Sebagai asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja, Mbak Wati kenal baik tabiat Lichelle. Sekilas, bagi yang kurang mengenalnya, Lichelle itu dianggap sombong, angkuh, pemarah. Ia menjaga jarak dengan banyak orang dan banyak pula yang ketika berbuat baik padanya akan ditanggapi dengan penuh kecurigaan.
Lichelle terkadang pantas dikasihani. Itu menurutnya. Alasannya, sifat pemarah, angkuh, dan dingin dalam dirinya bukannya tanpa sebab. Ayahnya begitu sibuk berbisnis sehingga jarang pulang ke rumah untuk bercengkerama dengan isteri dan anaknya. Situasi makin diperparah karena kecurigaan bahwa Papa, sang ayah, sepertinya memiliki wanita lain. Itu tuduhan yang mengada-ada sebetulnya tapi sudah ‘sukses’ menjadikan puteri mereka menjadi gadis pemarah.
“Nonton di Youtube malah jadi bingung. Resepnya banyak banget. Lichelle jadi nggak tau mau ikut yang mana.““Kamu bikin buat apa?““Iseng aja. Tapi yang ini pasti enak koq,“ ia meyakinkan. “Pasti yummy karena Lichelle udah cicipin adonannya.““Ngomong-ngomong soal adonan. Sebelumnya Mbak tau kamu udah bikin adonan. Berarti ini kamu bikin adonan baru kan? Hayo ngaku. Terus adonan lama mana?“Malu-malu, Lichelle menjawab. “Dibuang.““Nggak enak?““Ya iyalah. Kalo enak masa‘ dibuang.““Yang bikin gak enak apa?““Lichelle salah ambil tepung. Salah comot. Nyebelin. Bener-bener nyebelin banget deh. Idih...““Koq ngedumel. Gimana ceritanya bisa salah comot?““Di dekat dapur ada plastik kiloan isinya bubuk putih. Lichelle pikir itu tepung terigu. Eh, ternyata bukan. Hhhhh, ngejeng
Kasihan mereka yang dari golongan ekonomi lemah karena ketika hendak membeli untuk kebutuhan sehari-hari barang menjadi langka. Dan hukum ekonomi pasar pun terjadi. Rakyat kecil tercekik karena kelangkaan barang berarti membuat harga makin terkerek naik. Di kota Jakarta, kasus warga yang terkena virus atau istilah ilmiahnya ‘positivity rate’ semakin bertambah. Beberapa negara sudah ancang-ancang untuk menutup pintu perbatasan dengan Indonesia. Indonesia memang tidak menjadi kacau. Fundamental ekonomi yang kuat membuat negara tetap bertahan. Namun seperti biasa dimana dalam keadaan kurang mengenakan selalu saja muncul kaum oportunis. Pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan seperti itu untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Di bidang politik pun seperti itu. &n
BJ mengangguk. Nathan memang adalah panggilan Bayu terhadap dirinya ketika mereka di Sumatera. Tidak perlu menjadi jenius untuk paham mengapa Bayu begitu ngotot memastikan tugasnya benar-benar tergantikan oleh BJ. Pantas pula mengapa Bayu ingin BJ tidak telat datang. Bayu naksir berat terhadap Lichelle dan demi tujuan itulah dia tak ingin Lichelle jadi kecewa sekecil apapun. Bujukan Bayu pada BJ agar mengganti posisinya punya satu maksud yaitu memperlancar pendekatan Bayu terhadap Lichelle. Yang tak Bayu bayangkan ialah bahwa BJ dan Lichelle ternyata saling kenal. Oh, seandainya Bayu tahu, tentu tak akan ia secara sembrono mengumbar kejelekannya sendiri. Kejelekan berupa kebiasaan mudah gonta-ganti pacar yang terlanjur ia sempat beberkan pada BJ tempo hari di mal! BJ bergidik ketika menyadari bahwa secara tanpa sengaja Bayu telah menempatkannya pada posisi dilematis. Terkunci dari banyak sisi. Ia terlanjur berjanji a
Bermaksud merendah, BJ menurunkan intonasi suara sembari telapak tangannya bersedekap di depan dada. "Ya udah. Gue salah gara-gara tadi emosi. Mungkin karena nggak nyangka bakal ketemu lu di sini. Really, really sorry. Mungkin ini juga akibat benturan sosial budaya. Masih banyak yang gue belum ngerti.”Sikap merendah demikian membuat Lichelle jadi agak tenang.“Jadi terserah lu sekarang. Mau ngasih hukuman apapun ke gue, gue pasrah.”“Lu pikir gue sejahat itu?”“Gue ke sini gara-gara Bayu minta untuk ngegantiin dia. Sebetulnya gue juga kurang suka karena waktunya nggak pas. Tapi yah… namanya juga udah terlanjur janji. Itu emang kelemahan gue. Janji is janji. Gue bakal penuhin apapun alasannya. Intinya, gue cuma ingin nolong. Itu aja. Nggak ada maksud lain.”Saat berujar begitu, entah mengapa, insting Lichelle menunjukkan bahwa BJ tidak berdusta. Untuk yang sekali ini sepertiny
Telpon di rumah BJ berdering. “Halo." “Tante, BJ ada?" “BJ pergi. Ini siapa?” “Hayo siapa coba, tante?” Si penelpon melakukan sedikit permainan. “Melinda?” “Idih tante, masa nggak bisa bedain suara cewek dan cowok. Aku Bayu. Ini baru sampe di Surabaya.”“Oh Bayu toh.”“Iya. Itu si BJ jadi pergi kan untuk ngajar seperti yang aku minta.”“Udah, udah.”“Uud
Damai pun tercipta. Tak terganggu ucapan-ucapan ketus yang sempat terlontar di awal pertemuan. Tak juga terganggu guruh hujan yang mulai membahana.Di tengah waktu mengajar, BJ mendadak tersadar bahwa ada sebuah mangkuk penuh berisi cireng di dekatnya. BJ teringat ini adalah apa yang Lichelle sempat singgung ketika ia baru tiba tadi. Bisa jadi gadis itu yang memasak karena toh cireng itu termasuk makanan yang amat mudah dibuat. Feeling BJ menyatakan bahwa Lichelle itu anak orang kaya yang jarang ke dapur. Kalau ia sampai berada dan masak di dapur, most probably, gadis itu hanya akan memasak yang sederhana. Cireng adalah salah satunya.Diplomasi cireng. Jreng....!!!Sebuah ide muncul di benak BJ. Seperti yang sudah dikatakan, ia adalah pengajar yang handal. Dan cireng bisa jadi pintu masuk demi kesuksesan melaksanakan apa yang direncanakan.Camilan serderhana yang disediakan harus jadi penghangat suasana, pengusir ganjalan bagi keduanya.
Sebuah lengking teriakan tiba-tiba terdengar membahana. Beberapa orang berpaling ke sumber suara. Termasuk Maura. Ia sudah berada di tengah jalan dan siap menyeberang ke arah angkot yang sudah menunggu untuk membawanya di seberang jalan ketika ia melihat sebuah motor melaju sangat kencang ke arahnya. Jantung Maura seolah hendak melompat saat melihat motor yang meraung cepat. Dengan jalan searah yang lebar kurang dari empat meter dan di depannya sudah ada angkot, ia sadar berada pada ruang yang amat sempit untuk menghindar. Dengan kecepatan motor – yang kemungkinan adalah si penjambret – demikian tinggi, Maura jadi terpaku. Wajahnya pucat pasi karena sadar bahwa dalam hitungan detik bisa jadi ia akan mengalami sebuah kecelakaan fatal yang luar biasa.&nb
Ketika kursus privat kembali dilanjutkan, Lichelle baru sadar bahwa BJ ternyata bukan hanya jago bermain musik. BJ tak berdusta ketika di awal pertemuan mengatakan ia guru yang hebat. Dengan kemampuan mengajar yang unik, tak heran jika hal ini menolong suasana yang, sekali lagi, awalnya kaku menjadi hangat. Sejam kemudian, Lichelle mulai bisa tersenyum dan tertawa lepas. Malam itu, atas pengawasan BJ, setelah dua jam berlatih, untuk pertamakalinya Lichelle bisa membawakan satu lagu secara penuh tanpa ada bagian yang fals.Sesaat setelah menekan tuts terakhir, Lichelle terperangah. Kaget dan bahagia. Kedua tangannya mendekap mulut. Ia senang sekali. Tidak menyangka bahwa dalam permainan kali ini, hingga tuts terakhir ternyata dia tidak melakukan salah sedikit pun. Lichelle – untuk pertama kalinya - menikmati acara les musiknya.Segera, hubungan keduanya jadi semakin dan semakin cair lagi. Tak ada lagi perasaan marah, jengk