Share

5- Come Closer

Penulis: Eve Mira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Senja menjadi saksi antara Adam dan Eva, mereka menumpahkan segala rasa rindu dalam pelukan tanpa kaca. Eva yang sama sekali tak menyangka akan bertemu dengan Adam di sini. Dan Adam yang begitu terkejut menyadari Evanya ada di mansion miliknya.

Awalnya Adam sedikit tak mengenali Eva, awalnya ia kira gadis yang sedang membelai lavendernya adalah salah satu pelayan, namun.. Saat Adam menyadari tatapan mata Eva. Dia yakin dan tak akan pernah salah untuk mengenali Eva.. Teman kecilnya.. Cintanya.. Eva miliknya..

"Hiks.. Adam..kau.. Aku tak menyangka.. " tangis Eva yang sedari tadi di pelukan Adam.

"Eva.. My Eva.. Akhirnya.. " Adam mempererat pelukanya. Sungguh ia begitu merindukan gadis kecilnya itu. Berkali kali Adam menyesap harum rambut Eva yang berbaur dengan lavender.

Adam menatap Eva, menatap bagaimana mata sayu itu memerah karena tangis. Tanganya secara perlahan menghapus jejak airmata di wajah manis Eva.

"Adam.. " lirih Eva masih tak percaya.

"Ya.. Eva.. Ini Adam.. Adam milikmu.. "tangan Adam menjejaki setiap titik di wajah Eva, sinar senja menyinari wajah manis Eva, membuat Adam sangat terpana. Evanya tumbuh dengan sangat cantik. Hingga jemari Adam berhenti pada satu titik. Mengelusnya perlahan dan menyadari sesuatu.

"Kemana? " tanya Adam ambigu.

Eva binggung, apa yang Adam maksud?

"Bekas luka disini.. Kemana..? "ucap Adam seakaan mampu menebak isi hati Eva.

Tatapan Adam masih tepat pada kedua bola mata Eva yang memikat. Eva sebenarnya sedikit tak enak ditatap selekat ini oleh Adam. Ya.. Mereka bukan anak kecil lagi.. Eva sedikit malu saat ini.

Eva mundur.. Dua langkah, sedikit memberi jarak antara dirinya dan Adam. Dan kalian tahu? Sungguh.. Adam tak suka saat Eva menjauh.. Walau hanya dua langkah.

"Ini.. Mama menghapusnya Adam.. Mama membawaku melakukan oprasi sehingga luka disini hilang.. " tunjuk Eva pada mata kirinya seraya terseyum bahagia.

Ya.. Sebelum Ibunya meninggal dulu, saat luka itu hilang dari wajah manis Eva, kini tak ada lagi umpatan benci ataupun tatapan jijik. Mereka semua menyukai Eva dengan wajah cantiknya.

Adam tak suka itu, Adam mendekat dan mendekat hingga pucuk hidung Eva menyentuh dada bidang Adam.

"Eva.. Kenapa kau menghapusnya? "tanya Adam lembut namun terkesan tak suka.

"Aku.. Adam kau tahu semenjak luka ini pergi.. Mereka semua tak lagi membenciku.. Aku punya teman.. Mereka tak menghinaku lagi.. " ucap Eva seraya memandang Adam yang kini justru menatapnya datar.

"Sudah berapa lama.. ?" sungguh pertanyaan Adam sangat ambigu.

"Aku tak paham Adam.. Apa maksudnya? "

"Luka ini.. Sudah berapa lama semenjak kita berpisah.. " lagi lagi Adam menyentuh tempat dimana dulunya terpampang luka memanjang di mata kiri Eva.

Hei! Eva tak mengharapkan seperti ini, kenapa Adam justru mempersalahkan lukanya. Harusnya ia juga senang saat luka mengganggu di wajah Eva hilang.

"Adam.. Ini.. Sudah lama aku bahkan tak ingat.. " jujur Eva.

Adam tertawa tak percaya. Sungguh ia antara tampan dan menyeramkan. Eva semakin dibuat tak mngerti. Apa yang lucu?

"Kenapa kau pergi?! " tiba tiba Adam meninggikan ucapan nya, jujur Eva sampai dibuat kaget. Ia memundurkan kakinya.

"Adam.. " lirih Eva tak percaya.

"Eva.. Kau tahu? Sejak kau pergi meninggalkanku tiga belas tahun lalu.. Sejak saat itu aku tak benar benar hidup.. " mata Adam meredup.

"Adam.. Aku tak meninggalkanmu.. "ucap Eva.

"Cih! Lalu? Kau.. Apa kau bersembunyi dariku..? " tanya Adam penuh teka teki.

"Tentu tidak.. Apa maksudmu.. "

"Eva.. Tapi kini kau lihat.. Bahkan takdir mempertemukan kita.. Disini.. Di padang lavender ini.. Dan kau.. Kau tak akan pergi lagi.. My Eva.. " ucap Adam sedikit menakutkan.

"Oh ya.. Kau punya teman itu katamu tadi.. Apa aku benar..? Tanya Adam mendekati Eva yang mundur.

Entah mengapa Eva menjadi sedikit takut pada Adam. Orang dihadapanya seperti bukanlah Adam teman kecilnya dulu.

"Eva.. Kenapa kau mundur...? "

"Eva.. My Eva.. " Adam meraih pundak Eva.

Eva membeku. Adam menatapnya dalam sekali, sangat dalam.

"Kau tahu Eva... Aku mencintaimu.. " ucap Adam langsung mengecup halus bibir ranum Eva.

'Deg'

'Deg'

"Kau.. Adam.. Kau menyatakan cinta padaku..? " tanya Eva tak percaya. Sungguhkah itu?!

"Aku mencintainu Eva.. Bahkan setiap jengkal tubuhmu.. Aku.. Sangat mencintaimu.. Sangat sangat mencintaimu.. " lagi dan lagi Adam mengulang dan mengulang perkataanya.

"Adam.. Aku--" Eva tak mengerti kenapa Adam begitu cepat menyatakan cinta padanya?

"Ya Eva.. Aku mendengarmu.. Lanjutkan.. " lembut Adam membelai pipi putih Eva yang penuh rona.

"Tidak.. " seketika Eva melepas jari-jemari Adam yang membelai wajahnya, Eva semakin memundurkan langkahnya.

Adam menatap Eva yang menjauh. Oh tidak.. Ini tak baik Eva.. Kau tahu kau membangunkan sisi lain Adam jika kau bertindak sedemikian.

"Eva.. " panggil Adam rendah.

"Aku tak bisa Adam.. Tidak bisa.. "

"Apa kau tak mencintaiku? " tanya Adam langsung dengan langkah semakin mendekati Eva yang terus saja mundur.

Eva binggung harus menjawab apa. sebelumnya ia sungguh tak menyangka akan bertemu lagi dengan Adam--teman sekaligus pahlawnya sewaktu kecil.. Tapi, sungguh.. Eva bukannya tak mencintai Adam.. Eva.. Tak tahu.. Terlalu rumit untuk dijelaskan.

"Jawab aku.. Eva.. " lirih Adam sarat akan penuntutan pada Eva.

Eva semakin mundur, entah mengapa rasa-rasanya ini tak akan baik.

"Adam.. Aku.. Aku.. " ucap Eva terbata bata ia ragu untuk mengungkapnya pada Adam.

"Katakan.. Katakan padaku.. Eva.. " Adam terus maju mengabaikan Eva yang terus mundur.

"Aku sudah bertunangan.. " lirih Eva.

'Deg'

'Deg'

'Deg'

Adam menghentikan langkahnya. Ia menatap Eva dengan senyuman namun terkesan sarat akan emosi kemarahan.

"Eva.. Katakan jika aku salah dengar.. Katakan jika ada iblis yang baru saja membisikimu.. Katakan jika itu bohong.. Katakan! Katakan eva!! " Adam meninggikan kalimatnya diakhir. Eva semakin bergetar, Adam menyeramkan. Dan ia bukanlah Adam yang Eva kenal dulu.

Eva menggeleng, 'Adam.. ' lirih Eva semakin mundur hingga...

'Bruk'

'Argh'

Eva tersandung batu besar di belakngnya dan jatuh terduduk. Tanganya berdarah.

Kini Adam berjongkok tepat di depan Eva yang bergetar ketakutan.

Pandangan Adam beralih pada tangan Eva yang mengeluarkan cairan merah. Jujur merah adalah warna kesukaan Adam, tapi lain rasanya jika merah dari darah itu keluar dari tubuh gadis yang sangat amat ia cintai. Rasanya Adam tak rela Eva tergores walau hanya seinchi.

"Eva.. Kau melukai tanganmu.. " Adam menyentuh lembut darah pada tangan kanan Eva.

"Hmm.. Manis.. " Adam sedikit mencicipi darah Eva membuat Eva semakin ingin lari secepatnya.

"Tapi aku benci melihatmu berdarah.. Eva.. "lalu Adam mengecup tangan berdarah Eva dengan bibirnya, sehingga kini di bibir Adam pun tertempel sedikit darah milik Eva.

Eva bergidik ngeri. Ia lalu menarik paksa tanganya dari Adam. Ia bangkit dan memandang Adam dengan rasa takut dan juga bersalah.

"Adam.. Aku.. Aku sudah bertunangan jangan seperti ini.. Lagipula kita itu sahabat kan. "

Adam bagkit lalu memasukan tanganya ke dalam sakunya, lagi- lagi mendekati Eva yang selalu mundur.

"Sahabat? Kau miliku Eva.. Eva.. Eva hanya untuk Adam.. "

"Tidak.. Adam apa yang kau ucapkan, berhentilah... Kau menakutiku.. " Eva semakin mundur. Adam memandangnya dengan senyuman licik.

Tap

Tap

Tap

Adam terus mendekati Eva yang mundur ketakutan.

"Eva.. Kau miliku dulu sampai sekarang.. Eva.. Kau tak bisa pergi lagi.. Kau telah kembali dan ya.. Aku tak akan membiarkanmu menghilang lagi.. " ucap adam seduktif .

"Tidak.. " lirih Eva yang masih mundur Adam dihadapanya begitu menakutkan.

"My Eva.. Where you wanna go.. "

"My Eva come here.. Come closer.. "

Adam terus maju bahkan kini Eva telah menangis saking ketakutanya.

'Brug'

Lagi-lagi Eva terjatuh, namun ia tetap bagkit dengan kakinya yang kini sedikit lecet mencoba menjauhi Adam yang kian mendekat.

"Eva.. Hap! Dapat juga.. " Adam langsung menarik Eva dalam pelukannya dan memeluknya erat.

Eva syok dadanya berdetak keras nafasnya memburu tak beraturan.

"I said.. You're mine Eva.. My Eva just belong to Adam.. Now.. And forever.. Just two of us.. Together.. "

"Hiks.. Hiks.. " isak tangis Eva terdengar ia mencoba lepas dari dekapan Adam namun sulit.

"My Eva.. I love you.. More and more.. Your my universe and i never let you go.. "

'Cup'

Adam mengecup bibir ranum Eva sekali lagi dengan dalam dan lembut hingga Eva mengikuti ciuman panjang itu, disertai tangisan.

"You're mine.. "

"My Eva.. "

*=*=*=*=*=

Vote+Comment=Next

Tbc.

See yaa!!

♡♡♡♡♡

Bab terkait

  • Obsessive Psychotic Men   6- The Storyteller

    "Bibi.. Apa Eva belum pulang? Sedari tadi aku menghubunginya tapi tak tersambung.. ""Bibi juga tak melihatnya sedari tadi Rean, bibi pikir Eva sedang bersamamu mengigat sekarang hari libur.. ""Tidak bi.. Astaga dia dimana? Sekarang sudah larut.. "Si pria bernama Rean, ya... Dia adalah tunangan yang Eva maksud. Pria baik, sederhana, dan penyayang itulah Rean.Sedari sore Rean mencari Eva mengelilingi tempat yang sering didatangi Eva, namun tak sama sekali ia menemukan keberadaan Eva. Ditambah lagi Eva yang tak bisa dihubungi, Rean sangat khawatir akan keadaan gadis tunangannya itu."Rean.. Apa kau sudah mencari ke tempat Armita? Siapa tahu Eva mengibap disana.. " usul nenek Rene, seorang wanita tua yang tinggal di sebelah kontrakan sederhana Eva."Ah.. Kau benar bi.. Aku akan mencoba menemui Armita.. Terimakasih sarannya bi.. Aku pergi dulu.. "Lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   7- First Morning

    Di sana, di sebuah ranjang yang nampak sangat nyaman, Adam memeluk Eva dengan penuh rasa."Eugnhh.. " Eva mulai membuka matanya, rasanya ia tertidur begitu nyenyak.Eva menelisik dan menemukan Adam disebelahnya tertidur damai dengan tangannya memelul pinggang Eva penuh kepemilikan. Eva bersemu malu, sungguh Eva tak suka berdusta, tapi,"Adam tampan sekali.. " gumam Eva mengamati wajah Adam, lalu tanpa Eva sadari, sedari tadi Adam sudah terbangum.'Cup'"Adam! " rajuk Eva kaget, pasalnya Adam tanpa permisi mengecup bibirnya bahkan dengan mata yang masih tertutup.Kecupan ringan yang sedikit renyah. Ah.. Sebut saja frenchkiss"Kau.. ""Kau manis Eva.. Sangat manis.. " Adam membuka matanya, dan kini jarak diantara mereka sudah kandas, bahkan hidung mereka bersentuhan.Eva dapat dengan jelas melihat bagaimana rupawanya seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   8 - Who's My Love?

    "Eva!! " panggil seseorang dari belakang Adam dan Eva."Siapa? " ucap Eva lirih sambil menatap wajah orang itu."Aku Rean.. Tunanganmu.. "'Deg'"Rean? " beo Eva binggung, lantas bangkit dan mengamati Rean.Adam mengepalkan jarinya, ini di luar perkiraan. Ia tak menyangka akan ada orang yang mengenal bahkan mengatakan jika dia adalah tunangan Eva?! Hell no!! Eva akan selalu menjadi milik Adam."Eva.. Kau kemana saja? Aku mencarimu semenjak tiga hari yang lalu.. Eva.. " Rean mendekati Eva yang menatapnya penuh tanya.'Grep'Rean memeluk Eva secara reflek, baru satu detik Adam sudah menendang keras tulang kering Rean hingga membuat Rean jatuh ke tanah dan meringis kesakitan."Akkhsss""Rean" Amrita mendekati Rean dan membantu temanya itu.Amrita mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   9- The Dinner

    "Bi, aku akan membantumu... " Eva saat ini sedang berada di dapur mansion itu dengan niat ingin membantu Helen dan pelayan lain menyiapkan makan malam."Eva, tak perlu... Kami akan mengerjakanya.." tolak Helen secara lembut, bukan apa-apa, mereka hanya takut jika Eva tergores pisau, atau terciprat minyak panas saat membantu mereka di dapur, bisa-bisa Adam akan mencambuk mereka satu-persatu."Ayolah bi, aku sangat bosan... Aku juga akan memasak saja bersama kalian.. ""Tapi tuan Adam akan marah nanti.." celetuk salah seorang pelayan muda disana."Kalian tenang saja, aku nanti akan berbicara pada Adam. Lagipula aku kan calon istri Adam, aku harus memasak untuknya" senyum Eva secerah matahari p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   10- Smith The Doctor

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡"Bibi.. Hisk, Adam bi.. " Eva menangis, ia merasa bersalah pada Adam. Masakanya membuat Adam terluka seperti ini."Hisk.. Aku membuat Adam sakit karena makanan itu.. Bibi.. Adam ..hiskk" tangis Eva tak kunjung henti sedari tadi.Helen tak bisa berbuat apapun, ia memeluk Eva dan mencoba menenangkan gadis muda itu, 'Eva ini bukan salahmu, dokter sedang memeriksa tuan Adam, dia akan baik-baik saja' ucap Helen meyakinkan.'Cklek'Pintu kamar Adam terbuka, seorang dokter muda keluar dari sana, 'dok, bagaimana kondisi Adam?' Eva langsung bertanya dengan penuh kekhawatiran."Tuan Adam bukanlah orang yang lemah, ia tentu baik-baik saja.. Kau tenang saja" ucap si dokter muda tadi-- Smith."Ah.. Syukurlah..." Eva mengelus dadanya dan bernafas lega.Ia merasa sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   11 - Unpredictable Rean

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡'Brak'Adam membuka paksa pintu kamar yang telah Eva kunci dari dalam. Tanpa mempedulikan apapun ia kemudian mendekati Eva dan memeluknya sangat erat. Tentu saja Eva sangat ketakutan. Jujur saja, Eva sangat meragukan Adam saat ini."Adam! Lepaskan!" Eva mencoba melepaskan pelukan Adam yang begitu erat, namun sayang Adam enggan melepaskan pelukannya di tubuh gadis yang paling ia cintai itu."Kau marah padaku Eva?" Adam menghirup harus lavender yang menguat dari leher Eva. Ahh, sangat menenangkan.Eva diam, posisinya saat ini begitu intim. Bagaimana tidak Adam memeluk pinggang Eva dan mendudukkannya di pangkuan Adam. Posisinya yang membuat Eva merasakan hembusan nafas Adam yang begitu terasa di lehernya. Huh! Adam menciumi leher Eva dengan sangat lembut."Apa kini kau

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   12- I Don't Care

    Happy Reading♡♡♡♡♡♡♡"Hisk... Adam aku--""Berhenti! Jangan katakan apapun!" Adam berjalan mendekati Eva.Diambilnya wajah cantik Eva. 'Aku tak pernah menyangka Eva manisku bisa seliar itu! Aku tak percaya evaku ini begitu murahan,' ucap Adam dengan tatapan kekecewaan.Eva menggeleng,ia tak tahu apapun. Ia bahkan tak tahu jika ia sedang mengandung. Dan lagi ia pikir dengan mengatakan ia hamil pada Adam akan membuat Adam melepaskannya saja. Eva hanya ingin lepas dan pergi dari tempat itu saat ini juga."Tak apa... Aku akan selalu menerimamu Eva,kau tahu itu kan?" Raut wajah Adam berubah,bukan lagi kekecewaan,melainkan senyuman yang mematikan."Aku bisa membunuh bayi itu dan menggantinya dengan bayi kita nantinya kan?" Ucap Adam dengan entengnya."Sialan!" Rean maju dan langsung menusuk Adam di punggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Obsessive Psychotic Men   13 -My Sweet Monster

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤Eva sedang terbaring tak sadarkan diri di meja operasi, Adam membiusnya tadi. Adam menghembus kan nafasnya lega, 'syukurlah...' dan Adam membelai rambut Eva yang nampak sedikit kusut."Aku tahu Eva manisku tak akan serendah itu... Aku tahu Eva kau tak akan membiarkan dirimu disentuh oleh orang lain" ucap Adam dengan Sura seraknya.Tadi Adam melakukan pemeriksaan pada Eva, dan benar dugaannya, Eva tak hamil. Ia tak mengandung anak dari pria lemah itu, Adam sebenarnya mengetahui semuanya dari awal. Bahkan saat pertama kali Eva datang di mansion ini, saat Adam menghapus semua memori Eva, ia telah mengecek kondisi Eva. Eva tak hamil. Ia melakukan dan mau mengikuti semua permainan ini hanya untuk keberhasilan nya. Ya... Ini salah satu taktik Adam.Tahu Amritha? Dia meminta Adam untuk bekerja sama, Adam dan Amritha memang salin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Obsessive Psychotic Men   15 - Little Crack

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤 Hari-hari indah antara Adam dan Eva agaknya kini mulai meredup. Kejadian beberapa waktu lalu yang sangat tak terduga membuat keduanya menjauh. Ada apa?? "Lepaskan aku Adam!!" Eva berteriak marah pada Adam yang kini duduk dengan angkuh di dekat jendela kamar mereka. "Adam! Hisk... Lepaskan aku! Mengapa kau merantai kedua tanganku?!" Eva mengangkat kedua tanganya yang terbelenggu oleh rantai berwarna perak. Adam diam, ia masih setia memandangi Eva. "Eva... Kau tahu alasannya..." ucap Adam singkat, lalu kini Adam berjalan mendekati Eva. Eva membuang mukanya saat Adam dengan sensual mengelus pelipis Eva. "Jangan marah... Aku hanya akan memberimu beberapa suntikan, maka semuanya akan kembali normal... Percayalah," ucap Adam menghirup aroma rambut Eva. Kini Adam sedang memeluk mesra tubuh dari gadis yang men

  • Obsessive Psychotic Men   14 - Beautifuly You

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤 Suasana khas pinggiran kota yang begitu tenang menyambut Adam dan Eva, disaat keduanya telah memasuki sebuah tempat dengan suasana asri dan banyak sekali ditumbuhi pohon Pinus serta mawar rambat yang sengaja dibiarkan tumbuh liar disekitarnya. Disana tak panas, redup, dan sempurna bagi Adam maupun Eva. Ah, aku lupa menyebutkan ya bagaimana dan apa saja yang ada disana? Disana terdapat sebuah danau yang sangat luas dan juga sebuah gazebo yang terlihat sangat klasik. Hmmm, rasanya seperti sebuah tempat fantasi yang kau miliki pribadi, sangat menenangkan. Disana juga tak ada orang lain kecuali, Adam dan Eva, sudah kukatakan Adam itu kaya raya, membuat sebuah tempat seperti ini adalah hal yang terlampau kecil baginya. "Wah Adam! Semuanya sangat indah, bagaimana bisa kau tahu tempat seindah ini?" Tanya Eva yang masih mengamati beragam tanaman

  • Obsessive Psychotic Men   13 -My Sweet Monster

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤Eva sedang terbaring tak sadarkan diri di meja operasi, Adam membiusnya tadi. Adam menghembus kan nafasnya lega, 'syukurlah...' dan Adam membelai rambut Eva yang nampak sedikit kusut."Aku tahu Eva manisku tak akan serendah itu... Aku tahu Eva kau tak akan membiarkan dirimu disentuh oleh orang lain" ucap Adam dengan Sura seraknya.Tadi Adam melakukan pemeriksaan pada Eva, dan benar dugaannya, Eva tak hamil. Ia tak mengandung anak dari pria lemah itu, Adam sebenarnya mengetahui semuanya dari awal. Bahkan saat pertama kali Eva datang di mansion ini, saat Adam menghapus semua memori Eva, ia telah mengecek kondisi Eva. Eva tak hamil. Ia melakukan dan mau mengikuti semua permainan ini hanya untuk keberhasilan nya. Ya... Ini salah satu taktik Adam.Tahu Amritha? Dia meminta Adam untuk bekerja sama, Adam dan Amritha memang salin

  • Obsessive Psychotic Men   12- I Don't Care

    Happy Reading♡♡♡♡♡♡♡"Hisk... Adam aku--""Berhenti! Jangan katakan apapun!" Adam berjalan mendekati Eva.Diambilnya wajah cantik Eva. 'Aku tak pernah menyangka Eva manisku bisa seliar itu! Aku tak percaya evaku ini begitu murahan,' ucap Adam dengan tatapan kekecewaan.Eva menggeleng,ia tak tahu apapun. Ia bahkan tak tahu jika ia sedang mengandung. Dan lagi ia pikir dengan mengatakan ia hamil pada Adam akan membuat Adam melepaskannya saja. Eva hanya ingin lepas dan pergi dari tempat itu saat ini juga."Tak apa... Aku akan selalu menerimamu Eva,kau tahu itu kan?" Raut wajah Adam berubah,bukan lagi kekecewaan,melainkan senyuman yang mematikan."Aku bisa membunuh bayi itu dan menggantinya dengan bayi kita nantinya kan?" Ucap Adam dengan entengnya."Sialan!" Rean maju dan langsung menusuk Adam di punggu

  • Obsessive Psychotic Men   11 - Unpredictable Rean

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡'Brak'Adam membuka paksa pintu kamar yang telah Eva kunci dari dalam. Tanpa mempedulikan apapun ia kemudian mendekati Eva dan memeluknya sangat erat. Tentu saja Eva sangat ketakutan. Jujur saja, Eva sangat meragukan Adam saat ini."Adam! Lepaskan!" Eva mencoba melepaskan pelukan Adam yang begitu erat, namun sayang Adam enggan melepaskan pelukannya di tubuh gadis yang paling ia cintai itu."Kau marah padaku Eva?" Adam menghirup harus lavender yang menguat dari leher Eva. Ahh, sangat menenangkan.Eva diam, posisinya saat ini begitu intim. Bagaimana tidak Adam memeluk pinggang Eva dan mendudukkannya di pangkuan Adam. Posisinya yang membuat Eva merasakan hembusan nafas Adam yang begitu terasa di lehernya. Huh! Adam menciumi leher Eva dengan sangat lembut."Apa kini kau

  • Obsessive Psychotic Men   10- Smith The Doctor

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡"Bibi.. Hisk, Adam bi.. " Eva menangis, ia merasa bersalah pada Adam. Masakanya membuat Adam terluka seperti ini."Hisk.. Aku membuat Adam sakit karena makanan itu.. Bibi.. Adam ..hiskk" tangis Eva tak kunjung henti sedari tadi.Helen tak bisa berbuat apapun, ia memeluk Eva dan mencoba menenangkan gadis muda itu, 'Eva ini bukan salahmu, dokter sedang memeriksa tuan Adam, dia akan baik-baik saja' ucap Helen meyakinkan.'Cklek'Pintu kamar Adam terbuka, seorang dokter muda keluar dari sana, 'dok, bagaimana kondisi Adam?' Eva langsung bertanya dengan penuh kekhawatiran."Tuan Adam bukanlah orang yang lemah, ia tentu baik-baik saja.. Kau tenang saja" ucap si dokter muda tadi-- Smith."Ah.. Syukurlah..." Eva mengelus dadanya dan bernafas lega.Ia merasa sa

  • Obsessive Psychotic Men   9- The Dinner

    "Bi, aku akan membantumu... " Eva saat ini sedang berada di dapur mansion itu dengan niat ingin membantu Helen dan pelayan lain menyiapkan makan malam."Eva, tak perlu... Kami akan mengerjakanya.." tolak Helen secara lembut, bukan apa-apa, mereka hanya takut jika Eva tergores pisau, atau terciprat minyak panas saat membantu mereka di dapur, bisa-bisa Adam akan mencambuk mereka satu-persatu."Ayolah bi, aku sangat bosan... Aku juga akan memasak saja bersama kalian.. ""Tapi tuan Adam akan marah nanti.." celetuk salah seorang pelayan muda disana."Kalian tenang saja, aku nanti akan berbicara pada Adam. Lagipula aku kan calon istri Adam, aku harus memasak untuknya" senyum Eva secerah matahari p

  • Obsessive Psychotic Men   8 - Who's My Love?

    "Eva!! " panggil seseorang dari belakang Adam dan Eva."Siapa? " ucap Eva lirih sambil menatap wajah orang itu."Aku Rean.. Tunanganmu.. "'Deg'"Rean? " beo Eva binggung, lantas bangkit dan mengamati Rean.Adam mengepalkan jarinya, ini di luar perkiraan. Ia tak menyangka akan ada orang yang mengenal bahkan mengatakan jika dia adalah tunangan Eva?! Hell no!! Eva akan selalu menjadi milik Adam."Eva.. Kau kemana saja? Aku mencarimu semenjak tiga hari yang lalu.. Eva.. " Rean mendekati Eva yang menatapnya penuh tanya.'Grep'Rean memeluk Eva secara reflek, baru satu detik Adam sudah menendang keras tulang kering Rean hingga membuat Rean jatuh ke tanah dan meringis kesakitan."Akkhsss""Rean" Amrita mendekati Rean dan membantu temanya itu.Amrita mema

  • Obsessive Psychotic Men   7- First Morning

    Di sana, di sebuah ranjang yang nampak sangat nyaman, Adam memeluk Eva dengan penuh rasa."Eugnhh.. " Eva mulai membuka matanya, rasanya ia tertidur begitu nyenyak.Eva menelisik dan menemukan Adam disebelahnya tertidur damai dengan tangannya memelul pinggang Eva penuh kepemilikan. Eva bersemu malu, sungguh Eva tak suka berdusta, tapi,"Adam tampan sekali.. " gumam Eva mengamati wajah Adam, lalu tanpa Eva sadari, sedari tadi Adam sudah terbangum.'Cup'"Adam! " rajuk Eva kaget, pasalnya Adam tanpa permisi mengecup bibirnya bahkan dengan mata yang masih tertutup.Kecupan ringan yang sedikit renyah. Ah.. Sebut saja frenchkiss"Kau.. ""Kau manis Eva.. Sangat manis.. " Adam membuka matanya, dan kini jarak diantara mereka sudah kandas, bahkan hidung mereka bersentuhan.Eva dapat dengan jelas melihat bagaimana rupawanya seorang

DMCA.com Protection Status