Nova sangat terluka oleh kata-kata Brian hingga tidak bisa bernapas.Apa dia kotor setelah dibantu oleh Alex?Nova memandang Brian dan berkata, "Pak Brian dipeluk oleh Yasmin di lebih banyak tempat."Brian berdiri di samping, tapi hanya tertawa."Apa Bu Nova masih belum tahu siapa yang berkuasa di antara kita berdua? Kalau Bu Nova mampu membiayaiku, aku juga dapat menghindari untuk menyentuh wanita lain."Nova tiba-tiba kehilangan tenaga untuk berdebat dengannya lagi.Ya, bagaimana dia berhak meminta hal ini pada Brian?Nova lupa bahwa hubungan mereka tidak setara."Kamu keluar, aku ingin mandi."Brian meliriknya, matanya tertuju pada wajahnya yang begitu pucat. "Kamu yakin bisa melakukannya sendiri?""Ya."Brian mengangguk dengan acuh tak acuh.Berbalik dan meninggalkan kamar mandi.Saat Nova menutup pintu, air matanya jatuh tak terkendali.Nova menggigit bibirnya erat-erat, tidak membiarkan dirinya mengeluarkan suara.Setelah menangis beberapa saat dan merasa sedikit lebih baik, Nova
Saat menanyakan hal ini, mungkin hanya karena formalitas.Nova menunduk, menghalangi perasaan yang muncul di matanya.Nova berbisik, "Nggak apa-apa."Brian mengangguk lalu berkata, "Aku akan minta seseorang membawakan pengering rambut. Apa lagi yang kamu perlukan? Aku akan minta seseorang membawakannya juga."Nova menggelengkan kepalanya. "Nggak perlu, malam ini seharusnya bisa keluar dari rumah sakit."Brian tidak banyak bicara, hanya masuk ke kamar mandi dan mengambil handuk."Kemarilah, aku akan menyeka rambutmu."Nova menggelengkan kepalanya. "Nggak perlu, aku bisa menyekanya sendiri."Raut wajah Brian langsung menjadi suram."Kamu masih saja nggak paham perkataanku?"Nova memandangnya.Raut wajah Brian semakin menjadi suram.Nova tahu bahwa Brian masih kesal karena perkataan perawat itu.Nova tidak mau berdebat dengannya lagi, jadi pergi dan duduk di bangku di sebelahnya.Gerakan Brian menyeka rambutnya cukup lembut.Ketika rambutnya akhirnya berhenti menetes, Brian mengatakan ses
Brian mengangkat alisnya sedikit."Kenapa? Nggak percaya padaku?"Nova mengangguk.Brian sebenarnya memikirkannya dengan serius."Kalau soal kepercayaan, aku hanya percaya pada diriku sendiri. Apa jawaban ini sudah memuaskan Bu Nova?"Nova tidak tahu harus berkata apa.Maksudnya Brian bahkan tidak memercayai Yasmin?Nova tanpa sadar mengepalkan jarinya. "Bagaimana denganmu dan Yasmin?"Tatapan mata Brian agak terlihat berat.Nova hanya menatapnya.Sudut bibirnya bergerak, tapi sebelum berbicara, terdengar ketukan di pintu bangsal.Sekretaris Umum berdiri di luar dan menyerahkan tas pada Brian.Brian mengambilnya dan berjalan ke tempat tidur. "Kemarilah, keringkan rambutmu dulu."Nova mencoba menenangkan diri, duduk di sofa dan membiarkan Brian membantunya mengeringkan rambutnya.Setelah mengeringkan rambutnya, Brian mengatakan sesuatu."Yasmin sangat spesial bagiku. Kalau Bu Nova nggak mau mempermalukan diri sendiri, jangan bandingkan dengan Yasmin lagi."Nova terdiam beberapa saat. "O
Awalnya, saat kembali dari Kota Bers hari itu, Nova sedikit beruntung tidak melihat Gary di gerbang kompleks.Siapa tahu, Gary malah pergi ke rumah sakit.Setelah masuk ke bangsal, Nova bertanya dengan sungguh-sungguh, "Katakan saja apa maumu."Gary juga masuk ke bangsal, tapi tidak terburu-buru untuk berbicara.Gary berjalan mengitari bangsal dan mendecakkan lidahnya dua kali. "Bukankah bangsal ini begitu mewah? Putriku luar biasa."Nova tidak ingin berbicara omong kosong dengannya, jadi langsung bertanya, "Apa sebenarnya yang kamu cari dariku? Aku sudah memberimu uang yang kamu minta!"Gary senang."Kenapa? Kamu kesal dengan ayahmu?Nova memandangnya dan berkata, "Kalau nggak ada yang mau dibicarakan lagi, cepat pergi!""Haha, kamu bisa juga emosi!" Gary berkata lalu melihat rokok yang Brian letakkan di atas meja dan memasukkannya ke dalam sakunya."Jangan khawatir, bukan hal yang buruk kalau aku mencarimu kali ini. Sekarang kamu sudah tua, kamu sudah berusia tiga puluh tahun. Meskip
Setelah Nova selesai berbicara, Brian sedikit menyipitkan matanya.Brian bersandar malas di sofa, matanya tertuju pada Nova, ekspresinya agak tidak jelas."Kamu setuju?"Nova tidak mau setuju, tapi apakah Gary akan melepaskannya begitu saja?"Aku hanya bilang merasa nggak enak badan akhir-akhir ini, nanti akan aku bahas lagi masalah ini setelah aku sehat."Setelah berbicara, dia melihat ke arah Brian."Pak Brian akan membantuku?"Brian mencibir."Bagaimana Bu Nova ingin aku membantumu?"Nova tertawa. "Gary cukup takut padamu. Selama kamu berbicara, dia nggak akan mengancamku."Mata Brian gelap, membuatnya sulit memahami perasaannya.Setelah beberapa saat, Brian baru berkata lagi."Bu Nova pandai sekali menyuruh orang?"Sudut bibir Nova bergerak, memang tidak bisa menyangkal hal ini.Nova sangat ingin menggunakan Brian untuk membuat Gary tidak berani membuat masalah dengannya lagi.Nova memandang Brian dan bertanya, "Bisa?"Brian terkekeh dan melambai padanya.Nova ragu-ragu sejenak, la
Setelah beberapa saat, Nova tertawa sendiri.Walaupun tahu itu mustahil, tapi entah kenapa masih saja mengharapkannya.Nova menenangkan perasaannya dan memandang Brian dengan tenang. "Apa ini pantas?"Brian tidak peduli.Brian benar-benar tidak peduli.Brian selalu nakal dan melakukan apa pun yang diinginkan, tidak pernah peduli dengan perasaan orang lain.Sebaliknya Nova.Jika mengaku punya pacar, memang akan terhindar dari banyak masalah.Setidaknya bisa membuat mereka yang punya pikiran berlebihan menyerah total."Apa yang nggak pantas?"Nova tertawa. "Apa kamu nggak takut Nona Yasmin akan tahu?"Brian meliriknya dan mencibir. "Apa masih terlalu dini bagi Bu Nova untuk menyatakan kedaulatannya di depan Yasmin? Karena kamu sudah memberi tahu Yasmin tentang hubungan kita lebih dari sekali, kenapa sekarang berpura-pura nggak bersalah?"Nova tersedak oleh perkataannya.Nova sudah mengatakan di depan Yasmin secara sengaja atau tidak sengaja bahwa dialah yang bersama Brian sekarang.Namun
Nova merasa sangat kesal.Meskipun kondisi tubuhnya tidak terlalu baik, apa maksud Brian menghapus dokumen yang sudah diterjemahkannya?Nova memelototi Brian, Brian sudah kembali berkata sebelum Nova dapat berbicara, "Selain itu aku berharap nggak ada barang milik pria lain di dalam laptopku."Nova tersedak dan tiba-tiba merasa tidak ingin berbicara.Brian adalah pria yang tidak bisa diajak bicara baik-baik.Paling tidak dia akan menerjemahkannya lagi setelah kembali.Brian seolah-olah dapat membaca pikirannya."Aku sarankan Bu Nova untuk memulihkan kondisimu di dalam rumah, aku memberimu hari libur agar kamu dapat memulihkan kondisimu, bukan melayani pria lain, Bu Nova bisa datang ke perusahaan besok kalau memang benar-benar ingin bekerja!"Nova tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa.Brian adalah orang yang arogan dan sombong, sepertinya Nova hanya bisa diam-diam melakukan hal ini di masa depan.Sekretaris Umum membawakan makanan tak lama kemudian.Brian mengambil handuk panas dan me
Brian menatap Nova setelah selesai menjawab panggilan."Aku masih ada urusan dan nggak bisa menemanimu malam ini, apakah kamu nggak masalah ditinggal sendirian?""Nggak masalah."Nova menjawab dengan cepat."Hm, jangan lupa bangun pagi besok, aku akan menjemputmu keluar dari rumah sakit.""Baik."Brian berjalan keluar dari rumah sakit dan kebetulan bertemu dengan Stephen.Belakangan ini ada seorang anak magang yang tampangnya mirip dengan Nova dan dia sedikit tertarik dengan anak itu.Kondisi anak magang itu kurang baik hari ini dan bersikeras ingin Stephen menemaninya, jadi Stephen datang untuk menemaninya.Ini juga merupakan alasan kenapa dia bisa bertemu dengan Nova di restoran itu pada siang hari.Sebenarnya hubungannya dengan anak magang itu masih baik-baik saja sebelum dia melihat Nova.Stephen langsung merasa anak magang itu sangat membosankan setelah bertemu dengan Nova pada siang ini.Temperamennya sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Nova.Tampangnya juga sama sekali ti