Share

Perasaan yang Tak Berubah

"Tapi kita harus pergi kemana?" Rani nampak bingung.

"Sekarang kalian berkemas! Biar nanti saya yang pikirkan," ucap Papanya Fanno.

"Maksud Bapak?" Rani menautkan alisnya.

"Papa saya ingin membantu kalian dari amukan warga." Fanno menjelaskan.

Rani dan Laila kembali berpandangan.

"Baiklah, kami ikuti saran kalian. Terima kasih sebelumnya."

Keduanya tak menunda lagi, segera mempersiapkan beberapa baju dan barang-barang lainnya.

Begitu mereka keluar rumah, warga yang  masih berkerumun segera mencemooh. Mengeluarkan kata-kata yang tak pantas di dengar. Rani berusaha untuk tenang dan seakan tidak mendengar ucapan mereka.

Wajah Laila nampak merah menahan amarah. Disaat dia merasa terpuruk, para tetangganya bukannya menguatkan malah sebaliknya. Mereka menambah beban di hati dan cenderung menekan.

Laila dan Rani duduk di jok belakang. Sedangkan Papanya Fanno duduk di samping anaknya yang fokus menyetir.

Rani terus m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status