Share

Bab 66

Sepekan pun telah berlalu, akhirnya pekerjaan Rayyan sudah sedikit terasa longgar. Ia mulai ada waktu untuk sekadar bersantai menikmati suasana di hotel tempatnya menginap.

"Bob, besok hari terakhir kita di sini. Aku mau cari sesuatu buat Tari. Apa ya kira-kira?" tanya Rayyan kepada asisten kepercayaannya sambil menyesap secangkir kopi di tangannya.

"Boss mau beliin oleh-oleh buat Mbak Tari? Tumbeeen?" sindir Bobby terlihat heran. Selama ini kalau ia bersama sang atasan, tidak ada hal lain yang Rayyan ungkapkan kecuali rasa dendam dan bencinya pada keluarga sang istri.

Rayyan menghela napas berat. "Menurutku Tari mungkin nggak bersalah dalam kejadian tewasnya Gilang. Bukan dia yang salah, Bobb."

Bobby mencebikkan bibirnya seraya meraih jus jeruk di hadapan dan menyeruputnya sedikit. "Ya, menurutku juga gitu dari dulu, Boss. Yang menghina Mas Gilang itu, 'kan, ayahnya. Bukan Mbak Tari. Mbak Tari justru mencintai Mas Gilang."

Rayyan sontak melemparkan tatapan tajam ke arah Bobby ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status