Share

Bukti Kuat

Author: Mas_Hudi_6902
last update Last Updated: 2021-05-04 22:17:26

Siang itu, seorang Ayah telah dibikin syok. Pak Suhadi tambah kaget manakala ia juga melihat botol anggur di meja kecil di dekat timbangan. 

'Jangan-jangan Ari juga ikut minum anggur itu?' tanya Pak Suhadi dalam hati, ia lalu memindah parkir mobilnya di seberang jalan supaya tidak kelihatan oleh Ari, karena ia bermaksud mau mengawasi anaknya tanpa diketahui olehnya. 

Kemudian Pak Suhadi pun masuk warung kopi yang berada tepat di samping pintu gerbang rumah Haji Saipul, karena dari situ dia bisa melihat aktivitas orang yang ada didalam dari celah-celah pagar besi. 

Pak Suhadi pun memesan satu cangkir kopi dan 1 bungkus rokok surya kesukaannya, sambil menikmati kopi dan rokok dia terus memantau gerak gerik anaknya dari dalam warung, yang kira-kira berjarak 50 meter dari tempatnya duduk. 

Beberapa menit telah berlalu dan apa yang dikhawatirkan Pak Suhadi pun benar-benar terjadi, berita yang selama ini hanya dia dengar dari Roni yaitu salah satu pegawainya di toko, kalau si Ari itu sering mabok kalau lagi di luar rumah ternyata memang benar adanya, bahkan kali ini dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri.

Pak Suhadi pun hampir saja hilang kesabaran, dia ingin segera masuk dan menghardik putranya tersebut, tapi diurungkannya, karena khawatir terjadi keributan di rumah orang, dia cuma bisa menahan amarahnya sambil menarik napas dalam-dalam.

Dia berusaha untuk tetap bisa mengontrol emosi nya, tiba-tiba dia kepikiran untuk memotret kelakuan putranya tersebut untuk bukti apabila nanti dia sudah pulang ke rumah, supaya dia tidak bisa mengelak, 

Dia pun ngambil ponselnya lalu diperhatikannya terus tingkah anaknya tersebut, nampak dari situ Ari dan teman-temannya lagi istirahat sambil berkelakar tertawa keras. 

Sebenarnya kalau diperhatikan dengan seksama dari orang-orang yang ada di situ cuma Ari dan Denny saja yang terlihat masih remaja, karena rata-rata mereka sudah dewasa semua. 

Setelah sesaat kemudian seperti terjawab rencananya, Pak Suhadi pun melihat Ari menenggak botol anggur lagi, tanpa buang waktu lagi Pak Suhadi pun langsung memotret Ari. 

"Cekrek!" tepat sasaran. 

'Awas kamu ya Ri, gak bisa ngelak lagi sekarang,' cakap nya dalam hati.

Setelah dirasa cukup punya bukti, Pak Suhadi pun segera membayar kopi dan rokok pesanan nya. 

"Berapa Bu?"

"Nambah apa Pak?" tanya penjual. 

"Gak ada cuma surya sebungkus dan kopi," jawab nya. 

"23000 Pak semua,"

Pak Suhadi pun mengulurkan uang pecahan 30000.

"Kembalian nya Pak," seru pemilik warung. 

"Ah gak usah Bu, ambil saja," balas Pak Suhadi. 

"Makasih ya Pak."

"Ya sama-sama," Pak Suhadi pun segera menuju mobilnya dan langsung pergi. 

Sementara itu Ari dan Denny masih asik bareng teman-temannya. 

"Ri, kamu sudah punya cewek belum?" tanya Pak Hermanto.

Pak Hermanto adalah karyawan senior di situ, dialah yang dipercaya ngawasin semua para pekerja. 

"Gak ada Pak," kilah Ari.

"Ah masak, gak percaya aku," timpal Pak To (Panggilan Pak Hermanto). 

"Apa kamu bilang Ri? Nggak ada? Nggak ada yang sisa iya?" sahut Denny,

 ABG bertato yang jadi teman keseharian Ari.

"Biasa ... calon juragan, masak kamu gak tau Ny," ucap Pak To. 

Mendapat omongan seperti itu dari rekan-rekannya Ari cuma senyum- senyum, dan setelah istirahat cukup Pak To pun segera mengomandoi para pekerja. 

"Ayo kerja, kerja!" kata Pak To dengan lantangnya. 

Beberapa saat kemudian ada dua truk besar masuk bawa buah jeruk kiriman dari Kalimantan, para pekerja pun segera bersiap-siap untuk bongkar barang, tak ketinggalan Ari dan Denny pula. 

Sebenarnya kalau mau nurut orang tua, Ari itu tidak bakalan kerja kasar seperti itu, Kalau si Denny sih emang anak dari keluarga kurang mampu, dia korban broken home, Ayahnya kerja di Malaysia gak pulang-pulang, sedangkan ibunya menikah lagi dan ikut suami barunya, dia di rumah cuma tinggal berdua bareng neneknya karena kakeknya juga sudah meninggal. 

Setelah hampir seharian bekerja kira-kira setengah tiga sore para pekerja pun pulang gantian dengan pekerja yang sip sore. 

Ari dan Denny pun bergegas cabut tapi bukannya pulang ke rumah, mereka berdua malah pindah nongkrong di tempat bisanya, yaitu Caffe Bilyard ples tempat maksiat terselubung, dan tak ketinggalan di situ juga menyediakan wanita pesanan. 

Semua orang di situ hampir semuanya tau siapa sebenarnya si Ari, ABG ganteng yang bandel yang suka mabok, anak dari Haji Suhadi, pedagang sukses yang memiliki banyak toko di beberapa tempat.

Tapi karena bandelnya itu, ia jarang diberi uang jajan dari orang tuanya, jangankan untuk beli minuman keras, untuk sekedar beli rokok eceran saja ia tidak dikasi. 

Dari hasil keringatnya sendiri itulah si Ari ini bisa menuruti kegemarannya untuk minum-minuman dan main sama cewek-cewek nakal di tempatnya dia nongkrong, meskipun kalau soal cewek dia gak berani untuk melakukan hubungan seksual paling ya cuman sekedar diajak ngobrol nemenin minum dan bermain bilyard. 

Beda lagi dengan si Denny, kalau dia tidak suka main bilyard, tapi suka mabok dan main perempuan dan bahkan dengan usia yang masih muda, dia sudah berani melakukan hubungan seksual dengan para perempuan nakal di tempat nongkrongnya. 

Setelah kira-kira jam 5 sore mereka berdua pun pulang sesampainya di rumah si Denny langsung tidur, Neneknya pun gak berani untuk ngatur-ngatur lagi, dulu pernah menasehati,bukannya nurut tapi malah dibentak-bentak.

Beda lagi dengan si Ari sesampainya di rumah dia langsung masuk kamar, mama dan adiknya lagi nonton televisi, dan Ayah lagi sedang ada tamu, terus si kecil Intan melihat kakaknya datang langsung manggil-manggil.

"Kak Ayi. Kak Ayi ...." seru Intan yang masih belum bisa membunyikan suara huruf R, maklum dia masih umur 3 tahu setengah, merasa gak dijawab panggilannya Intan pun terus turun dari pangkuan ibunya dan membuntuti kakaknya hingga masuk ke kamar, dari tempat nonton televisi mama Nurul mendengar suara tawa Intan yang di goda oleh kakaknya.

"Ri ... Ari ...." panggil mama Nurul.

"Ya Ma," jawab Ari singkat. 

"Cepat mandi dan salat keburu dimarahin Ayah mu lho nanti," tanpa menjawab Ari pun keluar dari kamar dan langsung masuk kamar mandi yang berada di samping ruang salat. 

Selagi Ari salat Pak Suhadi yang sedari tadi sudah menunggu dan menahan rasa marah langsung menanyakan Anaknya itu. 

"Mana Ari, Ma?"

"Sssttt ...." Isyarat Nurul sembari menutupi mulut nya pakai jari telunjuk. 

"Sabar Yah.. dia lagi salat, Awas... ingat lho pesan Mama, jangan main kasar sama anak," pinta Nurul pada suaminya. Tiba-tiba terdengar suara Ari bernyanyi-nyanyi lirih dari ruang salat, tanpa basa-basi lagi Pak Suhadi pun langsung memanggilnya. 

"Ri, sini kamu." 

tanpa menjawab Ari pun menghampiri Ayahnya dan berdiri disebelahnya. 

"Duduk!" Suara Pak Suhadi meninggi. 

Mama Nurul yang duduk berhadapan dengan suaminya itu hatinya merasa cemas, khawatir kalau sampai suaminya itu memukul Anaknya. Dan Ari pun masih belum menyadari kalau kelakuannya selama ini sudah mulai diketahui oleh Ayahnya, dia pun duduk tepat di samping Sang Ayah.

Bersambung.

Related chapters

  • Nista Pembawa Nikmat   Bebas

    Pak Suhadi pun mulai bertanya,"Dari mana kamu seharian ini tadi?!" suaranya keras."Biasa, main," jawab Ari."Main di mana? Bilyard?" jawab Suhadi singkat dengan setengah bertanya."Bohong!" sanggah Pak Suhadi."Bener, tanya aja sama Denny," jawab Ari membela diri. Tapi ya memang bener sih, sebelum pulang tadi dia dan Denny mampir dulu di tempat bilyard."Selain dari bilyard kemana lagi? Dan ngapain aja?" lanjut Pak Suhadi."Gak ada," jawab Ari dengan wajah terlihat agak sedikit grogi."Jangan bohong kamu!" ucap Pak Suhadi mulai meninggi."Kamu tadi habis mabok kan?" imbuhnya lagi."Enggak kok Pak," jawab Ari mengelak.Tiba-tiba Plakkk, tangan kanan Pak Suhadi mendarat di pipi Ari."Ini apa?" Pak Suhadi menyodorkan ponse

    Last Updated : 2021-05-05
  • Nista Pembawa Nikmat   Yola. Wanita Incaran

    Setelah mendapat saran dari Pak To, Ari pun terus berfikir'Apa iya ya aku ikut Denny saja?' tanyanya dalam hati'.Setelah di pikir-pikir akhirnya nya diamemutuskan untuk ikut jadi kenek dan sekaligus kuli angkutnya Denny, yang tak lain adalah temannya sendiri.Seperti biasa kalau sudah habis dzuhur para mobil barang mulai datang tak terkecuali mobilnya Denny, hari itu mobil Denny masuk urutan yang ketiga dan setelah Denny masuk dan selesai bongkar Ari pun berbicara kepada Denny, "Den, mulai besok aku ikut kamu aja cari barang.""Kemaren-kemaren aku kan udah nawarin to ... Kamunya aja yang belagu," jawab Denny terlihat seperti memojokkan Ari."Ya gak gitu juga Den ... Kemarin kan aku belum yakin kalau kamu itu bisa jadi pengepul beneran apa gak," jawab Ari membela diri."Aah ... songong lo ...." jawab Denny sambil mendorong kepala Ari pakai jari.

    Last Updated : 2021-05-05
  • Nista Pembawa Nikmat   Beraksi

    Akhirnya malam pun tiba. "Malam Yola ...." sapa Denny."Tumben sendiri, mana Ari?" tanya Yola."Aku tinggal," jawabnya singkat."Kok gitu?" tanya Yola lagi."Iyalah aku kan ingin ... sama kamu," jawab Denny kasih kode pakai jari sambil mengedipkan mata."Emang udah bawa ini ... Banyak?" balas Yola sambil kasi kode pakai ibu jari dan jari telunjuk (uang maksudnya)."Beres ... minta tehnya dong,"pinta Denny."kok cuma teh biasanya kamu anggur," sahut Yola."Lagi males teler," jawab Denny."Langsung antar di bilik belakang ya," pinta Denny."Mau di bilik apa?" tanya Yola."Anggrek," jawab Denny.Di cafe Bilyard itu memang menyediakan banyak bilik yang biasa dipakai bercinta para pelayan cafe dan para

    Last Updated : 2021-05-06
  • Nista Pembawa Nikmat   Berhasil Tapi Ditolak

    Pemuda itu berdiri. "Bentar ya, aku mau ke kamar kecil dulu," Denny berpamitan sambil berjalan.Di dalam kamar kecil Denny merasa penasaran dengan reaksi dari obat perangsang yang telah diminum oleh Yola, sengaja Denny agak berlama-lama di dalam kamar kecil. Kira-kira setelah sepuluh menit berlalu terdengar suara Yola memanggil."Denny ...." suara Yola agak sedikit parau."Kamu ngapain sih?" lanjut Yola bertanya."Ya bentar," jawab Denny sambil keluar dari kamar kecil.Antara percaya dan tidak, Denny melihat perubahan ekspresi Yola dari sebelumnya, raut mukanya terlihat agak sedikit tegang, dengan pandangan mata yang terlihat seperti orang yang berharap, ditambah mulut yang sedikit terbuka.'Yes sudah tidak diragukan lagi kalau saat ini Yola benar-benar berada dalam pengaruh obat perangsang itu,' katanya dalam hati.Sebenarnya s

    Last Updated : 2021-05-06
  • Nista Pembawa Nikmat   Mau Aku Antar?

    Ari pun segera bergegas kembali kemeja bilyard."Ayo mulai," seru Ari."Ayo ... Siapa takut," sahut Roni.Mulai lah mereka berdua bermain bilyard.Ari memang jago kalau urusan bermain adu sodok itu, terbukti tiap kali ia bermain hampir bisa dipastikan lawan-lawannya kalah, tak terkecuali dengan si Roni.Sudah tiga kali permainan Roni kalah terus, hingga akhirnya dia pun menyerah."Udah Ri, aku ngaku kalah, aku nyerah," ucapnya."Ayo satu permainan lagi, kalau gak mau aku suruh bayarin semua minuman dan rokoknya," ancam Ari.Tapi sebenarnya dia cuma menggoda, karena semua pesanannya itu sudah dibayar. Sementara itu Yola yang sejak tadi duduk di bangku sesekali mengambilkan minum buat Ari tiap kali diminta.Sambil duduk pandangan Yola pun terus memperhatikan Ari yang sangat jago bermain bilyar

    Last Updated : 2021-05-06
  • Nista Pembawa Nikmat   Berangkat

    "Kalau gitu aku mau bilang dulu sama Mama Mirna, mau minta izin," ucap Yola. Mama Mirna adalah manager cafe yang juga sebagai ibunya para wanita penghibur yang ada di situ."Ya udah sana," balas Ari.Sebelum beranjak pergi tiba-tiba Yola memeluk Ari sambil memberi kecupan mesra dan Ari pun memejamkan mata sambil terlihat tersenyum seakan menikmati pelukan dan kecupan dari Yola.Sedikit mengulang tentang tabiat Yola,dia itu adalah tipe wanita yang sangat matre, dia itu tidak bisa hidup susah, dia juga bukan tipe wanita yang setia, itu terbukti dia tega meninggalkan, sekaligus menggugat cerai mantan suaminya, dan tega meninggalkan anaknya yang masih berumur dua tahun.Tega, kejam, sadis, ya mungkin itulah ungkapan-ungkapan yang sangat pas buat Yola.Dulu dia terbilang masih muda ketika menikah, baru berusia 18 tahun, tepatnya setelah dia lulus dari SMU.

    Last Updated : 2021-05-06
  • Nista Pembawa Nikmat   Mengantar

    Perlu diketahui Ari memang cowok nakal cuma selama ini nakalnya itu hanya seputar mabok, taruhan di meja bilyard, dan untuk urusan main dengan perempuan selama ini dia cuma sebatas ngobrol dan bercanda-canda saja, karena untuk hubungan intim dia sudah punya prinsip untuk tidak melakukannya kecuali dengan istrinya kelak.Hal yang sangat sulit untuk bisa diterima oleh akal, karena yang namanya judi, mabuk, hubungan intim dengan wanita penghibur itu adalah satu kombinasi aktivitas di dalam sebuah tempat hiburan.Namun nyatanya masih ada seseorang pemuda yang masih bisa menghindari salah satunya, yaitu seks bebas yang merupakan puncak kenikmatan yang ada di sebuah tempat hiburan tersebut.Ya, dialah Ari Anggara bin H Suhadi orangnya.Kembali ke perjalanan Ari dan Yola yang dari Surabaya menuju kota Malang,dan setelah melihat Yola yang telah memamerkan paha mu

    Last Updated : 2021-05-06
  • Nista Pembawa Nikmat   Perjalanan

    Tidak lama kemudian Ari pun terlihat keluar dari kantin sambil membawa snack dan air mineral, dengan agak terburu-buru Ari pun segera masuk ke dalam mobil."Lama ya?" ucap Ari bertanya."Gak juga, Oiya kira-kira nanti kita nyampe Malang jam berapa ya Ri?" tanya Yola."Tadi kita berangkat jam sebelas, karena kita lewat jalur yang aman dari Polisi, mungkin ya kira-kira jam tiga atau empat sore kita baru nyampe," terang Ari."Eh, kamu bawa miras ya?""Iyalah buat nyediain kamu," jawab Yola."Asik ...." timpal Ari sambil cengengesan."Mau nyobain?" tanya Yola."Boleh, setengah sloki saja," ucap Ari.."Iya lah, kebanyakan bisa mabok kamu ntar," balas Yola sambil menuang minuman ke dalam sloki."Nih," Yola pun mengulurkan sloki. 

    Last Updated : 2021-05-07

Latest chapter

  • Nista Pembawa Nikmat   Janda Nakal

    Seperti telah menemukan ide, tiba-tiba Yola melepas punya nya itu dan kemudian duduk, namun kali ini bukannya duduk di atas paha melainkan di atas perut Ari, namun dengan tidak terlalu menekankan posisi duduknya, karena khawatir akan membuat Ari sesak dan kesakitan.Dengan posisi seperti itu lalu Yola mengambil lotion yang tidak memiliki bau (sejenis minyak nabati) dari dalam tasnya, lalu dia melumuri barang Ari dengan lotion tersebut dan terus mengocoknya.Barang Ari yang sudah terlihat lemas itu terus dia remas-remas hingga akhirnya mulai terlihat bangkit lagi, Yola pun terus mulai mengocoknya perlahan.Sambil terus mengocoknya Yola pun melihat Ari yang sudah tidak sadarkan diri tersebut mulai meringis dan juga mendesis, tau kalau Ari bisa menikmati permainannya Yola pun semakin cepat dalam mengocoknya, hingga akhirnya Yola merasa kalau barang Ari mau mengeluarkan cairan kentalnya, lalu Yola pun mendekatkan barangnya ke barang Ari dan bermaksud

  • Nista Pembawa Nikmat   Berusaha Keras

    Sementara Ari benar-benar telah berada dalam pengaruh miras oplosan Yola, dia terlihat seperti sudah tidak berdaya lagi.Melihat Ari seperti itu Yola pun segera merebahkan jok yang di duduki Ari hingga sampai rata, lalu tanpa ragu lagi ia pun mulai menjamah seluruh tubuh Ari dengan tangan dan juga bibirnya.Cukup lama Yola menjamah tubuh Ari. Namun, seakan belum merasa puas dia pun mulai membuka baju Ari satu persatu, dimulai dari baju, kaos dalam, celana hingga menyisakan celana pendek dan celana dalam saja.Sedangkan Yola sendiri juga sudah melepas semua bajunya kecuali celana dalam dan pembungkus Gunung kembarnya.Lalu Yola bergerak aktif dan dia pun mulai menjamah lagi tubuh Ari secara langsung mulai dari kening, pipi, telinga, leher.Ketika mulai sampai mulut Yola pun berlama-lama di situ, Yola yang memang sejak tadi mengunyah permen mint kemudian memasukkan permen yang

  • Nista Pembawa Nikmat   Menjalankan Rencana

    Sayang seribu sayang pas Ari mau pesan jagung bakar pedagangnya bilang kalau jagungnya habis, tinggal satu."Ya udah gak papa lah bang satu saja," ucap Ari."Berapa duit bang?" tanya Ari."Alah wong cuma satu aja, ambil saja mas, gratis buat Mas," sahut pedagang.Sementara itu ketika tadi Ari mulai keluar dari mobil Yola pun terlihat memasukkan obat kuat kedalam dua botol miras yang belum dia kasih dan segera menyimpannya lagi.Begitu Yola selesai menyimpan miras tersebut, Ari pun datang dengan membawa satu buah jagung bakar."Nih cuma ada satu," ujar Ari sambil memberikan jagung bakar tersebut."Kok cuma satu, buat kamu mana?" tanya Yola."Udah buat kamu saja," jawab Ari.Lalu Yola pun nampak mulai memakan jagung bakar yang sudah dibumbui pedas manis itu, mungkin nikmat sekali rasa jagung b

  • Nista Pembawa Nikmat   Pamitan

    Akhirnya mereka bertiga pun makan bareng, Ibu Yola masak semur pedas cumi-cumi dan sayur asem.Sementara itu si Sandi terlihat tidak ikut makan dia masih tiduran di depan televisi sambil ngemil buah kelengkeng."Sandi ... Udah to makan kelengkeng nya nanti sakit perut lo kalau kebanyakan ... Ayo sini oma suapi, makan bareng sama kak Ari sini lho ...." seru Ibu Yola.Dengan malasnya Sandi pun bergegas mendekati Omanya yang duduk bersebelahan dengan Yola, tantenya."Hiih, sana jangan deket-deket tante, jorok kamu, sana mandi dulu," seru Yola sambil terlihat mendorong Sandi dan menutupi hidungnya.Sandi pun terlihat merengek manja sembari minta perlindungan ke Omanya.Sambil disuapin, Sandi pun terlihat bertanya kepada Omanya."Oma, Mama kok belum pulang to ...." tanya Sandi kepada Omanya.&nb

  • Nista Pembawa Nikmat   Di Rumah Yola

    Bukan cuma status sosial saja yang beda, masalah umur pun mereka terpaut lima tahun, ditambah Yola sendiri sudah menjadi janda beranak satu, pokoknya komplit lah sekat yang bikin dia jadi tambah sulit untuk bisa mendapatkan Ari.Pikiran Yola pun terus berkecamuk hingga tanpa terasa jika mereka telah kelewat dari rumahnya."Mana rumahmu Yol? Katanya gak jauh dari perempatan?" tanya Ari, dan Yola pun agak terkejut dan segera sadar kalau mereka telah terlewat."Oh maaf-maaf kayaknya udah terlewat, muter balik lagi dong," ucap Yola dengan muka sedikit malu."Yah ... Makanya jangan ngelamun dong ...." seru Ari."Iyaa maaf, tuh depan ada gardu PLN rumah ku di sebelah nya," sahut Yola.Akhirnya mereka berdua pun sampai di rumah Yola tepat pukul tiga lewat lima belas menit."Ayo turun," ajak Yola."Ayo," sahut Ari singkat.Ketika turun Yola pun cuma make celana pendek dengan tubuh ditutupi dengan

  • Nista Pembawa Nikmat   Perjalanan

    Tidak lama kemudian Ari pun terlihat keluar dari kantin sambil membawa snack dan air mineral, dengan agak terburu-buru Ari pun segera masuk ke dalam mobil."Lama ya?" ucap Ari bertanya."Gak juga, Oiya kira-kira nanti kita nyampe Malang jam berapa ya Ri?" tanya Yola."Tadi kita berangkat jam sebelas, karena kita lewat jalur yang aman dari Polisi, mungkin ya kira-kira jam tiga atau empat sore kita baru nyampe," terang Ari."Eh, kamu bawa miras ya?""Iyalah buat nyediain kamu," jawab Yola."Asik ...." timpal Ari sambil cengengesan."Mau nyobain?" tanya Yola."Boleh, setengah sloki saja," ucap Ari.."Iya lah, kebanyakan bisa mabok kamu ntar," balas Yola sambil menuang minuman ke dalam sloki."Nih," Yola pun mengulurkan sloki. 

  • Nista Pembawa Nikmat   Mengantar

    Perlu diketahui Ari memang cowok nakal cuma selama ini nakalnya itu hanya seputar mabok, taruhan di meja bilyard, dan untuk urusan main dengan perempuan selama ini dia cuma sebatas ngobrol dan bercanda-canda saja, karena untuk hubungan intim dia sudah punya prinsip untuk tidak melakukannya kecuali dengan istrinya kelak.Hal yang sangat sulit untuk bisa diterima oleh akal, karena yang namanya judi, mabuk, hubungan intim dengan wanita penghibur itu adalah satu kombinasi aktivitas di dalam sebuah tempat hiburan.Namun nyatanya masih ada seseorang pemuda yang masih bisa menghindari salah satunya, yaitu seks bebas yang merupakan puncak kenikmatan yang ada di sebuah tempat hiburan tersebut.Ya, dialah Ari Anggara bin H Suhadi orangnya.Kembali ke perjalanan Ari dan Yola yang dari Surabaya menuju kota Malang,dan setelah melihat Yola yang telah memamerkan paha mu

  • Nista Pembawa Nikmat   Berangkat

    "Kalau gitu aku mau bilang dulu sama Mama Mirna, mau minta izin," ucap Yola. Mama Mirna adalah manager cafe yang juga sebagai ibunya para wanita penghibur yang ada di situ."Ya udah sana," balas Ari.Sebelum beranjak pergi tiba-tiba Yola memeluk Ari sambil memberi kecupan mesra dan Ari pun memejamkan mata sambil terlihat tersenyum seakan menikmati pelukan dan kecupan dari Yola.Sedikit mengulang tentang tabiat Yola,dia itu adalah tipe wanita yang sangat matre, dia itu tidak bisa hidup susah, dia juga bukan tipe wanita yang setia, itu terbukti dia tega meninggalkan, sekaligus menggugat cerai mantan suaminya, dan tega meninggalkan anaknya yang masih berumur dua tahun.Tega, kejam, sadis, ya mungkin itulah ungkapan-ungkapan yang sangat pas buat Yola.Dulu dia terbilang masih muda ketika menikah, baru berusia 18 tahun, tepatnya setelah dia lulus dari SMU.

  • Nista Pembawa Nikmat   Mau Aku Antar?

    Ari pun segera bergegas kembali kemeja bilyard."Ayo mulai," seru Ari."Ayo ... Siapa takut," sahut Roni.Mulai lah mereka berdua bermain bilyard.Ari memang jago kalau urusan bermain adu sodok itu, terbukti tiap kali ia bermain hampir bisa dipastikan lawan-lawannya kalah, tak terkecuali dengan si Roni.Sudah tiga kali permainan Roni kalah terus, hingga akhirnya dia pun menyerah."Udah Ri, aku ngaku kalah, aku nyerah," ucapnya."Ayo satu permainan lagi, kalau gak mau aku suruh bayarin semua minuman dan rokoknya," ancam Ari.Tapi sebenarnya dia cuma menggoda, karena semua pesanannya itu sudah dibayar. Sementara itu Yola yang sejak tadi duduk di bangku sesekali mengambilkan minum buat Ari tiap kali diminta.Sambil duduk pandangan Yola pun terus memperhatikan Ari yang sangat jago bermain bilyar

DMCA.com Protection Status