Di masa lalu Hira korban bully dari teman sekolahnya, salah satunya Maya dan gengnya.
Dulu kuda hitam itu yang dipaksa Maya untuk menyakiti Hira saat mereka latihan. Wanita itu menyuntikkan sesuatu ke tubuh kuda itu saat Hira menungganginya tiba-tiba ia berlari dan menjatuhkan Hira.
Hira masih menatap dengan tatapan sinis. Bayangan masa lalu itu pun melintas di benaknya.
“Tolong aku, tolong,” ucap Hira saat kuda itu terus mendekatinya seakan-akan ia adalah kuda betina.
“Kawin saja sama kudanya,” ledek Maya dan teman-temannya, bukannya menolong dia bahkan mendorong Hira ke arah kudah jantan yang sedang horni tersebut. Setelah menjadi dokter Hira akhirnya menemukan obat yang disuntikkan Maya pada kuda jantan itu obat perangsang hewan.
‘Apa aku juga harus melakukan itu padamu agar kamu kawin sama kuda?’ Hira masih terdiam.
**
Enam tahun lalu
“Tante yang memintaku memberikan padamu.” Seorang anak perempuan menyodorkan kotak bekal pada anak laki-laki. Pemuda itu menatapnya dengan tatapan datar tidak berminat. Ia menghentakkan kakinya dengan marah. “Aku sudah katakan tidak usah bawa-bawa beginian. Kamu itu merepotkan .” Adnan menarik kotak bekal itu dengan kasar.
“Tidak usah, kalau kamu tidak mau,” ujar Hira dengan kepala menunduk, Adnan berlari kembali ke lapangan basket. “Ini untuk kamu.” Menyodorkan kotak bekal pada teman-temannya
“Wah lumayan ni, dapat makanan enak gratis.”
Hira Falisha hanya menatap dengan sedih makanan yang dibuat susah payah dengan tangannya yang ingin diberikan pada Adnan. Tapi bukannya dimakan ia malah memberikan pada teman-temannya. Sakit memang melihat hal itu, tetapi Hira hanya bisa menahan perasaannya. Ia meninggalkan lapangan basket dengan sedih. Perhatian yang diberikan Hira pada Adnan mengundang kemarahan sekelompok gadis populer di sekolahnya.
“Sekali lagi Lu mendekati cowok pujaan hati kita, lu habis.” Para gadis-gadis populer itu menyeret Hira ke belakang sekolah . Adnan melihatnya, tetapi ia membuang muka tidak menghiraukan Hira.
“Kamu suka dengan Adnan? Kamu sadar gak Adnan siapa? Dia ketua OSIS di sekolah ini, lelaki yang paling tampan idaman semua siswa di sini. Lu siapa? Lu itu hanya domba kurus yang jelek, anak manja yang menyedihkan.” Mereka semua tertawa lalu menuangkan minuman kemasan ke atas kepala Hira. Maya dan teman-temannya melakukannya hampir tiap hari di sekolah.
Tubuh Hirara mencoba mempertahankan buku diary miliknya.” Berikan padaku,” ucap salah seorang lagi.
“Oh, jadi Adnan cinta pertamamu.” Mereka semua menertawakan dirinya.
Hira berusaha merebut buku diary miliknya , tapi ia ditampar lalu didorong sampai terjatuh. “Adnan, katanya kamu cinta pertama si domba kurus ini.” Maya berteriak memanggil Adnan. Teman-teman Adnan berdatangan dan ikut menertawakannya sembari membaca buku diary milik Hira.
Hira malang hanya bisa duduk meringkuk, ia melirik Adnan lelaki pujaan hatinya, lelaki itu tidak peduli, ia pergi begitu saja. Maya maju lalu mendorongnya ke dalam gudang sekolah, sebelum pintu dikunci ia melihat Adnan memohon agar dirinya di bantu. Namun Lelaki yang ia suAdnan dari sejak kecil itu hanya menatapnya dengan dingin ia dikunci di dalam gudang.
Untung saja Mona sahabatnya dan seorang guru BP datang membuka pintu. Hira terlihat sangat berantakan paAdnanan putihnya berubah warna jadi merah dan kuning telur tubuhnya mengeluarkan bau amis.
*
Pulang sekolah orang tua Adnan menelepon agar ia membawa Hira ikut pulang bersamanya, saat Adnan menolak diancam tidak diberi uang pegangan.
“Lu, jalan sampai lampu merah, nanti dari sana lu Hirak. Ini paAdnan, tubuhmu bau busuk.” Adnan melempar jaket miliknya. Hira menutupi wajahnya yang dipenuhi jerawat, semakin ia tutupi semakin mereka berlomba untuk muncul di wajahnya. Hira yang dulu sangat jelek dan menyedihkan.
Hira menurut, berjalan sampai ke lampu merah, tidak berapa lama Adnan datang dengan motor besar miliknya. “Jangan sampai paAdnananku kotor, menjauhlah di belakang,” ujar Adnan memberi peringatan.
“Baiklah.”
Belum juga pegangan Adnan sudah melajukan motornya alhasil Hira yang belum siap refleks memeluk tubuh Adnan, hal itu menyebabkan kemarahan besar dari lelaki tersebut. Ia menurunkan Hira di tengah jalan.
“Adnan, masa kamu tega ninggalin aku di sini,” bujuk Hira memelas.
“Harusnya kamu berpikir sebelum bertindak.”
“Aku minta maaf, kamu yang mendadak.”
“Bukan itu Hira, tidak seharusnya kamu mengungkapkan perasaanmu padaku di depan teman-temanku! Kamu membuatku malu. Siapa kamu berani mencintaiku! Kamu hanya domba kurus,” ucap Adnan marah.
Adnan Mahesa siswa paling berprestasi di sekolahnya, selain pintar, kaya ia juga sangat tampan. Tetapi dibalik paket lengkap yang diborong, ia memiliki sikap yang angkuh dan sombong.
“Jangan pernah suka denganku Hira. Jangan pernah lakukan itu. Kamu tidak pantas denganku,” gertak Adnan
‘Hira terdiam, apa ada larangan untuk menyuAdnan seseorang? Terkadang perasaan itu bisa datang tiba-tiba tanpa haru punya alasan’ Hira membatin.
Melihat Hira diam Adnan semakin begis, paAdnanan kotor, rambut berantakan, wajahnya berjerawat menambah rasa jijik dimata Adnan.
“Aku muak melihatmu,” ucapnya ketus lalu meninggalkan Hira di tengah jalan.
*
Semenjak ia mengungkapkan perasaan suka pada Adnan, hidup Hira bagai di neraka, semua orang menghina dan meledeknya menyebabkan mental gadis mudah itu terganggu. Tidak kuat lagi Hira meminta pindah sekolah.
“Hira, kamu sudah mau lulus untuk apa pindah lagi,” ujar ibunda Hira.
“Apa ada masalah Sayang.” Ayahnya mengusap ujung kepala Hira dan duduk di samping putri bungsunya.
“Tidak ada apa-apa Yah, hanya saja aku malas setiap kali berangkat sekolah ke sana, jauh.” Hirara mencari alasan.
“Bunda, sudah minta Adnan untuk bonceng kamu ke sekolah, jadi tidak usah takut macet lagi kalau Hirak mobil, supir kamu juga lagi pulang kampung,” ujar Ibundanya sembari ikut duduk di samping Hira.
“Bun, jangan meminta Adnan memboncengku lagi,” tolak Hira memelas.
Kedua orang tua Hira tidak memaksa meminta Hira Hirak ojek ke sekolah agar tidak terlambat. Hira dan Adnan bertetangga sebelah rumah, itu sebabnya orang tua Adnan meminta putra bungsunya membawa Hira berangkat bersama. Adnan sangat keberatan, setiap kali ia membonceng Hira ke sekolah ia akan menurunkannya di tengah jalan.
Pagi itu, Saat Hira ingin berangkat, maminya Adnan memanggilnya. Hubungan keluarga mereka sangat dekat waktu itu.
“Hira, ikutlah dengan Adnan, dia akan memboncengmu,” ujar Gita ibunda Adnan.
“Mi, aku sudah bilang-“ Adnan mencoba protes.
“Kalau kamu menolak aku akan hentikan uang jajan kamu,” ancam wanita berparas cantik itu manatap gemas pada putranya.
“Mami bisanya hanya mengancam.” Sungut Adnan dengan wajah kesal.
“Makanya bawa princessku ini.” ucap Maminya mencubit hidung Hira.
Hira menolak , karena percuma ia juga akan diturunkan di tengah jalan saat orang tua mereka tidak melihat. Karena dipaksa Hira Hirak ke atas motor. Akan tetapi seperti biasa Adnan akan menurunkannya di tengah jalan di tengah lalu diminta Hirak angkot.
“Lu Hirak angkot saja.”
“Adnan, aku tidak tahu Hirak angkot, tolong bawa aku sampai ke halte busway aja.”
“Malas. Daripada kamu jadi beban buat orang lain. Kenapa lu gak menghilang saja selamanya” Adnan melengos pergi tanpa peduli.
Mendengar kata menghilang Hira terdiam, hatinya perih mendengar Adnan mengatakan itu.
*
Di sisi lain ayah Hira penasaran dengan sikap putrinya belakangan ini.
Zafar penasaran kenapa belakangan putrinya sering melamun dan meminta pindah sekolah. Bukan hanya itu ia juga penasaran kenapa Hira selalu menolak dibonceng sama Adnan padahal dulu ia paling semangat kalau berangkat bareng Adnan. Ia memutuskan mengikuti dan memata-matai putrinya, kali ini ia melihat kenyataan pahit ternyata selama ini Adnan selalu menurunkannya di tengah jalan akhirnya ayah Hira paham apa yang dialami Hira.
Adnan belakangan ikut-ikutan membenci Hira padahal sebelumnya mereka berteman baik. Karena Adnan menurunkannya di tengah jalan Hira kembali mendapat hukuman jalan jongkok keliling lapangan. Hira kembali mendapat ejekan dan hinaan dari Adnan dan teman-temanya. Dari semua penderitaan yang ia lalui Hira tidak mau sekolah.
Hira terpaksa pindah sekolah dan ikut neneknya tinggal di Surabaya. Sejak saat itu Hira memendam sakit hati pada Adnan. Hira tidak pernah cerita pada keluarganya atas apa yang sudah pernah yang dialami. Hanya Mona sahabat satu-satunya yang ia ceritakan dan tahu tentang semuanya. Hira tidak tahu kalau ayahnya juga mengetahui semuanya dan akan membalas Adnan di masa depan Setelah lulus sekolah Hira langsung berangkat ke Jerman untuk kuliah.
Bersambung
Enam tahun kemudian akhirnya Hirara lulus dari sekolah kedokteran. Ia memberanikan diri untuk pulang ke rumah orang tuanya. Butuh waktu bertahun-tahun untuk Hira mengumpulkan kekuatan agar bisa pulang ke rumah orang tuanya. Bertetangga dengan lelaki yang ikut membullinya menyebabkan dirinya enggan pulang ke rumah.Angin malam berbisik lembut, menyampaikan cerita kelam di balik senyuman Hira yang cantik. Di antara bunga-bunga masa lalu yang pernah mekar, tumbuhlah duri-duri pahit dari cinta pertamanya, Hira. Rumah mereka yang dulu menjadi saksi bisu kebersamaan mereka saat masih kecil sampai remaja, kini menyimpan cerita pahit yang membakar jiwa Hira.Cinta pertama bukan hanya membangun kenangan manis, tetapi juga menjadi medan pertempuran bagi hati yang hancur. Adnan yang dulu begitu lekat dengan nama Hira, kini mengenangnya dengan rasa benci yang mendalam. Dulu, kedua keluarga mereka bersahabat, dan rumah Adnan adalah tempat perlindungan bagi Hira. Namun, seiring berjalannya waktu, ke
Hira masih di lapangan balap kuda, menyaksikan bagaimana kuda itu menyerang Maya. Apa yang dia lihat sekarang sama halnya dengan dirinya enam tahun yang lalu. Hanya saja hari itu Hira tidak memberi suntikan pada kuda hitam.Maya terluka kuda itu bahkan meremukkan tulang betisnya.“Hira, ayo kita pergi dari sini, sebenarnya aku ingin lebih dari ini. Aku tadinya berharap kuda itu menyerangnya sama seperti yang dilakukan dulu padamu,” ujar Mona.Hira, membuang jarum suntik di tangannya, "ternyata aku tidak bisa jahat sama seperti dia. " Kenapa tidak melakukan saja Hira, kalau kamu takut biar aku saja tadi yang melakukannya,” cerca Mona.Mengingat kejahatan yang dilakukan Maya di masa lalu Mona ingin rasanya melakukan hal yang sama. Namun, Hira berpikir lagi kalau saja ia melakukan itu juga apa bedanya dia dengan Maya."Aku tidak ingin seperti dia. " Hira melepaskan helmIa menatap ke samping ternyata Adnan menatapnya dengan tatapan yang menyelidiki, ia juga mengingat kejadian naas yang
Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan.Rasa penasaran Adnan berubah jadi kemarahan setelah Hira mengabaikannya, terus menerus. Adnan melakukan berbagai cara untuk mendekati Hira, tapi seribu cara untuk Hira untuk menghindari Adnan. Bagi dokter cantik itu, antara dirinya dan Adnan tidak ada apa-apa, hanya sebatas tetangga. Masa lalu biarlah masa lalu ia akan menjalani hidupnya dengan baik dan melupakan masa lalu. Tetapi tidak demikian untuk Adnan, ia masih berpikir kalau Hira masih masih mencintainya sama seperti dulu. Gadis yang ia pikir akan mengejarnya justru mengabaikannya dan terus menghindar. Bahkan nomor Adnan diblokir sama Hira.“Tidak ada satupun gadis di dunia ini yang menolak pesonaku Hira. Kamu akan jadi milikku bagaimanapun caranya, camkan itu!” Adnan melempar ponselnya ke atas ranjang.Melihat postingan Dikto membagikan fotonya denganHira. Adnan berpikir kalau Hira sengaja membuatnya marah. Padahal tujuan Hirabukan seperti itu ia hanya ingin menunjuk
Masuk Perangkap Penjahat.Apa yang dilakukan Adnan tidak lantas membuat Hira tunduk ataupun berubah. Ia melepaskan cincin yang pakaikan Adnan dan menyimpannya ke dalam laci. Ia tetap saja menghindar dan menghiraukan lelaki tersebut.Hari itu Adnan menemuinya di rumah sakit.Melihat Adnan datang sorot mata Hira sinis, “ada apa datang ke sini? Aku sedang bekerja Adnan. Apa tidak bisa berhenti menggangguku?”Adnan melirik jari-jari Hira tidak memakai cincin pemberiannya, lelaki itu hanya tersenyum kecil, ia jadi ragu dengan kata-kata sesumbar yang pernah diucapkan. Ia pernah berkata kalau Hira akan mengejarnya sama seperti dulu, tetapi sekarang ia mulai meragukan kata-katanya sendiri.“Aku ingin bicara hal yang penting denganmu, tapi jangan di sini.”Tidak ingin membuat masalah di dalam rumah sakit Hira membawa Adnan bicara di taman rumah sakit.“Tadi mau bicara apa?” tanya Hira.“Waktu itu aku sudah memperingatkanmu supaya jangan ikut acara sosial yang diadakan rumah sakit. Ada bahaya
Setelah mendengar suara tembakan Adnan mengendap-endap dan masuk ke sana. Saat ia tiba ia melihat pemandangan yang tidak biasa, para dokter dijadikan objek mainan sama kepala penjahat tersebut.Hira ketakutan tetapi otaknya masih bisa bekerja, ia membuka bolpoin dan menuangkan tinta pena ke tangannya lalu mengoleskannya ke wajahnya rambut dan pakaiannya. Dengan begitu ia beberapa kali dilewati karena wajahnya terlihat kotor.“Aku belum puas,” keluh lelaki tua tersebut saat melihat dokter muda yang digilir itu pingsan, boa penjahat itu tidak merasakan kepuasan. Anak buahnya berjalan ke arah Hira.Ditengah ketakutannya Hira memohon agar dikirim penolong, ternyata permohonan kecilnya di dengar. Tiba-tiba seseorang muncul menyelamatkannya hidupnya.“Biar saya yang melakukannya,” ucap seseorang, tubuh Hira bergetar bahkan untuk menoleh yang punya suara ia tidak punya kekuatan lagi. Adnan berjalan melepaskan jubah dokter dan melepaskan pakaian satu persatu, tubuh kekarnya dan tato yang
Hira tidak punya tenaga lagi untuk berdebat, bahkan tidak punya harga diri lagi di depan laki-laki yang sudah merenggut mahkotanya. Hira berpikir sudah perempuan bekas pakai Adnan, lelaki yang sangat ia benci dalam hidupnya.Setelah keduanya berganti pakaian, Hira dan Adnan melanjutkan perjalanan untuk menemukan perkampungan yang bisa menolong mereka berdua. Kini, wanita cantik itu tidak banyak bicara lebih banyak menangis dengan diam, tubuh dan harga diri yang dijaga selama ini hilang begitu saja, tapi menyesal tidak ada gunanya.“Kita istirahat disini dulu, aku akan cari makanan untuk kita.” Adnan meletakkan tas ransel bawaannya di atas batu di dekat sungai.Hira juga meletakkan tas bawaannya. Adnan menggunakan pisau operasi milik dr, Sinta sebagai ujung tombak untuk mendapatkan ikan.Beruntung Alam berpihak pada keduanya, Adnan mendapatkan beberapa ikan besar untuk mengganjal perut. Dalam ransel ia juga menemukan korek dan menggunakan alkohol untuk menyalakan api. Suasana begit
Di sisi lain.Polisi akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian para penjahat yang menjebak para dokter. Sayangnya bos penjahat itu melarikan diri melalui terowongan bawah tanah.Sejumlah dokter yang ditawan berhasil diselamatkan, penggerebekan itu menjadi berita besar karena melibatkan sejumlah dokter dari salah satu rumah sakit besar. Keluarga Hira histeris saat mendengar kabar beberapa dokter ditemukan tewas.“Hira! Hira.” Bunda Hira menangis histeris, ketika tidak menemukan Hira diantara dokter yang dirawat.“Bunda tenanglah, Hira pasti selamat.” Leo membujuk sang Ibunda agar tenang.Ia baru ingat kalau tadi pagi Adnan bertanya tentang kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan dari rumah sakit. Lelaki yang berprofesi sebagai pengacara itu , buru-buru menelepon Adnan kan tetapi ponsel Adnan tidak aktif. Hira anak yang beruntung sebab kedua kakak laki-lakinya saat perhatian padanya, saat Hira dikabarkan hilang mereka semua melakukan cara untuk menemukan sang adik. Leo mem
Tidak pernah ada bayangan Adnan akan melewati pengalaman yang menegangkan ketika melihat seorang ibu melahirkan. Adnan sudah melewati banyak kejadian dalam hidupnya bahkan nyaris mati sudah dialami. Karena ia seorang pengacara bos mafia besar. Pertarungan, kematian sudah hal biasa baginya. Namun saat menyaksikan wanita melahirkan dan mengeluarkan banyak darah, ia merasa sangat tegang. Tapi tidak untuk dr. Hira ia begitu tenang membalut tubuh mungil itu dengan bedongan.Karena perjuangan mereka berhasil, Hira tersenyum bahagia dan memeluk Adnan hal itu terlihat begitu tulus dari seorang dokter yang berhasil menyelamatkan nyawa dua orang.“Terimakasih kita berhasil,” ucap Hira masih memeluk tubuh Adnan, detik kemudian ia baru sadar kalau orang yang dipeluk seorang Adnan, buru-buru melepaskan diri. Tetapi gara-gara hal itu, sebuah batu besar yang menutup dada Adnan seakan bergoncang. Ini pertama kalinya ia melihat Hira tersenyum.Beruntung pasangan suami istri itu membawa perlengkapan
Ketika Adnan menurunkan sifat keras kepalanya dan membuang egonya, Hira membuka hati padanya. Saat Adnan mengakui perasaanya Hira merasa bahagia. Ia tidak pernah menduga kalau cinta pertama yang dulu ia kejar-kejar seperti orang gila, ternyata jadi suaminya. Hira tidak pernah berpikir kalau hatinya bisa menerima Adnan kembali“Kenapa senyum-senyum seperti itu?” tanya Adnan saat mereka berduadalam bathtub. Adnan megangkat tubuh Hira ke pangkuanya dengan wajahsaling bertatapan. Manik berwarna coklat itu meneliti begitu dalammata Hira. Adnan merasa bersyukur karena Hira akhirnya menerimanyasetelah beberapa tahun saling membenci .“Aku baru menyadari sesuatu. Bukankah luka ini aku yangmelakukannya?” Hira mengusap alis Adnan.“Iya, kamu mendorongku dari tangga.”Adnan mengengam tangan Hira mengarahkan ke pipinya.“Apa dulu itu sangat sakit?” tanya Hira.Adnan menggeleng, “aku sudah lupa.”Apa yang dialami Hira hari itu hampir saja membuat Adnan melakukanhal gila. Sebenarnya ha
Orang tua Hira akhirnya terkena dampak dari menantunya, resiko punya menantu mafia, sudah pasti musuhnya banyak inilah dulu sebabnya Zafar menolak Adnan jadi menantu. Hal yang ditakutkan orang tua itu terjadi juga, mereka dikurung di sebuah rumah.Leo juga ikut dalam aksi penculikan, “jika kamu menyentuh selesai rambut adikku aku akan menghancurkanmu,” ancam Leo pada dua laki-laki yang menatap Mona dan Hira dengan tatapan jahat.Anak buah Kim mendekat lalu berbisik ke kuping Leo, “aku tidak akan berani menyentuh adikmu, karena dia istri Adnan ... tapi bagaimana kalau kamu memberikan wanita itu untuk kita pakai,” mereka berdua melirik Mona.Mona ikut jadi korban penculikan karena saat itu ada di rumah orang tua Hira. Kedua orang tua kedua belah pihak sudah m
Orang tua Hira belum dapat kabar kalau Hira sudah selamat.Orangtua Hira melakukan apapun agar putri mereka selamat, Rena meminta suaminya untuk melapor polisi."Bu jika kita melapor polisi, aku takut para bajingan itu semakin panik dan menyakiti Nay," bujuk sang suam"Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada putriku, lakukan sesuatu," desak Rena pada suaminya."Tenanglah Bu, Adnan akan mengatasi semuanya, kita tunggu dan berdoa saja di rumah," buju Leo dan Mona.Tidak lama kemudian, orang tua Adnan juga datang setelah tahu kalau Hira dan semua keluarganya jadi korban penyekapan.*Di sisi lain Adnan melakukan
Seorang pembenci akan mencari cara bagaimana untuk menyingkirkan orang yang dibenci. Ia tidak akan puas melihat saingannya lebih sukses darinya.Kim terlalu sibuk ingin membalas dendam pada Adnan sampai lupa dengan kebahagian sendiri. Adnan sebenarnya bingung dengan Kim entah sudah berapa lama lelaki itu mengusik hidupnya. Dulu Adnan membalas jika Kim mengganggunya dan pertikaian keduanya sudah terjadi sejak lama. Namun semenjak menikah, Adnan lebih memilih menghindar. Bahkan setiap kali ada acara bisnis Adnan tidak pernah mengaku sudah punya istri dan tidak pernah membawa Hira, itu semua itu bukan karena ia tidak cinta, tapi melindungi Hira dari orang-orang yang sirik dengan kesuksesannya salah satunya Kim lalu Dikto. Banyak rekan bisnis Adnan yang belum tahu kalau Adnan sudah
Kemarahan Adnan tidak terbendung lagi, ia melakukan semua cara untuk menangkap dua anak buahnya yang berkhianat itu dan akhirnya tertangkap juga.Adnan tidak tanggung-tanggung ia membayar pembunuh bayaran dari Rusia untuk memburu Hans dan Virto. Ia datang ke rumah sakit di sana terbaring Roby anak buah Adnan.“Maaf Bos,” ucap pria itu dengan wajah menyesal.“Untuk apa minta maaf kamu tidak salah, saya akan memberi mereka pelajaran.” Adnan duduk di sisi ranjang, menatap wajah Roby bibir pecah pipi lebam karena dihajar sama Virto karena menolak bergabung ke mereka."Katakan siapa diantara mereka berdua yang melakukannya. Saya akan mematahkan tangannya," ujar Adnan dengan marah.
Mengeluarkan Hira dan Adnan dari gedung itu satu hal yang sulit, sebab Kim menempatkan orang-orangnya di sekitar gedung apartemen, keinginan laki-laki itu tidak tanggung-tanggung ia ingin Adnan mati, ia menganggap Adnan saingan beratnya dalam bisnis.Kim tahu kalau Adnan datang ke apartemennya ia bahkan membayar preman di sekitar daerah itu untuk menangkap Adnan."Jika kalian bisa membawa dia dengan keadaan hidup, saya akan memberi upah tiga lima ratus juta.""Bagaimana kalau sudah mati?" tanya seorang pria berkulit gelap, seluruh lengan dihiasi tato."Jika sudah mati, saya berikan tiga ratus juta dan ada hadiah lainya.""Baik, kasih tau orangnya," ucap pria tersebut dengan yakin.
Terkadang pertemuan dengan orang yang tidak kita kenal bahkan tidak diduga, bukan karena kebetulan, bisa saja pertolongan yang kita yang kita dapatkan Jawaban dari doa kita. Seperti yang dirasakan Ibu muda yang rumahnya didatangi Adnan dan Hira. Dibalik wajah cantiknya tersimpan sebuah cerita pilu. Wanita itu jadi istri kedua bagi seorang pengusaha. Saat istri pertama datang ke rumahnya Sera sangat ketakutan.“Tolong jangan dibuka,” ucap Sera saat mengintip lubang kecil dari daun pintu.“Kamu buka saja dan kalian bicara baik-baik. Jika dia menimbulkan keributan dengan meng edor-edor pintu, itu akan mengundang perhatian orang yang mengejar kami,” jelas Adnan.“Dia akan membunuhku dengan bayiku Pak. Sebelum dia membunuhku aku akan menelepon
Adnan tidak heran maupun terkejut dengan ulah anak buahnya yang berkhianat, dihianati dan menghianati sudah hal biasa baginya, berkecimpung dengan dunia malam membuat Adnan akrab dengan hal tersebut. Kesetian dan kejujuran sangat mahal harganya. Begitu juga orang-orang yang bekerja padanya. Ia tidak bisa membeli hati mereka. Adnan sudah memberi gaji yang besar untuk semua orang yang bekerja padanya. Namun semua itu tidaklah cukup karena sejatinya manusia itu tidak pernah ada kata cukup. Mereka akan berpindah hati jika ada tawaran yang lebih menggiurkan lagi.Kim dan sekutunya membujuk orang yang bekerja pada Adnan dengan imbalan yang fantastis, tapi sebagai gantinya harus bekerja pada Kim dan menghianati Adnan, mereka setuju. Hans salah satunya orang yang tergiur dengan tawaran yang diberikan Kim, laki-laki itu dan Kanez yang biasanya membawa helikopter miliki Adna
Kepergian Mito meninggalkan luka yang sangat dalam pada Kanez, mereka berdua seperti keluarga. Ia berdiri di samping tubuh yang terbujur kaku itu menatapnya dengan pilu, manik berwarna gelap itu terlihat kosong mata Kanez tertuju pada kain yang menutup wajah laki-laki tersebut. Ia belum yakin kalau Mito sudah tiada.‘Ini hanya mimpi’ ucapnya membatin.Baru beberapa jam mereka masih saling bicara, kini tubuh itu tidak bergerak lagi. Memang ya … kematian setiap manusia itu seperti sebuah misteri, tidak ada yang tahu kapan dia akan mati dan sampai kapan dia hidup. Tanpa sadar kristal bening mengalir dari sudut mata Kanez. Ia sedih karena Mito tidak pernah merasakan kebahagian selama hidupnya, bahkan tidak tahu siapa nama sebenarnya. Itulah yang membuat Kanez sampai meneteskan air mata. Laki-l