Tawa Charlie sebetulnya terasa ‘garing’ alias kurang lucu bagi Dedot. Di kalimat terakhir malah tidak ada lucu-lucunya sama sekali. Agak heran juga Dedot. Apa yang membuat Charlie mudah sekali tertawa-tawa?
“Lu dari tadi ketawa melulu, Lie. Nggak salah minum obat nih? Tau nggak, terus-terusan ketawa itu nggak bagus.”
“Bisa dicap gila?”
“Bukan cuma itu. Gue jadi keingetan nasib tetangga gue, namanya Engkong Ni’ih. Engkong ini sebetulnya lumayan kaya. Tapi dia jadi miskin gara-gara keseringan ketawa.” Dedot menyeruput lagi minumannya. “Keseringan ketawa ternyata bisa bawa musibah.”
“Bo’ong ah. Dasar ilmiahnya di mana?”
“Engkong itu murah senyum dan malahan gampang banget ketawa. Di pasar dia ketawa, di jalan ketawa, di angkot ketawa. Denger humor garing aja, dia pun ketawa. Kayak lu gitu lah. Suatu hari, gara-gara liat ada kambing dicebokin, dia ketawa ngakak. Huahahaha, gitu. Nah, kejadian itulah yang bikin dia miskin.”
“Kok bisa?”
“Waktu ketawa ngakak ada perampok ngeliat mukanya. Itu perampok jadi tau kalo Engkong Ni’ih orang kaya. Gimana nggak kaya, giginya aja dari emas. Pas Engkong pulang, dirampok tuh rumahnya.”
“Waduh.”
“Kesian hidupnya, Lie. Biasanya kalo dia kepepet, dia kan jual sedikit-sedikit hartanya. Setelah perampokan, dia stres. Hartanya dicolong…. termasuk giginya.”
Akibat terkejut Charlie yang sedang menghirup minuman, tersedak tiba-tiba. Begitu terkejut sampai air minuman yang sempat terminum jadi keluar lagi.
Tersemprot melalui hidung.
*
Saipul pernah tidak naik waktu kelas I. Apip tidak naik waktu kelas II. Dan sekarang keduanya di satu kelas yang sama. Track record kebandelan mereka memang luar biasa. Hari ini kedua-duanya bolos. Bukan karena malas tapi karena menantang guru yang menegur mereka. Kalau hanya tidak mengerjakan PR itu hanyalah dosa kecil buat mereka. Tapi kebandelan mereka sudah lebih dari itu.
Adik kelas dipalak, sudah menjadi kebiasaan mereka.
Teman sekelas ramai-ramai dikurung dalam kelas, itu adalah ulah kebandelan mereka.
Kakak kelas diajak berkelahi, itu cerita lama.
Penjaga sekolah dibuat berantakan pekerjaannya, itu banyak anak yang tahu – walau kemudian mereka tidak berani melaporkan.
Guru dikerjai, itu juga mereka lakukan. Dan khusus untuk yang satu ini mereka sangat jago menutup bukti sehingga tidak ada tuduhan yang bisa diajukan.
Intinya, mereka berdua lantas menjadi public enemy number one. Alias musuh masyarat nomor satu. Tentu saja pengertian masyarakat di sini adalah siswa dan guru di sekolah. Kebengalan mereka kemudian menjadi jalan menjadi kandidat yang cocok yang dibutuhkan oleh Bayu. Tugas mereka sudah jelas dan pasti yaitu tidak boleh lagi ada anak yang mengerjai Bayu. Kalau ketahuan, mereka dihabisi, baik secara verbal maupun fisik.
*
Dalam perjalanan dari toilet menuju kelas BJ, sesuatu yang buruk terjadi. BJ menabrak seseorang yang berjalan dari arah berlawanan persis di tikungan koridor.
“Lu lagi?“ bentak orang itu.
“Aku, eh... gue... nggak sengaja.“ BJ terbelalak melihat orang yang ditabraknya. “Sori, Lichelle.“
“Sori, sori. Tapi teledor jalan terus!“ Lichelle sebagai orang yang baru saja ditabrak BJ mendelik marah. “Lihat nih akibat perbuatan lu! Damned you!“
Ucapan Charlie bahwa Lichelle itu dingin, pemarah, angkuh benar-benar terbukti. BJ merasa menjadi orang terbodoh sedunia ketika melihat akibat perbuatannya. Ia malu betul. Mulutnya ternganga. BJ tak menyangka bisa melakukan perbuatan yang mirip dengan ulah di hari pertamanya di sekolah saat menumpahkan es krim ke baju Lichelle. Hari itu, siang itu, ia menabrak Lichelle yang sedang menikmati es krim coklat dan membuatnya kembali mengotori seragamnya!
“Sori Lichelle, sori. Sori, sori, sori. Gue nggak sengaja. Sumpah, nggak sengaja.“ Begitu kesadarannya pulih BJ langsung nyerocos. Memberi alasan panjang lebar bahwa ia sedang terburu-buru dari toilet menuju kelas.
“Di jam istirahat lu jalan buru-buru kayak gitu emang di kelas ada tugas penting?“
“Nggak sih.“
“Ada yang nungguin?“
“Nggak.“
“Kalo gitu ngapain buru-buru? Bilang aja lu emang sengaja nyari cara untuk ngusilin gue. Iya kan? Iya? Iya?“
“Aku, eh... gue nggak sejahat itu.“
“Terus kenapa? Dimana-mana orang kalo buru-buru itu dari kelas ke toilet karena kebelet. Nah lu malah sebaliknya. Dasar tukang bo‘ong.“
“Gue nggak bo‘ong.“
“Lu mau kasih alasan apa untuk ngebuktiin kalo lu gak bohong?“
“Gue perlu buru-buru ke kelas karena, anu, gue sering diusilin.“
“Sering diusilin gimana? Ngaco.“
“Gue trauma kalo jam istirahat dan lebih suka di dalam kelas aja. Kalo nggak gitu pasti ada aja yang diumpat.“
“Diumpat?“
“Disembunyikan.“
“Bilang dong: di-um-pet-in. Bukannya diumpat. Terus?“
“Iya, mulai dari penggaris, kalkulator, buku, tas, sepatu. Semua. Mangkanya gue perlu buru-buru ke kelas. Kalo kelamaan dikit aja pasti ada yang diumpetin.“ BJ mengeluh. “Gue udah ngurung diri dalam kelas tapi tetap aja kita bisa ketemu dan konflik lagi. Kurang apa lagi usaha gue untuk ngurangi masalah dengan lu?“
“Lu terlalu lugu sih,“ walau intonasi Lichelle tetap galak BJ merasa gadis itu seperti sedikit memahami persoalannya.
Mendadak muncul sepasang siswa teman sekelas BJ berlari-lari keluar sambil membawa sebuah tas. Dari tingkah polahnya, kentara bahwa keduanya hendak menjahili pemilik tas dengan menyembunyikannya.
“Joker dan Cat Woman lagi beraksi,“ bisik BJ sambil memberi isyarat agar Lichelle diam saja.
“Siapa?““Nama aslinya sih Wendi, si Joker. Kalo yang cewek itu, Cat Woman, namanya Wenni.“Akibat terlalu fokus, kedua orang yang dijuluki sebagai penjahat musuh Batman itu tidak menyadari keberadaannya. BJ masih diam. Hendak menyaksikan ulah apa yang hendak mereka lakukan. Salah seorang kini berjongkok dan yang kedua dengan santainya berdiri di atas punggung orang pertama. Tangan orang kedua menjulurkan tas ke sebuah dahan pohon mangga yang kebetulan sedikit menjorok ke koridor dekat kelas.Paham sekarang bahwa tasnya hendak disembunyikan dengan cara digantung di dahan pohon, BJ tiba-tiba mendehem keras. Sontak keduanya menoleh dan langsung tersipu ketika melihat siapa yang tadi mendehem. Tapi walau sudah tertangkap basah sedang mengusili, tak seorang pun yang berniat membatalkan misi usil tersebut. Joker, yang ada di bawah, tersipu tapi tetap berjongkok. Yang di atas – gadis berjulukan Cat Woman &ndash
Saat ditegur seperti itu kemarahan Bayu muncul. Ia balik mendamprat orang-orang yang tadi menegur. Situas tentu saja menjad ramai. Kasir d konter memberi isyarat agar petugas keamanan mendamaikan. Begitu petugas itu datang ke lokasi konter, situasi sudah lebih panas karena Bayu tidak terima ditegur seperti itu. Tak ayal hal ini membuat orang-orang yang antri tadi jadi tak tahan untuk tidak mengumpat. Bayu semakin marah dan akibatnya perang mulut pun tak terhindarkan. Dalam suatu kesempatan ia menghina tetangga yang tadi disalip. “Jadi orang kaya jangan sombong.“ “Kalo aku sombong emang kenapa? Itu hak aku kalo nyombongin diri bahwa aku kaya. Kenapa jadi kamu yang repot? Bilang aja kamu sirik nggak bokap tajir melintir seperti aku.“&n
“Iya.”BJ menoleh ke kanan-kiri sebelum berbisik. “Ini buat… Ariel? Cewek lu?”“Dasar dodol! Ariel itu bokapnya gue!”“Masa’ panggil bokap cuma nama langsung?”“Yah, bokap gue bertahun-tahun maunya dipanggil begitu. Suka-suka dia dong,” jawab Charlie tandas.“O.”Mata Charlie kini terpicing dan menatap BJ dengan galak. “Emang sebelumnya waktu lu pikir Ariel itu cewek gue, alat cukur itu buat cukur apaan?”“Bulu jem…. uhukkk…” BJ terbatuk lagi.“Jangan pura-pura batuk. Hayo mau omong bulu apa lu!”“Bulu jem-ari.”“O, kirain. Hehe…”“Kirain apa?”“Kirain lu mau ngomong bulu jem-pol.”* Kepala sekolah bikin rapat darurat. A
Sebagai asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja, Mbak Wati kenal baik tabiat Lichelle. Sekilas, bagi yang kurang mengenalnya, Lichelle itu dianggap sombong, angkuh, pemarah. Ia menjaga jarak dengan banyak orang dan banyak pula yang ketika berbuat baik padanya akan ditanggapi dengan penuh kecurigaan. Lichelle terkadang pantas dikasihani. Itu menurutnya. Alasannya, sifat pemarah, angkuh, dan dingin dalam dirinya bukannya tanpa sebab. Ayahnya begitu sibuk berbisnis sehingga jarang pulang ke rumah untuk bercengkerama dengan isteri dan anaknya. Situasi makin diperparah karena kecurigaan bahwa Papa, sang ayah, sepertinya memiliki wanita lain. Itu tuduhan yang mengada-ada sebetulnya tapi sudah ‘sukses’ menjadikan puteri mereka menjadi gadis pemarah.
“Nonton di Youtube malah jadi bingung. Resepnya banyak banget. Lichelle jadi nggak tau mau ikut yang mana.““Kamu bikin buat apa?““Iseng aja. Tapi yang ini pasti enak koq,“ ia meyakinkan. “Pasti yummy karena Lichelle udah cicipin adonannya.““Ngomong-ngomong soal adonan. Sebelumnya Mbak tau kamu udah bikin adonan. Berarti ini kamu bikin adonan baru kan? Hayo ngaku. Terus adonan lama mana?“Malu-malu, Lichelle menjawab. “Dibuang.““Nggak enak?““Ya iyalah. Kalo enak masa‘ dibuang.““Yang bikin gak enak apa?““Lichelle salah ambil tepung. Salah comot. Nyebelin. Bener-bener nyebelin banget deh. Idih...““Koq ngedumel. Gimana ceritanya bisa salah comot?““Di dekat dapur ada plastik kiloan isinya bubuk putih. Lichelle pikir itu tepung terigu. Eh, ternyata bukan. Hhhhh, ngejeng
Kasihan mereka yang dari golongan ekonomi lemah karena ketika hendak membeli untuk kebutuhan sehari-hari barang menjadi langka. Dan hukum ekonomi pasar pun terjadi. Rakyat kecil tercekik karena kelangkaan barang berarti membuat harga makin terkerek naik. Di kota Jakarta, kasus warga yang terkena virus atau istilah ilmiahnya ‘positivity rate’ semakin bertambah. Beberapa negara sudah ancang-ancang untuk menutup pintu perbatasan dengan Indonesia. Indonesia memang tidak menjadi kacau. Fundamental ekonomi yang kuat membuat negara tetap bertahan. Namun seperti biasa dimana dalam keadaan kurang mengenakan selalu saja muncul kaum oportunis. Pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan seperti itu untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Di bidang politik pun seperti itu. &n
BJ mengangguk. Nathan memang adalah panggilan Bayu terhadap dirinya ketika mereka di Sumatera. Tidak perlu menjadi jenius untuk paham mengapa Bayu begitu ngotot memastikan tugasnya benar-benar tergantikan oleh BJ. Pantas pula mengapa Bayu ingin BJ tidak telat datang. Bayu naksir berat terhadap Lichelle dan demi tujuan itulah dia tak ingin Lichelle jadi kecewa sekecil apapun. Bujukan Bayu pada BJ agar mengganti posisinya punya satu maksud yaitu memperlancar pendekatan Bayu terhadap Lichelle. Yang tak Bayu bayangkan ialah bahwa BJ dan Lichelle ternyata saling kenal. Oh, seandainya Bayu tahu, tentu tak akan ia secara sembrono mengumbar kejelekannya sendiri. Kejelekan berupa kebiasaan mudah gonta-ganti pacar yang terlanjur ia sempat beberkan pada BJ tempo hari di mal! BJ bergidik ketika menyadari bahwa secara tanpa sengaja Bayu telah menempatkannya pada posisi dilematis. Terkunci dari banyak sisi. Ia terlanjur berjanji a
Bermaksud merendah, BJ menurunkan intonasi suara sembari telapak tangannya bersedekap di depan dada. "Ya udah. Gue salah gara-gara tadi emosi. Mungkin karena nggak nyangka bakal ketemu lu di sini. Really, really sorry. Mungkin ini juga akibat benturan sosial budaya. Masih banyak yang gue belum ngerti.”Sikap merendah demikian membuat Lichelle jadi agak tenang.“Jadi terserah lu sekarang. Mau ngasih hukuman apapun ke gue, gue pasrah.”“Lu pikir gue sejahat itu?”“Gue ke sini gara-gara Bayu minta untuk ngegantiin dia. Sebetulnya gue juga kurang suka karena waktunya nggak pas. Tapi yah… namanya juga udah terlanjur janji. Itu emang kelemahan gue. Janji is janji. Gue bakal penuhin apapun alasannya. Intinya, gue cuma ingin nolong. Itu aja. Nggak ada maksud lain.”Saat berujar begitu, entah mengapa, insting Lichelle menunjukkan bahwa BJ tidak berdusta. Untuk yang sekali ini sepertiny