Home / Romansa / Obsessive Psychotic Men / 8 - Who's My Love?

Share

8 - Who's My Love?

Author: Eve Mira
last update Last Updated: 2021-08-07 14:39:05

"Eva!! " panggil seseorang dari belakang Adam dan Eva.

"Siapa? " ucap Eva lirih sambil menatap wajah orang itu.

"Aku Rean.. Tunanganmu.. "

'Deg'

"Rean? " beo Eva binggung, lantas bangkit dan mengamati Rean.

Adam mengepalkan jarinya, ini di luar perkiraan. Ia tak menyangka akan ada orang yang mengenal bahkan mengatakan jika dia adalah tunangan Eva?! Hell no!! Eva akan selalu menjadi milik Adam.

"Eva.. Kau kemana saja? Aku mencarimu semenjak tiga hari yang lalu.. Eva.. " Rean mendekati Eva yang menatapnya penuh tanya.

'Grep'

Rean memeluk Eva secara reflek, baru satu detik Adam sudah menendang keras tulang kering  Rean hingga membuat Rean jatuh ke tanah dan meringis kesakitan.

"Akkhsss"

"Rean" Amrita mendekati Rean dan membantu temanya itu.

Amrita memandang Eva dengan amarah, ia tak menyangka jika Eva akan menghianati Rean dan pergi bersama pria lain. Tapi faktanya Amrita tak tahu apapun yang sedang terjadi saat ini.

Eva yang binggung dengan keadaan ini hanya mampu menatap Adam penuh tanda tanya.

"Ada apa? Adam kau terlalu kasar.. " saat Eva akan berjongkok dan melihat kondisi Rean, Adam sudah lebih dulu membawa Eva dalam gendongan bridal.

"Adam" pekik Eva kaget karena diangkat tiba -tiba.

Adam diam. Wajahnya mengeras dan datar, jika sudah seperti ini Adam terlihat sangat mengerikan, pikir Eva.

"Eva.. " lirih Adam tanpa menatap Eva.

"Adam mereka siapa? Kenapa kau seperti ini? " tanya Eva yang Mencoba turun dari gendongan Adam, namun nihil.

"Kita pulang, aku ada urusan" ucap Adam datar.

"Hei! Tunggu kau mau membawa Eva kemana ?!" dengan susah payah Rean berdiri dan berjalan mendekati Adam dengan terseok-seok.

"Rean.. Hati-hati" Amrita tetap memegangi lengan Rean, memastikan agar lelaki berkacamata itu tak terjatuh.

"Dia calon istriku! Kami akan menikah tiga hari dari sekarang!" ucap Adam sengit.

Eva kaget, menikah? Ada yang aneh disini. Eva meronta dan mau tak mau Adam menurunkan Eva dari gendonganya.

"Menikah?" tanya Eva menatap Adam.

"Iya, tiga hari dari sekarang kau resmi menjadi nyonya Giorgio... Evalina Giorgio.." ucap Adam dengan senyuman yang selalu tertuju pada Eva.

"Tapi--"

"Tidak, semuanya sudah aku siapkan, kau tenang saja, kita akan bahagia setelahnya" Adam memotong kalimat Eva dan meyakinkan jika semuanya memang akan baik-baik saja.

Eva terdiam, hatinya ragu, seperti ada yang salah disini. Ia tak tahu mengapa ia seolah sedang melupakan sesuatu yang begitu penting.

"Apa katamu!? Eva akan menikah denganku! Aku tunanganya dan bukan kau!" ucap Rean tak terima. Jarang sekali melihat seorang pria kalem dan ramah seperti Rean meluapkan emosinya.

"Eva, aku Rean.. Bagaimana kau bisa melupakanku? Bagaimana kau akan  menikahi orang lain dan bukan aku, tunanganmu?!" Rean menatap Eva dalam-dalam. Ia tak tahu mengapa dalam semalam Eva berubah.

"Aku--" Eva memijit kepalnya yang terasa sakit, saat Rean mencoba mengatakan hal barusan entah mengapa ada sederet memori yang terputar di ingatannya.

"Aah.." Eva meringis kecil sambil memegangi kepalanya.

"Eva.." dengan panik Adam langsung membawa Eva kembali ke gendonganya.

"Sakit" lirih Eva yang masih memegangi kepalanya itu.

"Shutt.. Tak apa.. Tidurlah.." bak sebuah hipnotis, Eva perlahan menutup matanya dan tertidur. Entahlah karena Eva memang terlalu pusing atau karena dosis obat yang sebelumnya telah Adam berikan di sarapan Eva. Ya.. Tak ada yang tahu kan.

"Eva!" saat Rean hendak mendekati Eva, lagi dan lagi tanpa belas kasihan Adam menendang tulang kering Rean untuk yang kedua kalinya.

"Rean!" pekik Amrita. Lalu gadis seksi itu menatap sengit kearah Adam.

"Kau ini apa-apaan?! Beraninya kau menyakiti Rean?! Hah?!" dengan beraninya Amrita berteriak di hadapan Adam.

Namun Adam hanya abai, seolah bentakan tadi adalah angin lalu.

"Kau mencintainya kan?" ucap Adam tiba-tiba.

"Kau?! Apa maksudmu?" Amrita tiba-tiba menjadi salah tingkah. Rean yang mendengar itupun ikut binggung.

"Apa yang kau katakan? Aku dan Amrita adalah sahabat.. Aku hanya mencintai Eva!!" ucap Rean yang mencoba untuk bangkit namun kedua kakinya sungguh terasa sakit. Tendangan Adam tak main-main rupanya.

Adam tersenyum remeh, ia hendak pergi dari sana, 'aku tau kau mencintainya. Bitch!' ucap Adam lirih di dekat telinga Amrita, lalu berlalu dan oergi meninggalkan Rean yang masih mencoba bangkit dan terus menerus memanggil Eva.

"Eva!! Eva!" Rean mencoba berdiri namun tetap gagal. Kakinya terlalu sakit akibat ditendang dua kali oleh Adam.

Amrita yang melihat itu terdiam, ia lalu memandang punggung Adam yang semakin menjauh, meninggalkan area pemakaman itu.

"Rit, bantu aku!" Rean menoleh pada Amrita yang ternyata sedari tadi hanya terdiam.

"Hah? Oh.. Ayo kubantu" Amrita memapah Rean.

"Bantu aku, Eva.. Dia bersama orang asing, dan bagaimana dia bisa melupakanku?!" Rean sepertinya terlihat sangat amat frustasi.

"Rit, kau dengar aku tidak?" tanya Rean dengan sedikit emosi. Harinya sedang hancur saat ini.

"Kita harus mengobati lukamu dahulu Re, aku yakin itu pasti sangat sakit kan?" tanya Amrita mengalihkan pembicaraan.

"Ya, baiklah.. Tapi setelahnya bantu aku.. Eva.. Aku harus mengeluarkan Eva dari jeratan si lelaki sinting tadi"

"Iya, sekarang ayo obati lukamu"

=*=*=*=

"Eugh.." Eva mengerjabkan matanya. Ia tersadar dan mendapati dirinya berada di kamarnya.

"Ah.. Kepalaku pusing sekali rasanya.." Eva memijit kepalanya yang masih berdenyut.

"Nona.. Permisi.." seorang pelayan masuk dan nembawakan segelas jus ceri.

"Ini saya bawakan jus anda.." ucap pelayan itu ramah lalu meletakan gelas berisi jus tersebut di atas nakas.

Eva tersenyum kecil dan mengambilnya, 'akan aku minum, terimakasih..' ucap Eva dengan senyumanya.

Si pelayan memandang sedih pada Eva, ia mengasihani nasib gadis muda nan baik seperti Eva yang harus berada dan bersanding dengan monster seperti tuanya, Adam.

Ya.. Si pelayan itu adalah, Helen. Dia merasa bersalah, jika saja ia tak membawa Eva sore itu ke mansion, pasti saat ini Eva akan baik-baik saja dalam kehidupanya.

"Bi..?" Eva memanggil Helen yang ternyata sedari tadi melamun dan menatap ke arah Eva.

"Ah? Ya.. Ada yang nyonya perlukan lagi?" tanya Helen sopan.

Eva menggeleng dan tersenyum, ' bi siapa namamu? Aku melupakan semua orang sepertinya dan yang aku ingat hanyalah Adam... Hehehe' kekeh Eva.

Helen tersenyum canggung, faktanya Adam memang telah membuat Eva lupa akan segala hal dan hanya mengingat Adam seorang.

"Saya Helen nona... Saya akan menjadi pelayan pribadi anda mulai hari ini.." ucap Helen dengan senyuman khas seorang ibu.

"Bibi.. Kumohon, berjanjilah untuk menuruti keinginanku.." ucap Eva dengan wajah penuh harap miliknya yang justru membuat Helen kebingungan.

"Saya akan melakukan apapun untuk Nona, saya pelayan nona.."

"Maka turuti aku.. Jangan memanggilku nona, panggil saja aku Eva.." pinta Eva seraya menggengam tangan Helen.

"Tapi--"

"Kau sudah berjanji bi.. Kau mau mengingkari janjimu?" tanya Eva sedih.

"Ah.. Maaf nona, maksud saya Eva.." Helen tersenyum kecil.

"Nah.. Begitu dong" ucap Eva seraya tersenyum.

Tapi sepertinya Helen paham mengapa tuan mudanya begitu jatuh cinta bahkan tergila gila dengan Eva. Eva memang polos, baik dan memiliki daya tariknya tersendiri. Semua orang akan selalu jatuh cinta pada Eva.

"Bi.. Adam dimana?" tanya Eva memecah keheningan.

"Tuan Adam sedang ada urusan.. Dia akan pulang saat makan malam nanti" jelas Helen.

Eva mengangguk-anggukan kepalanya. Ia sedang memikirkan sesuatu, tapi rasanya ia selalu melupakan segalanya.

"Bi, apa aku akan menikah dengan Adam tiga hari lagi? Mengapa aku melupakan segalanya ya?" ucap Eva binggung akan keadaanya sendiri.

"Emm? Iya.. Kalian akan menikah tiga hari lagi.." ucap Helen dengan setengah hati. Jujur ia tak mampu melihat Eva yang akan hidup selamnya dengan orang bak monster seperti Adam.

"Oo.. Begitu.." Eva menghela nafasnya dan tiba-tiba meminta Helen untuk duduk disampingnya.

"Bi, duduklah dan bicara padaku, kau pasti lelah berdiri sedari tadi"

Segera setelah Helen duduk tepat disamping Eva mereka mulai mengobrol tentang banyak hal. Ya.. Tugas Helen adalah menemani Eva selagi Adam tak disini, itu kata Adam.

"Bi.."

"Ya?"

"Rean itu siapa?"

"Aku akan menikah dengan Adam, lalu mengapa seseorang bernama Rean berkata jika aku tunanganya?" tanya Eva tiba-tiba.

Helen terdiam ia tak tahu apa yang harus ia katakan untuk menjawab pertanyaan Eva barusan.

"Sebenarnya aku ini kekasih Rean atau Adam bi?"

Related chapters

  • Obsessive Psychotic Men   9- The Dinner

    "Bi, aku akan membantumu... " Eva saat ini sedang berada di dapur mansion itu dengan niat ingin membantu Helen dan pelayan lain menyiapkan makan malam."Eva, tak perlu... Kami akan mengerjakanya.." tolak Helen secara lembut, bukan apa-apa, mereka hanya takut jika Eva tergores pisau, atau terciprat minyak panas saat membantu mereka di dapur, bisa-bisa Adam akan mencambuk mereka satu-persatu."Ayolah bi, aku sangat bosan... Aku juga akan memasak saja bersama kalian.. ""Tapi tuan Adam akan marah nanti.." celetuk salah seorang pelayan muda disana."Kalian tenang saja, aku nanti akan berbicara pada Adam. Lagipula aku kan calon istri Adam, aku harus memasak untuknya" senyum Eva secerah matahari p

    Last Updated : 2021-08-08
  • Obsessive Psychotic Men   10- Smith The Doctor

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡"Bibi.. Hisk, Adam bi.. " Eva menangis, ia merasa bersalah pada Adam. Masakanya membuat Adam terluka seperti ini."Hisk.. Aku membuat Adam sakit karena makanan itu.. Bibi.. Adam ..hiskk" tangis Eva tak kunjung henti sedari tadi.Helen tak bisa berbuat apapun, ia memeluk Eva dan mencoba menenangkan gadis muda itu, 'Eva ini bukan salahmu, dokter sedang memeriksa tuan Adam, dia akan baik-baik saja' ucap Helen meyakinkan.'Cklek'Pintu kamar Adam terbuka, seorang dokter muda keluar dari sana, 'dok, bagaimana kondisi Adam?' Eva langsung bertanya dengan penuh kekhawatiran."Tuan Adam bukanlah orang yang lemah, ia tentu baik-baik saja.. Kau tenang saja" ucap si dokter muda tadi-- Smith."Ah.. Syukurlah..." Eva mengelus dadanya dan bernafas lega.Ia merasa sa

    Last Updated : 2021-08-13
  • Obsessive Psychotic Men   11 - Unpredictable Rean

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡'Brak'Adam membuka paksa pintu kamar yang telah Eva kunci dari dalam. Tanpa mempedulikan apapun ia kemudian mendekati Eva dan memeluknya sangat erat. Tentu saja Eva sangat ketakutan. Jujur saja, Eva sangat meragukan Adam saat ini."Adam! Lepaskan!" Eva mencoba melepaskan pelukan Adam yang begitu erat, namun sayang Adam enggan melepaskan pelukannya di tubuh gadis yang paling ia cintai itu."Kau marah padaku Eva?" Adam menghirup harus lavender yang menguat dari leher Eva. Ahh, sangat menenangkan.Eva diam, posisinya saat ini begitu intim. Bagaimana tidak Adam memeluk pinggang Eva dan mendudukkannya di pangkuan Adam. Posisinya yang membuat Eva merasakan hembusan nafas Adam yang begitu terasa di lehernya. Huh! Adam menciumi leher Eva dengan sangat lembut."Apa kini kau

    Last Updated : 2021-08-27
  • Obsessive Psychotic Men   12- I Don't Care

    Happy Reading♡♡♡♡♡♡♡"Hisk... Adam aku--""Berhenti! Jangan katakan apapun!" Adam berjalan mendekati Eva.Diambilnya wajah cantik Eva. 'Aku tak pernah menyangka Eva manisku bisa seliar itu! Aku tak percaya evaku ini begitu murahan,' ucap Adam dengan tatapan kekecewaan.Eva menggeleng,ia tak tahu apapun. Ia bahkan tak tahu jika ia sedang mengandung. Dan lagi ia pikir dengan mengatakan ia hamil pada Adam akan membuat Adam melepaskannya saja. Eva hanya ingin lepas dan pergi dari tempat itu saat ini juga."Tak apa... Aku akan selalu menerimamu Eva,kau tahu itu kan?" Raut wajah Adam berubah,bukan lagi kekecewaan,melainkan senyuman yang mematikan."Aku bisa membunuh bayi itu dan menggantinya dengan bayi kita nantinya kan?" Ucap Adam dengan entengnya."Sialan!" Rean maju dan langsung menusuk Adam di punggu

    Last Updated : 2021-08-27
  • Obsessive Psychotic Men   13 -My Sweet Monster

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤Eva sedang terbaring tak sadarkan diri di meja operasi, Adam membiusnya tadi. Adam menghembus kan nafasnya lega, 'syukurlah...' dan Adam membelai rambut Eva yang nampak sedikit kusut."Aku tahu Eva manisku tak akan serendah itu... Aku tahu Eva kau tak akan membiarkan dirimu disentuh oleh orang lain" ucap Adam dengan Sura seraknya.Tadi Adam melakukan pemeriksaan pada Eva, dan benar dugaannya, Eva tak hamil. Ia tak mengandung anak dari pria lemah itu, Adam sebenarnya mengetahui semuanya dari awal. Bahkan saat pertama kali Eva datang di mansion ini, saat Adam menghapus semua memori Eva, ia telah mengecek kondisi Eva. Eva tak hamil. Ia melakukan dan mau mengikuti semua permainan ini hanya untuk keberhasilan nya. Ya... Ini salah satu taktik Adam.Tahu Amritha? Dia meminta Adam untuk bekerja sama, Adam dan Amritha memang salin

    Last Updated : 2021-08-29
  • Obsessive Psychotic Men   14 - Beautifuly You

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤 Suasana khas pinggiran kota yang begitu tenang menyambut Adam dan Eva, disaat keduanya telah memasuki sebuah tempat dengan suasana asri dan banyak sekali ditumbuhi pohon Pinus serta mawar rambat yang sengaja dibiarkan tumbuh liar disekitarnya. Disana tak panas, redup, dan sempurna bagi Adam maupun Eva. Ah, aku lupa menyebutkan ya bagaimana dan apa saja yang ada disana? Disana terdapat sebuah danau yang sangat luas dan juga sebuah gazebo yang terlihat sangat klasik. Hmmm, rasanya seperti sebuah tempat fantasi yang kau miliki pribadi, sangat menenangkan. Disana juga tak ada orang lain kecuali, Adam dan Eva, sudah kukatakan Adam itu kaya raya, membuat sebuah tempat seperti ini adalah hal yang terlampau kecil baginya. "Wah Adam! Semuanya sangat indah, bagaimana bisa kau tahu tempat seindah ini?" Tanya Eva yang masih mengamati beragam tanaman

    Last Updated : 2021-08-31
  • Obsessive Psychotic Men   15 - Little Crack

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤 Hari-hari indah antara Adam dan Eva agaknya kini mulai meredup. Kejadian beberapa waktu lalu yang sangat tak terduga membuat keduanya menjauh. Ada apa?? "Lepaskan aku Adam!!" Eva berteriak marah pada Adam yang kini duduk dengan angkuh di dekat jendela kamar mereka. "Adam! Hisk... Lepaskan aku! Mengapa kau merantai kedua tanganku?!" Eva mengangkat kedua tanganya yang terbelenggu oleh rantai berwarna perak. Adam diam, ia masih setia memandangi Eva. "Eva... Kau tahu alasannya..." ucap Adam singkat, lalu kini Adam berjalan mendekati Eva. Eva membuang mukanya saat Adam dengan sensual mengelus pelipis Eva. "Jangan marah... Aku hanya akan memberimu beberapa suntikan, maka semuanya akan kembali normal... Percayalah," ucap Adam menghirup aroma rambut Eva. Kini Adam sedang memeluk mesra tubuh dari gadis yang men

    Last Updated : 2021-09-09
  • Obsessive Psychotic Men   1- Time To Go

    -13 Tahun Lalu-Ladang lavender yang sepi di sore hari, angin senja membuat harum lavender menguar di seiring jalan setapak di tengah ladang ini. Sepasang anak kecil berjalan beriringan, saling menautkan tangan dan tertawa menikmati senja. "Adam.. Apa kau akan menjadi teman Eva selamanya? " "Tentu.. Selamanya, selama mungkin, Eva.. ""Walau dengan Luka ini? " tunjuk Eva pada luka memanjang sekitar sepuluh senti di kelopak mata kirinya yang tertutup poni. Adam menyingkirkan poni yang menutupi luka Eva, 'Kau yang tercantik Eva, untuku.. Hanya aku.. ' ucap Adam mengecup luka Eva yang mengering meninggalkan bekas. "Adam juga... Banyak teman yang menyukai Adam, tapi mereka tak suka Eva.. " ucap Eva sedih. "Aku suka, karena itu kau hanya memilikiku

    Last Updated : 2021-08-05

Latest chapter

  • Obsessive Psychotic Men   15 - Little Crack

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤 Hari-hari indah antara Adam dan Eva agaknya kini mulai meredup. Kejadian beberapa waktu lalu yang sangat tak terduga membuat keduanya menjauh. Ada apa?? "Lepaskan aku Adam!!" Eva berteriak marah pada Adam yang kini duduk dengan angkuh di dekat jendela kamar mereka. "Adam! Hisk... Lepaskan aku! Mengapa kau merantai kedua tanganku?!" Eva mengangkat kedua tanganya yang terbelenggu oleh rantai berwarna perak. Adam diam, ia masih setia memandangi Eva. "Eva... Kau tahu alasannya..." ucap Adam singkat, lalu kini Adam berjalan mendekati Eva. Eva membuang mukanya saat Adam dengan sensual mengelus pelipis Eva. "Jangan marah... Aku hanya akan memberimu beberapa suntikan, maka semuanya akan kembali normal... Percayalah," ucap Adam menghirup aroma rambut Eva. Kini Adam sedang memeluk mesra tubuh dari gadis yang men

  • Obsessive Psychotic Men   14 - Beautifuly You

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤 Suasana khas pinggiran kota yang begitu tenang menyambut Adam dan Eva, disaat keduanya telah memasuki sebuah tempat dengan suasana asri dan banyak sekali ditumbuhi pohon Pinus serta mawar rambat yang sengaja dibiarkan tumbuh liar disekitarnya. Disana tak panas, redup, dan sempurna bagi Adam maupun Eva. Ah, aku lupa menyebutkan ya bagaimana dan apa saja yang ada disana? Disana terdapat sebuah danau yang sangat luas dan juga sebuah gazebo yang terlihat sangat klasik. Hmmm, rasanya seperti sebuah tempat fantasi yang kau miliki pribadi, sangat menenangkan. Disana juga tak ada orang lain kecuali, Adam dan Eva, sudah kukatakan Adam itu kaya raya, membuat sebuah tempat seperti ini adalah hal yang terlampau kecil baginya. "Wah Adam! Semuanya sangat indah, bagaimana bisa kau tahu tempat seindah ini?" Tanya Eva yang masih mengamati beragam tanaman

  • Obsessive Psychotic Men   13 -My Sweet Monster

    Happy Reading🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤Eva sedang terbaring tak sadarkan diri di meja operasi, Adam membiusnya tadi. Adam menghembus kan nafasnya lega, 'syukurlah...' dan Adam membelai rambut Eva yang nampak sedikit kusut."Aku tahu Eva manisku tak akan serendah itu... Aku tahu Eva kau tak akan membiarkan dirimu disentuh oleh orang lain" ucap Adam dengan Sura seraknya.Tadi Adam melakukan pemeriksaan pada Eva, dan benar dugaannya, Eva tak hamil. Ia tak mengandung anak dari pria lemah itu, Adam sebenarnya mengetahui semuanya dari awal. Bahkan saat pertama kali Eva datang di mansion ini, saat Adam menghapus semua memori Eva, ia telah mengecek kondisi Eva. Eva tak hamil. Ia melakukan dan mau mengikuti semua permainan ini hanya untuk keberhasilan nya. Ya... Ini salah satu taktik Adam.Tahu Amritha? Dia meminta Adam untuk bekerja sama, Adam dan Amritha memang salin

  • Obsessive Psychotic Men   12- I Don't Care

    Happy Reading♡♡♡♡♡♡♡"Hisk... Adam aku--""Berhenti! Jangan katakan apapun!" Adam berjalan mendekati Eva.Diambilnya wajah cantik Eva. 'Aku tak pernah menyangka Eva manisku bisa seliar itu! Aku tak percaya evaku ini begitu murahan,' ucap Adam dengan tatapan kekecewaan.Eva menggeleng,ia tak tahu apapun. Ia bahkan tak tahu jika ia sedang mengandung. Dan lagi ia pikir dengan mengatakan ia hamil pada Adam akan membuat Adam melepaskannya saja. Eva hanya ingin lepas dan pergi dari tempat itu saat ini juga."Tak apa... Aku akan selalu menerimamu Eva,kau tahu itu kan?" Raut wajah Adam berubah,bukan lagi kekecewaan,melainkan senyuman yang mematikan."Aku bisa membunuh bayi itu dan menggantinya dengan bayi kita nantinya kan?" Ucap Adam dengan entengnya."Sialan!" Rean maju dan langsung menusuk Adam di punggu

  • Obsessive Psychotic Men   11 - Unpredictable Rean

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡'Brak'Adam membuka paksa pintu kamar yang telah Eva kunci dari dalam. Tanpa mempedulikan apapun ia kemudian mendekati Eva dan memeluknya sangat erat. Tentu saja Eva sangat ketakutan. Jujur saja, Eva sangat meragukan Adam saat ini."Adam! Lepaskan!" Eva mencoba melepaskan pelukan Adam yang begitu erat, namun sayang Adam enggan melepaskan pelukannya di tubuh gadis yang paling ia cintai itu."Kau marah padaku Eva?" Adam menghirup harus lavender yang menguat dari leher Eva. Ahh, sangat menenangkan.Eva diam, posisinya saat ini begitu intim. Bagaimana tidak Adam memeluk pinggang Eva dan mendudukkannya di pangkuan Adam. Posisinya yang membuat Eva merasakan hembusan nafas Adam yang begitu terasa di lehernya. Huh! Adam menciumi leher Eva dengan sangat lembut."Apa kini kau

  • Obsessive Psychotic Men   10- Smith The Doctor

    Happy Reading!!♡♡♡♡♡♡♡"Bibi.. Hisk, Adam bi.. " Eva menangis, ia merasa bersalah pada Adam. Masakanya membuat Adam terluka seperti ini."Hisk.. Aku membuat Adam sakit karena makanan itu.. Bibi.. Adam ..hiskk" tangis Eva tak kunjung henti sedari tadi.Helen tak bisa berbuat apapun, ia memeluk Eva dan mencoba menenangkan gadis muda itu, 'Eva ini bukan salahmu, dokter sedang memeriksa tuan Adam, dia akan baik-baik saja' ucap Helen meyakinkan.'Cklek'Pintu kamar Adam terbuka, seorang dokter muda keluar dari sana, 'dok, bagaimana kondisi Adam?' Eva langsung bertanya dengan penuh kekhawatiran."Tuan Adam bukanlah orang yang lemah, ia tentu baik-baik saja.. Kau tenang saja" ucap si dokter muda tadi-- Smith."Ah.. Syukurlah..." Eva mengelus dadanya dan bernafas lega.Ia merasa sa

  • Obsessive Psychotic Men   9- The Dinner

    "Bi, aku akan membantumu... " Eva saat ini sedang berada di dapur mansion itu dengan niat ingin membantu Helen dan pelayan lain menyiapkan makan malam."Eva, tak perlu... Kami akan mengerjakanya.." tolak Helen secara lembut, bukan apa-apa, mereka hanya takut jika Eva tergores pisau, atau terciprat minyak panas saat membantu mereka di dapur, bisa-bisa Adam akan mencambuk mereka satu-persatu."Ayolah bi, aku sangat bosan... Aku juga akan memasak saja bersama kalian.. ""Tapi tuan Adam akan marah nanti.." celetuk salah seorang pelayan muda disana."Kalian tenang saja, aku nanti akan berbicara pada Adam. Lagipula aku kan calon istri Adam, aku harus memasak untuknya" senyum Eva secerah matahari p

  • Obsessive Psychotic Men   8 - Who's My Love?

    "Eva!! " panggil seseorang dari belakang Adam dan Eva."Siapa? " ucap Eva lirih sambil menatap wajah orang itu."Aku Rean.. Tunanganmu.. "'Deg'"Rean? " beo Eva binggung, lantas bangkit dan mengamati Rean.Adam mengepalkan jarinya, ini di luar perkiraan. Ia tak menyangka akan ada orang yang mengenal bahkan mengatakan jika dia adalah tunangan Eva?! Hell no!! Eva akan selalu menjadi milik Adam."Eva.. Kau kemana saja? Aku mencarimu semenjak tiga hari yang lalu.. Eva.. " Rean mendekati Eva yang menatapnya penuh tanya.'Grep'Rean memeluk Eva secara reflek, baru satu detik Adam sudah menendang keras tulang kering Rean hingga membuat Rean jatuh ke tanah dan meringis kesakitan."Akkhsss""Rean" Amrita mendekati Rean dan membantu temanya itu.Amrita mema

  • Obsessive Psychotic Men   7- First Morning

    Di sana, di sebuah ranjang yang nampak sangat nyaman, Adam memeluk Eva dengan penuh rasa."Eugnhh.. " Eva mulai membuka matanya, rasanya ia tertidur begitu nyenyak.Eva menelisik dan menemukan Adam disebelahnya tertidur damai dengan tangannya memelul pinggang Eva penuh kepemilikan. Eva bersemu malu, sungguh Eva tak suka berdusta, tapi,"Adam tampan sekali.. " gumam Eva mengamati wajah Adam, lalu tanpa Eva sadari, sedari tadi Adam sudah terbangum.'Cup'"Adam! " rajuk Eva kaget, pasalnya Adam tanpa permisi mengecup bibirnya bahkan dengan mata yang masih tertutup.Kecupan ringan yang sedikit renyah. Ah.. Sebut saja frenchkiss"Kau.. ""Kau manis Eva.. Sangat manis.. " Adam membuka matanya, dan kini jarak diantara mereka sudah kandas, bahkan hidung mereka bersentuhan.Eva dapat dengan jelas melihat bagaimana rupawanya seorang

DMCA.com Protection Status