Share

Bab 49. Sebuah Fakta Menyakitkan

Saat dering ponsel kembali terdengar saat itu pula Bara ambruk di samping Laila. Ia menghela nafas gusar, lelah juga karena selama percobaan malah gagal terus.

"Mas..."

Laila menghiraukan ponsel yang masih berdering. "Itu ponsel kamu kan?" Ya, setelah ponsel Laila yang dimatikan kini ponsel Bara yang terdengar nyaring.

"Jika mau, biarkan saja..."

"Mas akan lihat dulu siapa yang menelfon hingga larut malam begini."

"Baiklah. Maafkan Laila kar--"

"Ini bukan kesalahan kamu sayang ... justru kau sudah membuat Mas benar-benar terpuaskan. Tapi, ya begitulah."

Bara bangkit dari atas tubuh Laila, sebelum ia mengecup terlebih dahulu bibir Laila sekilas.

"Mas akan lihat dulu." Laila mengangguk, segera ia ikut beranjak, menarik selimut untuk menutup tubuh polos keduanya. Bara yang hanya sebatas perut dengan Laila yang menutup seluruhnya.

"Dari Umi, Laila." Bara terkejut saat ia mendapati telfon itu dari Uminya Laila. Hampir 3 kali berturut-turut.

"Mas, apa yang nelfon Laila juga, Umi?" Seketik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status