Share

64. Canggung sekali

Devanda memakan lagi roti suapan dari Andriyan. Dari tadi dia memang duduk dengan anteng di atas kasur dan hanya Andriyan yang bergerak. Tanpa disadarinya, ada perasaan aneh yang mulai mengalir hangat memenuhi dadanya. Hingga menjadi kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut.

Berada di dekat Andriyan memang tidak akan pernah ada kata terbiasa. Bahkan sampai saat ini, aku masih merasa aneh dan janggal. Tapi perasaan aneh kali ini berbeda, apa ya? Aku pun tidak mengerti, batin Devanda yang terus memperhatikan Andriyan.

Setiap gerakan tangan Andriyan yang menyuapinya, tatapan teduhnya yang membuat siapa pun merasa nyaman untuk berada di dekatnya, hingga kekehannya ketika melihat mulut Devanda comot … ini adalah …

Devanda menyadari tatapan ini, juga perlakuan yang Andriyan berikan padanya.

“Ayo aaa Vanda.” Andriyan tersenyum hangat, memancarkan rasa nyaman yang luar biasa.

Tatapan pria

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status