Share

Takut Khilaf

Bab 42

"Itu hanya pendapat pribadiku saja, Rayna. Kalau kamu punya pendapat lain, its oke. Aku tidak akan memaksakan pendapatku." Lelaki itu melirik arloji di pergelangan tangannya. "Maaf ya, sekarang aku berangkat dulu. Nanti malam kita ketemu lagi."

"Kok malam?" protes Rayna. "Bukannya kamu sudah janji tidak akan menginap?"

"Tentu saja aku tidak akan menginap. Kurasa makan malam sembari ngobrol bisa menjadi momen yang menyenangkan."

Perempuan itu kembali tersenyum manis. Sebenarnya ia hanya bermaksud menguji lelaki ini. "Baiklah, nanti aku akan masak untukmu. Kamu semangat ya, kerjanya."

"Aku selalu bersemangat dengan support dari kamu." Lelaki itu bangkit dari tempat duduknya. Mereka melangkah beriringan. Rayna mengantar Ravin sampai di depan pintu.

Ravin melambaikan tangan sebelum langkah panjangnya menyusuri lorong apartemen ini dan nantinya akan berakhir saat ia memasuki lift.

Rayna menutup pintu dan segera menguncinya. Dia kembali melangkah menuju dapur. Perempuan itu dengan ce
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status