Share

Tangis Laila

Pria itu melihat bayangan wajahnya pada cermin sekali lagi karena belum yakin rambutnya telah tersisir dengan benar. Setelah memastikan, baru dia letakkan sisir di tempat semula. Ia mengambil jaket dan helm, tak lupa kunci motor yang tergeletak di atas meja.

Duduk di atas jok motor dan memakai helm. Percuma saja tadi dia bercermin beberapa kali memastikan rambutnya rapi kalau ujung-ujungnya ditimpa helm.

"Mas, tunggu!" Aji menghentikan aktivitasnya memakai helm ketika Adrian memanggilnya.

"Ya, kenapa?" Aji menoleh ke arah adiknya.

"Mas Aji mau ke mana?"

"Ke rumah Rani, ada hal yang harus aku bicarakan dengannya."

"Sendirian?"

"Iya," jawab Aji heran. Kenapa Adrian jadi se-kepo itu.

"Mas Aji tidak kapok ya, pergi ke rumah Mbak Rani sendirian? Nanti kena fitnah lagi bagaimana?"

Aji nampak berpikir sejenak.

"Iya juga, ya. Kok aku sampai lupa."

"Kalau begitu aku ikut!" Tanpa menunggu persetujuan dari kakaknya, A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status