Nick langsung pergi ke kantornya sebelum Shopia bangun. Dia hanya memberi catatan kalau dirinya berangkat ke kantor. Saat ini Nick sangat gusar karena Cleo berangkat sendiri, kemarin gadis itu masih mau berangkat bersama ke kantor.Dia mengetuk pintu kamar Cleo, tapi tetap tidak ada jawaban. Dan tentunya gadis itu sudah berangkat lebih dulu ke kantor."Kenapa dia tidak membangunkanku pagi ini." ucap Nick.Nick tidak sadar kalau di rumahnya ada Shopia, apa lagi semalam dia bercinta dengan Shopia. Tapi pikirannya pada Cleo, dia pun sadar saudara angkatnya itu mungkin sudah berangkat lebih dulu."Aah, sial. Kenapa aku lupa kalau di rumahku ada Shopia, Cleo pasti sudah berangkat sendiri ke kantor." ucap Nick.Dia lalu berjalan pergi dari kamar Cleo, dia berjalan langsung keluar rumah melewati anak tangga menuju kamarnya. Shopia berdiri di atas tangga paling atas, masih mengenakan kimono menatap kepergian Nick yang tak pamit padanya. Dia pun mengejar Nick menuruni tangga."Nick, kamu langs
Sore hari, Cleo seharusnya pulang lebih cepat. Tapi dia sengaja ingin berlama-lama di kantornya, memainkan laptopnya untuk memeriksa semua pekerjaan yang memang sudah beres semua.Tok tok tok.Pintu di ketuk dari luar, Cleo melirik ke arah pintu. Tidak peduli siapa yang mengetuk, tapi kemudian pintu terbuka dan tampak Nancy muncul. Dia masuk menghampiri Cleo."Kamu tidak pulang?" tanya Nancy."Aku harus memeriksa semua pekerjaanku." jawab Cleo beralasan.Tujuannya adalah dia tidak mau pulang dengaj Nick. Bayangan akan kemesraan dan cumbuan Nick dan Shopia tidak mau ada di otaknya saat ini."Hemm, padahal kulihat pekerjaanmu sudah selesai. Apa kamu tidak mau pulang dengan bos tampan itu?" tanya Nancy."Biarkan saja, aku masih sibuk. Aku bisa pulang sendiri." kata Cleo lagi."Baiklah, aku pulang lebih dulu ya.""Oke."Nancy berbalik dan keluar dari ruangan Cleo. Gadis itu pun melepas kursornya dan menyenderkan punggungnya di kursinya. Di pejamkan matanya dan menarik napas panjang. Tiba-
Cleo dan Nick semakin dekat dan hubungan mereka tidak bisa di artikan sebagai hubungan saudara angkat. Setiap kali pulang kerja, mereka sering menghabiskan malam bersama dan pergi berdua. Rasanya bagi Cleo itu sangat menyenangkan, dia tidak ingin semuanya berlalu begitu saja. Ketika hatinya ingin mengakhirnya, tapi ada pemberontakan dalam dirinya. Selalu menyerah pada rayuan Nick dan akhirnya dia kembali terbuai dengan perlakuan manis dari laki-laki tampan itu.Entah Cleo merasakan apakah Nick mencintainya juga atau hanya sebagai penghilang rasa sepinya karena jauh dari Shopia kekasihnya. Tapi dia ingat Nick mengatakan kalau dirinya berbeda dari Shopia, entah apa maksudnya.Seperti malam ini, mereka tidur bersama setelah bercinta. Nick sudah tertidur pulas, dalam dekapan laki-laki itu Cleo masih membuka matanya. Rasa bahagia sekaligus khawatir akan ada yang mengetahui kalau dirinya hampir setiap malam tidur dengan Nick.Hatinya sangat lemah, dia ingin menyudahi apa yang sudah dia mul
Hari-hari Cleo dan Nick semakin mesra dan seakan mereka sedang di mabuk cinta. Berangkat dan pulang kantor bersama, membuat Cleo sangat bahagia. Memang terkadanga Nick terlambat pulang, Cleo selalu menunggunya.Siang hari, ketika Nick sedang rapat keluar. Janet menemui Cleo di ruang kantornya, sekretaris Nick itu ingin bicara dengan Cleo sesuai apa yang dia inginkan.Tok tok tok.Suara pintu di ketuk, Cleo hanya menatap saja. Karena pintu itu terbuka, tampak Janet masuk ke dalam ruangan Cleo. Gadis itu kaget dengan kedatangan sang sekretaris bosnya."Waah, ada angin apa Nona Janet datang ke ruanganku ini." kata Cleo dengan senyum senangnya.Janet hanya senyum segaris, dia duduk di sofa. Menatap sekeliling ruangan Cleo. Tampak sederhana, tidak terlalu banyak barang di ruangan itu. Cleo memperhatikan apa yang di perhatikan Janet di ruangannya, dia pun duduk di hadapan Janet."Ruanganku memang seperti ini, Nona Janet." kata Cleo membuka pembicaraan."Ya, seharusnya kamu tahu posisimu di
Cleo bingung dengan mencari cara menghindar dari Nick, di dalam kantornya dia mondar mandir memikirkan bagaimana pulang kantor ini tidak dengan Nick. Dia ingin pulang sendiri dan laki-laki itu selalu saja punya cara untuk selalu meluluhkan hatinya."Bagaimana ini, apakah aku harus terus terjerat rayuannya itu? Aku tidak bisa terus-terusan terpesona dengan Nick. Dia sudah punya Shopia, dan aku? Hanya sebagai pelampiasan saja." ucap Cleo menyadari akan kesalahannya terpesona dan jatuh cinta pada saudara angkatnya itu.Sedangkan laki-laki itu tidak mengatakan apa pun, hanya menyukai saja. Tapi setiap perhatiannya sangat memabukkan Cleo, membuat gadis itu tidak bisa lepas dari jerat pesonanya.Tapi kali ini, Cleo mencoba untuk melepaskan jerat itu. Berpikir bagaimana dia akan lepas dari laki-laki itu, meski dia sendiri sedih akan hal itu. Namun, dia harus mengakhirinya.Tapi bagaimana mengakhirinya?Sedangkan dia sendiri masih tinggal dengan Nick di rumahnya, itu artinya dia dan Nick masi
Cleo seperti biasa bangun lebih dulu sebelum Nick, dia menggeser tubuhnya dari samping agar laki-laki yang masih terlelap itu tidak terganggu. Di ambilnya baju kimono dan mengenakannya di tubuhnya yang polos.Ya, lagi-lagi Cleo harus pasrah dengan rayuan dan godaan Nick mengajaknya bercinta. Selalu saja pesona Nick yang selalu memporak porandakan kekuatan hatinya yang sejak kemarin dia kumpulkan untuk menolak Nick."Aku lemah, hatiku lemah Nick. Kamu selalu saja bisa membuatku tak berdaya, apakah akan seperti ini terus? Sampai kapan?" ucap Cleo lirih.Dia merendamkan tubuhnya di bethup, menghilangkan rasa penat di tubuhnya karena semalam Nick benar-benar membuatnya lelah. Dia cemburu karena Cleo pergi dengan Roman, senyum Cleo mengembang mengingat ucapan Nick yang cemburu pada Roman."Apakah dia mencintaiku?" ucap Cleo.Cleo memejamkan matanya, menikmati aromaterapi yang dia tuangkan dalam bethup itu. Hingga hampir satu jam, dan di atas ranjang Cleo. Nick menggeliatkan tubuhnya, mengg
Hubungan Cleo dan Nick semakin tidak terkendali. Lebih tepatnya Cleo yang terjerat dengan rayuan dan godaan Nick. Laki-laki tampan sejuta pesona itu benar-benar membuat Cleo tidak bisa lepas darinya. Membuat sekretaris Nick, Janet menjadi jengah dengan kedekatan dan keakraban keduanya.Saat rapat tahunan internal antara direktur bagian serta pimpinan utama direktur serta dewan direksi untuk evaluasi semua pekerja serta keuangan perusahaan. Tak terkecuali Cleo, dia mengikuti rapat internal itu. Dia duduk di tempatnya, di sampingnya Nancy. Keduanya sangat senang dengan rapat internal itu, berbeda dengan Janet. Sekretaris Nick."Cleo, ini pertama kalinya kamu mengikuti rapat tahunan ya." kata Nancy."Ya, aku baru kali ini. Apakah ketua dewan direksi itu memang pemilik saham terbesar di perusahaan ini?" tanya Cleo."Oh ya, kamu belum tahu ya. Kalau ketua dewan direksi itu adalah ayahnya Nona Shopia, kekasih Tuan Nick." jawab Nancy."Waah, benarkah? Aku baru tahu." ucap Cleo.Dari informas
"Halo?""Selamat siang, Nona Cleo. Apa anda bisa datang ke rumah sakit?" tanya perawat di seberang sana."Kenapa? Apa mamaku sudah bangun?" tanya Cleo berharap kabar itu yang dia terima."Sebaiknya Nona Cleo datang saja ke rumah sakit, saya tidak bisa menjelaskannya pada anda. Biar dokter saja yang menjelaskan semuanya." kata perawat."Oh, ya baiklah perawat. Saya segera kesana.""Iya Nona Cleo, saya tutup teleponnya.""Ya, terima kasih atas pemberitahuannya perawat.""Sama-sama Nona Cleo."Klik!Cleo menutup sambungan teleponnya, dia masukkan ponselnya ke dalam tasnya. Kemudian segera membereskan berkas yang ada di mejanya, setelah selesai segera melangkah keluar dari ruangannya. Tapi di depan pintu Nancy berdiri, heran dengan Cleo yang tampak resah dan terburu-buru."Kamu mau kemana Cleo?" tanya Nancy mengerutkan dahinya."Aku mau ke rumah sakit, perawat mamaku mengatakan aku harus segera datang ke rumah sakit, entah apa yang terjadi dengan mamaku. Tolong aku Nancy, katakan aku kerj
Tiga hari Cleo menginap di rumah sakit setelah melahirkan. Mereka akhirnya kembali ke apartemen dengan anak yang cantik dan lucu, Nick sangat bahagia. Kini dia menjadi seorang dady, dia juga harus membantu Cleo merawat anaknya itu."Aku akan membantumu mengurus anak kita, sayang," kata Nick menggendong anaknya.Dia mencoba menggendong anak yang baru empat hari itu, awalnya dia canggung dan takut jatuh. Tapi di rumah sakit dia belajar dengan suster yang merawat dan mengurus anaknya selama Cleo belum pulang. Nick sangat antusias menggendong anaknya itu, meski baru tiga kali belajar tapi dia sudah bisa dan menguasainya."Kamu sudah membantuku selama ini, Nick," ucap Cleo."Ya, tapi aku akan mengurus Agatha sampai dia besar. Aku sangat senang dengan anak-anak, dulu Shopia tidak menginginkan anak jika kelak aku bersama dengannya selamanya," kata Nick tersenyun getir mengingat waktu dia masih bersama dengan Shopia.Cleo menatap kekecewaan di wajah laki-laki itu, tapi seketika berubah wajah
Satu bulan kemudian, Cleo dan Emily pindah ke apartemen baru yang di beli Nick untuk kekasihnya dan juga pelayannya Emily. Ada dua kamar di apartemen baru itu, salah satunya memang untuk Cleo dan Nick dan satunya lagi untuk Emily. Nick sengaja mengambil apartemen dengan dua kamar, dapur yang terpisah juga bagian untuk tempat laundry.Mereka sedang membereskan barang-barang, Cleo tidak di izinkan ikut membereskan barang-barang. Dia hanya duduk saja, memperhatikan Emily dan Nick membereskan barang-barang di apartemen itu."Aku ikutan membereskan barangnya ya? Bosan kalau harus melihat kalian membereskan sendirian," kata Cleo."Siapa bilang sendiri? Aku dan Emily, sudah kamu diam saja. Jaga anak kita, jangan sampai protes karena mamanya bandel," ucap Nick.Cleo cemberut, tapi dia menurut. Alih-alih hanya diam saja, dia pun pergi menuju dapur membuat makanan cemilan untuk Nick dan Emily. Nick awalnya melarang Cleo beraktivitas, tapi Cleo memaksanya."Kalau aku diam saja, kalian makan apa?
Nick dan Liu sampai di tempat rumah teman Liu itu. Mereka melihat apartemen dari jauh tampak megah dan kelihatan bagus, jika melihat luas halaman sekitar itu, banyak sekali pepohonan dan juga area bermain anak- anak. Nick sangat suka dengan gedung apartemen itu, meski dia belum tahu di dalamnya."Ini sepertinya menyenangkan, di lihat sekeliking ada tamannya, juga taman untuk bermain anak-anak. Dan di ujung sana, ada sekolah? Waah, ini menarik sekali," ucap Nick merasa takjub dengan apartemen itu."Iya, temanku ini sebenarnya dia menanam saham juga di perusahaan yang membuat apartemen ini, dia juga mengambil satu unit di dalamnya. Katanya masih banyak yang belum mengambil, tapi karena gedungnya berlantai puluhan. Jadi meski sudah banyak yang mengambil, masih ada juga sisanya," kata Liu."Oh ya Liu, kamu kan tinggal di Amerika cukup lama. Dia tinggal di sini, kalian sering berhubungan?" tanya Nick."Hahah, dia itu yang memiliki toko di kota pecinan di sana. Ada beberapa toko, jadi aku t
Nick menginap di rumah susun milik Cleo, dia tidur sekamar dengan wanita pujaannya yang sedang mengandung anaknya itu. Mendekap erat dari belakang, sangat nyaman dan hangat. Sungguh, Nick begitu bahagia bisa menjumpai Cleo lagi. Lebih bahagia dia sudah tidak punya beban apa pun, perusahaan, Shopia semuanya sudah dia lepaskan. Kini dia hanya ingin membahagiakan Cleo dan calon anaknya."Cleo, apa kamu akan tetap tinggal di sini selamanya?" tanya Nick mencium tengkuk wanita buncit itu."Entahlah Nick, di negara ini nyaman buatku. Aku tidak mau kembali lagi ke New York, atau ke kota Queens," jawab Cleo."Ini bukan negara kita, Cleo. Kita harus membuat visa setiap dua tahun sekali, lagi pula visa kita juga harus di ganti," kata Nick."Iya, aku memalai visa turis selama ini. Apa harus di ganti?""Tentu saja, aku akan membuatkannya. Setelah melahirkan, kamu bisa melamar kerja di perusahaan orang Amerika. Aku juga akan mencari pekerjaan di sini," kata Nick.Cleo membalikkan tubuhnya, kini dia
Emily sudah menyiapkan makanan untuk Cleo, dia membawa nampan berisi makanan, buah serta jus jeruk. Nick menghampiri Emily, mengambil nampan dari tangannya."Aku yang bawa, Emily. Aku juga ingin bicara banyak dengannya," kata Nick."Baik tuan," ucap Nick.Nick tersenyum, dia pun segera membawa nampan berisi makanan. Dadanya berdetak kencang, ingin sekali dia memeluk wanita yang selama ini di rindukannya. Tapi dia harus beradaptasi lebih dulu, pastinya Cleo akan menolaknya lebih dulu.Tok tok tok.Nick mengetuk pintu, tak ada suara dari dalam kamar. Nick mengetuk sekali lagi, dan terdengar suara Cleo menyuruh masuk.Nick menarik handle, membuka perlahan pintu kamar. Tampak Cleo sedang membereskan beberapa baju di masukkan ke dalam lemari. Nick terdiam melihat apa yang di lakukan Cleo, dia melangkah masuk menuju meja. Meletakkan nampan berisi makanan untuk Cleo, berdiam diri menatap Cleo yang masih belum sadar akan kehadirannya.Nick tersenyum tipis, dia melangkah mendekati Cleo. Berdir
"Aku merindukanmu, Cleo."Cleo terpaku di depan pintu, matanya tidak berkedip beberapa detik. Tapi kemudian dia menunduk, tangannya memegangi perutnya yang sudah buncit. Arah mata Nick beralih pada perut Cleo, dia juga tertegun dengan perut yang sudah membesar itu.Baik Emily, Cleo, dan Nick masih diam saja. Tapi Liu, dia menatap ketiganya secara bergantian. Dia tersenyum kemudian membuyarkan ketiganya."Apa, kita akan di sini terus? Sampai kapan?" tanya Liu dengan senyuman di bibirnya.Emily tersadar, dia tersenyum kemudian menoleh ke arah Cleo."Nona, kita suruh masuk mereka? Anda juga harus bicara banyak dengan tuan Nick," kata Emily.Cleo akhirnya mengangguk, dia berbalik melangkah masuk ke dalam rumah susun berukuran kecil itu. Emily menyuruh Nick dan juga Liu masuk, dia merasa senang akhirnya Nick menemukannya dan juga Cleo.Beberapa bulan setelah tinggal di rumah susun itu, dia sering mendapati Cleo menangis karena merindukan Nick. Mungkin karena bawaan janin yang ada di kandun
"Nona, apa anda mau bekerja sama?" tanya Nick pada petugas informasi.Gadis berambut kuncir bermata sipit itu menatap aneh pada Nick, apa maksudnya bekerja sama dengannya?"Maksud anda apa tuan?" tanya gadis berambut di kuncir itu."Begini, saya sedang mencari seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika. Dia pernah datang ke rumah sakit ini memeriksakan diri, apa anda bisa mencarikannya untukku?" tanya Nick."Pasien yang datang kesini itu banyak tuan, bahkan dari berbagai negara juga ada. Yang dari Eropa atau dari Rusia juga ada, dan bahkan dari Amerika juga ada banyak. Karena di rumah sakit ini memang bebas pengunjung, tapi data pengunjung juga di jaga oleh kami. Makanya kami tidak bisa memberitahukan data pada sembarang orang," kata petugas itu.Nick putus asa, dia bingung dengan informasi yang susah di dapatkan. Liu pun maju, dia berbicara dengan petugas itu dengan bahasanya sendiri. Entah apa yang di bicarakan Liu dengan petugas itu, Nick hanya memperhatikan saja. Tapi dia berhar
Beberapa hari Nick tinggal di rumah nenek Liu, dia sangat senang sekali meski masih ada kegundahan di hatinya belum menemukan keberadaan Cleo. Pagi ini dia bersiap untuk pergi ke rumah sakit X, di mana Cleo pernah melakukan pemeriksaan. Dan kali ini dia akan di antar oleh Liu, kini dia sedang bersiap setelah melakukan kegiatan membantu neneknya Liu."Jadi kamu ingin ke rumah sakit X itu?" tanya Liu."Ya, aku ingin pergi kesana. Kamu bisa mengantarku kesana?" tanya Nick."Tentu, aku akan mengantarmu kesana," jawab Liu."Terima kasih sebelumnya, Liu. Kamu banyak membantuku di sini," ucap Nick."Tidak masalah, aku senang membantumu Nick," ucap Liu lagi.Mereka pun segera pergi, sebelumnya berpamitan pada nenek Liu."Nek, aku dengan Nick pergi dulu. Mungkin pulang sore hari," kata Liu."Oh, benarkah? Apa kamu mau pergi ke rumah pamanmu?" tanya neneknya."Tidak nek, kami akan mencari kekasih Nick. Mungkin sampai sore," jawab Liu."Aah ya, kasihan sekali dia harus kehilangan kekasihnya di s
Sedari hotel pagi ini, Nick dan Liu cek out untuk pergi ke rumah neneknya Liu. Dia berniat tinggal sementara di rumah neneknya Liu, bila perlu dia akan membayar sewa tempat tinggal di sana. Agar tidak mencari apartemen atau rumah sewa lagi, karena di Guangzhou dia tidak mengenal siapa pun. Beruntung bisa bertemu dengan Liu, laki- laki yang sudah lama tinggal di New York tapi masih ingat akan neneknya di negara kelahirannya."Kamu masih ingat sama nenekmu saja, itu sangat mengharukan. Sepertinya kamu sangat sayang sekali dengan nenekmu," kata Nick."Ya, nenekku itu sekaligus orang tuaku. Papa dan mama sudah meninggal ketika aku masih tinggal di sini, dan menginjak dewasa aku mencoba merantau ke negeri Paman Sam. Dan ternyata aku di sana betah, akhirnya aku memutuskan tinggal di sana," kata Liu."Apa nenekmu tidak kamu ajak kesana?" tanya Nick."Dia tidak mau, katanya dia masih sangat senang tinggal di rumahnya. Sayang kalau harus di tinggalkan, meski hidup sendirian," ucap Liu lagi."B