Share

49. Cincin apa?

“Cincin?”

Apa yang dikatakan supir itu benar. Jika memang Devanda menginginkannya, mengapa ia tidak membelinya? Bahkan jika itu berharga semahal satu toko emas itu, kekayaan Andriyan lebih dari mampu untuk membelinya. Devanda sangat tahu hal itu, tapi kenapa?

“Tolong cari tahu. Cincin apa itu dan mengapa Devanda tidak membelinya. Kamu mengerti?”

Supir tersebut mengangguk patuh. “Baik, Tuan.”

Meski dia tidak tau apa yang sedang ada di dalam benak istrinya hingga sekarang, tapi setidaknya dia harus tau apa yang terjadi pada istrinya sampai suasana hatinya memburuk seharian.

***

“Selamat datang, tapi maaf kami belum buk--” Suara karyawan toko emas itu terhenti ketika melihat Devanda datang dengan wajah pucat dan napas yang terengah-engah di pagi buta. Bahkan toko emas belum buka karena ini bukan jam operasi dan dia masih akan bersih-bersih dulu.

Namun Devanda datang seperti baru berlarian dari rumah ke toko emas ini. Dia bahkan sendirian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status