindy. Usia mereka terpaut sembilan tahun, dan sekarang Dirga baru menyadari dampak dari selisih usia yang cukup jauh itu.

“Cindy aku capek. Aku nggak mau berdebat lagi. Sekarang terserah kamu, mau terus atau putus, mau lanjut atau batal nikah, mau kamu viralkan sampai ke planet lain juga aku udah pasrah. Terserah kamu lah.” Dirga yang sudah terlihat sangat lelah mencoba mengakhiri pertengkaran mereka. Cindy tampak mematung di tempatnya berdiri dengan wajah ditekuk.

“Enak aja kamu limpahkan semua sama aku, dasar laki laki nggak punya tanggung jawab!” maki Cindy membuat kepala Dirga bertambah pusing. Ia sekuat tenaga menahan emosi sampai tangannya gemetar.

“Tadi aku sudah coba tanggung jawab. Kalau memang rencana pernikahan ini membuat kamu merasa dirugikan, ya aku akan ganti kerugian itu. Itu bentuk tanggung jawabku. Berapa yang kamu minta?” tanya Dirga. Kali ini dia mencoba bertanya dengan nada yang lebih lunak. Meski di dalam hati Dirga memaki Cindy sejadi-jadinya.

Perempuan mata duitan! Gila harta! Dia menikah denganku cuma mengincar materi. Kalau dia mencintaiku dengan tulus, aku tak masalah memenuhi semua yang dia mau. Tapi kenyataannya, dia sama sekali tidak cinta. Dia hanya mau harta! Sialan! Maki Dirga. Tentu saja hanya di dalam hati. Bukannya Dirga takut melontarkan makian, tapi lantaran sudah lelah bertengkar yang tidak ada ujungnya. Dirga benar benar sudah muak.

Sekarang yang Dirga inginkan hanya melepaskan diri dari parasit berbentuk wanita cantik seperti Cindy. Meski untuk itu dia harus mengorbankan sebagian tabungannya. Dirga sudah muak sekali.

“Aku bukan cewek matre yang gila duit ya. Tapi karena ini bentuk tanggung jawab kamu, ya okelah aku terima,” jawab Cindy yang seketika mengundang raut wajah sinis Dirga. Dugaan Dirga tepat. Cindy tak peduli dengan pernikahan mereka yang batal, tak ada rasa malu atau tak enak hati, yang penting pundi pundi uangnya terisi penuh.

“Asal kamu tau, nggak gampang untuk mencapai karir sehebat sekarang ini. Aku bertahun tahun membangun image baik, dan gara-gara pernikahan batal ini semua bakal hancur. Jadi harga yang kamu bayarkan harus setimpal dengan perjuanganku selama bertahun tahun,” cetus Cindy sambil mengangkat dagunya tinggi tinggi. Cindy lalu menyebutkan nominal yang dia minta. Dan jumlahnya fantastis. Seharga mobil sport yang ada di garasi ayahnya Cipung dan Rafathar.

Nominal itu terlalu besar dan Dirga merasa tak sebanding dengan perempuan nyaris tak punya value seperti Cindy. Tapi sekarang energi Dirga sudah terkuras habis. Kepalanya sudah terlalu penuh dengan berbagai macam masalah. Bagaimana bicara dengan orang tuanya tentang pernikahan yang batal, bagaimana besok harus tes DNA, bagaimana kalau hasilnya menunjukkan Dinaya adalah anaknya lalu masa depan seperti apa yang akan dia jalani? Semua itu berdesakan di benak Dirga, membuat nominal yang disebutkan Cindy terasa tidak ada apa apanya. Dirga rela mengeluarkan banyak uang asal satu masalah terselesaikan dengan cepat.

“Oke. Kalau memang itu yang kamu minta. Tapi jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Jangan pernah sebut namaku di manapun. Kalau ada media yang bertanya kenapa pernikahan kita batal, bilang saja mendadak aku harus bekerja di luar negeri dan kamu nggak mau ikut karena memprioritaskan karir. Oke?” perintah Dirga cepat. Kepalanya sudah nyaris meledak rasanya. Saat ini Dirga hanya ingin Cindy angkat kaki secepat mungkin dari hadapannya.

“Oke. Deal.” Cindy menjawab singkat.

“Malam ini aku bicara dulu dengan orang tuaku, dan kamu urus semua pembatalan pernikahan mulai dari wedding organizer sampai KUA. Aku nggak mau ngurusin itu. Kalau besok semua sudah selesai, kita ketemu lagi dan aku transfer dana yang kamu mau. Setelah itu pergi jauh jauh!” bentak Dirga yang ditanggapi Cindy dengan tawa sinis.

“Siapa juga yang mau ketemu duda jomblo kayak kamu. Ya udah, nanti kalau semua udah selesai aku hubungi kamu lagi. Selamat ya, atas kehadiran buah hati di samping kamu,” sindir Cindy sambil tertawa sinis.

“Selamat juga, sudah menguras harta laki laki dengan berkedok cinta yang tulus.” Dirga balas menyindir membuat wajah Cindy merah padam. Harga dirinya tersenggol. Tapi demi uang Cindy mengesampingkan gengsinya.

Cindy hanya diam, tapi dalam hati dia merencanakan sesuatu. Aku memang mau menguras harta kamu, bodoh! Lihat saja, setelah ini aku akan menjadikan kamu ATM dan menghabiskan uangmu. Aku akan mengancam dengan mengatakan yang sebenarnya soal anak harammu itu pada media.

Biar mampus!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ayyma
seharusnya pakai persetujuan di atas matrai sih..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status