Share

36. Perbincangan Dengan Arlemus

Suara dentingan pedang yang beradu bergema di seluruh penjuru tempat itu. Dua orang yang saling melawan dengan pedang mereka masing-masing terlihat serius. Tubuh yang berkeringat dan lelah sama sekali tidak menjadi penghalang dalam latihan mereka.

"Lancarkan serangan akhir terbaik yang kau miliki sekarang."

Ucapan Arlemus langsung diangguki Arxen dengan serius. Pemuda itu memasang kuda-kuda terbaik dan menyiapkan pedangnya.

Mata Arxen terlihat tajam saat dia berusaha fokus untuk melihat lawan. Memprediksi dan membayangkan dalam otaknya tentang bagaimana dia harus menyerang.

Hanya saat dirasanya telah siap, Arxen maju dengan kecepatan tinggi sambil menghunuskan pedangnya. Tanpa ragu dia membuat gerakan menebas pada Arlemus yang tentu saja mudah untuk ditangkis oleh gurunya.

"Seranganmu sudah banyak meningkat." Arlemus memberi pujian sambil menunjukkan senyum tipisnya pada Arxen yang tengah mengatur napasnya. "Kerja bagus. Kau telah me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status