Adnan memegang benda yang dijatuhkan Hira, “Hira, aku bertanya apa kamu minum obat ini?”Hira sangat terganggu dengan pertanyaan Adnan, “Aku tidak tahu apa yang kamu maksud.”“Hira …! Aku bertanya.”Saat Adnan mencerca Hira dengan pertanyaan, Zafar datang.“Hira! Apa yang kamu lakukan di luar sini?”Hira berbalik badan, “hanya melihat-lihat saja. Apa Ayah sudah makan?”“Belum aku menunggu putri menemaniku makan.”Hira tertawa bahagia saat ayahnya selalu ada untuknya. Hira mampu menghadapi semua rintangan hidup, karena dukungan keluarganya terutama ayah tercinta.*Besok pagi Adnan kembali datang mengganggunya di rumah sakit.“Apa yang kamu inginkan, sih?” tanya Hira sudah mulai kesal.“Ini untuk calon istriku.” Adnan membawa buket bunga. Hira menerima bunga meletakkannya di sofa.“Sudah pulanglah.”“Aku ingin mengajakmu menikah. Aku tidak mau kalah dengan anak kemarin sore seperti Sean,” ucapnya dengan tatapan tegas.“Ini jam kerjaku, ada banyak pasien yang mengantri kenapa kamu
Adnan duduk di kursi kebesarannya, ia memutar-mutar kursinya sembari menatap kertas di tangannya. Mengetahui kalau Hira sudah menikah dengan Fano ada api membara yang membakar hatinya. Tiga tahun yang lalu ia mati-matian mengejar Hira, pada akhirnya dokter cantik itu harus menikah dengan mantan rekan kerja Adnan . Ada perasaan yang membara dalam hati Adnan.Tiga tahun yang lalu ia sesumbar berkata akan menikahi Hira dengan mudah, ia juga berpikir kalau Hira akan mengejarnya sama seperti mereka remaja dulu. Kini lelaki berwajah tegas itu hanya bisa tersenyum kecut sembari menatap selembar kertas di tangannya.“Kamu mendapatkannya begitu mudah bahkan mereka menjodohkanmu,”Penolakan ayah Hira melintas di benaknya. Adnan tidak sadar kenapa Zafar sampai menolak dan membenci Adnan. Semua itu berawal karena sikap sombong Adnan di masa lalu.Fano, baru satu bulan di kenal Hira saat itu tetapi sudah setuju menikah karena Zafar melihat lelaki itu baik, tapi Adnan yang datang melamar Hira di
“Apa begitu cara kamu berterima kasih, Hira? Aku menyelamatkanmu dengan mengorbankan hidupku, tapi kamu tidak mengatakan apa-apa malah menghilang dan menikah dengan lelaki lain,” ujar Adnan.‘Berterimakasih untuk apa? Apa yang dia maksud saat dia merusak kehormatanku? Dasar pria aneh, kamu bagian dari mereka kenapa aku harus berterimakasih pada pria jahat seperti kamu’ Hira membatin.“Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud.” Hira ingin berdiri,Saat sedang bicara dengan Adnan ponsel milik Hira berdering, sebuah panggilan masuk dari putranya. .“Mami! Kapan pulang ke rumah Nenek?”“Sayang, Mami nanti akan pulang, tunggu ya.” Hira mematikan panggilan telepon dan ia kembali duduk, jantung dalam dada seakan ingin melompat dari cangkangnya.“Berapa usianya?”“Iya?”“Anakmu, berapa usianya?”“Dua tahun.”“Laki-laki atau perempuan?”“Laki-laki.”Adnan menatap wajah Hira dengan dalam, ada banyak hal yang ingin ia katakan pada Hira tentang semua yang terjadi. Adnan akhirnya tau kejadian di
Hira menunggu di rumah, ia mencoba meminta bantuan teman-temannya dan teman suaminya saat mereka tinggal di Jerman. Tapi sudah hukum alam teman ada saat kita senang, saat kita butuh mereka akan hilang bagai ditelan bumi. Itulah yang dirasakan Hira saat itu, mereka semua beralasan tidak punya uang.Ia merasa sangat lelah setelah menelepon semua orang. Hira tidak mau memberitahu kedua orang tuanya, ia tidak mau mereka sakit.Dokter cantik itu tidak tahan lagi ia merebahkan tubuhnya di sofa, “aku gak kuat lagi.”Ia tertidur karena kelelahan, terbangun saat ponselnya berdering, mengangkat sembari menatap jam dinding ternyata sudah sore. Hira menatap layar ponselnya , Sean menelepon.Hira berdiri sambil menempelkan ponsel di daun telinganya, “halo sayang.”“Selamat sore Bu.”Hira menatap layar ponselnya lagi, tapi benar kalau ponsel itu nomor sang suami, tapi kenapa suara perempuan?“Iya, selamat sore.”“Apa ini keluarga Pak Sean?”“Iya,benar.”Wanita itu menjelaskan Sean mengalami kece
Saat malam tiba.Adnan berdiri, “kalau begitu lakukan tugasmu, mandilah terlebih dulu aku tidak mau bau tubuh suamimu menempel di badanmu.”Adnan seolah-olah olah tahu kalau Hira dan Sean baru melakukan hubungan suami istri.Hira masih terdiam seperti patung ia bahkan tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Hira hanya ingin suami dan saudara laki-lakinya selamat dari kematian."Apa kamu mendengarku! " Sentak Adnan mengingatkan Hira.Lalu melemparkan sebuah handuk model bathrobes padanya. “Gosok badanmu dengan bersih pastikan tidak ada jejak suamimu di sana.”Kata-kata itu berdengung di telinga Hira, menghantam bagian hatinya, tetapi anehnya ia tidak berontak lagi. Kalau biasanya ia akan marah saat Adnan meledek ataupun menghinanya. Tetapi kali ini ia menerima semua dengan lapang dada.Hira berjalan menuju kamar mandi, ia melepaskan pakaiannya lalu menyimpannya dengan rapi, ia akan memakainya nanti saat keluar dari sana, berdiri di bawah semburan shower menutup
Hira ingin rasa menenggelamkan dirinya ke lautan terdalam dan tidak pernah muncul lagi. Ia berusa sekuat tenaga agar tidak menangis di depan Adnan. Ia bersikap sok kuat padahal sebenarnya ia tidak punya tenaga lagi, bahkan bernafas rasanya sangat berat.‘Maafkan Aku Sean, aku melakukan semua ini demi menyelamatkanmu. Jika suatu saat kamu tahu kalau ada pria lain yang menyentuhku kamu boleh marah padaku. Aku hanya minta kamu tetap hidup demi anak kita’ Hira membatin.“Apa kamu menyesal melakukannya?” tanya Adnan, ia seakan-akan menertawakan penderitaan Hira.Lakukan dengan cepat,” sentak Hira lagi, ia ingin segera menyelesaikannya lalu ia pulang. Adnan menghiraukan permintaan Hira ia terus melakukan sentuhan-sentuhan di beberapa bagian titik tubuhnya. Hira merasa tersiksa menahan tubuhnya agar tidak bereaksi, ia merasa keringat mulai membasahi kening. Ia hanya wanita biasa bukan robot w
Orang akan berkuasa dan bisa melakukan apapun jika punya uang.Adnan memiliki semuanya, kekuasaan, harta dan jabatan baru di rumah sakit. Itu sebabnya ia melakukan segalanya dengan sesukanya, saat Sean terbaring koma di ranjang rumah sakit ia melakukan hal yang kejam."Menikahlah denganku, aku akan menyelamatkan Sean. "Mendengar hal itu Hira terdiam seperti patung, bagaimana mungkin ia diceraikan sama pria lain? Saat suami yang ia cintai koma“Jangan lakukan itu,” ucap Hira dengan panik.“Ingat, tadi malam kamu sudah setuju, apa perlu aku memutar videonya,” ancam Adnan lagi."Itu terlalu kejam Adnan, dia masih belum sadar dan kamu merampas istrinya. "Dengan wajah mengeras Adnan mendekat, "apa kamu ingat? Dia yang datang merebutmu dariku. Tiga tahun yang lalu kita sudah bertunangan, tapi dia membawa kabur dirimu. ""Kita tidak pernah bertunangan di masa lalu Adnan. Kamu memaksa memakai cincin di jariku dan aku tidak menginginkannya. Kamu tukang paksa. "Adnan layak mendapat juluka
Hira tidak berhenti menangis menyaksikan rekaman yang diperlihatkan polisi, ia menghadapi semuanya sendiri. Setelah bertemu dengan polisi ia kembali menemui dokter. Ia meminta dokter melakukan sesuatu untuknya suami, ia tidak akan tega hanya melihat dan menunggu sang suami pergi selamanya.Hira menjelaskan kalau dirinya juga seorang dokter, ia meminta agar sang suami dirawat di sana. Hira bahkan rela bertugas di sana tanpa dibayar sebagai dokter asal suaminya diizinkan dirawat. Setelah menjelaskan semua kondisi Sean, pihak rumah sakit merasa simpati dan memperbolehkannya bekerja.