Suara Nova sangat lembut.Terdapat nada memohon di balik suara yang lembut ini.Suatu tempat di dalam hati Brian tergerak.Brian mengangkat matanya untuk menatap Nova dan tangannya tanpa sadar meremas wajah Nova."Bagaimana Bu Nova ingin aku membantumu?""Beri tahu semua orang bahwa aku bukanlah orang ketiga, bisakah kamu membantuku menjelaskan hal ini?"Nova selalu berusaha membuat dirinya terlihat tidak peduli dengan hal ini selama setengah hari ini, tapi bagaimana mungkin dia bisa tidak peduli?Jelas-jelas dia tidak melakukan apa pun, kenapa dia harus difitnah oleh orang-orang?Sungguh tidak nyaman digosipkan oleh orang-orang.Saat melihat tindakan pria ini yang dengan lembut mengobatinya.Hati Nova melunak.Hanya Brian yang bisa membantunya menghilangkan rumor ini.Tindakan Brian hanya berhenti sejenak.Dia menatap Nova. "Apakah Bu Nova merasa hal ini pantas dilakukan?"Nova langsung bereaksi setelah mendengar ucapan ini.Dia langsung sadar kembali.Benar, memang tidak pantas.Bria
Brian mengambil dokumen dan membacanya dengan sekilas, kemudian menandatanganinya.Brian tidak mengembalikan dokumen pada Nova, melainkan mengangkat kepalanya dan bertanya."Lenganmu sudah baikan belum?"Nova terdiam beberapa saat. "Sudah membaik."Brian menatapnya. "Kalau tubuhmu?""Juga baik-baik saja."Pria itu mengangguk dengan acuh tak acuh. "Jangan terlalu lelah, beri sebagian pekerjaanmu pada anak buahmu.""Baik," jawab Nova, lalu berhenti sejenak dan kembali bertanya, "Apakah masih ada hal lain, Pak Brian?"Brian menatapnya dalam diam."Kamu buru-buru mau pergi dari sini?"Nova tidak menyangkal, "Masih ada yang harus dikerjakan."Brian sedikit menyipitkan matanya dan baru bertanya setelah beberapa saat berlalu, "Acara reuni di akhir minggu ini?"Nova tidak menyangka dia masih mengingat hal ini.Nova mengangguk, lalu berkata setelah beberapa saat berlalu, "Pak Brian nggak perlu datang kalau sibuk."Sebenarnya Nova sedikit menantikan hal ini saat Brian mengatakan bahwa dia akan m
Nova baru menjawab setelah beberapa detik berlalu, "Aku cuma ingin memastikan apakah Pak Brian akan datang ke reuni atau nggak."Brian sedikit kehilangan minatnya pada saat ini."Malam ini aku pulang, tolong masak dan tunggu aku di rumah, Bu Nova.""Baik."Brian bertanya, "Apakah masih ada hal lain?""Nggak ada.""Hm."Brian memutuskan panggilan setelah bicara.Nova menyimpan ponselnya dan berjalan ke dapur.Sama sekali tidak ada makanan di dalam kulkas.Brian sangat pemilih dalam hal makanan, dia selalu menginginkan bahan makanan yang segar.Brian terus meminta hotel untuk mengirim makanan selama Nova sakit pada beberapa saat ini.Nova merapikan dirinya dan pergi ke pasar.Tidak peduli bagaimanapun juga Nova ingin meminta bantuan darinya kali ini.Nova tidak yakin apakah Ressy akan mencari masalah dengannya atau tidak di acara reuni.Hanya saja, Ressy akan berpikir dua kali sebelum bertindak jika Brian pergi.Langit sudah gelap setelah Nova kembali dari pasar.Nova langsung masuk dapu
Nova sedikit terbengong saat melihat makanan itu.Nova baru tersadar kembali setelah beberapa saat berlalu, dia duduk dengan tenang dan mulai makan.Semua ini adalah hasil kerja kerasnya dan sangat sayang kalau dibuang.Nova makan banyak.Kemudian membuang makanan yang tersisa ke dalam tempat sampah, membungkusnya dan membagikannya pada kucing dan anjing liar di lantai bawah.Nova mandi dan mengirimkan alamat pada Brian setelah pulang, lalu dia berbaring dan tidur....Nabila mendatangi Nova pada sore keesokan harinya.Nabila langsung mengomel setelah masuk ke dalam."Menyebalkan sekali!"Nova mengerutkan keningnya."Ada apa?""Ini semua karena Ressy, si wanita jalang itu, nggak disangka dia diam-diam mengatakan bahwa kamu adalah simpanan orang lain di dalam grup alumni, sungguh menyebalkan."Mata Nova sedikit menyipit.Nova tidak pernah membaca isi obrolan grup alumni, tidak disangka Ressy akan membuat masalah di dalam grup itu.Nova mengambil ponsel untuk melihatnya, entah sejak kapa
Nova tidak bisa menjelaskan apa perasaan yang dia rasakan pada saat ini.Sekujur tubuhnya langsung terasa dingin dalam sekejap.Seluruh dirinya seolah-olah tenggelam dalam lautan kepahitan.Tangan Nova yang sedang memegang ponsel bergetar entah karena cuaca yang dingin atau pakaian yang dikenakan terlalu tipis.Dia ingin bertanya pada Brian ada masalah apa sehingga pria itu tidak datang.Hanya saja Nova tidak mengetik satu huruf pun.Lalu kenapa kalau dia bertanya?Apakah hatinya bisa tenang dengan jawaban yang diberikan Brian?Sebenarnya Nova mengetahui bahwa tidak ada orang yang bisa membuat Brian mengingkari janjinya kecuali Yasmin.Nova dengan sengaja membuka Twitter Yasmin.Benar saja, Yasmin baru saja memposting sebuah foto di Twitter pada tiga menit yang lalu.Itu adalah foto yang diambil saat dia menghadiri pemutaran perdana sebuah film.Nova melihat setengah bagian belakang tubuh pria itu di dalam foto.Meski hanya bagian belakang tubuh, meski hanya setengah ....Nova bisa lan
Ressy sangat marah saat melihat Nova menyalakan perekam suara.Hanya saja, amarahnya menghilang dengan cepat dan digantikan dengan cibiran."Panggil pria itu datang kalau kamu bisa! Aku akan langsung minta maaf padamu selama dia bisa datang ke sini!"Ekspresi Nova menjadi semakin kaku. "Dia datang atau nggak dan kapan dia akan datang sama sekali nggak ada hubungannya denganmu."Ketua kelas dan beberapa pria lain segera melerai mereka berdua saat melihat mereka akan bertengkar."Ressy, kamu kembalilah duluan," kata ketua kelas.Ressy sama sekali tidak terlihat ingin pergi.Ketua kelas menatap Nova dengan tatapan minta maaf."Nova, aku benar-benar minta maaf, kalau kamu mau pergi ....""Nova, apakah kamu mau kabur karena jadi simpanan orang lain dan nggak berani menghadapi teman-teman yang lain?" kata Ressy sebelum ketua kelas selesai bicara."Kamu masuk dan menghancurkan hubungan orang lain, tapi malah bersikap dingin setiap hari. Sebenarnya kamu adalah seorang wanita jalang yang telah
Nova pikir maksud Nabila adalah foto yang dikirim oleh Yasmin.Dia tersenyum. "Aku sudah melihatnya. Nggak masalah. Nabila, kamu nggak perlu mengkhawatirkan aku, aku sudah hampir tiba di rumah."Nabila sontak merasa sedih."Nova, kamu jangan terbawa perasaan, oke? Kamu jangan pikirkan kata-kata itu, jangan menghiraukan mereka, juga jangan peduli pada mereka. Kalau kita nggak pernah melakukannya, kenapa harus takut? Betul, 'kan?"Saat berbicara, Nabila tiba-tiba tersendat.Dia benar-benar merasa sakit hati untuk Nova.Kenapa Brian, si pria bajingan itu memperlakukan Nova seperti ini?Apakah Nova tidak serasi untuknya?Nabila seketika tidak kuat menahan emosi.Nova akhirnya menyadari ada yang salah."Nabila, apa yang sedang kamu katakan?"Nabila tiba-tiba tersendat."Nova ... Twitter ... apa kamu nggak melihatnya?" Nabila seketika menggigit lidah dirinya."Aku akhiri panggilan dulu."Nova langsung mengakhiri panggilan tanpa mendengarkan Nabila hingga selesai, lalu membuka Twitter.Jelas
Nova melakukan pembayaran, lalu turun dari mobil.Rumah sakit di mana Susy berada.Setelah pulang dari hotel, Nova tidak tahu harus pergi ke mana, sehingga berkunjung ke sini.Namun, sekarang dia sudah berada di luar rumah sakit, malah enggan masuk.Banyak orang lalu-lalang di dalam rumah sakit.Dia takut ada yang mengenalinya dan takut dikritik.Dia takut meskipun Susy berbaring di ranjang juga akan dipermalukan karena putrinya ini.Meskipun dia sangat jelas bahwa dirinya tidak pernah melakukannya, juga bukan simpanan orang.Namun, dia tetap merasa takut.Dia berdiri di depan pintu tanpa bergerak, seperti sedang menghindar.Sekarang masih hujan.Rintik hujan yang terbawa angin sejuk menerpa tubuhnya.Dingin?Pasti sangat dingin.Namun, Nova seolah tidak merasakannya.Dia berdiri di depan pintu dan mendongakkan kepala ke arah lantai di mana Susy berada.Air hujan membasahi rambutnya, juga mengalir dari wajah yang putih.Saat ini raut wajah kecil itu terlihat sangat tenang.Kecuali kedu