Share

Narsis

last update Last Updated: 2022-01-22 11:20:46

Jauh dari situ, Lichelle ‘bete’. Ia kurang suka melihat postingan F******k miliknya. Di laman F* itu, seorang pria, teman sekolahnya yang cukup dekat, sibuk memamerkan diri. Belasan foto multishot dengan wajah closeup dirinya dipajang di sana. Bagi Lichelle itu sepertinya pertanda kejiwaan. Ada spirit narsis, tidak percaya diri dan butuh pengakuan dari orang banyak akan keberadaan dirinya.

            Ketika bermain dengan medsos, hampir selalu ia menemukan wajah orang itu di sana. Termasuk juga ketika ia memajang sebagian kekayaan yang dimiliki berupa supercar, motor gede, gadget, lokasi wisata, serta restoran yang dikunjungi. Ada sifat pamer di situ dan Lichelle kurang suka. Ia sebal. Saat ia hendak berganti laman, ia melihat ada sebuah notifikasi bahwa seseorang melakukan postingan. Karena yang melakukan adalah ayahnya, ia lalu membuka.

            Rasa sebalnya makin bertambah. Berubah menjadi marah ketika melihat foto ayahnya di lokasi proyek dimana ada seorang wanita di dekatnya. Cantik, tapi ia curiga ada hubungan khusus antara keduanya.

*

            Charlie mengundang seorang temannya untuk datang malam itu karena ada sesuatu yang perlu dibicarakan. Dedot, nama orang itu, sama-sama Kelas 11 seperti dirinya. Bedanya Dedot walau ada di jurusan IPS tapi beda ruang dengan Lichelle dan Maura yang sekelas. Ia sibuk membantu bapaknya di toko kecil mereka sewaktu Dedot datang. Melihat kesibukan Charlie memindah-mindahkan aneka dus makanan, Dedot berinisiatif nolong.

            “Tau nggak, Dot. Gue ngundang lu dateng ke sini berhubung mau nawarin sesuatu,” ujar Charlie setelah tugasnya selesai. Keduanya sekarang asyik menikmati minuman ringan.

“Sebetulnya gue juga dateng mau nawarin sesuatu, Lie.”

            “Oh, kalo gitu lu duluan deh ngomongnya.”

“Gue ke sini mau nawarin bass gue. Kali aja lu minat.”

“Bass? Yang Cort?”

“Siapa tau lu minat sama bass gue. Gue kasih harga temen deh.”

“Kenapa lu mau jual? Mau ganti baru?” tanya Charlie sambil menyeruput minumannya.

“Boro-boro. Gue mau jual untuk bayar sekolah. Gue udah dua bulan nunggak. Seminggu lagi udah jadi tiga bulan dah.”

“Bisnis orangtua lu gimana?”

“Lagi seret. Jaman now makin dikit orang mau makan nasi uduk.”

Charlie sulit membantah omongan tadi. “Itu bass lu satu-satunya. Nggak sayang?”

“Emang sayang sih, tapi… mau apa lagi. Alive is not easy,” kata Dedot.

Charlie yang sangat tahu bahwa Dedot itu keminggris – alias sok bahasa Inggris walau kosakata dan gramatikalnya tergolong parah – tertawa keras.

“Kenapa ketawa? O, anu, bahasa Inggris gue jelek ya?”

Charlie menggeleng.

“Nggak jelek. Cuma ancur aja,” cetusnya sambil kembali tertawa.

“Sialan.”

“Kalo tujuannya untuk bayar sekolah kenapa lu gak usahain cari beasiswa sekolah, Dot?”

“Lu tau kan IQ gue gak seberapa. Kadang gue malu di-bully sama orang-orang.”

“Sabaaaar.”

“Lu enak aja bilang sabar-sabar. Salah satu yang suka nge-bully kan lu sendiri.”

“Hehe… Kesian deh lu,” Charlie kembali terkekeh. “Tapi lu gak boleh ngomong gitu. Semua orang itu diciptain Yang Mahas Kuasa sebagai makhluk berharga. Lu pinter. Cuma pinternya di bidang musik. Yang jago matematika kan belum tentu jago musik kayak lu.”

“Terus apa yang gue musti lakuin dong di masa susah begini? Gue lagi kepepet.”

            “Nah ini yang tadi gue maksud mau tawarin ke lu,” Charlie berhenti sejenak. “Gue sama teman-teman mau bikin band. Tujuan akhirnya sih ngedapetin beasiswa. Pihak yayasan udah ngasih penawaran. Mereka kepingin sekolah kita punya band, punya paduan suara, punya tim olahraga, punya tim sains. Nah semua itu harus tampil di acara HUT Yayasan sebentar lagi. Pasti lu udah tau hal ini kan? Ini acara penting dan harus istimewa karena berkaitan ulang tahun ke 20. Kalo kita bisa tampil keren dan mereka nilai bagus, mereka siap ngasih beasiswa untuk setiap personel. Jadi intinya, gue ingin lu gabung di grup band kita sebagai bassis.”

            Dedot melihat ada setitik harapan di depan mata. “Gue mau aja sih. Tapi…”

            “Gue nilai lu tuh bassis jagoan.”

            “Apakah perlu ada audisi?”

            “Kalo gabung jadi bassis, pasti diterima dong. Tapi kalo lu ngelamar sebagai vokalis, pasti gue tolak. Hehehe…”

            “Kenapa why?” Dedot kembali keminggris. “Vokal gue jelek?”

            “Jelek sih nggak. Cuma lebih baik lagi kalo lu nggak nyanyi. Hehe…”

            Dedot memasang muka tidak suka. “Nyebelin lu.”

            “Asumsi gue begini. Lu sebagai anak tukang nasi uduk pasti suka juga nasi uduk. Ya kan? Nah, orang yang suka nasi uduk biasanya sih doyan lauknya yaitu semur jengkol. Betul kan? Karena itu gue nggak mau lu jadi vokalis. Apalagi lu nyanyi pas habis makan semur jengkol. Hehehe…”

            “Lichelle vokalnya bagus. Kenapa nggak rekrut dia?”

            “Gue sama Happy emang maunya gitu. Jadi kita sepakat supaya BJ deketin dia supaya gabung. Hehehe.”

Related chapters

  • PANGGUNG HEBOH   Joker dan Cat Woman In Action

    Tawa Charlie sebetulnya terasa ‘garing’ alias kurang lucu bagi Dedot. Di kalimat terakhir malah tidak ada lucu-lucunya sama sekali. Agak heran juga Dedot. Apa yang membuat Charlie mudah sekali tertawa-tawa? “Lu dari tadi ketawa melulu, Lie. Nggak salah minum obat nih? Tau nggak, terus-terusan ketawa itu nggak bagus.” “Bisa dicap gila?”“Bukan cuma itu. Gue jadi keingetan nasib tetangga gue, namanya Engkong Ni’ih. Engkong ini sebetulnya lumayan kaya. Tapi dia jadi miskin gara-gara keseringan ketawa.” Dedot menyeruput lagi minumannya. “Keseringan ketawa ternyata bisa bawa musibah.”“Bo’ong ah. Dasar ilmiahnya di mana?”“Engkong itu murah senyum dan malahan gampang

    Last Updated : 2022-01-22
  • PANGGUNG HEBOH   Bandel

    “Siapa?““Nama aslinya sih Wendi, si Joker. Kalo yang cewek itu, Cat Woman, namanya Wenni.“Akibat terlalu fokus, kedua orang yang dijuluki sebagai penjahat musuh Batman itu tidak menyadari keberadaannya. BJ masih diam. Hendak menyaksikan ulah apa yang hendak mereka lakukan. Salah seorang kini berjongkok dan yang kedua dengan santainya berdiri di atas punggung orang pertama. Tangan orang kedua menjulurkan tas ke sebuah dahan pohon mangga yang kebetulan sedikit menjorok ke koridor dekat kelas.Paham sekarang bahwa tasnya hendak disembunyikan dengan cara digantung di dahan pohon, BJ tiba-tiba mendehem keras. Sontak keduanya menoleh dan langsung tersipu ketika melihat siapa yang tadi mendehem. Tapi walau sudah tertangkap basah sedang mengusili, tak seorang pun yang berniat membatalkan misi usil tersebut. Joker, yang ada di bawah, tersipu tapi tetap berjongkok. Yang di atas – gadis berjulukan Cat Woman &ndash

    Last Updated : 2022-01-24
  • PANGGUNG HEBOH   Akibat Songong

    Saat ditegur seperti itu kemarahan Bayu muncul. Ia balik mendamprat orang-orang yang tadi menegur. Situas tentu saja menjad ramai. Kasir d konter memberi isyarat agar petugas keamanan mendamaikan. Begitu petugas itu datang ke lokasi konter, situasi sudah lebih panas karena Bayu tidak terima ditegur seperti itu. Tak ayal hal ini membuat orang-orang yang antri tadi jadi tak tahan untuk tidak mengumpat. Bayu semakin marah dan akibatnya perang mulut pun tak terhindarkan. Dalam suatu kesempatan ia menghina tetangga yang tadi disalip. “Jadi orang kaya jangan sombong.“ “Kalo aku sombong emang kenapa? Itu hak aku kalo nyombongin diri bahwa aku kaya. Kenapa jadi kamu yang repot? Bilang aja kamu sirik nggak bokap tajir melintir seperti aku.“&n

    Last Updated : 2022-01-27
  • PANGGUNG HEBOH   Guru Privat Dadakan

    “Iya.”BJ menoleh ke kanan-kiri sebelum berbisik. “Ini buat… Ariel? Cewek lu?”“Dasar dodol! Ariel itu bokapnya gue!”“Masa’ panggil bokap cuma nama langsung?”“Yah, bokap gue bertahun-tahun maunya dipanggil begitu. Suka-suka dia dong,” jawab Charlie tandas.“O.”Mata Charlie kini terpicing dan menatap BJ dengan galak. “Emang sebelumnya waktu lu pikir Ariel itu cewek gue, alat cukur itu buat cukur apaan?”“Bulu jem…. uhukkk…” BJ terbatuk lagi.“Jangan pura-pura batuk. Hayo mau omong bulu apa lu!”“Bulu jem-ari.”“O, kirain. Hehe…”“Kirain apa?”“Kirain lu mau ngomong bulu jem-pol.”* Kepala sekolah bikin rapat darurat. A

    Last Updated : 2022-01-29
  • PANGGUNG HEBOH   Gara-gara Sebuah Janji

    Sebagai asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja, Mbak Wati kenal baik tabiat Lichelle. Sekilas, bagi yang kurang mengenalnya, Lichelle itu dianggap sombong, angkuh, pemarah. Ia menjaga jarak dengan banyak orang dan banyak pula yang ketika berbuat baik padanya akan ditanggapi dengan penuh kecurigaan. Lichelle terkadang pantas dikasihani. Itu menurutnya. Alasannya, sifat pemarah, angkuh, dan dingin dalam dirinya bukannya tanpa sebab. Ayahnya begitu sibuk berbisnis sehingga jarang pulang ke rumah untuk bercengkerama dengan isteri dan anaknya. Situasi makin diperparah karena kecurigaan bahwa Papa, sang ayah, sepertinya memiliki wanita lain. Itu tuduhan yang mengada-ada sebetulnya tapi sudah ‘sukses’ menjadikan puteri mereka menjadi gadis pemarah.

    Last Updated : 2022-01-31
  • PANGGUNG HEBOH   Masuk Bak Sampah?

    “Nonton di Youtube malah jadi bingung. Resepnya banyak banget. Lichelle jadi nggak tau mau ikut yang mana.““Kamu bikin buat apa?““Iseng aja. Tapi yang ini pasti enak koq,“ ia meyakinkan. “Pasti yummy karena Lichelle udah cicipin adonannya.““Ngomong-ngomong soal adonan. Sebelumnya Mbak tau kamu udah bikin adonan. Berarti ini kamu bikin adonan baru kan? Hayo ngaku. Terus adonan lama mana?“Malu-malu, Lichelle menjawab. “Dibuang.““Nggak enak?““Ya iyalah. Kalo enak masa‘ dibuang.““Yang bikin gak enak apa?““Lichelle salah ambil tepung. Salah comot. Nyebelin. Bener-bener nyebelin banget deh. Idih...““Koq ngedumel. Gimana ceritanya bisa salah comot?““Di dekat dapur ada plastik kiloan isinya bubuk putih. Lichelle pikir itu tepung terigu. Eh, ternyata bukan. Hhhhh, ngejeng

    Last Updated : 2022-02-03
  • PANGGUNG HEBOH   Ternyata Oh Ternyata

    Kasihan mereka yang dari golongan ekonomi lemah karena ketika hendak membeli untuk kebutuhan sehari-hari barang menjadi langka. Dan hukum ekonomi pasar pun terjadi. Rakyat kecil tercekik karena kelangkaan barang berarti membuat harga makin terkerek naik. Di kota Jakarta, kasus warga yang terkena virus atau istilah ilmiahnya ‘positivity rate’ semakin bertambah. Beberapa negara sudah ancang-ancang untuk menutup pintu perbatasan dengan Indonesia. Indonesia memang tidak menjadi kacau. Fundamental ekonomi yang kuat membuat negara tetap bertahan. Namun seperti biasa dimana dalam keadaan kurang mengenakan selalu saja muncul kaum oportunis. Pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan seperti itu untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Di bidang politik pun seperti itu. &n

    Last Updated : 2022-02-04
  • PANGGUNG HEBOH   Privat Musik

    BJ mengangguk. Nathan memang adalah panggilan Bayu terhadap dirinya ketika mereka di Sumatera. Tidak perlu menjadi jenius untuk paham mengapa Bayu begitu ngotot memastikan tugasnya benar-benar tergantikan oleh BJ. Pantas pula mengapa Bayu ingin BJ tidak telat datang. Bayu naksir berat terhadap Lichelle dan demi tujuan itulah dia tak ingin Lichelle jadi kecewa sekecil apapun. Bujukan Bayu pada BJ agar mengganti posisinya punya satu maksud yaitu memperlancar pendekatan Bayu terhadap Lichelle. Yang tak Bayu bayangkan ialah bahwa BJ dan Lichelle ternyata saling kenal. Oh, seandainya Bayu tahu, tentu tak akan ia secara sembrono mengumbar kejelekannya sendiri. Kejelekan berupa kebiasaan mudah gonta-ganti pacar yang terlanjur ia sempat beberkan pada BJ tempo hari di mal! BJ bergidik ketika menyadari bahwa secara tanpa sengaja Bayu telah menempatkannya pada posisi dilematis. Terkunci dari banyak sisi. Ia terlanjur berjanji a

    Last Updated : 2022-02-04

Latest chapter

  • PANGGUNG HEBOH   Sebuah Epilog

    “Lagu kamu udah selesai, Je?” “Ssshhhh,” BJ meminta Lichelle diam dan menikmati saja lagu riang, menghentak, yang memang diciptakan BJ untuk gadis itu. Purnama, tahukah dirimu. Mentari, sadarkah engkau. Ada api cinta yang membara tiap hari Ku ingin kalian tahu Lichelle terperangah. Hasil akhir ini dibuat lebih indah dari sebelumnya karena penuh dengan improvisasi. Dengar curhatku wahai alam Bantulah aku wahai semesta Karena mabuk aku dalam romansa Beriku kekuatan saat ku ekspresikan cinta Lichelle menggenggam telapak tangan BJ yang berada di tuas kopling. Sebuah remasan lembut dilakukan BJ menanggapi sentuhan tadi persis ketika musik memasuki reffrain. Dalam serenada cinta kulantun lagu ini Because everytime I see you I fall in love all over again Tapaki waktu bersamamu itu rinduku Dalam serenada cinta kulantun tembang ini Together with you, Lichelle Is my favorite place to be Gapai masa depan bersamamu itu rinduku Lagu itu hanya berdurasi tiga menit lebih sekian de

  • PANGGUNG HEBOH   Jadi Bencong Deh

    Tidak ada pekerjaan untuk nyambi yang bisa menghasilkan uang yang sebelumnya mereka bisa dapatkan dari Bayu membuat Saipul dan Apip cekak. Tidak punya uang sama sekali. Ini menyengsarakan buat mereka yang sudah mulai boros dan orangtua mereka pun bukan orang berada. “Lu ada rokok? Mulut gue asem nih,” kata Apip sambil menadah tangan pada Saipul. “Dasar mental gretong lu. Gue ada tapi itu buat akika sendiri, tauk!” “Masa’ gak ada sebatang lagi?” “Cacamarica aja sendiri.” “Tadi gue liat di kantong lu ada tiga batang Surya.” “Surya? Itu rokok maharani, akika gak sanggup beli.” “Nggak lah, masa’ Surya kemahalan.” “Ember. Lagi susah begindang, beli Surya. Gilingan banget dah.” Apip menggaruk kening. “Nasib oh nasib. Kenapa kita jadi cekak begini ya?” “Akika ada sih duit goceng. Belalang aja dua batang gih.” “Beli dua batang? Hhh malu-maluin.” “Capcus. Mau

  • PANGGUNG HEBOH   Kemanusiaan Yang Terusik (2)

    Seperti biasa BJ memesankan makanan untuk dibungkus. Tapi Adhul menolak. Sepertinya ia sungkan karena BJ terus-terusan berbaik hati padanya. Dari saku celananya ia mengeluarkan ponsel candybar sederhana miliknya dan menunjukkan pada BJ. “Adhul gak usah dibeliin kak. Tadi pak Rokib, tetangga, nelpon minta Adhul cepetan pulang ke rumah sebelum maghrib.” “Maghribnya kan masih lama. Udah gak apa-apa biar kakak pesanin mie buat kamu.” Adhul terlihat malu sebelum kemudian mengangguk. “Mau yang goreng atau kuah?” “Yang kuah.” “Pake sambel?” “Iya tapi dikit aja.” Belum lagi kalimat itu usai, terdengar dering feedback dari panggung yang berada tak jauh dari lokasi mereka berada. Sepertinya manajeman pusat grosir sedang menyiapkan sebuah acara yang akan digelar beberapa jam lagi. Standing mike sudah terpasang beberapa unit berikut ampli dan terminalnya. Testing audio menyebabkan dengin

  • PANGGUNG HEBOH   Kemanusiaan Yang Terusik (1)

    Lichelle memegangi pipi BJ. “And I trust you.” Petir menyambar, disusul gemuruh membahana. Hujan menderas. Sangat deras. Air dari langit tercurah begitu dahsyat, membentuk rinai air yang pekat dan tebal. Seolah menutup pemandangan yang terjadi di teras, antara dua sosok remaja ketika bibir keduanya bertautan. * Urusan melayani seorang pembeli yang membeli kayu reng sudah selesai dilakukan BJ. Ia baru mau menyerahkan Minel yang sejak tadi digendong ke Emak ketika Lichelle mendadak muncul di depannya. “Ada apa?” Pertanyaan BJ tak segera dijawab. Dengan gemas Lichelle menggendong Minel. Seorang bocah berumur tiga tahun sebetulnya bobotnya sudah agak berat dan berpotensi bikin pegal. Tapi postur Minel yang mungil membuat ia masih bisa dengan gampang digendong oleh Lichelle. Melihat Lichelle yang pandai dan luwes menggendong, seketika ingatan BJ teringat pada perist

  • PANGGUNG HEBOH   Memiliki Terlalu Sedikit

    Bagi Abah, kehilangan pekerjaan sebagai interpreter memang agak disayangkan. Tapi keutuhan rumah tangganya adalah di atas segalanya. Pandangan itu diaminkan Emak. Kesulitan sehari cukuplah untuk sehari. Ke depannya tantangan akan seperti apa pasti mereka berdua bisa atasi ketika keduanya saling sepakat, saling tolong, dan saling mendukung. Hanya memang ada satu masalah kecil. Keciiiiiil sekali. Biasanya Abah bangun pagi. Tapi tidak kali ini. Emak sudah berusaha bangunkan suaminya. Sekali, dua kali, dan baru di usaha ketiga Abah baru terbangun. Ia sempat membuka mata, mengobrol sebentar dengan isterinya. Hanya saja ketika Emak ‘lengah’ dan melakukan hal lain, Abah berbaring lagi. Mendengkur malah. “Lho kenapa tidur lagi?” Emak mengomel sembari membangunkan Abah. Bukanya menjawab, Abah malah mengambil bantal guling, memeluknya dan melanjutkan tidur. “Hey, bangun.” “Masih ngantuk

  • PANGGUNG HEBOH   Atas Nama Cinta

    “Enak kan?” “Inhi enhak karhena akhu lhapar....” Lichelle tidak mau mengalah. Ia berucap dengan mulut penuh terisi makanan. “Ini adalah gado-gado terenak se-Jakarta. Kamu pergi kemana pun nggak ada gado-gado seenak ini. Bumbu kacangnya lembut dan ada aroma jeruk nipis. Wuih mantap,” BJ lantas menyuap sesendok untuk mulutnya sendiri. Tak lama ia mengambil secarik tisyu dari box-nya di atas meja dan menyapu mulut Lichelle yang terkena noda bumbu kacang. “Aku maunya ini terakhir ya kita makan di tempat kaya gini soalnya...” “Aaaaaa....” Ucapan Lichelle lagi-lagi tak terselesaikan ketika BJ menyuap satu sendok lagi. Makanan pesanan Lichelle kini datang. Sepiring kwetiau goreng dengan taburan bawang goreng yang menawan. Melihat bentuknya yang menggairahkan Lichelle tergoda untuk segera menikmati. Makanan itu sebetulnya dipesankan oleh BJ untuknya. Dan Lichelle harus mengaku

  • PANGGUNG HEBOH   Supir Angkot Durjana

    “Terima kasih,” kata Abah lirih setelah mereka melepas pelukan. “Malam ini, Abah jangan disuruh tidur di sofa ya? Sofa tua itu udah makin nggak enak. Pakunya mulai nusuk-nusuk pantat Abah kalo lagi tidur.” Emak tak tahu mau menangis atau tertawa atau kasihan mendengar ucapan jujur suaminya. Satu hal yang pasti, malam ini bisa jadi malam yang sama indahnya dengan honeymoon mereka dulu. * Dibantu temannya yaitu Charlie, Happy mulai mewujudkan pengembangan bisnisnya. Mumpung banyak waktu di rumah, sudah beberapa hari ini di dekat tempat tambal ban milik ayahnya ia juga membuka usaha tambahan yaitu penjualan mie instan berikut layanan memasak, menyediakan aneka kopi lengkap beserta air panas, serta menjual telur, dan biskuit. Semua untuk orang-orang yang menunggui ketika ban mobil mereka ditambal. Charlie juga datang dan menawarkan masker untuk dijual di sana dengan potongan harga.

  • PANGGUNG HEBOH   Lutut Yang Terluka

    “Bijeeee, cute banget sih lo.”Dalam gemas dan sayang Lichelle mencubit manja pinggang BJ.Makna hidup. Dua kata yang terakhir tadi diucapkan BJ teringat lagi. Bagi Lichelle, BJ tidak perlu berpepatah-petitih. Contoh kecil yang baru saja ditunjukkan dengan membantu seorang kakek menyeberang sudah memberikan sejuta makna. Itulah makna hidup dan BJ sedang menanamkan nilai itu kepadanya.*Abah tidak macam-macam. Abah tetap menjadi suami setia sebagaimana ia sudah terangkan pada BJ. Itu seharusnya disampaikan BJ kepada Emak. Atau Abah sendiri yang sampaikan. Tapi kesalahpahaman membuat baik Abah maupun BJ berasumsi. Abah merasa BJ sudah menyampaikan pada Emak, sebaliknya BJ merasa bahwa Abah pastinya sudah menyampaikan pada Emak. Akibatnya, Emak masih tetap dalam marahnya. Terlebih semalam ia memang tidak pulang ke rumah karena berkaitan dengan tugasnya sebagai interpreter yang

  • PANGGUNG HEBOH   Makna Hidup

    Kebutuhan uang memang masih besar. Namun bagi Abah, keutuhan keluarga adalah di atas segalanya. Permasalahan sikap Winda adalah perkara penting yang perlu ditangani segera. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan sikap Winda. Yang salah adalah bahwa ia melakukannya di waktu dan orang yang tidak tepat. Atas dasar itulah dengan berat hati pada siang itu Hendri menyempatkan diri menemui Haryono di kantornya. “Sepertinya aku gak bisa melanjutkan tugas. Aku nggak bisa lagi jadi interpreter.” Itu adalah inti pesannya. Sebuah pesan yang tentu saja membuat Haryono terkaget dan sempat menduga bahwa Hendri kurang puas dengan kesepakatan gaji. Ada waku bermenit-menit yang ia tanyakan dan semua dijawab secara lugas dan tuntas oleh Abah. Ada juga waktu satu jam sendiri ketika mereka saling bersilang pendapat. Sekali lagi, sebuah keputusan acapkali dihasilkan dengan tanpa membahagiakan seluruh pihak. Haryono mencoba memahami kega

DMCA.com Protection Status