Masuk Perangkap Penjahat.Apa yang dilakukan Adnan tidak lantas membuat Hira tunduk ataupun berubah. Ia melepaskan cincin yang pakaikan Adnan dan menyimpannya ke dalam laci. Ia tetap saja menghindar dan menghiraukan lelaki tersebut.Hari itu Adnan menemuinya di rumah sakit.Melihat Adnan datang sorot mata Hira sinis, “ada apa datang ke sini? Aku sedang bekerja Adnan. Apa tidak bisa berhenti menggangguku?”Adnan melirik jari-jari Hira tidak memakai cincin pemberiannya, lelaki itu hanya tersenyum kecil, ia jadi ragu dengan kata-kata sesumbar yang pernah diucapkan. Ia pernah berkata kalau Hira akan mengejarnya sama seperti dulu, tetapi sekarang ia mulai meragukan kata-katanya sendiri.“Aku ingin bicara hal yang penting denganmu, tapi jangan di sini.”Tidak ingin membuat masalah di dalam rumah sakit Hira membawa Adnan bicara di taman rumah sakit.“Tadi mau bicara apa?” tanya Hira.“Waktu itu aku sudah memperingatkanmu supaya jangan ikut acara sosial yang diadakan rumah sakit. Ada bahaya
Setelah mendengar suara tembakan Adnan mengendap-endap dan masuk ke sana. Saat ia tiba ia melihat pemandangan yang tidak biasa, para dokter dijadikan objek mainan sama kepala penjahat tersebut.Hira ketakutan tetapi otaknya masih bisa bekerja, ia membuka bolpoin dan menuangkan tinta pena ke tangannya lalu mengoleskannya ke wajahnya rambut dan pakaiannya. Dengan begitu ia beberapa kali dilewati karena wajahnya terlihat kotor.“Aku belum puas,” keluh lelaki tua tersebut saat melihat dokter muda yang digilir itu pingsan, boa penjahat itu tidak merasakan kepuasan. Anak buahnya berjalan ke arah Hira.Ditengah ketakutannya Hira memohon agar dikirim penolong, ternyata permohonan kecilnya di dengar. Tiba-tiba seseorang muncul menyelamatkannya hidupnya.“Biar saya yang melakukannya,” ucap seseorang, tubuh Hira bergetar bahkan untuk menoleh yang punya suara ia tidak punya kekuatan lagi. Adnan berjalan melepaskan jubah dokter dan melepaskan pakaian satu persatu, tubuh kekarnya dan tato yang
Hira tidak punya tenaga lagi untuk berdebat, bahkan tidak punya harga diri lagi di depan laki-laki yang sudah merenggut mahkotanya. Hira berpikir sudah perempuan bekas pakai Adnan, lelaki yang sangat ia benci dalam hidupnya.Setelah keduanya berganti pakaian, Hira dan Adnan melanjutkan perjalanan untuk menemukan perkampungan yang bisa menolong mereka berdua. Kini, wanita cantik itu tidak banyak bicara lebih banyak menangis dengan diam, tubuh dan harga diri yang dijaga selama ini hilang begitu saja, tapi menyesal tidak ada gunanya.“Kita istirahat disini dulu, aku akan cari makanan untuk kita.” Adnan meletakkan tas ransel bawaannya di atas batu di dekat sungai.Hira juga meletakkan tas bawaannya. Adnan menggunakan pisau operasi milik dr, Sinta sebagai ujung tombak untuk mendapatkan ikan.Beruntung Alam berpihak pada keduanya, Adnan mendapatkan beberapa ikan besar untuk mengganjal perut. Dalam ransel ia juga menemukan korek dan menggunakan alkohol untuk menyalakan api. Suasana begit
Di sisi lain.Polisi akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian para penjahat yang menjebak para dokter. Sayangnya bos penjahat itu melarikan diri melalui terowongan bawah tanah.Sejumlah dokter yang ditawan berhasil diselamatkan, penggerebekan itu menjadi berita besar karena melibatkan sejumlah dokter dari salah satu rumah sakit besar. Keluarga Hira histeris saat mendengar kabar beberapa dokter ditemukan tewas.“Hira! Hira.” Bunda Hira menangis histeris, ketika tidak menemukan Hira diantara dokter yang dirawat.“Bunda tenanglah, Hira pasti selamat.” Leo membujuk sang Ibunda agar tenang.Ia baru ingat kalau tadi pagi Adnan bertanya tentang kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan dari rumah sakit. Lelaki yang berprofesi sebagai pengacara itu , buru-buru menelepon Adnan kan tetapi ponsel Adnan tidak aktif. Hira anak yang beruntung sebab kedua kakak laki-lakinya saat perhatian padanya, saat Hira dikabarkan hilang mereka semua melakukan cara untuk menemukan sang adik. Leo mem
Tidak pernah ada bayangan Adnan akan melewati pengalaman yang menegangkan ketika melihat seorang ibu melahirkan. Adnan sudah melewati banyak kejadian dalam hidupnya bahkan nyaris mati sudah dialami. Karena ia seorang pengacara bos mafia besar. Pertarungan, kematian sudah hal biasa baginya. Namun saat menyaksikan wanita melahirkan dan mengeluarkan banyak darah, ia merasa sangat tegang. Tapi tidak untuk dr. Hira ia begitu tenang membalut tubuh mungil itu dengan bedongan.Karena perjuangan mereka berhasil, Hira tersenyum bahagia dan memeluk Adnan hal itu terlihat begitu tulus dari seorang dokter yang berhasil menyelamatkan nyawa dua orang.“Terimakasih kita berhasil,” ucap Hira masih memeluk tubuh Adnan, detik kemudian ia baru sadar kalau orang yang dipeluk seorang Adnan, buru-buru melepaskan diri. Tetapi gara-gara hal itu, sebuah batu besar yang menutup dada Adnan seakan bergoncang. Ini pertama kalinya ia melihat Hira tersenyum.Beruntung pasangan suami istri itu membawa perlengkapan
Adnan memegang benda yang dijatuhkan Hira, “Hira, aku bertanya apa kamu minum obat ini?”Hira sangat terganggu dengan pertanyaan Adnan, “Aku tidak tahu apa yang kamu maksud.”“Hira …! Aku bertanya.”Saat Adnan mencerca Hira dengan pertanyaan, Zafar datang.“Hira! Apa yang kamu lakukan di luar sini?”Hira berbalik badan, “hanya melihat-lihat saja. Apa Ayah sudah makan?”“Belum aku menunggu putri menemaniku makan.”Hira tertawa bahagia saat ayahnya selalu ada untuknya. Hira mampu menghadapi semua rintangan hidup, karena dukungan keluarganya terutama ayah tercinta.*Besok pagi Adnan kembali datang mengganggunya di rumah sakit.“Apa yang kamu inginkan, sih?” tanya Hira sudah mulai kesal.“Ini untuk calon istriku.” Adnan membawa buket bunga. Hira menerima bunga meletakkannya di sofa.“Sudah pulanglah.”“Aku ingin mengajakmu menikah. Aku tidak mau kalah dengan anak kemarin sore seperti Sean,” ucapnya dengan tatapan tegas.“Ini jam kerjaku, ada banyak pasien yang mengantri kenapa kamu
Adnan duduk di kursi kebesarannya, ia memutar-mutar kursinya sembari menatap kertas di tangannya. Mengetahui kalau Hira sudah menikah dengan Fano ada api membara yang membakar hatinya. Tiga tahun yang lalu ia mati-matian mengejar Hira, pada akhirnya dokter cantik itu harus menikah dengan mantan rekan kerja Adnan . Ada perasaan yang membara dalam hati Adnan.Tiga tahun yang lalu ia sesumbar berkata akan menikahi Hira dengan mudah, ia juga berpikir kalau Hira akan mengejarnya sama seperti mereka remaja dulu. Kini lelaki berwajah tegas itu hanya bisa tersenyum kecut sembari menatap selembar kertas di tangannya.“Kamu mendapatkannya begitu mudah bahkan mereka menjodohkanmu,”Penolakan ayah Hira melintas di benaknya. Adnan tidak sadar kenapa Zafar sampai menolak dan membenci Adnan. Semua itu berawal karena sikap sombong Adnan di masa lalu.Fano, baru satu bulan di kenal Hira saat itu tetapi sudah setuju menikah karena Zafar melihat lelaki itu baik, tapi Adnan yang datang melamar Hira di
“Apa begitu cara kamu berterima kasih, Hira? Aku menyelamatkanmu dengan mengorbankan hidupku, tapi kamu tidak mengatakan apa-apa malah menghilang dan menikah dengan lelaki lain,” ujar Adnan.‘Berterimakasih untuk apa? Apa yang dia maksud saat dia merusak kehormatanku? Dasar pria aneh, kamu bagian dari mereka kenapa aku harus berterimakasih pada pria jahat seperti kamu’ Hira membatin.“Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud.” Hira ingin berdiri,Saat sedang bicara dengan Adnan ponsel milik Hira berdering, sebuah panggilan masuk dari putranya. .“Mami! Kapan pulang ke rumah Nenek?”“Sayang, Mami nanti akan pulang, tunggu ya.” Hira mematikan panggilan telepon dan ia kembali duduk, jantung dalam dada seakan ingin melompat dari cangkangnya.“Berapa usianya?”“Iya?”“Anakmu, berapa usianya?”“Dua tahun.”“Laki-laki atau perempuan?”“Laki-laki.”Adnan menatap wajah Hira dengan dalam, ada banyak hal yang ingin ia katakan pada Hira tentang semua yang terjadi. Adnan akhirnya tau kejadian di
Ketika Adnan menurunkan sifat keras kepalanya dan membuang egonya, Hira membuka hati padanya. Saat Adnan mengakui perasaanya Hira merasa bahagia. Ia tidak pernah menduga kalau cinta pertama yang dulu ia kejar-kejar seperti orang gila, ternyata jadi suaminya. Hira tidak pernah berpikir kalau hatinya bisa menerima Adnan kembali“Kenapa senyum-senyum seperti itu?” tanya Adnan saat mereka berduadalam bathtub. Adnan megangkat tubuh Hira ke pangkuanya dengan wajahsaling bertatapan. Manik berwarna coklat itu meneliti begitu dalammata Hira. Adnan merasa bersyukur karena Hira akhirnya menerimanyasetelah beberapa tahun saling membenci .“Aku baru menyadari sesuatu. Bukankah luka ini aku yangmelakukannya?” Hira mengusap alis Adnan.“Iya, kamu mendorongku dari tangga.”Adnan mengengam tangan Hira mengarahkan ke pipinya.“Apa dulu itu sangat sakit?” tanya Hira.Adnan menggeleng, “aku sudah lupa.”Apa yang dialami Hira hari itu hampir saja membuat Adnan melakukanhal gila. Sebenarnya ha
Orang tua Hira akhirnya terkena dampak dari menantunya, resiko punya menantu mafia, sudah pasti musuhnya banyak inilah dulu sebabnya Zafar menolak Adnan jadi menantu. Hal yang ditakutkan orang tua itu terjadi juga, mereka dikurung di sebuah rumah.Leo juga ikut dalam aksi penculikan, “jika kamu menyentuh selesai rambut adikku aku akan menghancurkanmu,” ancam Leo pada dua laki-laki yang menatap Mona dan Hira dengan tatapan jahat.Anak buah Kim mendekat lalu berbisik ke kuping Leo, “aku tidak akan berani menyentuh adikmu, karena dia istri Adnan ... tapi bagaimana kalau kamu memberikan wanita itu untuk kita pakai,” mereka berdua melirik Mona.Mona ikut jadi korban penculikan karena saat itu ada di rumah orang tua Hira. Kedua orang tua kedua belah pihak sudah m
Orang tua Hira belum dapat kabar kalau Hira sudah selamat.Orangtua Hira melakukan apapun agar putri mereka selamat, Rena meminta suaminya untuk melapor polisi."Bu jika kita melapor polisi, aku takut para bajingan itu semakin panik dan menyakiti Nay," bujuk sang suam"Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada putriku, lakukan sesuatu," desak Rena pada suaminya."Tenanglah Bu, Adnan akan mengatasi semuanya, kita tunggu dan berdoa saja di rumah," buju Leo dan Mona.Tidak lama kemudian, orang tua Adnan juga datang setelah tahu kalau Hira dan semua keluarganya jadi korban penyekapan.*Di sisi lain Adnan melakukan
Seorang pembenci akan mencari cara bagaimana untuk menyingkirkan orang yang dibenci. Ia tidak akan puas melihat saingannya lebih sukses darinya.Kim terlalu sibuk ingin membalas dendam pada Adnan sampai lupa dengan kebahagian sendiri. Adnan sebenarnya bingung dengan Kim entah sudah berapa lama lelaki itu mengusik hidupnya. Dulu Adnan membalas jika Kim mengganggunya dan pertikaian keduanya sudah terjadi sejak lama. Namun semenjak menikah, Adnan lebih memilih menghindar. Bahkan setiap kali ada acara bisnis Adnan tidak pernah mengaku sudah punya istri dan tidak pernah membawa Hira, itu semua itu bukan karena ia tidak cinta, tapi melindungi Hira dari orang-orang yang sirik dengan kesuksesannya salah satunya Kim lalu Dikto. Banyak rekan bisnis Adnan yang belum tahu kalau Adnan sudah
Kemarahan Adnan tidak terbendung lagi, ia melakukan semua cara untuk menangkap dua anak buahnya yang berkhianat itu dan akhirnya tertangkap juga.Adnan tidak tanggung-tanggung ia membayar pembunuh bayaran dari Rusia untuk memburu Hans dan Virto. Ia datang ke rumah sakit di sana terbaring Roby anak buah Adnan.“Maaf Bos,” ucap pria itu dengan wajah menyesal.“Untuk apa minta maaf kamu tidak salah, saya akan memberi mereka pelajaran.” Adnan duduk di sisi ranjang, menatap wajah Roby bibir pecah pipi lebam karena dihajar sama Virto karena menolak bergabung ke mereka."Katakan siapa diantara mereka berdua yang melakukannya. Saya akan mematahkan tangannya," ujar Adnan dengan marah.
Mengeluarkan Hira dan Adnan dari gedung itu satu hal yang sulit, sebab Kim menempatkan orang-orangnya di sekitar gedung apartemen, keinginan laki-laki itu tidak tanggung-tanggung ia ingin Adnan mati, ia menganggap Adnan saingan beratnya dalam bisnis.Kim tahu kalau Adnan datang ke apartemennya ia bahkan membayar preman di sekitar daerah itu untuk menangkap Adnan."Jika kalian bisa membawa dia dengan keadaan hidup, saya akan memberi upah tiga lima ratus juta.""Bagaimana kalau sudah mati?" tanya seorang pria berkulit gelap, seluruh lengan dihiasi tato."Jika sudah mati, saya berikan tiga ratus juta dan ada hadiah lainya.""Baik, kasih tau orangnya," ucap pria tersebut dengan yakin.
Terkadang pertemuan dengan orang yang tidak kita kenal bahkan tidak diduga, bukan karena kebetulan, bisa saja pertolongan yang kita yang kita dapatkan Jawaban dari doa kita. Seperti yang dirasakan Ibu muda yang rumahnya didatangi Adnan dan Hira. Dibalik wajah cantiknya tersimpan sebuah cerita pilu. Wanita itu jadi istri kedua bagi seorang pengusaha. Saat istri pertama datang ke rumahnya Sera sangat ketakutan.“Tolong jangan dibuka,” ucap Sera saat mengintip lubang kecil dari daun pintu.“Kamu buka saja dan kalian bicara baik-baik. Jika dia menimbulkan keributan dengan meng edor-edor pintu, itu akan mengundang perhatian orang yang mengejar kami,” jelas Adnan.“Dia akan membunuhku dengan bayiku Pak. Sebelum dia membunuhku aku akan menelepon
Adnan tidak heran maupun terkejut dengan ulah anak buahnya yang berkhianat, dihianati dan menghianati sudah hal biasa baginya, berkecimpung dengan dunia malam membuat Adnan akrab dengan hal tersebut. Kesetian dan kejujuran sangat mahal harganya. Begitu juga orang-orang yang bekerja padanya. Ia tidak bisa membeli hati mereka. Adnan sudah memberi gaji yang besar untuk semua orang yang bekerja padanya. Namun semua itu tidaklah cukup karena sejatinya manusia itu tidak pernah ada kata cukup. Mereka akan berpindah hati jika ada tawaran yang lebih menggiurkan lagi.Kim dan sekutunya membujuk orang yang bekerja pada Adnan dengan imbalan yang fantastis, tapi sebagai gantinya harus bekerja pada Kim dan menghianati Adnan, mereka setuju. Hans salah satunya orang yang tergiur dengan tawaran yang diberikan Kim, laki-laki itu dan Kanez yang biasanya membawa helikopter miliki Adna
Kepergian Mito meninggalkan luka yang sangat dalam pada Kanez, mereka berdua seperti keluarga. Ia berdiri di samping tubuh yang terbujur kaku itu menatapnya dengan pilu, manik berwarna gelap itu terlihat kosong mata Kanez tertuju pada kain yang menutup wajah laki-laki tersebut. Ia belum yakin kalau Mito sudah tiada.‘Ini hanya mimpi’ ucapnya membatin.Baru beberapa jam mereka masih saling bicara, kini tubuh itu tidak bergerak lagi. Memang ya … kematian setiap manusia itu seperti sebuah misteri, tidak ada yang tahu kapan dia akan mati dan sampai kapan dia hidup. Tanpa sadar kristal bening mengalir dari sudut mata Kanez. Ia sedih karena Mito tidak pernah merasakan kebahagian selama hidupnya, bahkan tidak tahu siapa nama sebenarnya. Itulah yang membuat Kanez sampai meneteskan air mata. Laki-l