Cleo mendapat kabar kalau rumahnya sudah ada yang menawar. Dia senang sekaligus sedih karena harus pergi dari rumah besar peninggalan papanya. Tapi apa boleh buat, rumah itu memang harus di jual untuk membayar biaya operasi mamanya yang sudah lama koma dan berada di rumah sakit.
Kini dia tinggal mengemasi barang-barangnya untuk tinggal di apartemen sederhana yang dia beli dengan uang tabungannya. Apartemen sederhana, hanya ada satu kamar kecil, dapur, kamar mandi dan juga ruang tamu saja. Memang kecil, tapi lumayan untuknya tinggal di sana.
"Nona, apa anda tidak keberatan saya tinggal di apartemen anda?" tanya Emily karena dia merasa tidak enak harus ikut dengan Cleo.
"Tidak apa, Emily. Aku tinggal sendirian rasanya sepi, jika ada kamu aku akan lebih baik. Nanti aku cari pekerjaan setelah operasi pembuluh darah mama minggu depan." kata Cleo.
"Kalau begitu, saya juga akan mencari pekerjaan juga. Mungkin nanti jadi pelayan toko bunga, saya akan melamar pekerjaan." kata Emily.
"Ya, terserah kamu saja. Oh ya, apa semuanya sudah di beresi? Karena dua hari kita di beri waktu untuk mengemasi barang-barang kita." kata Cleo.
"Iya nona, semuanya hampir selesai. Apakah barang perabot juga di bawa?" tanya Emily.
"Tidak, yang terlalu berat jangan di bawa. Semuanya sudah di hitung, aku membawa yang sesuai kebutuhan saja. Ranjangku dan lemari serta barang kecil lainnya, semuanya sudah di tawar oleh penjualnya." kata Cleo.
Mereka sedang asyik mengemas barang masing-masing, satpam rumah memberitahu pada Emily kalau ada tamu yang datang bertemu dengan Cleo.
"Nona, ada tamu di depan." kata Emily menyampaikan pesan dari satpam.
"Tamu? Siapa?" tanya Cleo.
"Saya tidak tahu nona, katanya laki-laki." jawab Emily.
Dahi Cleo mengerut, entah siapa laki-laki yang datang bertamu di rumahnya yang sebentar lagi sudah dia tinggalkan. Tapi kemudian dia ingat, mungkin pemilik rumah yang baru datang berkunjung. Cleo pun segera menemui tamu itu, berjalan menuju ruang tamu yang cukup lumayan jauh dari kamarnya di lantai dua.
Langkah pasti menuju ruang tamu, tapi kemudian langkah kakinya melambat ketika melihat sebuah punggung tegap membelakanginya berdiri sedang memandang foto besar kedua orang tua Cleo.
Perlahan Cleo mendekat, menatap punggung tegap itu dengan kedua tangan di masukkan ke dalam kantong celananya.
"Maaf, anda siapa?" tanya Cleo berdiri di belakang laki-laki itu.
Laki-laki itu berbalik perlahan. Menatap wajah Cleo dengan senyuman menawan, mata berwarna kecokelatan dan wajah tampan membuat Cleo takjub dan kagum. Laki-laki tampan itu masih tersenyum melihat keterpakuan Cleo memandanginya.
"Ehem! Apakah nona ini Cleopatra Simpson?" tanya laki-laki itu masih dengan senyumannya.
"Emm, ya. Itu nama saya." jawab Cleo sudah bisa menetralkan hatinya karena takjub pada wajah tampan laki-laki di depannya.
"Oh, syukurlah. Aku akhirnya menemukanmu, ayah angkat ternyata memiliki anak yang sangat cantik." ucap laki-laki itu.
"Ayah angkat?" ucap Cleo bingung.
Laki-laki itu mendekat menjabat tangannya pada Cleo, dan gadis itu pun menyambut jabatan tangannya.
"Kenalkan, saya Nick Carter." kata laki-laki bernama Nick.
"Ah ya, saya Cleopatra Simpson. Silakan duduk, Tuan Nick." kata Cleo.
"Terima kasih."
Nick pun duduk di sofa panjang, Cleo duduk di kursi sofa single. Dia masih heran dengan kedatangan Nick ke rumahnya, siapa laki-laki itu Cleo tidak tahu.
"Maaf kalau saya bertanya, apakah anda kenal dengan papaku? Atau papaku pernah memiliki sangkutan dengan anda?" tanya Cleo.
"Tepat sekali, saya kenal Tuan Simpson dulu sewaktu ada di Texas. Waktu itu Tuan Simpson tinggal di sana selama dua tahun, Tuan Simpson sangat menyayangiku dan menganggap diriku sebagai anak angkatnya. Aku sangat berterima kasih sekali pada Tuan Simpson telah membantuku waktu di Texas dulu." kata Nick bercerita tentang pertemuannya dengan papanya Cleo.
Cleo sendiri bingung, kenapa Nick menceritakan itu. Padahal dia baru datang dan baru kenal, apakah dia sedang menipunya dengan cerita-ceritanya itu?
"Maaf Tuan Nick, saya tidak tahu papaku itu punya anak angkat di Texas. Memang benar dulu papaku tinggal di Texas selama dua tahun lebih sebelas tahun silam, tapi papaku tidak pernah bercerita kalau beliau punya anak angkat di Texas." kata Cleo ragu akan cerita Nick itu.
"Hahah, benar. Nona meragukan cerita saya, tapi saya ada buktinya kalau saya ini adalah anak angkat dari Tuan Simpson. Beliau memberikan sebuah surat sebagai tanda kalau saya adalah anak angkat Tuan Simpson." kata Nick lagi.
Cleo diam, dia memperhatikan apa yang di lakukan Nick. Laki-laki itu membuka tasnya dan mengambi sebuah surat bertuliskan tangan dan sebuah tanda tangan di dalamnya.
"Ini suratnya, ini surat yang di tulis Tuan Simpson mengenai diri saya sebagai anak angkatnya. Di sana tertera nama dan tanda tangan Tuan Simpson." kata Nick menyerahkan surat itu pada Cleo.
Cleo menerimanya, melihat memang di dalam surat itu ada tanda tangan papanya yang tidak pernah berubah hingga akhir hidupnya. Cleo menghela napas panjang, tidak ada yang berarti surat itu karena papanya sendiri sudah tidak ada.
"Apa Nona percaya? Saya anak angkat Tuan Simpson?" tanya Nick.
"Aku tidak tahu, meski pun memang di surat itu ada tanda tangan papaku. Tapi aku tidak bisa menganggap kamu adalah kakak angkatku atau adik angkatku, karena papaku sudah tiada." kata Cleo.
"Aku pernah mendengar cerita dari Tuan Simpson, kalau beliau memang memiliki anak perempuan. Berarti nona, usiaku sekarang ini dua puluh tujuh tahun. Katanya anak Tuan Simpson nona Cleo lebih tua lima tahun dariku. Itu artinya nona adalah kakak angkatku dan aku adik angkat nona Cleo." kata Nick lagi.
Cleo menggeleng, dia sedikit pusing dengan penjelasan Nick itu. Dia hanya tidak ingin apa yang telah di miliki sisa-sisa harta dan kekayaan papanya tidak mau jatuh pada Nick yang mengaku sebagai adik angkatnya.
"Lalu, apa yang kamu inginkan? Apa kamu menginginkan kekayaan papaku?" tanya Cleo.
"Tidak."
"Lalu apa?" tanya Cleo heran.
"Hanya pengakuan darimu, kalau aku punya kakak angkat perempuan cantik sepertimu." jawab Nick.
"Setelah dapat pengakuan dariku? Apa lagi yang kamu inginkan? Kamu tahu papaku sudah tiada?" tanya Cleo.
"Saya tahu. Saya tahu dari beritanya yang sampai di Texas, kalau Tuan Simpson ayah angkatku itu sudah meninggal bunuh diri. Saya turut berduka cita dengan meninggalnya ayah angkat." kata Nick.
"Ya, terima kasih." jawab Cleo.
"Oh ya, apakah nona Cleo tetap tinggal di rumah ini? Sementara saya tinggal di New York selama satu bulan ini karena ada pekerjaan. Jadi saya bisa sering datang kesini menjenguk kakak angkatku." kata Nick.
"Tidak, rumah ini sudah saya jual. Dan dua hari lagi saya akan pindah ke apartemen baruku." jawab Cleo.
"Di jual? Apakah sudah ada pembelinya?" tanya Nick.
"Ya, makanya saya harus pindah dalam dua hari ini." jawab Cleo.
"Aah, sayang sekali. Lalu kakak angkat tinggal di apartemen? Di mana? Biar saya bisa mampir selama masih ada di New York ini." kata Nick.
Cleo diam, dia bingung sendiri antara percaya atau tidak. Tatapan Nick pada Cleo membuat gadis itu jadi malu dan menunduk.
"Di kota Queens." jawab Cleo.
"Waah, agak jauh dari New York City. Saya tinggal di sana sementara pekerjaan saya berada. Tapi tidak mengapa, nanti saya akan sering mampir di apartemen kakak angkat." kata Nick lagi.
"Terserah anda saja, Tuan Nick."
"Hahah, jangan panggil aku Tuan. Panggil saja Nick, aku adik angkatmu kakak angkat."
"Kalau begitu, kamu juga panggil namaku saja. Cleo." ucap Cleo.
"Baiklah Cleo, kita adalah saudara angkat?"
"Terserah."
Nick tersenyum, dia senang bisa bertemu dengan anak dari ayah angkatnya sekarang. Hanya sebentar Nick berada di rumah Cleo itu, dan dia pun pamit kembali lagi ke hotelnya.
"Apa bisa aku minta nomor teleponmu, Cleo?"
"Eh?"
_
_
*********
Satu minggu setelah operasi mamanya, Cleo bukannya lega karena operasi mamanya telah selesai. Tapi masalah baru datang lagi, ternyata operasinya harus dua kali untuk mengangkat darah yang sudah beku di dalam otak mamanya. Cleo benar-benar bingung dan pusing dengan keadaan itu."Nona Cleo, penyumbatan itu terlalu lama di otaknya. Seharusnya satu bulan lalu mama anda di operasi, tapi anda selalu mengulurnya. Jadi darahnya sudah membeku lebih dulu di dalam otak. Makanya, sekarang harus mengangkat sisa-sisa darah beku itu di dalam otak mama anda. Karena pembuluh darah pecah itu yang menyebabkan koma berkepanjangan." kata dokter memberitahu Cleo.Dia menjelaskan di bagian mana saja darah membeku sehingga menimbulkan penyumbatan pada otaknya. Hasil CT scan itu di tunjukkan pada Cleo dan di jelaskan oleh dokter bedah yang menangani mamanya."Lalu, kapan bisa di operasi lagi dokter?" tanya Cleo."Ya, dalam dua minggu paling cepat. Itu pun bekas operasi kemarin itu sudah kering dan penyumbatan
Cleo sudah bekerja di kantor Nick, dia di tempatkan sebagai direktur seperti dulu dirimya bekerja. Hanya saja, dia di tempatkan di bagian direktur yang membawahi beberapa manajer. Cleo bertanggung jawab pada setiap manajer di perusahaan besar yang di pimpin oleh Nick.Ternyata, Nick adalah direktur utama dari perusahaan besar yang dia kelola dengan beberapa dewan direksi pemegang saham. Cleo baru tahu, tentu saja Nick mau membiayai perawatan rumah sakit mamanya karena dia memang seorang direktur utama atau seorang CEO."Kamu di rekrut oleh tuan Nick ya?" tanya salah satu direktur personalia, Nancy."Ya, dia itu ...." Ucapan Cleo menggantung, ragu dia mau mengatakan kalau Nick adalah adik angkatnya. Karena baru beberapa minggu dia kenal Nick, jika dia mengaku sebagai saudara angkat Nick. Maka akan di tertawakan oleh para pegawai di kantor."Hemm, Tuan Nick memang baik. Dia selalu memasukkan pegawai baru dan di tempatkan sesuai kemampuannya. Dan kudengar kamu itu dulunya adalah seorang
Setiap hari Cleo dan Nick semakin dekat, bahkan sudah tidak ada kecanggungan di antara mereka karena orang asing.Malam pesta yang di janjikan antara teman-teman Nick itu sudah tiba saatnya. Nick dan empat teman rekan bisnisnya hanya berkumpul-kumpul di halaman belakang dengan pesta barbeqyu.Nelson, laki-laki berkulit hitam dan berambut cepak. David, dia berkulit putih rambut cokelat dan juga bertubuh atletis. Ramon, dia tampan dan juga menarik serta Nickolas sama halnya dengan Nick bermata cokelat dan rambut putih.Mereka berkumpul bersama di halaman belakang, sambil membicarakan pekerjaan dan juga kekasih mereka masing-masing."Nick, katamu ada gadis yang mau di kenalkan? Siapa dia? Cantikkah?" tanya Ramon."Hemm, ya. Dia kakak angkatku, namanya Cleo. Dia juga tinggal di rumah ini." jawab Nick menyesap minumannya."Oh ya? Waah, apa Shopia tidak keberatan?" tanya Nickolas."Tidak kurasa, dia sibuk bekerja di New Jersey." jawab Nick."Hei, kau mengambil kesempatan membawa dia ke ruma
Teman-teman Nick masih tidur, hari Minggu libur sehingga mereka bebas bangun kapan saja. Begitu juga dengan Nick, setelah dia selesai bercinta dengan Cleo laki-laki itu kembali ke halaman belakang bergabung dengan Ramon dan Nickolas yang masih kuat belum juga mabuk.Tapi dua jam kemudian Nick pun pergu juga ke kamarnya. Dia sangat mengantuk dan juga mabuk, tapi ingatannya akan malam itu bercinta dengan Cleo membuatnya bahagia seketika.Kini pagi menjelang, Cleo pun menggerakkan matanya. Membuka perlahan, kepalanya masih terasa sakit."Aah, semalam aku mabuk berat." ucap Cleo.Dia duduk masih memegangi kepalanya yang pening. Dia belum sadar jika tubuhnya tanpa sehelai benang pun, ketika membuka matanya dia melihat banyak sekali tanda merah di tubuhnya. Cleo pun kaget, dia memperhatikan seluruh tubuhnya yang banyak sekali tanda merah."Apa yang terjadi semalam?" guman Cleo.Dia mengingat dari awal sampai dia mabuk itu, dia ingat kalau dirinya mabuk berat tapi masih sadar. Dia di gendong
Sejak malam itu, Cleo merasa canggung jika berhadapan dengan Nick secara dekat. Hatinya semakin terpesona dengan laki-laki yang dia anggap saudara angkat itu. Dia sering menghindar jika berdekatan dengan Nick, ingatan malam itu membuatnya jadi jatuh hati pada pesona Nick.Pagi hari, Cleo sudah siap untuk pergi ke kantor seperti biasa dengan Nick. Dia merasa tidak enak hati, tapi Nick memaksanya untuk berangkat ke kantor bersama. Begitu juga dengan pulang kantor di sore hari, tapi Cleo menolak pulang bersama Nick."Ayo naik." kata Nick ketika mereka pulang kerja."Nick, maaf aku tidak pulang denganmu hari i ini. Aku ada janji dengan teman. Pulanglah sendiri, aku mungkin akan pulang malam." kata Cleo."Mau jalan dengan teman? Siapa?" tanya Nick penasaran sekaligus kaget."Ramon." jawab Cleo."Waah, kamu sudah dekat dengannya ternyata. Hahah!" ucap Nick tertawa canggung."Iya, dan terima kasih ya kamu mengenalkan aku dengan Ramon. Dia baik juga dan menghormatiku." kata Cleo."Waah, benar
Shopia Lawrance, gadis cantik yang bekerja sebagai model di internasional. Dia tinggal di New Jersey karena kantor agen modellingnya berada di sana. Bukan hanya sebagai model saja, dia juga mempunyai agensi modelling di kota itu juga. Jadi, kesibukannya sangat banyak di kota tersebut.Shopia adalah kekasih Nick, laki-laki yang bekerja di perusahaan besar se bagai CEO itu. Mereka jarang bertemu dalam satu tahun tetakhir, Nick sibuk dengan pekerjaannya dan Shopia juga sibuk dengan dunia modellingnya. Keduanya bertemu ketika papanya Shopia menjadi pemegang saham di perusahaan besar di mana pemegang saham itu ada beberapa orang dan salah satunya adalah papanya Shopia."Biarkan Nick yang jadi pimpinan perusahaan, dia kan kini sudah jadi pacarku pa." kata Shopia waktu itu sebelum Nick menjabat jadi pimpinan perusahaan besar."Ya, papa kira Nick bisa memimpin perusahaan dengan baik. Meski usianya masih sangat muda, tapi sepak terjangnya dalam dunia bisnis cukup lumayan. Papa akan umumkan Nic
Nick langsung pergi ke kantornya sebelum Shopia bangun. Dia hanya memberi catatan kalau dirinya berangkat ke kantor. Saat ini Nick sangat gusar karena Cleo berangkat sendiri, kemarin gadis itu masih mau berangkat bersama ke kantor.Dia mengetuk pintu kamar Cleo, tapi tetap tidak ada jawaban. Dan tentunya gadis itu sudah berangkat lebih dulu ke kantor."Kenapa dia tidak membangunkanku pagi ini." ucap Nick.Nick tidak sadar kalau di rumahnya ada Shopia, apa lagi semalam dia bercinta dengan Shopia. Tapi pikirannya pada Cleo, dia pun sadar saudara angkatnya itu mungkin sudah berangkat lebih dulu."Aah, sial. Kenapa aku lupa kalau di rumahku ada Shopia, Cleo pasti sudah berangkat sendiri ke kantor." ucap Nick.Dia lalu berjalan pergi dari kamar Cleo, dia berjalan langsung keluar rumah melewati anak tangga menuju kamarnya. Shopia berdiri di atas tangga paling atas, masih mengenakan kimono menatap kepergian Nick yang tak pamit padanya. Dia pun mengejar Nick menuruni tangga."Nick, kamu langs
Sore hari, Cleo seharusnya pulang lebih cepat. Tapi dia sengaja ingin berlama-lama di kantornya, memainkan laptopnya untuk memeriksa semua pekerjaan yang memang sudah beres semua.Tok tok tok.Pintu di ketuk dari luar, Cleo melirik ke arah pintu. Tidak peduli siapa yang mengetuk, tapi kemudian pintu terbuka dan tampak Nancy muncul. Dia masuk menghampiri Cleo."Kamu tidak pulang?" tanya Nancy."Aku harus memeriksa semua pekerjaanku." jawab Cleo beralasan.Tujuannya adalah dia tidak mau pulang dengaj Nick. Bayangan akan kemesraan dan cumbuan Nick dan Shopia tidak mau ada di otaknya saat ini."Hemm, padahal kulihat pekerjaanmu sudah selesai. Apa kamu tidak mau pulang dengan bos tampan itu?" tanya Nancy."Biarkan saja, aku masih sibuk. Aku bisa pulang sendiri." kata Cleo lagi."Baiklah, aku pulang lebih dulu ya.""Oke."Nancy berbalik dan keluar dari ruangan Cleo. Gadis itu pun melepas kursornya dan menyenderkan punggungnya di kursinya. Di pejamkan matanya dan menarik napas panjang. Tiba-
Tiga hari Cleo menginap di rumah sakit setelah melahirkan. Mereka akhirnya kembali ke apartemen dengan anak yang cantik dan lucu, Nick sangat bahagia. Kini dia menjadi seorang dady, dia juga harus membantu Cleo merawat anaknya itu."Aku akan membantumu mengurus anak kita, sayang," kata Nick menggendong anaknya.Dia mencoba menggendong anak yang baru empat hari itu, awalnya dia canggung dan takut jatuh. Tapi di rumah sakit dia belajar dengan suster yang merawat dan mengurus anaknya selama Cleo belum pulang. Nick sangat antusias menggendong anaknya itu, meski baru tiga kali belajar tapi dia sudah bisa dan menguasainya."Kamu sudah membantuku selama ini, Nick," ucap Cleo."Ya, tapi aku akan mengurus Agatha sampai dia besar. Aku sangat senang dengan anak-anak, dulu Shopia tidak menginginkan anak jika kelak aku bersama dengannya selamanya," kata Nick tersenyun getir mengingat waktu dia masih bersama dengan Shopia.Cleo menatap kekecewaan di wajah laki-laki itu, tapi seketika berubah wajah
Satu bulan kemudian, Cleo dan Emily pindah ke apartemen baru yang di beli Nick untuk kekasihnya dan juga pelayannya Emily. Ada dua kamar di apartemen baru itu, salah satunya memang untuk Cleo dan Nick dan satunya lagi untuk Emily. Nick sengaja mengambil apartemen dengan dua kamar, dapur yang terpisah juga bagian untuk tempat laundry.Mereka sedang membereskan barang-barang, Cleo tidak di izinkan ikut membereskan barang-barang. Dia hanya duduk saja, memperhatikan Emily dan Nick membereskan barang-barang di apartemen itu."Aku ikutan membereskan barangnya ya? Bosan kalau harus melihat kalian membereskan sendirian," kata Cleo."Siapa bilang sendiri? Aku dan Emily, sudah kamu diam saja. Jaga anak kita, jangan sampai protes karena mamanya bandel," ucap Nick.Cleo cemberut, tapi dia menurut. Alih-alih hanya diam saja, dia pun pergi menuju dapur membuat makanan cemilan untuk Nick dan Emily. Nick awalnya melarang Cleo beraktivitas, tapi Cleo memaksanya."Kalau aku diam saja, kalian makan apa?
Nick dan Liu sampai di tempat rumah teman Liu itu. Mereka melihat apartemen dari jauh tampak megah dan kelihatan bagus, jika melihat luas halaman sekitar itu, banyak sekali pepohonan dan juga area bermain anak- anak. Nick sangat suka dengan gedung apartemen itu, meski dia belum tahu di dalamnya."Ini sepertinya menyenangkan, di lihat sekeliking ada tamannya, juga taman untuk bermain anak-anak. Dan di ujung sana, ada sekolah? Waah, ini menarik sekali," ucap Nick merasa takjub dengan apartemen itu."Iya, temanku ini sebenarnya dia menanam saham juga di perusahaan yang membuat apartemen ini, dia juga mengambil satu unit di dalamnya. Katanya masih banyak yang belum mengambil, tapi karena gedungnya berlantai puluhan. Jadi meski sudah banyak yang mengambil, masih ada juga sisanya," kata Liu."Oh ya Liu, kamu kan tinggal di Amerika cukup lama. Dia tinggal di sini, kalian sering berhubungan?" tanya Nick."Hahah, dia itu yang memiliki toko di kota pecinan di sana. Ada beberapa toko, jadi aku t
Nick menginap di rumah susun milik Cleo, dia tidur sekamar dengan wanita pujaannya yang sedang mengandung anaknya itu. Mendekap erat dari belakang, sangat nyaman dan hangat. Sungguh, Nick begitu bahagia bisa menjumpai Cleo lagi. Lebih bahagia dia sudah tidak punya beban apa pun, perusahaan, Shopia semuanya sudah dia lepaskan. Kini dia hanya ingin membahagiakan Cleo dan calon anaknya."Cleo, apa kamu akan tetap tinggal di sini selamanya?" tanya Nick mencium tengkuk wanita buncit itu."Entahlah Nick, di negara ini nyaman buatku. Aku tidak mau kembali lagi ke New York, atau ke kota Queens," jawab Cleo."Ini bukan negara kita, Cleo. Kita harus membuat visa setiap dua tahun sekali, lagi pula visa kita juga harus di ganti," kata Nick."Iya, aku memalai visa turis selama ini. Apa harus di ganti?""Tentu saja, aku akan membuatkannya. Setelah melahirkan, kamu bisa melamar kerja di perusahaan orang Amerika. Aku juga akan mencari pekerjaan di sini," kata Nick.Cleo membalikkan tubuhnya, kini dia
Emily sudah menyiapkan makanan untuk Cleo, dia membawa nampan berisi makanan, buah serta jus jeruk. Nick menghampiri Emily, mengambil nampan dari tangannya."Aku yang bawa, Emily. Aku juga ingin bicara banyak dengannya," kata Nick."Baik tuan," ucap Nick.Nick tersenyum, dia pun segera membawa nampan berisi makanan. Dadanya berdetak kencang, ingin sekali dia memeluk wanita yang selama ini di rindukannya. Tapi dia harus beradaptasi lebih dulu, pastinya Cleo akan menolaknya lebih dulu.Tok tok tok.Nick mengetuk pintu, tak ada suara dari dalam kamar. Nick mengetuk sekali lagi, dan terdengar suara Cleo menyuruh masuk.Nick menarik handle, membuka perlahan pintu kamar. Tampak Cleo sedang membereskan beberapa baju di masukkan ke dalam lemari. Nick terdiam melihat apa yang di lakukan Cleo, dia melangkah masuk menuju meja. Meletakkan nampan berisi makanan untuk Cleo, berdiam diri menatap Cleo yang masih belum sadar akan kehadirannya.Nick tersenyum tipis, dia melangkah mendekati Cleo. Berdir
"Aku merindukanmu, Cleo."Cleo terpaku di depan pintu, matanya tidak berkedip beberapa detik. Tapi kemudian dia menunduk, tangannya memegangi perutnya yang sudah buncit. Arah mata Nick beralih pada perut Cleo, dia juga tertegun dengan perut yang sudah membesar itu.Baik Emily, Cleo, dan Nick masih diam saja. Tapi Liu, dia menatap ketiganya secara bergantian. Dia tersenyum kemudian membuyarkan ketiganya."Apa, kita akan di sini terus? Sampai kapan?" tanya Liu dengan senyuman di bibirnya.Emily tersadar, dia tersenyum kemudian menoleh ke arah Cleo."Nona, kita suruh masuk mereka? Anda juga harus bicara banyak dengan tuan Nick," kata Emily.Cleo akhirnya mengangguk, dia berbalik melangkah masuk ke dalam rumah susun berukuran kecil itu. Emily menyuruh Nick dan juga Liu masuk, dia merasa senang akhirnya Nick menemukannya dan juga Cleo.Beberapa bulan setelah tinggal di rumah susun itu, dia sering mendapati Cleo menangis karena merindukan Nick. Mungkin karena bawaan janin yang ada di kandun
"Nona, apa anda mau bekerja sama?" tanya Nick pada petugas informasi.Gadis berambut kuncir bermata sipit itu menatap aneh pada Nick, apa maksudnya bekerja sama dengannya?"Maksud anda apa tuan?" tanya gadis berambut di kuncir itu."Begini, saya sedang mencari seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika. Dia pernah datang ke rumah sakit ini memeriksakan diri, apa anda bisa mencarikannya untukku?" tanya Nick."Pasien yang datang kesini itu banyak tuan, bahkan dari berbagai negara juga ada. Yang dari Eropa atau dari Rusia juga ada, dan bahkan dari Amerika juga ada banyak. Karena di rumah sakit ini memang bebas pengunjung, tapi data pengunjung juga di jaga oleh kami. Makanya kami tidak bisa memberitahukan data pada sembarang orang," kata petugas itu.Nick putus asa, dia bingung dengan informasi yang susah di dapatkan. Liu pun maju, dia berbicara dengan petugas itu dengan bahasanya sendiri. Entah apa yang di bicarakan Liu dengan petugas itu, Nick hanya memperhatikan saja. Tapi dia berhar
Beberapa hari Nick tinggal di rumah nenek Liu, dia sangat senang sekali meski masih ada kegundahan di hatinya belum menemukan keberadaan Cleo. Pagi ini dia bersiap untuk pergi ke rumah sakit X, di mana Cleo pernah melakukan pemeriksaan. Dan kali ini dia akan di antar oleh Liu, kini dia sedang bersiap setelah melakukan kegiatan membantu neneknya Liu."Jadi kamu ingin ke rumah sakit X itu?" tanya Liu."Ya, aku ingin pergi kesana. Kamu bisa mengantarku kesana?" tanya Nick."Tentu, aku akan mengantarmu kesana," jawab Liu."Terima kasih sebelumnya, Liu. Kamu banyak membantuku di sini," ucap Nick."Tidak masalah, aku senang membantumu Nick," ucap Liu lagi.Mereka pun segera pergi, sebelumnya berpamitan pada nenek Liu."Nek, aku dengan Nick pergi dulu. Mungkin pulang sore hari," kata Liu."Oh, benarkah? Apa kamu mau pergi ke rumah pamanmu?" tanya neneknya."Tidak nek, kami akan mencari kekasih Nick. Mungkin sampai sore," jawab Liu."Aah ya, kasihan sekali dia harus kehilangan kekasihnya di s
Sedari hotel pagi ini, Nick dan Liu cek out untuk pergi ke rumah neneknya Liu. Dia berniat tinggal sementara di rumah neneknya Liu, bila perlu dia akan membayar sewa tempat tinggal di sana. Agar tidak mencari apartemen atau rumah sewa lagi, karena di Guangzhou dia tidak mengenal siapa pun. Beruntung bisa bertemu dengan Liu, laki- laki yang sudah lama tinggal di New York tapi masih ingat akan neneknya di negara kelahirannya."Kamu masih ingat sama nenekmu saja, itu sangat mengharukan. Sepertinya kamu sangat sayang sekali dengan nenekmu," kata Nick."Ya, nenekku itu sekaligus orang tuaku. Papa dan mama sudah meninggal ketika aku masih tinggal di sini, dan menginjak dewasa aku mencoba merantau ke negeri Paman Sam. Dan ternyata aku di sana betah, akhirnya aku memutuskan tinggal di sana," kata Liu."Apa nenekmu tidak kamu ajak kesana?" tanya Nick."Dia tidak mau, katanya dia masih sangat senang tinggal di rumahnya. Sayang kalau harus di tinggalkan, meski hidup sendirian," ucap Liu lagi."B