Beranda / Romansa / Nikah Kontrak / Cincin Pernikahan

Share

Cincin Pernikahan

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-28 15:48:49

Yohan memukul dinding dengan keras tapi tidak sampai membuat tangannya berdarah. Ia marah dengan pengakuan Angela tentang rencana pernikahannya dengan seorang pengusaha kaya raya. 

"Aku tahu ... aku bukanlah orang kaya seperti calon suamimu itu," kata Yohan merendah.

Angela merangkul Yohan dari belakang."Bukan ... begitu, aku juga tidak menginginkan pernikahan ini," tangis Angela.

"Lalu! Kenapa kau menerimanya?!" Yohan kelihatan sangat marah sebagai lelaki ia tidak ingin seorang pria lainnya mendahului menyentuh kekasihnya.

"Aku ... aku tidak bisa menolak keinginan mama. Aku tidak ingin membuatnya bersedih ...," Angela masih saja memeluk Yohan dalam keadaan menangis.

"Angela ... katakan padaku. Jika kau hanya mencintaiku," ucap Yohan setengah memaksa.

"Aku hanya mencintaimu. Aku sudah bicara padanya ... bahwa pernikahan ini hanya berlangsung selama setahun. Tidak lebih,"terang Angela.

"Benarkah? Kau tidak sedang membohongiku, kan?" tanya Yohan.

"Tidak, sayang. Aku telah membuat kesepakatan dengannya. Dia juga memiliki kekasih. Kami berjanji hanya setahun saja, setelah itu kami akan berpisah," ungkap Angela seraya menyeka air matanya.

Kemarahan Yohan agak mereda, ia berbalik ke arah Angela merengkuh tubuh langsing itu ke dalam pelukannya.

"Aku takut kehilanganmu, sayang," ucap Yohan.

"Aku juga," balas Angela seraya mempererat pelukannya.

"Kita masih bisa berhubungan, kan?" tanya Yohan.

"Tentu, kau boleh menelponku kapan saja," ucap Angela.

Yohan ingin mencium Angela, tapi lagi-lagi ponselnya malah berdering. 

"Tunggu sebentar sayang, aku akan mengangkat teleponku dulu," pamit Yohan. Sekilas Yohan melihat ada panggilan telepon dari Hellen. Buru-buru ia segera menjauh dari Angela.

Setelah berdiri agak jauh dari Angela, Yohan mulai bicara setengah berbisik pada penelpon.

"Ya, ada apa?" tanya Yohan ketus.

"Sayang, ... kenapa kau galak sekali hari ini," keluh Hellen.

"Apa ada pacarmu di sana?" tanya Hellen.

Yohan menjawabnya dengan deheman.

"Ya, sudah aku cuman mau bilang nanti malam aku mau menginap di apartemenmu, bisa kan?" tanya Helen.

"Oke," jawab Yohan singkat. Ia buru-buru langsung menutup teleponnya.

"Siapa yang menelponmu?" tanya Angela.

"Teman," jawab Yohan berbohong.

"Ooh, kalau begitu aku pulang dulu. Soalnya sore ini juga mau pergi beli cincin pernikahan,"ucap Angela. 

"Sepertinya kau antusias sekali menikah dengannya," ucap Yohan cemburu.

"Ayolah, tadi sudah kubilang jika ini hanya nikah kontrak. Setahun saja ... bersabarlah, sayang," kata Angela dengan tatapan memohon.

"Baiklah ... tapi aku tidak ingin dia menyentuhmu," kata Yohan khawatir. Padahal dia yang jadi pacarnya Angela belum pernah merasakan tubuh gadis itu. 

"Tenang saja, aku nanti akan membuat perjanjian tidak ada kontak fisik,"kata Angela.

"Oke," sahut Yohan malas.

"Sudah, aku pergi dulu. Jangan lupa nanti malam telepon aku," kata Angela seraya mengecup pipi Yohan. Hanya sebuah kecupan saja sudah membuat emosi Yohan mereda.

'Tenang saja Yohan, dia tetap milikmu. Kau sudah berhasil memguasai hatinya,' batin Yohan.

Di luar mobil Verrel sudah menunggu, gila dia mengantar calon istrinya untuk menemui pria lain. 

"Sudah selesai cipika-cipikinya?" tanya Verrel seraya menyetir mobil.

"Apaan sih," Angela mencubit Verrel.

"Aww! Sakit, Non," ucap Verrel.

"Jadi kan? Beli cincinnya?" tanya Verrel lagi.

"Ya, jadilah. Biar urusan pernukahan ini segera kelar," kata Verrel setengah mengeluh.

"Maaf ... karenaku kau berpisah dengan pacarmu," ungkap Angela penuh penyesalan.

"Kau juga ... kan, kita berdua di rugikan dengan perjodohan ini," imbuh Angela.

"Cuma setahun, tidak masalah. Anggap saja kita hidup di apartemen yang nyaman dan tidak saling mencampuri urusan masing-masing," kata Verrel memperjelas.

Sebuah toko perhiasan terbesar dan megah menjadi tujuan mereka. Angela keluar dari mobil di ikuti oleh Verrel, mereka memasuki toko perhiasan mewah itu dengan sambutan hangat para karyawan. Maklum saja toko perhiasan nomor satu itu sudah memiliki nama yang cukup besar di kalangan pengusaha perhiasan. Maka dari itu wajar jika mereka mengenal berbagai ciri khas perhiasan dari sebuah keluarga.

"Pilihlah, mana yang kau sukai," kata Verrel.

"Hemm, tak ada bedanya kan aku suka atau tidak. Ini hanya formalitas,"  bisik Angela.

"Pelankan suaramu, bagaimanapun juga kau membawa nama keluarga Burhan Prayoga,"balas Verrel.

Seorang pelayan mendatangi mereka.

"Silahkan di pilih koleksi terbaik kami,"sambut pelayan itu.

Angela melihat cincin berlian zamrud yang bentuknya lain dari yang lain. Ia memungut cincin itu, tapi kemudian menaruhnya kembali. 

Verrel melihatnya, namun ia tidak tertarik dengan perhiasan. Angela kemudian memilih cincin yang sederhana.

"Ini saja," katanya.

"Benar ... nona tidak ingin memilih yang lebih mahal lagi?" tanya pelayan cantik itu.

"Tidak, lagi pula ini hanya simbolis saja kan?"jawab Angela.

"Baiklah, kebetulan barangnya ready. Bisa saya ukur jari Tuan, dan Nona?" 

Mereka berdua menjulurkan jari manisnya ke arah pelayannya. 

"Oke, selesai. Silahkan tunggu sebentar. Kami akan menyelesaikannya,"ucap pelayannya.

Verrel memilih duduk di ruang tunggu. Begitu juga dengan Angela.

"Haruskah kita menunggu di sini?" tanya Verrel.

"Menyebalkan,"lanjutnya.

"Hei, kamu pikir aku senang dengan pernikahan ini. Kalau bisa aku lari sejauh mungkin," kata Angela ketus.

Angela memilih bangkit dari tempat duduknya. Ia merasa sofa itu seperti ada durinya. Semenit duduk du sana pantatnya sudah terasa gatal ingin segera berdiri beralih ke tempat lain yang tidak ada pria itu.

Gilanya lagi ... Verrel menelpon kekasihnya. Tak mau kalah Angela juga menelpon Yohan. Tapi sayang tidak di angkat oleh Yohan. 

Tampak pelayan mendatangi mereka mengatakan kalau cincinnya sudah jadi. Cepat sekali. Memang di toko ini terkenal dengan pelayanannya yang super cepat.

Verrel mengeluarkan kartu kreditnya. Ia membayar semua tagihan cincin pernikahannya itu.

"Ayo pulang," kata Verrel.

Angela mengekor di belakangnya melangkah lebih cepat untuk mengimbangi langkah Verrel. 

"Kita juga fitting baju pengantin hari ini," kata Angela mengingatkan.

"Kau saja yang datang, aku masih ada perlu dengan kekasihku!" tola Verrel.

"Hei ... tidak hanya kamu yang tersiksa dengan pernikahan ini. Aku juga!" Angela menarik lengan Verrel.

Sorot mata tajam mengarah kepadanya. Angela bisa melihat kemarahan di wajah Verrel. Tapi ia tidak ambil pusing.

"Bekerjasamalah agar semua cepat selesai!" kata Angela seraya masuk ke dalam mobil.

BRAKK!

"Woi! Kau bisa merusak pintu mobilku!" teriak Verrel.

Angela tidak memggubris teriakan Verrel. Ia duduk seraya bersedekap dan melihat ke arah kaca jendela.

Verrel sudah duduk di samping Angela. 

"Baru kali ini aku mengenal gadis bar-bar seperti dirimu!"

Angela berbalik melihat ke arah Verrel. Tatapannya sangat mematikan seperti mau memakan habis lawannya.

"Apa lihat-lihat!" balas Verrel.

Angela mencubit lengan Verrel.

"Aww!" Verrel meringis kesakitan.

"Rasakan! Makanya jangan seenaknya bicara!" kata Angela.

"Hah, untung kita menikah pura-pura. Bisa di bayangkan kalau kau menjadi istriku. Badanku pasti sudah penuh cubitanmu," rutuk Verrel.

----Bersambung----

Salam hangat dari "Nikah Kontrak" semoga selalu suka dengan cerita recehanku.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
ini gimana verel yang tanya verel juga yang jawab apa salah ketik nama
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
cerita menyenang kan
goodnovel comment avatar
Mizcell 2021
banyak typo di namanya kak. mohon dicek sebelum di up. bikin pusing yg baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nikah Kontrak   Fitting Baju Pengantin

    "Sudah selesai membeli cincin ... lalu kemana lagi?" tanya Verrel."Ke neraka ... mau ikut?" ledek Verrel.Angela melihat tajam ke arah Verrel seraya bersedekap. "Kamu pikir aku senang jalan denganmu hari ini, aku hanya ingin segera selesai. Jadi mohon kerjasamanya ... Tuan Muda Verrel!" kata Angela ketus seraya melangkah cepat masuk ke mobil.BRAKK"Bisa tidak jika kau menutup pintu mobilnya agak pelan. Bisa rusak semua ni mobil,"gerutu Verrel.Angela hanya diam tangannya bersedekap. Biasanya ia tidak petnah bersikap bar -bar pada pria. Tapi khusus ke Verrel ia lebih cepat marah. Mungkin karena situasi dan keadaan yang memaksa membuat ia sebal pada situasi."Kau lupa memakai seatbealtnya." Verrel membenarkan letak seatbeltnya Angela. Wajah mereka tampak dekat, Angela bisa merasakan aroma khas Verrel. Verrel juga menatap Angela ... bibir ranum Angela dengan lipstik yang natural begitu menggodanya."Ehem," kata Angela tiba-tiba. Ia tida

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • Nikah Kontrak   Kau Ambil First Kissku

    "Sebentar biar aku bukakan pintunya," kata Angela. Sementara Verrel masih duduk menikmati mienya.CeklekWanita berambut panjang memakai pakaian yang cukup seksi menyerobot masuk melewati Angela."Tunggu!""Kamu tidak boleh masuk," cegah Angela.Terlambat gadud itu sudah masuk ke dalam rumah tanpa permisi. Matanya nyalang mencari-cari seseorang."Berhenti!" sentak Angela.Nyali gadis itu menciut juga, ia menghentikan langkahnya. Berdiri membelakangi Angela. Lalu ia memutar tubuhnya mengibaskan rambutnya yang panjang dan melepaskan kacamata yang di pakainya."Kamu siapa? Berani menyuruhku berhenti!" sentak wanita itu.Verrel tiba-tiba datang untuk melihat kegaduhan yang tengah terjadi."Ada apa?" tanya Verrel yang baru saja datang dari dapur."Oh, sayang ... aku merindukanmu," ucap Hellen bergelayut mesra di lengan Verrel."Siapa wanita ini?" tanya Hellen."Dia yang di jodohkan denganku," j

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07
  • Nikah Kontrak   Selingkuh Membawa Nikmat

    Setelah kejadian semalam Angela lebih memilih menghindar dari Verrel. Saat Verrel berangkat kerja Angela masih di kamarnya, dan ia baru keluar ketika Verrel sudah tidak ada di rumah.Sarapan, ya Angela sangat lapar karena menunggu kepergian Verrel baru bisa sarapan. Ia tidak mau bertatap muka dengan pria itu.Angela berjingkat-jingkat menuju ruang makan. Ia melihat menu sarapan sudah di siapkan di meja."Maaf, Nona. Tuan sudah berangkat kerja tadi pagi," ucap salah seorang pelayan."Heem, iyakah. Saya tadi masih di kamar jadi tidak tahu." Angela menarik kursi dan bersiap untuk duduk memulai aktivitas sarapannya."Tadi Tuan bilang tidak usah membangunkan Nona, karena katanya Nona kecapekan karena jalan-jalan kemarin," terang pelayan itu."Saya tinggal dulu Nona, kalau ada apa-apa tinggal bilamg sama saya," ucapnya.Angela mengangguk mengiyakan. Ia tidak ingin mengingat kejadian semalam dimana ia telah melakukan kebodohan besar denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Nikah Kontrak   Wedding

    Angela melihat wajahnya di pantulan cermin, dalam hati ia cukup terkejut dengan perubahan penampilannya. Ada setitik kekaguman dalam hatinya, ia tidak menyangka jika dirinya berubah menjadi sangat cantik dengan mengenakan gaun pengantin itu."Nona, Anda terlihat sangat cantik sekali. Tuan Verrel sangat beruntung mendapatkan Anda," puji penata riasnya.'Tapi aku tidak menginginkan pernikahan ini,' batin Angela. Pernikahan yang baginya hanya untuk memenuhi perjanjian kedua belah pihak. Angela ingin menyenangkan hati mamanya, untuk sementara ini ia memilih mengalah daripada menyakiti hati mamamya."Mari saya bantu," ucap penata riasnya seraya membantu Angela keluar dari kamar hotel. Di luar telah menunggu mama Yanti yang juga memakai baju kebaya dengan detail brokat berwarna senada dengan Angela."Ya, Tuhan kamu cantik sekali sayang," puji mama Yanti. Nyonya Kamila

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-10
  • Nikah Kontrak   Kebodohan Angela

    Verrel mengetuk pintu berulangkali tapi tidak ada sahutan."Hei, apa yang sebenarnya kau lakukan di dalam sana?" Terdengar suara kucuran air shower lebih keras mengalahkan suara Verrel.Pria muda itu merasa gemas karena Angela mengabaikannya. Sepasang matanya melirik ke arah knop pintu kamar mandi. Lalu ia menekan knop pintunya, tak terkunci seperti dugaannya.Terserah kalau marah padaku. Siapa yang akan bertanggung jawab kalau kau mati di dalam? batin Verrel.Pria bertubuh tegap seperti foto model itu memaksa masuk ke dalam kamar mandi. Kekhawatiran yang cukup besar mengalahkan egonya. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada wanita yang baru di nikahinya itu.Ceklek"Apa yang kau lakukan di sini!" Mata Angela tak kalah ganasnya dari mata elang yang siap melahap mangsanya."Kau gila, sudah tiga puluh menit kau tidak keluar. Aku pikir kau mati di dalam!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-11
  • Nikah Kontrak   Malam Yang Hangat

    "Baiklah, tenang saja aku tidak akan melakukan apapun," kata Verrel menegaskan. Angela mengangguk mengiyakan, sementara Verrel membantu menyelimutinya.Mereka lalu tidur saling memunggungi satu sama lain. Bagian tengah kosong tak berpenghuni hanya ada guling sebagai pembatasnya.Pagi pun tiba, cahaya matahari yang hangat masuk melalui ventilasi udara. Tidak ada yang tahu sejak kapan mereka berpelukan satu sama lain.Angela sangat kaget mendapati dirinya tanpa sadar memeluk Verrel. Kepalanya ia sandarkan pada dada bidang pria yang masih terpejam di sampingnya. Ia tidak ingin Verrel mengetahui jika dirinya sudah memeluk pria itu lebih dulu. Padahal ia yang sudah koar-koar melarang adanya kontak fisik.Tiba-tiba Verrel yang masih dalam kead

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-15
  • Nikah Kontrak   Bertemu Cinta Pertama

    Bali adalah salah satu tujuan bulan madu mereka. Di sana menyajikan hamparan pantai yang luas dengan pasir putihnya. Sesampainya di hotel, Angela memutuskan untuk menelpon mamanya,"Hallo, Ma ..., ini Angela sedang di hotel."Mana suamimu, sayang?" tanya mama Yanti.Angela menggedor-nggedor pintu kamar mandi karena sepertinya mamanya tidak percaya dengan perkataan Angela.Verrel yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di perutnya membuat pipi Angela memerah. Rambutnya masih basah dan wajahnya jelihatan lebih segar"Nih, mama tanyain kamu."Angela menyerahkan ponselnya pada Verrel. "Hallo, Ma ini Verrel." ."Jaga Angela baik-baik ya, semoga sukses bulan madunya," kata mama Yanti sambil tertawa terkikik.Angela menyambar ponselnya dari tangan Verrel. "Ih ..., mama apaan sih. Kita hanya jalan-jalan saja kok.""Heem, terserah kalian mau jalan-jalan atau bulan madu. Yang penting Mama nitip oleh-oleh cucu ya kalau pula

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-15
  • Nikah Kontrak   Berbalas Cemburu

    Verrel melihat Angela menatap dalam ke arah Brian. Ia tidak suka jika Angela bersikap begitu di hadapannya. Apalagi memperhatikan pria lain selain dirinya. Selama ini ia terlalu percaya diri Angela akan jatuh hati padanya. Tak tahunya Angela juga memiliki masa lalu dengan cinta pertamanya."Maaf, Tuan kami sedang berbulan madu. Jadi tolong hargai privasi kami,"kata Verrel dengan tatapan tidak suka."Senior, kok bisa ada di sini?" Angela berusaha mencairkan suasana. Ia tahu jika Verrel menatap tidak suka ke arah seniornya."Hemm, kamu sangat berbeda hari ini terlihat sangat cantik di antara tamu lainnya," Brian menatap Angela dari atas hingga kebawah lalu terbitlah sebuah senyuman di bibirnya.Seorang laki-laki memberikan serangan melalui tatapan tajamnya kearah Pak Brian, "Ehem!! Verrel tampak kesal melihat keakraban keduanya. Apalagi Angela terlihat sangat senan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-15

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak   Happy Ending

    Para tamu undangan telah datang memenuhi ballrom Hotel Diamond untuk datang memberikan selamat pada sepasang pengantin baru. Chika tampak memakai balutan gaun berwarna broken white serasi dengan setelan jas yang di pakai Saga.Chika merasa tegang karena baru kali ini ia menikah secara resmi di hadapan publik. Yang lebih mengesankan lagi pernikahan itu merupakan pernikahan ganda antara Chika dan Saga, Devan dan Viona. Sungguh di luar dugaan bagi Angela. Ia bergelayut mesra di lengan suami tercintanya Verrel. Demikian juga Mark dan Clara cukup lega menyaksikan putrinya berbahagia bersama dengan orang yang di cintainya.Bunga-bunga rose berwarna putih, lily putih dan baby breath menghiasi dekorasi pernikahan. Tampak meja-meja tamu sudah di penuhi pengunjung yang menyantap hidangan makanan yang di tawarkan. Di setiap sudut ruangan di hiasi bunga-bunga kering yang sudah tertata apik.Semua tamu tampak kagum dengan pasangan pengantinnya yang tampil sempurn

  • Nikah Kontrak   Bersama Selamanya

    Wajah Frans murung, hari ini adalah hari pengambilan raport kelulusannya di TK. Semua anak datang bersama kedua orang tuanya, Frans di temani Chika. Dalam hati sebenarnya Frans ingin seperti teman-temannya. Hanya saja ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika mamanya akan sedih.Chika mendapati Frans diam tidak seperti biasanya. Sementara tatapannya tertuju pada temannya yang sedang bercanda tawa dengan papanya membuat Chika cukup mengerti. Ia lalu mengambil ponsel dalam tasnya. Mengirimkan pesan pendek untuk Saga.Di kantor Saga tengah sibuk mengetik di laptopnya. Sekilas ia melihat ponselnya menyala. Bibirnya tersenyum manakala membaca pesan singkat dari Chika. Ia segera meraih jasnya. Lalu meninggalkan pesan pada asisten pribadinya untuk menghandel pekerjaan hari ini.Di sekolah semua anak mendapatkan jatah giliran pentas bersama kedua orang tuanya. Sang anak membacakan puisi lalu kedua orang tua mendampingi di kanan kirinya.Satu persat

  • Nikah Kontrak   Perceraian

    "Ma, apa benar Frans memang putraku?" tanya Saga sembari menangis di depan Angela. Ia merasa seperti orang bodoh tidak tahu apa-apa."Ya, akhirnya kau sudah tahu juga," kata Angela.Saga tercengang, ternyata kedua orang tuanya sudah tahu kebenarannya. Lalu mengapa mereka menyembunyikannya?"Kenapa mama tidak mengatakannya padaku? Aku merasa seperti orang paling bodoh, Ma. Putraku sendiri memakiku, membenciku, aku bisa melihat kemarahan di bola matanya," kata Saga."Itu karena Chika melarangku, aku juga tidak ingin melukai hatinya," kata Angela."Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Putraku tidak mau menerimaku," keluh Saga."Kau harus bisa meraih hatinya. Bayangkan ia besar tanpa kasih sayang seorang papa. Frans sering melihat Chika bersedih sendirian. Sebagai seorang anak yang sangat menyayangi mamanya wajar jika dia ikut terluka.""Baiklah, Ma. Saga akan berusaha keras untuk mengambil hati Frans," kata Saga kemudian."Bagus,

  • Nikah Kontrak   Sebuah Kebenaran

    Dering suara telepon mengagetkan Chika dari aktivitasnya dengan Saga."Sudah, biarkan saja. Tanggung," kata Saga.Chika mendorong tubuh Saga. Ia yakin jika yang sedang menelepon adalah putranya. Dengan baju yang sudah terlihat berantakan Chika meraih ponselnya. Benar, memang Frans yang meneleponnya."Mamaa!""Cepat pulang!" teriak Frans di telepon."Iya, sayang. Sekarang juga mama pulang," kata Chika menghibur Frans. Ia lalu mematikan ponselnya.Saga langsung mengambil ponsel Chika dengan paksa, untung saja Frans sudah memutus panggilannya. Saga memeriksa riwayat panggilan Chika. Di sana ada gambar foto bocah tampan mirip dirinya."Jangan bilang, jika anak ini adalah putraku," kata Saga. Ia kembali menatap foto Frans lebih dekat lagi. Chika segera merebutnya. Ia tidak ingin Saga tahu jika dirinya sudah memiliki seorang anak."Lima tahun kau menghilang, anak ini juga berusia lima tahun. Itu berarti kemungkinan besar

  • Nikah Kontrak   Terjebak Di Villa

    "Minumlah, agar tubuhmu menjadi hangat," ucap Saga."Terima kasih."Chika tidak langsung meminumnya karena masih terlalu panas. Ia memilih meletakkannya di atas meja."Masih terlalu panas, aku akan meminumnya nanti," ucap Chika."Tunggu sebentar."Saga beranjak dari tempat duduknya ia melangkah menuju ke dapur. Tangannya membuka pintu lemari mengeluarkan beberapa bungkus mie instan. Ia tidak tahu apakah Chika mau mengonsumsi mie instan atau tidak.Ia pun mengambil panci dan memenuhinya dengan air. Setelah mendidih ia masukkan mie nya ke dalam panci. Sambil menunggu mie nya masak ia menyiapkan mangkuknya.Chika merasa sudah terlalu lama Saga meninggalkannya. Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya mencari keberadaan Saga. Melihat Saga tengah memasak di dapur membuat nafasnya sedikit sesak. Ia tidak suka melihat kebaikan Saga. Hatinya bisa saja luluh lantah kalau di perlakukan seperti itu.Tidak seharusnya suas

  • Nikah Kontrak   Orang Yang Sama

    Saga mengikuti langkah Axella dari belakang. Kebetulan restorannya tidak begitu ramai sehingga mereka leluasa memilih tempat yang nyaman. Rupanya Chika memilih tempat di dekat jendela yang menghadap ke arah air terjun kecil. Di luar jendela terlihat taman landscape menghiasi sekitar restoran.Para pengunjung restoran merasa nyaman untuk berlama-lama di sana. Di dinding hotel banyak terpajang lukisan klasik dan ornamen unik yang tidak ada di tempat mana pun."Kenapa kita kesini? Bukankah seharusnya kita langsung ke lokasi untuk meninjau tempatnya," kata Axella."Jangan terlalu terburu-buru, Nona Axella. Saya tidak ingin Anda kelaparan di jalan hanya karena kurang makan," kata Saga sambil tersenyum.Chika malas membantah perkataan Saga. Ia lebih memilih melihat buku menu yang ada di depannya. Saga memberi isyarat pada pelayan untuk menghampirinya."Saya akan segera kembali membawa pesanan Anda."Chika kembali terpaku pada pem

  • Nikah Kontrak   Menyebalkan

    Sepulang dari rumah orang tuanya Saga berpikir tentang apa yang di katakan Angela. Ia merenungi kehidupan rumah tangganya. Memang benar jika rumah tangganya seperti tidak ada tujuan. Ia membiarkan Luna bersikap seenaknya.Ia tahu jika di luar Luna memiliki hubungan gelap dengan beberapa pria. Saga hanya tinggal menunggu waktu menceraikannya. Ia baru mengumpulkan bukti-bukti kuat agar pengadilan menyetujui gugatannya.Terlebih lagi, kerjasama yang di jalin selama bertahun-tahun dengan papanya Luna pasti akan mengalami kerugian besar jika ia bercerai. Bagi diri Saga ia tidaklah gila harta. Hanya saja jika ia merugi maka yang kena imbasnya adalah karyawannya.Di rumah Saga merasa kesepian, memang benar kata mamanya jika dalam pernikahan di butuhkan seorang penerus. Tapi, bagaimana Luna bisa hamil sementara Saga juga sudah enggan menyentuhnya. Ia tidak bisa membayangkan menyentuh tubuh seorang wanita yang sudah di sentuh berganti-ganti pria.Saga menjad

  • Nikah Kontrak   Sesal Verrel

    Angela merasa kasihan mendengar cerita Chika. Ia bisa menyimpulkan jika Chika belum menikah dengan Saga. Terlebih Verrel ia justru merasa terpukul karena wanita yang di telantarkan Saga adalah putri sahabatnya sendiri.Melihat wajah polos Frans kecil mengingatkan Verrel pada Saga di waktu kecil. Anak itu tidak bersalah, seharusnya dulu ia mendengarkan permintaan Saga untuk tidak menikahi Luna. Ia yakin putranya itu tidak pernah mencintai istrinya."Kemarilah, Nak. Ini juga kakekmu. Peluk kakek," kata Verrel. Tak terasa air matanya meleleh.Frans sedikit ragu ia melihat sebentar ke arah mamanya seperti meminta persetujuan. Chika menganggukkan kepalanya."Pergilah, mereka juga kakekmu," kata Chika.Verrel memeluk erat Frans kecil. Ia mengecup pipi chubby bocah itu. Seluruh rasa bersalahnya seakan membebani pundaknya. Verrel bahagia, tapi ia juga merasa kasihan dengan Frans.Angela mengusap air matanya, ia memeluk Frans penuh

  • Nikah Kontrak   Serpihan Rahasia

    Sayang, mama berencana mengajakmu ke rumah teman mama," kata Clara."Mereka sudah mama anggap seperti saudara. Kamu mau kan?" tanya Clara."Iya, Ma.""Kapan kita akan kesana?" tanya Chika."Sekarang, bersiap-siaplah. Mumpung hari ini kita weekend," kata Clara."Baik, Ma. Chika juga akan menyiapkan Frans."Tidak memakan waktu lama Chika dan Frans sudah siap. Mereka masuk ke dalam mobil bersama Mark juga. Frans melihat orang di mobil satu persatu. Lalu ia tiba-tiba tertawa."Hei, kenapa kamu tertawa, sayang?" tanya Clara."Bukan begitu, Nek. Hanya saja kalian terlihat lucu," jawab Frans."Lucu? Apa kami seperti badut kesukaanmu itu?" tanya Mark."Hahaha, kakek bisa saja. Frans lihat kalian kalau diam saja berwajah tegang terlihat lucu," terang Frans."Kamu ini." Clara memencet hidung mancung Frans dengan gemas.Sesampainya di kediaman Verrel, mereka di sambut hangat oleh mereka. Frans dengan malu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status