Hira menunggu di rumah, ia mencoba meminta bantuan teman-temannya dan teman suaminya saat mereka tinggal di Jerman. Tapi sudah hukum alam teman ada saat kita senang, saat kita butuh mereka akan hilang bagai ditelan bumi. Itulah yang dirasakan Hira saat itu, mereka semua beralasan tidak punya uang.Ia merasa sangat lelah setelah menelepon semua orang. Hira tidak mau memberitahu kedua orang tuanya, ia tidak mau mereka sakit.Dokter cantik itu tidak tahan lagi ia merebahkan tubuhnya di sofa, “aku gak kuat lagi.”Ia tertidur karena kelelahan, terbangun saat ponselnya berdering, mengangkat sembari menatap jam dinding ternyata sudah sore. Hira menatap layar ponselnya , Sean menelepon.Hira berdiri sambil menempelkan ponsel di daun telinganya, “halo sayang.”“Selamat sore Bu.”Hira menatap layar ponselnya lagi, tapi benar kalau ponsel itu nomor sang suami, tapi kenapa suara perempuan?“Iya, selamat sore.”“Apa ini keluarga Pak Sean?”“Iya,benar.”Wanita itu menjelaskan Sean mengalami kece
Saat malam tiba.Adnan berdiri, “kalau begitu lakukan tugasmu, mandilah terlebih dulu aku tidak mau bau tubuh suamimu menempel di badanmu.”Adnan seolah-olah olah tahu kalau Hira dan Sean baru melakukan hubungan suami istri.Hira masih terdiam seperti patung ia bahkan tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Hira hanya ingin suami dan saudara laki-lakinya selamat dari kematian."Apa kamu mendengarku! " Sentak Adnan mengingatkan Hira.Lalu melemparkan sebuah handuk model bathrobes padanya. “Gosok badanmu dengan bersih pastikan tidak ada jejak suamimu di sana.”Kata-kata itu berdengung di telinga Hira, menghantam bagian hatinya, tetapi anehnya ia tidak berontak lagi. Kalau biasanya ia akan marah saat Adnan meledek ataupun menghinanya. Tetapi kali ini ia menerima semua dengan lapang dada.Hira berjalan menuju kamar mandi, ia melepaskan pakaiannya lalu menyimpannya dengan rapi, ia akan memakainya nanti saat keluar dari sana, berdiri di bawah semburan shower menutup
Hira ingin rasa menenggelamkan dirinya ke lautan terdalam dan tidak pernah muncul lagi. Ia berusa sekuat tenaga agar tidak menangis di depan Adnan. Ia bersikap sok kuat padahal sebenarnya ia tidak punya tenaga lagi, bahkan bernafas rasanya sangat berat.‘Maafkan Aku Sean, aku melakukan semua ini demi menyelamatkanmu. Jika suatu saat kamu tahu kalau ada pria lain yang menyentuhku kamu boleh marah padaku. Aku hanya minta kamu tetap hidup demi anak kita’ Hira membatin.“Apa kamu menyesal melakukannya?” tanya Adnan, ia seakan-akan menertawakan penderitaan Hira.Lakukan dengan cepat,” sentak Hira lagi, ia ingin segera menyelesaikannya lalu ia pulang. Adnan menghiraukan permintaan Hira ia terus melakukan sentuhan-sentuhan di beberapa bagian titik tubuhnya. Hira merasa tersiksa menahan tubuhnya agar tidak bereaksi, ia merasa keringat mulai membasahi kening. Ia hanya wanita biasa bukan robot w
Orang akan berkuasa dan bisa melakukan apapun jika punya uang.Adnan memiliki semuanya, kekuasaan, harta dan jabatan baru di rumah sakit. Itu sebabnya ia melakukan segalanya dengan sesukanya, saat Sean terbaring koma di ranjang rumah sakit ia melakukan hal yang kejam."Menikahlah denganku, aku akan menyelamatkan Sean. "Mendengar hal itu Hira terdiam seperti patung, bagaimana mungkin ia diceraikan sama pria lain? Saat suami yang ia cintai koma“Jangan lakukan itu,” ucap Hira dengan panik.“Ingat, tadi malam kamu sudah setuju, apa perlu aku memutar videonya,” ancam Adnan lagi."Itu terlalu kejam Adnan, dia masih belum sadar dan kamu merampas istrinya. "Dengan wajah mengeras Adnan mendekat, "apa kamu ingat? Dia yang datang merebutmu dariku. Tiga tahun yang lalu kita sudah bertunangan, tapi dia membawa kabur dirimu. ""Kita tidak pernah bertunangan di masa lalu Adnan. Kamu memaksa memakai cincin di jariku dan aku tidak menginginkannya. Kamu tukang paksa. "Adnan layak mendapat juluka
Hira tidak berhenti menangis menyaksikan rekaman yang diperlihatkan polisi, ia menghadapi semuanya sendiri. Setelah bertemu dengan polisi ia kembali menemui dokter. Ia meminta dokter melakukan sesuatu untuknya suami, ia tidak akan tega hanya melihat dan menunggu sang suami pergi selamanya.Hira menjelaskan kalau dirinya juga seorang dokter, ia meminta agar sang suami dirawat di sana. Hira bahkan rela bertugas di sana tanpa dibayar sebagai dokter asal suaminya diizinkan dirawat. Setelah menjelaskan semua kondisi Sean, pihak rumah sakit merasa simpati dan memperbolehkannya bekerja.
Saat Hira terbangun kaget setengah mati, Adnan duduk di sana sedang menatapnya.Hira memundurkan tubuhnya dengan panik, “Ka-kamu. Bagaimana mungkin kamu ada di sini?”“Justru aku yang bertanya kenapa kamu masuk ke rumah orang seperti itu. Apa kamu akan mencuri?” tuduh Adnan padanya.Ternyata Adnan membeli rumah Hira ia juga selalu mengawasinya, pria bertampang dingin itu mengetahui tentang semua yang dikerjakan Hira. Termasuk ia meminjam uang pada temannya. Tidak ingin berurusan dengan Adnan Hira berdiri berniat pergi. Tapi pria itu menghentikannya menutup pintu dengan tubuhnya.“Apa yang ingin kamu lakukan?” bola mata Hira membesar.“Menjadikanmu jadi milikku.”Lalu menyeret tangan Hira membawanya ke rumah orang tua Adanan. “Kamu mau apa?”“Diam dan lihat saja apa yang aku lakukan.”Tiba di rumah Adnan, Kiya, Dinar dan suaminya kaget karena Adnan membawa Hira ke rumahnya dengan cara paksa. Kedua kakak perempuan Adnan hanya melongo tidak tahu apa yang terjadi“Nan, ada apa?” seoran
Malam itu juga Adnan membawa HiraAdnan membawa ke dalam mobil lalu membawanya ke sebuah makam. Di sana tertulis nama ‘Malik’ itu adalah Papi Adnan. Hira terdiam di pusara dengan wajah bingung.“A-apa? Apa om sudah meninggal?” tanya Hira menatap batu nisan tersebut.Sekarang ia sedikit paham tentang kemarahan Adnan padanya. Tetapi ia tidak tahu kalau Malik ayah Adnan sudah meninggal.“Aku berjanji padamu akan menikahinya, aku sudah melakukan janjiku, jadi jangan pernah menyalahkanku lagi,” ucap Adnan menatap pusara sang ayah.Tiga tahun lalu saat Hira menolak lamaran Adnan, ternyata Zafar membongkar pekerjaan Adnan pada Malik, Ayah Adnan syok tidak berapa lama di rumah sakit ia meninggal. Itu artinya penyebab ayah Adnan meninggal semua karena Hira dan Zafar ayahnya. Sejak saat itu Adnan bersumpah akan menikahi Hira dengan cara apapun.“ Aku menikahimu karena aku sangat membencimu dan ayahmu. Aku berj
Angin semilir berbisik lembut, menyampaikan cerita kelam, Hira yang cantik menghela nafas panjang. Di antara bunga-bunga masa lalu yang pernah mekar, tumbuhlah duri-duri pahit dari cinta pertamanya, Adnan. Rumah mereka yang dulu menjadi saksi bisu kebersamaan mereka saat masih kecil sampai remaja, kini menyimpan cerita pahit yang membakar jiwa Hira.Cinta pertama bukan hanya membangun kenangan manis, tetapi juga menjadi medan pertempuran bagi hati yang hancur. Hira, yang dulu begitu lekat dengan nama Adnan, kini mengenangnya dengan rasa benci yang mendalam. Dulu, kedua keluarga mereka bersahabat, dan rumah Adnan adalah tempat perlindungan bagi Hira. Namun, seiring berjalannya waktu, kenangan indah itu hancur seperti lukisan yang diterpa badai.Luka yang paling dalam bermula karena Adnan mencampakkan dan meninggalkan dirinya hanya karena fisiknya berubah. Cinta yang dulu Hira curahkan kepada Adnan berubah menjadi dendam ketika Adnan menghancurkan hatinya. Semua itu sudah lama berlalu.