Share

Bab 94

"Iya, benar, Sayang ...," sahut Rayyan. Kemudian senyum pria itu berubah menjadi lebih hangat ketika melihat kebahagiaan yang teramat besar dari sorot mata sang istri saat ini.

Lestari menghambur memeluk dengan begitu erat suaminya. Tanpa terasa air mata pun jatuh dan mengalir begitu saja di kedua pipi wanita muda itu. Keharuan kini melingkupi hatinya. Lestari benar-benar merasa bahagia sekali. Ia sudah tidak sabar ingin kembali bertemu dengan sang ayah tercinta.

***

"Ayah! Akhirnya Ayah sadar!" Lestari memeluk tubuh sang ayah yang masih terbaring di atas brankarnya.

"Ta–Tari ...," lirih Dinar Abdullah menyebut nama putri semata wayangnya. Air bening pun meleleh dari sudut mata lelaki tua itu.

Lestari kemudian mengurai pelukannya. Ia menatap wajah keriput ayahnya yang terlihat masih lemah di sana. Wanita itu menyusut air yang jatuh di pipinya sendiri. Lalu ia juga menghapus air mata di wajah sendu sang ayah.

Rayyan melipat bibirnya sembari memasukkan kedua tangan ke dalam s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status