Beranda / Romansa / Obsesi Bos Mafia Kejam / 43 : Anakku, Pintar Sekali

Share

43 : Anakku, Pintar Sekali

Penulis: Galery Gia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-27 15:17:08
“Beliau ingin bertemu untuk mendiskusikan saham TY Group, pak.”

Joshua menghela napas pelan, ia tidak ingin meninggalkan Karina sendirian. Dia masih ingin menemani wanitanya sampai ia sembuh total.

“Aku belum bisa meninggalkan Karina, tolong katakan padanya untuk menunggu. Aku tidak ingin pergi.” Mata Joshua lurus menatap Karina.

“Baik, pak.” DK membungkuk singkat lalu keluar dari ruangan.

Joshua pun berdiri dari duduknya. Ia mendekati ranjang Karina dan duduk di sana mengamati wajah cantik itu dengan perasaan damai. Tangannya menyentuh pipi Karina. Mengusap penuh perasaan bahagia.

Walau pernikahan mereka kemarin batal karena insiden menyebalkan itu. Joshua akan tetap bersama Karina dan merencanakan hari pernikahan yang lain. Dia tidak akan menyerah begitu saja dengan pernikahannya.

“Behenti menyentuhku seperti ini, rasanya geli.” Karina perlahan membuka mata. Ia tersenyum tipis dan menatap penuh kelembutan ke lelakinya.

“Maaf membangunkanmu, sweetheart.” Bibir Joshua dengan lem
Galery Gia

Maaf kalau masih ada typo. ^^

| 2
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   44 : Bajingan

    “Tingkat kepercayaan dirimu semakin tinggi saja, ya.” Kalista menyilangkan tangan di depan dada.Joshua lagi-lagi tersenyum, terlihat sangat manis namun menusuk begitu tajam. “Jika aku menguncimu, apa kau masih bisa berbicara seperti itu, Nyonya?”“Apa?”Tanpa aba-aba. Joshua mendorong Kalista masuk kembali ke ruangannya dan mengunci pintu serapat mungkin. Joshua mendorong tubuh Kalista sampai tubuh wanita itu membentur dasar sofa yang empuk. Tangan Joshua dengan nakal bermain di atas paha Kalista lalu menelusup masuk ke dalam gaun tidurnya.“Apa yang kau lakukan?” Kalista memekik keras, ia mencoba mendorong Joshua menjauh tapi tenaganya tidak seimbang dengan laki-laki itu.“Basah, huh?” Joshua menatap remeh Kalista. Jarinya sudah menari-nari nakal di atas dalamannya.Geli, nikmat, terangsang, Kalista bisa gila jika Joshua terus mempermainkannya seperti ini. Kalista adalah seorang janda yang sudah lama tidak mendapatkan sentuhan. Tentu saat ada seseorang yang datang untuk menggagahiny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   45 : Kehamilan

    “Sayang.” Karina merentangkan kedua tangannya untuk menyambut kepulangan Joshua. Tapi laki-laki itu menghindari pelukannya dan malah mencium pipi Karina. “Aku bau, sayang. Aku akan mandi dulu, setelah itu baru berpelukan.” Joshua melengos begitu sana melewati Karina dan masuk ke dalam kamarnya. Alis Karina saling bertaut. Laki-laki itu tidak pernah menolak pelukannya. Kenapa sekarang dia begitu?Karina tidak ingin ambil pusing. Dia melanjutkan langkah kaki menuju dapur. Ia memotong beberapa buah lalu menyuapi satu per satu ke dalam mulutnya. Belakang ini nafsu makan Karina meledak-ledak. Ia selalu ingin makan yang manis-manis dan itu membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.Kaki Karina melangkah menuju wastafel utnik mencuci tangan, rasanya sedikit lengket dan tidak nyaman. “Kyaa!” Karina berteriak karena terkejut. Joshua sengaja mengangkat tubuh Karina dan mendudukannya di atas meja. Ia tersenyum manis melihat reaksi Kasina yang sangat menggemaskan. “Sedang apa, sayangku?” ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   46 : Wanita Licik

    “Lepaskan aku!” Karina meronta saat tubuhnya didorong ke dinding oleh Joshua. Kedua tangan Karina dicengkram kuat oleh Joshua. “Dengarkan aku, Karina.” Suara Joshua memelan, ia terlihat sangat ketakutan saat melihat raut wajah benci yang Karina tujukan padanya. “Brengsek! Kau laki-laki brengsek, lepaskan aku!” Karina berteriak di depan wajah Joshua sangat keras. Air mata mengalir deras di pipinya. Tangannya gemetar bukan main.“Karina!” Joshua membentak dengan suara yang lantang. Otomatis Karina mematung melihat wajah mengerikan itu. Ia seperti melihat sosok Joshua Rionard Carrington yang dulu. Rahang Joshua mengeras bukan main. Ia memandang bengis Karina. “Ku bilang, dengarkan aku!” tegasnya. Tangan Karina gemetar hebat. Air matanya semakin deras membasahi pipi. Ia kecewa, sangat kecewa dengan apa yang Joshua lakukan padanya. Semua yang ia katakan selama ini ternyata hanya lah sampah. Selama ini Karina mencintai sampah bukannya manusia. Sedetik kemudian Joshua tersadar. “Maafkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   47 : Kau Pikir Kau Siapa?

    “Maafkan saya, Tuan.” Maid itu memohon sambil bersujud di kaki Joshua. Suaranya gemetar hebat, tangannya tidak berhenti mengusap meminta ampun pada sang majikan. Joshua memijat dahinya pening. Wajahnya pucat pasi, sakit kepala menderanya tanpa ampun. “Seharusnya kau laporkan padaku apa yang terjadi. Kenapa saat dia pergi dari tempat ini tidak ada yang tau?!” Suara Joshua menggelegar di seluruh ruangan. Ia murka dengan kecerobohan para pelayannya. “Kau dipecat. Jangan tunjukkan lagi mukamu di hadapanku!” Kaki Joshua melangkah pergi meninggalkan sang maid yang masih bersujud di lantai. Beberapa temannya langsung menghampiri dan memeluk maid tersebut. Masih untung Joshua tidak menarik pelatuk pistolnya. “Cari dia sampai dapat! Aku tidak peduli bagaimana pun kondisinya.” Perintahnya pada DK. Ia terlihat sangat marah sekarang. “Baik, pak.” Kaki Joshua kembali melangkah menuju kamar sang wanita. Ia melihat kamar itu kosong sekarang. Perasaannya hancur karena Karina pergi begitu saja m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   48 : Rumah Kecil Yang Nyaman

    5 bulan kemudian…Sudah lima bulan berlalu sejak Karina memilih pergi dan tinggal di sebuah desa tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Wanita itu terlihat hidup apa adanya, ia bahagia tinggal di rumah sederhana peninggalan kedua orangtuanya. Setiap bulan, Karina rutin pergi ke dokter untuk memeriksakan kandungannya yang sudah menginjak umur enam bulan lebih satu minggu. Karina sangat bahagia saat tahu jenis kelamin anaknya, ia semakin tidak sabar untuk menantikan kelahiran bayi cantik ini. “Terima kasih, saya akan datang lagi.” Karina membungkuk singkat kepada dokter kandungannya.“Hati-hati di jalan, sampai jumpa.” Dokter kandungan itu sangat ramah.Karina keluar dari dalam klinik dan melihat ke arah langit sejenak. Udara sore yang dingin langsung menyapa. “Ugh, dingin.” Karina mengeratkan coat-nya saat melangkah keluar dari klinik kandungan. Ia berjalan santai menuju rumahnya yang jaraknya tidak terlalu jauh. Karina biasa jalan kaki, itu lebih sehat.Cuaca sudah mulai dingin mema

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   49 : Lama Tidak Bertemu

    Sekarang jam sepuluh malam lewat tiga puluh menit. Joshua masih enggan beranjak dari meja kerjanya. Matanya masih betah melihat layar persegi Ipad-nya. Jari telunjuknya menggeser foto demi foto yang beberapa jam yang lalu ia dapat dari asistennya, DK. “Dia terlihat menggemaskan dengan perut buncit itu,” monolog Joshua. Bibirnya tidak berhenti tersenyum. Seolah terhipnotis oleh foto itu. Tok-tok-tok “Masuk!”Joshua menyahut setelah mendengar suara ketukan pintu. Matanya langsung teralihkan ke DK yang baru saja kembali dari perjalana panjang. 4 jam perjalanan ia tempuh dengan kerja keras. Untungnya, hari ini jalanan tidak terlalu macet, jadi DK bisa kembali tepat waktu untuk laporan. “Selamat malam, pak. Saya akan langsung menjelaskan apa yang sudah saya dapatkan hari ini.” Joshua mengangguk, “Silakan.” “Nona Karina tinggal sendiri di rumah kecil peninggalan kedua orang tuanya di desa itu. Beliau bekerja dari rumah. Nona jarang keluar rumah kecuali ada hal yang penting. Satu bulan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   50 : Bertemu

    “Joshua,” bisik Karina. Seketika ketakutan itu menggerogoti dirinya. Ia tidak pernah menyangka kalau Joshua bisa menemukannya secepat ini. Bibir Joshua melukis sebuah senyum. Senyuman itu membuat tubuh Karina merinding. Pria ini seperti ingin memakannya hidup-hidup. “Apa kamu tidak mau menawarkan ku untuk masuk? Apa kita akan bicara di depan pintu seperti ini? Tidak enak dilihat tetangga. Izinkan aku masuk, Karina.” Suaranya dingin, mendominasi dan kejam. Karina semakin takut, takut sesuatu yang buruk terjadi padanya. “M-M-Masuklah!” Karina mundur beberapa langkah. Membuka akses masuk untuk Joshua. Matanya tidak berhenti mengawasi setiap gerak gerik pria itu. Ia takut setengah mati sekarang. Apa yang akan Joshua lakukan padanya. Mengingat, kepergiannya merupakan pelanggaran aturan yang sudah Joshua buat. Ingatan waktu itu tiba-tiba menghantuinya. “Indah, rumahmu terlihat nyaman sekali. Aku jadi ingin tinggal lebih lama lagi di sini.” Joshua masih mengamati interior rumah Karina.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Obsesi Bos Mafia Kejam   51 : Perasaan yang Tidak Lagi Sama

    “Bisa saya terima pesanan saya, Nona?” DK tampak acuh dengan ekspresi Vivian yang saat ini memandangnya tajam. Vivian menghela napas pelan. Ia kemudian memberikan tanda terimanya pada DK. Ia menyerahkan pesanan itu dengan perasaan yang aneh. “Uang sisanya sudah saya transfer. Terima kasih atas kerja samanya,” ucap DK. Ia sudah menyelesaikan semua urusan tanda terima dan pembayaran. “Apa maksudnya semua ini?” Vivian bertanya. Bagaimana pun dia berpikir positif. Dia tetap merasa ini ganjil. “Maksud apa?” DK balik bertanya. Raut wajahnya tetap dingin dan tegas. Vivian menghela napas pelan. “Apa belum puas dengan semua teror yang Anda lakukan selama ini? Saya sudah sangat bersabar dengan tingkah kalian. Jangan membuat saya melewati batas.” Ia tampak marah, namun masih bisa ditahan. DK menyilang kedua tangan di dadanya. Mata tajam itu menatap bola mata cokelat gelap milik Vivian. “Saya tidak ada maksud apa-apa, Nona. Saya memesan minuman dari kafe Anda karena memang karyawan saya me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03

Bab terbaru

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   81 : Akhir

    Aula terlihat sangat mewah dan meriah. Aula didekorasi dengan bunga warna-warni dan lampu yang berkelap-kelip, menambah suasana ceria, suara musik yang diputar di latar belakang menambah kesal keceriaan yang tidak ada habisnya. Kedua mempelai berdiri di altar, dikelilingi oleh teman dan keluarga, menciptakan rasa romansa dan keakraban yang dirasakan oleh semua yang hadir. Mereka telah mengucapkan janji setia seumur hidup, menyematkan cincin di jari manis masing-masing. Beberapa orang tampak terharu, mereka sangat menikmati acara tersebut dengan penuh suka cita. Bella tidak ada hentinya menggenggam tangan DK, dia tidak ingin berpisah dari pengganti ayahnya itu. Dia selalu berada di sampingnya, ikut merayakan kegembiraan dalam pernikahan yang suci. Karina merasa sangat bangga, karena dia bisa menghantarkan saudaranya ke pernikahan sebelum waktunya di dunia habis. Ia sangat antusias dan gembira saat melihat para tamu yang hadir sangat ramai untuk mengucapkan selamat ke dua mempelai.

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   80 : Berkunjung

    Pemandangan di atas bukit terlihat tenang dan indah. Bukit ini ditutupi dengan rumput yang lembut, dan udaranya kental dengan aroma bunga dan dedaunan. Suasananya sangat tenang dan damai, wanita itu berdiri dengan mata terpejam, berdoa untuk dua makam di depannya. Dia mengenakan gaun yang tergerai, dan kepala yang ditutup oleh topi kupluk berwarna senada dengan gaunnya. Perlahan dia membuka matanya dan memandang dua makam itu dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajahnya. Walau pun terlihat pucat, dia tetap menunjukkan ekspresi terbaiknya. “Ma, Pa, akhirnya setelah bertahun-tahun berlalu, aku bisa datang ke makam kalian lagi.” Karina tersenyum tipis. Ia sangat senang bisa berkunjung ke tempat ini setelah bertahun-tahun lamanya. Ia merindukan dua sosok yang paling dia cintai itu. Walau pun Karina sudah mengetahui kebenarannya, dia sama sekali tidak memiliki rasa benci, yang ada, dia semakin mencintai keda orang tuanya itu. “Karin sudah tau apa yang terjadi dulu. Kemarin

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   79 : Perpisahan Yang Memilukan

    Satu tahun kemudian... Langit pagi yang cerah hampir terlalu terang untuk dilihat, karena matahari baru saja mulai mengintip di balik cakrawala. Langit berwarna biru cemerlang, nyaris tidak ada awan yang terlihat. Udara terasa sejuk dan segar, dan aroma embun pagi yang segar tercium di udara. Di kejauhan, sebuah pesawat terbang terlihat terbang melintasi langit pagi yang jernih. Pesawat terbang tampak nyaris berkilauan di bawah sinar matahari pagi, sayapnya nyaris tidak terlihat dengan latar belakang langit biru. Suara mesin pesawat terdengar di kejauhan, tampaknya pesawat terbang semakin tinggi, menghilang di langit pagi yang jernih. Suasananya sangat tenang dan jernih, saat matahari pagi menyinari segala sesuatu yang ada di bawahnya. Jelaslah bahwa ini akan menjadi hari yang indah dan jernih, tanpa ada awan yang menghalangi langit biru yang sempurna. “Bagaimana rasanya kembali setelah satu tahun?” Karina menoleh ke arah Vivian yang sedang menyetir di kursi kemudi setelah menerim

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   78 : Final Battle

    “Kembalikan putriku atau kau akan ku bunuh di sini!” Suara Karina meninggi, penuh emosi, dan kemarahan yang menyelimutinya. Ia bukan lagi terlihat seperti wanita lemah yang memiliki penyakit kronis yang memohon untuk mati. Dia adalah seorang ibu yang menuntut putrinya kembali. “Karina, dia juga putriku!” Joshua menatap Karina tajam, kedua orang itu saling menodongkan pistol satu sama lain. Tatapan yang dulu penuh cinta kini berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Karina sungguh membenci Joshua sekarang dengan apa yang sudah dia lakukan terhadapnya dan putrinya. “Aku sudah katakan padamu, kau boleh menghabisi ku, tapi jangan sentuh Bella! Kenapa kau sangat keras kepala, sial?!” Karina berteriak. “Karena aku ingin melihatmu menderita,” ucap Joshua dengan senyum menyeringai yang terlukis di bibirnya. “Belum cukup membuatku menderita, huh? Selama bertahun-tahun kau sudah melakukannya, apa itu belum cukup?” “Belum, karena kau milikku, aku akan melakukan apapun untuk memuaskan hasrat

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   77 : Fierce Battle

    Anak kecil itu terus menangis di dalam mobil, suaranya sangat kecil dan lemah dibandingkan dengan suara mesin yang keras. Dia mengulurkan tangannya ke arah jendela, berusaha keras untuk melarikan diri dan bertemu kembali dengan ibunya.Walau kondisi Bella berbeda dari anak lain, dia tetap punya perasaan dan intuisi yang kuat terhadap sang ibu yang sudah merawatnya penuh kasih sayang dan cinta. Bella ingin kembali ke Ibunya, dia tidak ingin ikut dengan ayahnya yang di matanya sangat berbeda dari yang ia lihat dulu. Tangan kecilnya yang mungil tidak dapat melakukan apa pun selain menggedor-gedor jendela, saat dia menangis sambil memanggil-manggil ibunya membuat perasaan menjadi sangat sakit dan hancur. "Mama!" "Aku ingin Mama!" suara menyayat hati itu memenuhi mobil. Rasa sakit karena perpisahan terlihat jelas, dia terus menangis bahkan sampai tantrum. Dia berteriak kencang, membuat orang-orang yang ada di dalam mobil termasuk Joshua merasa cukup pusing. “Bella, ini papa, kamu sama

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   76 : Kembali Anakku

    “Bella, pergi dengan paman dan Aunty, ya. Mama akan menyusul nanti.” Karina tersenyum, melangkah mendekati Bella lalu mengusap rambutnya sangat lembut. Tatapan mata Karina menyiratkan rasa menyesal yang begitu dalam. Ia tersenyum namun terasa sangat pedih.“Vivian...” Karina memberi isyarat pada Vivian untuk segera pergi.“Karina, aku tidak bisa,”“Cepat!” Dari luar terdengar suara gaduh dari mobil-mobil yang tiba untuk menyergap masuk ke lokasi mereka. Vivian langsung didorong keluar oleh Karina, dia menutup pintu sangat rapat, tidak memberi izin Vivian untuk masuk. “Karina, buka!” Karina menghiraukan suara teriakan Vivian dari luar. Ia menatap Joshua tajam, dia tidak melawan sama sekali. Mereka berdua saling bertukar pandang satu sama lain. “Kau menginginkanku, kan?” tanya Karena pada Joshua dengan suara yang berubah serak. Joshua melihat Karina tidak habis pikir. Dia tertawa, seolah-olah sedang mencemooh wanita yang ada di hadapannya saat ini. “Kau sungguh dermawan, Karina. Me

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   75 : Bertemu Lagi

    “Pegangan, ini mungkin sedikit berguncang.”Mobil tiba-tiba berbelok tajam, melaju dengan cepat di jalan raya, mengambil rute pulang yang berbeda. Klakson kendaraan lain bergema. Mobil yang mereka tumpangi terpisah dari mobil para pengawal lainnya.Suara klakson terus memekakkan telinga dan mesin yang berputar memenuhi udara, energi mereka yang kacau menambah ketegangan pemandangan. Mobil mereka memasuki jalanan kecil di tengah pepohonan pinus yang tinggi. Di belakang terlihat ramai yang mengikuti. Mereka terjebak, tidak ada mobil pengawal mereka yang terlihat. Bella menutup telinganya rapat-rapat. Ia takut dan panik, belum pernah dia mengalami hal semengerikan ini. Ia berteriak sambil memeluk ibunya erat. “Gangguan panik Bella kambuh, bagaimana ini?” Karina sungguh ketakutan, ia tidak ingin terjadi sesuatu pada putrinya. Mobil-mobil lain berkerumun di sekeliling mereka, melaju dengan kecepatan tinggi dan menambah suasana yang kacau. Jumlah mobil yang awalnya sedikit tiba-tiba ber

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   74 : Hampir Tertangkap.

    “Kau melihatnya?” Vivian menatap Karina sedikit terkejut. Ia lalu diam untuk berpikir sejenak. Anak buah Kalista tidak mungkin berada di sini tanpa maksud. Seperti yang DK katakan, mereka berdua sudah bekerja sama, mungkin untuk menghancurkan Karina.“Hmm... aku tidak sengaja melihatnya. Waktu itu dia juga melihat ke arah kita cukup lama. Karena aku merasa tidak nyaman, makanya aku mengalihkan perhatianku darinya,” jelas Karina, dia masih mencoba menjahit pecahan-pecahan ingatannya yang belum terlalu sempurna. “Sudah jelas ini perbuatan Joshua, dia sudah mengetahui semuanya. Lebih baik kita bersiap. Aku akan perintahkan para pengawal ku untuk memperketat penjagaan.” Vivian mulai khawatir, sungguh di luar ekspektasinya. “Aku akan kembali mengawas,” celetuk DK. “Tidak, kamu terlalu berbahaya berada di luar. Joshua pasti juga sedang mencari mu. Jangan lakukan apa-apa sampai keadaan membaik. Aku tidak ingin di antara kita ada yang terluka.”“Vivian, kamu terlalu kelelahan, bukannya le

  • Obsesi Bos Mafia Kejam   73 : Jadi Miliknya

    “Kau tau di mana dia?” Dahi Joshua otomatis mengerut, masih tidak percaya kalau Kalista mengetahui di mana Karina berada dan bagaimana dia tau kalau Karina pergi meninggalkan Joshua?“Tunggu, bagaimana kau tau dia pergi?” Joshua menahan tangan Kalista agar dia berhenti mendekat.“Tentu aku tau. Itu karena aku bertemu dengannya di pesawat saat aku pergi ke Amerika minggu lalu. Awalnya aku berpikir, kenapa Karina berada di pesawat itu bersama dengan wanita yang tidak aku kenal, namun mereka terlihat sangat dekat. Ah, aku juga melihat putrimu, di sangat cantik, wajahnya sangat mirip dengan ibunya.”Kalista tersenyum menang, dia sungguh tau kalau Joshua sedang berada dalam posisi yang lemah, dia tidak bisa melakukan apapun sekarang dan sedang menunggu kehancuran selanjutnya mendatanginya. “Jika kau menuruti semua perintahku, aku akan memberikan semuanya untukmu. Aku bisa mempertemukan mu dengannya, lalu aku juga bisa membereskan kekacauan ini. Aku tau, black moon sangat berarti untukmu,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status