Home / Romansa / Nikah Kontrak / Pertemuan Dua Keluarga

Share

Pertemuan Dua Keluarga

Author: Rasyidfatir
last update Huling Na-update: 2021-03-18 07:14:48

Angela melihat wajahnya di dalam pantulan cermin. Ia memuji kecantikannya. Seharusnya hari ini ia bahagia  bertemu dengan calon suaminya. Tapi pertemuannya kali ini seperti membuka peti mati untuknya.

 

Pasalnya ia memang tidak menyukai perjodohan yang telah di rencanakan almarhum Papanya. Karena ada seorang lelaki yang sudah di cintainya yaitu Yohan. 

 

Selama ini Angela sudah cukup bahagia dengan Yohan. Apalagi Yohan tidak pernah menyentuhnya. Hal itu yang membuat Angela bangga memiliki kekasih seperti Yohan.

 

"Sayang, kau sudah selesai berdandannya? Mama Yanti sudah berdiri di ambang pintu.

 

Angela bangkit dari kursi riasnya. Ia tampak anggun mempesona. Mama Yanti sampai di buat pangling dengan kecantikan putrinya.

 

"Kau cantik sekali sayang."

 

"Mama yakin, calon suamimu pasti langsung jatuh cinta melihatmu." Mama Yanti memutar tubuh Angela. 

 

Angela tersenyum masam. Kecantikannya tidak ada gunanya jika

pada akhirnya ia akan menikah dengan pria lain.

 

Di bawah Verrel sudah menunggu calon istrinya. Ia sebenarnya malas mengikuti pertemuan yang di anjurkan papanya. Lebih gilanya lagi keluarga Verrel menginginkan Angela tinggal sebulan di rumahnya untuk pendekatan. Ia semakin muak dengan peraturan papanya yang konyol.

 

Bagaimanapun di hatinya hanya ada Helen, secantik apapun perempuan di luar sana tidak ada yang bisa meruntuhkan cintanya pada kekasihnya.

 

"Perkenalkan nama saya Angela."

 

Sesuai dengan amanat mama Yanti, Angela harus bersikap sopan dan ramah terhadap calon suaminya.

 

Verrel yang sedari tadi melihat pemandangan taman yang ada di balik jendela kaca besar menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

 

Setelah berbalik alangkah terkejutnya ia melihat sosok gadis cantik yang berdiri di depannya. Benar-benar sempurna seperti bidadari turun dari kahyangan.

 

"Bukankah kamu gadis di Mall itu?" 

 

Angela mengangguk. Ternyata, calon suaminya adalah lelaki yang tempo hari menolongnya. Memberikan jaket untuk menutupi blousenya yang robek karena jepitan troli. 

 

"Kurasa dia tidak semenakutkan seperti yang aku bayangkan," batin Angela.

 

Melihat posturnya yang tinggi tegap berkulit putih bersih dengan hidung mancung dan bibir berwarna merah muda menunjukkan jika Verrel mungkin turunan blasteran. Tapi di lihat dari papa mamanya, yang menonjol adalah wajah mamanya. Berambut cokelat ikal dan wajahnya agak indo.

 

"Perkenalkan, saya Kamila."

 

"Calon ibu mertua kamu."

 

Angela menyambut uluran tangan wanita cantik yang berdiri di hadapannya. Kamila langsung memeluk Angela.

 

"Kamu cantik sekali sayang," bisik Kamila.

 

Angela bisa merasakan jika Kamila memiliki jiwa keibuan dan perasaan yang hangat untuknya.

 

"Jangan sungkan-sungkan, panggil aku mama," kata Kamila ramah.

 

"Iya, nyonya ... eh mama."

 

Kamila merasa senang Angela mau memanggilnya mama.

 

Yanti menghampiri Kamila. "Ayo kita makan dulu, sambil berbincang-bincang mengenai hubungan anak kita selanjutnya," ujar mama Yanti. 

 

Mereka berempat akhirnya duduk di meja makan yang sudah di siapkan dengan berbagai menu spesial. 

 

Verrel duduk berseberangan dengan Angela. Gadis itu tertunduk melihat piring di depannya. Ia tidak membayangkan jika harus menikah dengan pria di depannya, yang sama sekali tidak di cintainya.

 

Tak sengaja Verrel melihat ke arah Angela, untung saja saat itu Angela sedang melihat ke arah Yanti sehingga  ia tidak tahu jika Verrel sempat memperhatikannya.

 

"Oh, ya setelah makan malam ini kamu akan ikut keluarga Burhan untuk tinggal bersama mereka selama sebulan."

 

Mama Yanti menerangkan pada Angela. Ia memang pernah mendengar sebelumnya, tapi tidak menyangka jika hari ini saatnya tiba.  Ini terlalu cepat, ia tidak ingin berpisah dengan mamanya. 

 

Angela semakin lambat makannya, ia melamunkan ini itu. Di dalam benaknya pikirannya campur aduk. 

 

"Ehm, maafkan mama sayang. Bukannya ingin memisahkanmu dengan mamamu, tapi mungkin dengan cara inilah kalian bisa lebih dekat."

 

Kamila menjelaskannya dengan lembut, membuat Angela merasa tidak enak untuk menolak. Lagi pula ia bermaksud membuat kesepakatan dengan Verrel agar mereka tidak terlalu lama menjalin hubungan pernikahan.

 

"Bagaimana sayang?"

"Kamu mau kan?" bujuk Kamila.

 

Angela melihat ke arah Yanti, wanita paruh baya itu mengangguk. 

 

Akhirnya Angela dengan terpaksa mengikuti keinginan mamanya. Malam ini ia memang menjadi kucing penurut tetapi tidak lain kali, ia akan menyiapkan strategi berikutnya.

 

Setelah makan malam usai Angela mengikuti keluarga Burhan untuk tinggal bersama mereka selama satu bulan. Tujuannya untuk mendekatkan dia dengan Verrel karena selama ini mereka tidak saling mengenal satu sama lain.

 

Dari balik kaca mobil, Angela menatap haru pada Yanti yang melambaikan tangan ke arahnya. Tak terasa air matanya menetes. Baru kali ini ia merasa sedih harus berpisah dengan Yanti. Meskipun ia ikut keluarga Burhan hanya satu bulan ia tidak bisa membayangkan jika menikah tidak satu rumah lagi fengan mamanya.

 

Verrel hanya diam menatap ke arah jendela kaca. Ia mendengar isakan tangis Angela, tak tega melihat gadis itu menangis ia memberikan sapu tangannya.

 

"Ambillah," kata Verrel seraya menyodorkan sapu tangannya.

 

Angela mengambilnya."Terima kasih."

 

Verrel kembali melihat ke arah kaca mobil. Sementara Angela merasa kikuk duduk di sebelah Verrel.

 

Tak ada pembicaraan apapun karena mereka sibuk dengan lamunannya masing-masing. 

 

Angela galau karena belum memberi tahu Yohan soal rencana pernikahannya dengan Verrel. Ia takut harus mengatakannya. Yohan pasti sangat marah jika tahu dirinya sekarang tinggal di rumah calon suaminya.

 

Mobil berhenti tepat di depan mansion Verrel, gilanya lagi dimana mobil Kamila dan Burhan. Angela tidak mendapati mobil mereka masuk ke dalam mansion. Ia mengernyitkan dahinya. 

Jangan-jangan ... .

 

"Silahkan masuk, Nona."

Seorang pelayan menyambut membantu membawakan koper-koper Angela ke kamarnya.

"Kata Mama kita akan tinggal bersama dalam satu bulan."

 

"Tenang saja, kamar kita bersebelahan tapi jangan berpikir aku akan menyentuhmu karena aku sudah punya kekasih."

 

Verrel membalikkan tubuhnya ia berniat menaiki anak tangga.

 

"Tunggu!" 

Angela berusaha memberanikan diri, ia bertekad harus mengatakannya.

 

Verrel menghentikan langkahnya.

"Bisa kita bicara di ruangan lainnya," kata Angela.

 

Ia melihat sekelilingnya masih ada beberapa pelayan yang berseliweran membawa barang-barangnya ke lantai atas.

 

"Ikuti aku."

 

Verrel menaiki anak tangga di ikuti Angela di belakangnya. Mereka sampai di sebuah ruangan privat. 

Verrel membuka pintunya mempersilahkan Angela masuk kemudian ia menutup kembali pintunya.

 

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Verrel.

 

Angela mendongak melihat ke arah Verrel. Pria tampan blesteran dengan hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah jambu.

 

"Mengenai rencana pernikahan kita, aku ingin kita ..."

 

Angela ragu-ragu mengatakannya, apakah Verrel akan sepemikiran dengannya. Tapi ia harus mengatakannya demi masa depan dirinya dan Yohan.

 

"Bagaimana kalau kita menjalaninya selama setahun."

 

Perkataan Angela mengagetkan Verrel. Rupanya gadis itu sepemikiran dengannya.

 

"Jelaskan alasannya," kata Verrel pura-pura.

 

"Terus terang aku sudah memiliki kekasih, dan tadi sempat ku dengar kau mengatakan jika dirimu juga memiliki kekasih."

 

"Intinya aku mengajakmu bekerja sama, menjadi partner yang baik untuk mewujudkan impian kedua orang tua kita walaupun hanya setahun."

 

"Bagaimana kau setuju?” tanya Angela.

 

----Bersambung----

Kaugnay na kabanata

  • Nikah Kontrak   Kesepakatan

    "Intinya aku mengajakmu bekerja sama, menjadi partner yang baik untuk mewujudkan impian kedua orang tua kita walaupun hanya setahun." "Bagaimana kau setuju?"tanya Angela. Verrel menerima uluran tangan Angela. "Oke, aku setuju." Angela tersenyum penuh kemenangan. "Tapi, kita hanya bersandiwara di depan mama papa. Dan ingat! Jangan berharap apapun dari pernikahan ini karena aku tidak akan pernah mencintaimu!" kata Verrel percaya diri. "Tentu saja, Tuan Verrel. Aku juga sudah punya kekasih yang sangat aku cintai. Pernikahan ini hanya sandiwara, setidaknya perjanjian kedua orang tua kita sudah terpenuhi,"sahut Angela. "Sepertinya sudah tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. Saya permisi," kata Angela seraya melangkah pergi meninggalkan Verrel yang masih berdiri di belakangnya. Verrel berdecih, rupanya ia terlalu percaya diri. Baguslah jika tidak ada cinta di antara mereka. Semua akan berak

    Huling Na-update : 2021-03-25
  • Nikah Kontrak   Cincin Pernikahan

    Yohan memukul dinding dengan keras tapi tidak sampai membuat tangannya berdarah. Ia marah dengan pengakuan Angela tentang rencana pernikahannya dengan seorang pengusaha kaya raya."Aku tahu ... aku bukanlah orang kaya seperti calon suamimu itu," kata Yohan merendah.Angela merangkul Yohan dari belakang."Bukan ... begitu, aku juga tidak menginginkan pernikahan ini," tangis Angela."Lalu! Kenapa kau menerimanya?!" Yohan kelihatan sangat marah sebagai lelaki ia tidak ingin seorang pria lainnya mendahului menyentuh kekasihnya."Aku ... aku tidak bisa menolak keinginan mama. Aku tidak ingin membuatnya bersedih ...," Angela masih saja memeluk Yohan dalam keadaan menangis."Angela ... katakan padaku. Jika kau hanya mencintaiku," ucap Yohan setengah memaksa."Aku hanya mencintaimu. Aku sudah bicara padanya ... bahwa pernikahan ini hanya berlangsung selama setahun. Tidak lebih,"terang

    Huling Na-update : 2021-03-28
  • Nikah Kontrak   Fitting Baju Pengantin

    "Sudah selesai membeli cincin ... lalu kemana lagi?" tanya Verrel."Ke neraka ... mau ikut?" ledek Verrel.Angela melihat tajam ke arah Verrel seraya bersedekap. "Kamu pikir aku senang jalan denganmu hari ini, aku hanya ingin segera selesai. Jadi mohon kerjasamanya ... Tuan Muda Verrel!" kata Angela ketus seraya melangkah cepat masuk ke mobil.BRAKK"Bisa tidak jika kau menutup pintu mobilnya agak pelan. Bisa rusak semua ni mobil,"gerutu Verrel.Angela hanya diam tangannya bersedekap. Biasanya ia tidak petnah bersikap bar -bar pada pria. Tapi khusus ke Verrel ia lebih cepat marah. Mungkin karena situasi dan keadaan yang memaksa membuat ia sebal pada situasi."Kau lupa memakai seatbealtnya." Verrel membenarkan letak seatbeltnya Angela. Wajah mereka tampak dekat, Angela bisa merasakan aroma khas Verrel. Verrel juga menatap Angela ... bibir ranum Angela dengan lipstik yang natural begitu menggodanya."Ehem," kata Angela tiba-tiba. Ia tida

    Huling Na-update : 2021-04-06
  • Nikah Kontrak   Kau Ambil First Kissku

    "Sebentar biar aku bukakan pintunya," kata Angela. Sementara Verrel masih duduk menikmati mienya.CeklekWanita berambut panjang memakai pakaian yang cukup seksi menyerobot masuk melewati Angela."Tunggu!""Kamu tidak boleh masuk," cegah Angela.Terlambat gadud itu sudah masuk ke dalam rumah tanpa permisi. Matanya nyalang mencari-cari seseorang."Berhenti!" sentak Angela.Nyali gadis itu menciut juga, ia menghentikan langkahnya. Berdiri membelakangi Angela. Lalu ia memutar tubuhnya mengibaskan rambutnya yang panjang dan melepaskan kacamata yang di pakainya."Kamu siapa? Berani menyuruhku berhenti!" sentak wanita itu.Verrel tiba-tiba datang untuk melihat kegaduhan yang tengah terjadi."Ada apa?" tanya Verrel yang baru saja datang dari dapur."Oh, sayang ... aku merindukanmu," ucap Hellen bergelayut mesra di lengan Verrel."Siapa wanita ini?" tanya Hellen."Dia yang di jodohkan denganku," j

    Huling Na-update : 2021-04-07
  • Nikah Kontrak   Selingkuh Membawa Nikmat

    Setelah kejadian semalam Angela lebih memilih menghindar dari Verrel. Saat Verrel berangkat kerja Angela masih di kamarnya, dan ia baru keluar ketika Verrel sudah tidak ada di rumah.Sarapan, ya Angela sangat lapar karena menunggu kepergian Verrel baru bisa sarapan. Ia tidak mau bertatap muka dengan pria itu.Angela berjingkat-jingkat menuju ruang makan. Ia melihat menu sarapan sudah di siapkan di meja."Maaf, Nona. Tuan sudah berangkat kerja tadi pagi," ucap salah seorang pelayan."Heem, iyakah. Saya tadi masih di kamar jadi tidak tahu." Angela menarik kursi dan bersiap untuk duduk memulai aktivitas sarapannya."Tadi Tuan bilang tidak usah membangunkan Nona, karena katanya Nona kecapekan karena jalan-jalan kemarin," terang pelayan itu."Saya tinggal dulu Nona, kalau ada apa-apa tinggal bilamg sama saya," ucapnya.Angela mengangguk mengiyakan. Ia tidak ingin mengingat kejadian semalam dimana ia telah melakukan kebodohan besar denga

    Huling Na-update : 2021-04-09
  • Nikah Kontrak   Wedding

    Angela melihat wajahnya di pantulan cermin, dalam hati ia cukup terkejut dengan perubahan penampilannya. Ada setitik kekaguman dalam hatinya, ia tidak menyangka jika dirinya berubah menjadi sangat cantik dengan mengenakan gaun pengantin itu."Nona, Anda terlihat sangat cantik sekali. Tuan Verrel sangat beruntung mendapatkan Anda," puji penata riasnya.'Tapi aku tidak menginginkan pernikahan ini,' batin Angela. Pernikahan yang baginya hanya untuk memenuhi perjanjian kedua belah pihak. Angela ingin menyenangkan hati mamanya, untuk sementara ini ia memilih mengalah daripada menyakiti hati mamamya."Mari saya bantu," ucap penata riasnya seraya membantu Angela keluar dari kamar hotel. Di luar telah menunggu mama Yanti yang juga memakai baju kebaya dengan detail brokat berwarna senada dengan Angela."Ya, Tuhan kamu cantik sekali sayang," puji mama Yanti. Nyonya Kamila

    Huling Na-update : 2021-04-10
  • Nikah Kontrak   Kebodohan Angela

    Verrel mengetuk pintu berulangkali tapi tidak ada sahutan."Hei, apa yang sebenarnya kau lakukan di dalam sana?" Terdengar suara kucuran air shower lebih keras mengalahkan suara Verrel.Pria muda itu merasa gemas karena Angela mengabaikannya. Sepasang matanya melirik ke arah knop pintu kamar mandi. Lalu ia menekan knop pintunya, tak terkunci seperti dugaannya.Terserah kalau marah padaku. Siapa yang akan bertanggung jawab kalau kau mati di dalam? batin Verrel.Pria bertubuh tegap seperti foto model itu memaksa masuk ke dalam kamar mandi. Kekhawatiran yang cukup besar mengalahkan egonya. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada wanita yang baru di nikahinya itu.Ceklek"Apa yang kau lakukan di sini!" Mata Angela tak kalah ganasnya dari mata elang yang siap melahap mangsanya."Kau gila, sudah tiga puluh menit kau tidak keluar. Aku pikir kau mati di dalam!"

    Huling Na-update : 2021-04-11
  • Nikah Kontrak   Malam Yang Hangat

    "Baiklah, tenang saja aku tidak akan melakukan apapun," kata Verrel menegaskan. Angela mengangguk mengiyakan, sementara Verrel membantu menyelimutinya.Mereka lalu tidur saling memunggungi satu sama lain. Bagian tengah kosong tak berpenghuni hanya ada guling sebagai pembatasnya.Pagi pun tiba, cahaya matahari yang hangat masuk melalui ventilasi udara. Tidak ada yang tahu sejak kapan mereka berpelukan satu sama lain.Angela sangat kaget mendapati dirinya tanpa sadar memeluk Verrel. Kepalanya ia sandarkan pada dada bidang pria yang masih terpejam di sampingnya. Ia tidak ingin Verrel mengetahui jika dirinya sudah memeluk pria itu lebih dulu. Padahal ia yang sudah koar-koar melarang adanya kontak fisik.Tiba-tiba Verrel yang masih dalam kead

    Huling Na-update : 2021-04-15

Pinakabagong kabanata

  • Nikah Kontrak   Happy Ending

    Para tamu undangan telah datang memenuhi ballrom Hotel Diamond untuk datang memberikan selamat pada sepasang pengantin baru. Chika tampak memakai balutan gaun berwarna broken white serasi dengan setelan jas yang di pakai Saga.Chika merasa tegang karena baru kali ini ia menikah secara resmi di hadapan publik. Yang lebih mengesankan lagi pernikahan itu merupakan pernikahan ganda antara Chika dan Saga, Devan dan Viona. Sungguh di luar dugaan bagi Angela. Ia bergelayut mesra di lengan suami tercintanya Verrel. Demikian juga Mark dan Clara cukup lega menyaksikan putrinya berbahagia bersama dengan orang yang di cintainya.Bunga-bunga rose berwarna putih, lily putih dan baby breath menghiasi dekorasi pernikahan. Tampak meja-meja tamu sudah di penuhi pengunjung yang menyantap hidangan makanan yang di tawarkan. Di setiap sudut ruangan di hiasi bunga-bunga kering yang sudah tertata apik.Semua tamu tampak kagum dengan pasangan pengantinnya yang tampil sempurn

  • Nikah Kontrak   Bersama Selamanya

    Wajah Frans murung, hari ini adalah hari pengambilan raport kelulusannya di TK. Semua anak datang bersama kedua orang tuanya, Frans di temani Chika. Dalam hati sebenarnya Frans ingin seperti teman-temannya. Hanya saja ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika mamanya akan sedih.Chika mendapati Frans diam tidak seperti biasanya. Sementara tatapannya tertuju pada temannya yang sedang bercanda tawa dengan papanya membuat Chika cukup mengerti. Ia lalu mengambil ponsel dalam tasnya. Mengirimkan pesan pendek untuk Saga.Di kantor Saga tengah sibuk mengetik di laptopnya. Sekilas ia melihat ponselnya menyala. Bibirnya tersenyum manakala membaca pesan singkat dari Chika. Ia segera meraih jasnya. Lalu meninggalkan pesan pada asisten pribadinya untuk menghandel pekerjaan hari ini.Di sekolah semua anak mendapatkan jatah giliran pentas bersama kedua orang tuanya. Sang anak membacakan puisi lalu kedua orang tua mendampingi di kanan kirinya.Satu persat

  • Nikah Kontrak   Perceraian

    "Ma, apa benar Frans memang putraku?" tanya Saga sembari menangis di depan Angela. Ia merasa seperti orang bodoh tidak tahu apa-apa."Ya, akhirnya kau sudah tahu juga," kata Angela.Saga tercengang, ternyata kedua orang tuanya sudah tahu kebenarannya. Lalu mengapa mereka menyembunyikannya?"Kenapa mama tidak mengatakannya padaku? Aku merasa seperti orang paling bodoh, Ma. Putraku sendiri memakiku, membenciku, aku bisa melihat kemarahan di bola matanya," kata Saga."Itu karena Chika melarangku, aku juga tidak ingin melukai hatinya," kata Angela."Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Putraku tidak mau menerimaku," keluh Saga."Kau harus bisa meraih hatinya. Bayangkan ia besar tanpa kasih sayang seorang papa. Frans sering melihat Chika bersedih sendirian. Sebagai seorang anak yang sangat menyayangi mamanya wajar jika dia ikut terluka.""Baiklah, Ma. Saga akan berusaha keras untuk mengambil hati Frans," kata Saga kemudian."Bagus,

  • Nikah Kontrak   Sebuah Kebenaran

    Dering suara telepon mengagetkan Chika dari aktivitasnya dengan Saga."Sudah, biarkan saja. Tanggung," kata Saga.Chika mendorong tubuh Saga. Ia yakin jika yang sedang menelepon adalah putranya. Dengan baju yang sudah terlihat berantakan Chika meraih ponselnya. Benar, memang Frans yang meneleponnya."Mamaa!""Cepat pulang!" teriak Frans di telepon."Iya, sayang. Sekarang juga mama pulang," kata Chika menghibur Frans. Ia lalu mematikan ponselnya.Saga langsung mengambil ponsel Chika dengan paksa, untung saja Frans sudah memutus panggilannya. Saga memeriksa riwayat panggilan Chika. Di sana ada gambar foto bocah tampan mirip dirinya."Jangan bilang, jika anak ini adalah putraku," kata Saga. Ia kembali menatap foto Frans lebih dekat lagi. Chika segera merebutnya. Ia tidak ingin Saga tahu jika dirinya sudah memiliki seorang anak."Lima tahun kau menghilang, anak ini juga berusia lima tahun. Itu berarti kemungkinan besar

  • Nikah Kontrak   Terjebak Di Villa

    "Minumlah, agar tubuhmu menjadi hangat," ucap Saga."Terima kasih."Chika tidak langsung meminumnya karena masih terlalu panas. Ia memilih meletakkannya di atas meja."Masih terlalu panas, aku akan meminumnya nanti," ucap Chika."Tunggu sebentar."Saga beranjak dari tempat duduknya ia melangkah menuju ke dapur. Tangannya membuka pintu lemari mengeluarkan beberapa bungkus mie instan. Ia tidak tahu apakah Chika mau mengonsumsi mie instan atau tidak.Ia pun mengambil panci dan memenuhinya dengan air. Setelah mendidih ia masukkan mie nya ke dalam panci. Sambil menunggu mie nya masak ia menyiapkan mangkuknya.Chika merasa sudah terlalu lama Saga meninggalkannya. Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya mencari keberadaan Saga. Melihat Saga tengah memasak di dapur membuat nafasnya sedikit sesak. Ia tidak suka melihat kebaikan Saga. Hatinya bisa saja luluh lantah kalau di perlakukan seperti itu.Tidak seharusnya suas

  • Nikah Kontrak   Orang Yang Sama

    Saga mengikuti langkah Axella dari belakang. Kebetulan restorannya tidak begitu ramai sehingga mereka leluasa memilih tempat yang nyaman. Rupanya Chika memilih tempat di dekat jendela yang menghadap ke arah air terjun kecil. Di luar jendela terlihat taman landscape menghiasi sekitar restoran.Para pengunjung restoran merasa nyaman untuk berlama-lama di sana. Di dinding hotel banyak terpajang lukisan klasik dan ornamen unik yang tidak ada di tempat mana pun."Kenapa kita kesini? Bukankah seharusnya kita langsung ke lokasi untuk meninjau tempatnya," kata Axella."Jangan terlalu terburu-buru, Nona Axella. Saya tidak ingin Anda kelaparan di jalan hanya karena kurang makan," kata Saga sambil tersenyum.Chika malas membantah perkataan Saga. Ia lebih memilih melihat buku menu yang ada di depannya. Saga memberi isyarat pada pelayan untuk menghampirinya."Saya akan segera kembali membawa pesanan Anda."Chika kembali terpaku pada pem

  • Nikah Kontrak   Menyebalkan

    Sepulang dari rumah orang tuanya Saga berpikir tentang apa yang di katakan Angela. Ia merenungi kehidupan rumah tangganya. Memang benar jika rumah tangganya seperti tidak ada tujuan. Ia membiarkan Luna bersikap seenaknya.Ia tahu jika di luar Luna memiliki hubungan gelap dengan beberapa pria. Saga hanya tinggal menunggu waktu menceraikannya. Ia baru mengumpulkan bukti-bukti kuat agar pengadilan menyetujui gugatannya.Terlebih lagi, kerjasama yang di jalin selama bertahun-tahun dengan papanya Luna pasti akan mengalami kerugian besar jika ia bercerai. Bagi diri Saga ia tidaklah gila harta. Hanya saja jika ia merugi maka yang kena imbasnya adalah karyawannya.Di rumah Saga merasa kesepian, memang benar kata mamanya jika dalam pernikahan di butuhkan seorang penerus. Tapi, bagaimana Luna bisa hamil sementara Saga juga sudah enggan menyentuhnya. Ia tidak bisa membayangkan menyentuh tubuh seorang wanita yang sudah di sentuh berganti-ganti pria.Saga menjad

  • Nikah Kontrak   Sesal Verrel

    Angela merasa kasihan mendengar cerita Chika. Ia bisa menyimpulkan jika Chika belum menikah dengan Saga. Terlebih Verrel ia justru merasa terpukul karena wanita yang di telantarkan Saga adalah putri sahabatnya sendiri.Melihat wajah polos Frans kecil mengingatkan Verrel pada Saga di waktu kecil. Anak itu tidak bersalah, seharusnya dulu ia mendengarkan permintaan Saga untuk tidak menikahi Luna. Ia yakin putranya itu tidak pernah mencintai istrinya."Kemarilah, Nak. Ini juga kakekmu. Peluk kakek," kata Verrel. Tak terasa air matanya meleleh.Frans sedikit ragu ia melihat sebentar ke arah mamanya seperti meminta persetujuan. Chika menganggukkan kepalanya."Pergilah, mereka juga kakekmu," kata Chika.Verrel memeluk erat Frans kecil. Ia mengecup pipi chubby bocah itu. Seluruh rasa bersalahnya seakan membebani pundaknya. Verrel bahagia, tapi ia juga merasa kasihan dengan Frans.Angela mengusap air matanya, ia memeluk Frans penuh

  • Nikah Kontrak   Serpihan Rahasia

    Sayang, mama berencana mengajakmu ke rumah teman mama," kata Clara."Mereka sudah mama anggap seperti saudara. Kamu mau kan?" tanya Clara."Iya, Ma.""Kapan kita akan kesana?" tanya Chika."Sekarang, bersiap-siaplah. Mumpung hari ini kita weekend," kata Clara."Baik, Ma. Chika juga akan menyiapkan Frans."Tidak memakan waktu lama Chika dan Frans sudah siap. Mereka masuk ke dalam mobil bersama Mark juga. Frans melihat orang di mobil satu persatu. Lalu ia tiba-tiba tertawa."Hei, kenapa kamu tertawa, sayang?" tanya Clara."Bukan begitu, Nek. Hanya saja kalian terlihat lucu," jawab Frans."Lucu? Apa kami seperti badut kesukaanmu itu?" tanya Mark."Hahaha, kakek bisa saja. Frans lihat kalian kalau diam saja berwajah tegang terlihat lucu," terang Frans."Kamu ini." Clara memencet hidung mancung Frans dengan gemas.Sesampainya di kediaman Verrel, mereka di sambut hangat oleh mereka. Frans dengan malu

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status